Home / Urban / Kehidupan Edo yang Menakjubkan / Chapter 1081 - Chapter 1090

All Chapters of Kehidupan Edo yang Menakjubkan: Chapter 1081 - Chapter 1090

1136 Chapters

Bab 1081

Bella terhibur dengan ekspresiku yang lucu. "Apa kamu tahu kamu terlihat seperti gorila sekarang?""Aku sengaja seperti ini. Kalau nggak, bagaimana kamu bisa tertawa?"Melihat Bella tersenyum, aku merasa lega.Bella menatapku, lalu berkata, "Jangan pedulikan urusanku. Aku bisa mengurusnya sendiri.""Benarkah? Jangan keras kepala begitu. Aku ingat terakhir kali kalian bertengkar, kamu bahkan mencariku untuk minum."Bella mengulurkan tangannya, lalu mencubit pahaku dengan keras. "Itu semua sudah berlalu, kenapa kamu masih membicarakan dia?""Dulu, aku memang bodoh. Aku mengira aku mencintainya. Tapi, sekarang aku tahu dia bajingan. Dia sama sekali nggak pantas untuk aku tangisi."Aku mengusap bagian yang dicubit sambil berkata dengan nada menenangkan, "Yah, yah. Aku bisa lihat kamu sudah dewasa, tapi bisakah kamu lepaskan aku dulu? Sakit sekali."Akhirnya, Bella melepaskanku.Saat aku mendongak, kebetulan aku melihat tatapan Dora yang aneh.Celaka, Dora pasti salah paham.Dia selalu meng
Read more

Bab 1082

"Satu kali lagi, satu kali lagi ...." Dona bersemangat. Dia makin kecanduan dengan game itu.Aku menyimpan ponselku. "Sudah malam, sebaiknya kamu istirahat.""Ini belum jam 12. Kenapa kamu terburu-buru?""Jadwal kerja dan istirahatmu nggak teratur. Kalau terus berlanjut, kesehatanmu akan terganggu," kataku sambil memegang pergelangan tangannya dan merasakan denyut nadinya. "Lihatlah dirimu. Amarahmu begitu kuat. Pantas saja wajahmu penuh jerawat dan emosimu begitu buruk."Dona menepis tanganku dan berkata, "Kenapa kamu seperti ayahku. Kamu selalu mengomel padaku. Menyebalkan sekali."Aku kira-kira tahu apa masalah gadis ini. Sekarang, dia sedang berada dalam masa remaja yang labil. Dia tidak tahan orang lain mengganggunya. Dia merasa kesal jika orang lain mengomelinya atau mengatakan hal-hal yang tidak ingin didengarnya."Tahukah kamu ini sebenarnya adalah penyakit?"Dona langsung melotot ke arahku dengan tajam. "Kamu yang sakit. Ayahku seorang dokter. Bagaimana mungkin dia nggak tahu
Read more

Bab 1083

Kata-kataku membuat Dona ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat."Kalau kamu sudah menemukan jawabannya, datanglah dan temui aku kapan saja. Kamu tidurlah lebih awal."Setelah berkata, aku berbalik dan pergi.Hasan dan istrinya duduk di sofa di ruang tamu sambil menungguku. Saat mereka melihat aku keluar, mereka mendekat dan bertanya, "Bagaimana? Apa yang dikatakan gadis itu?""Pak Hasan, Bu Dona, silakan duduk. Aku akan menjelaskannya perlahan-lahan." Kondisi Dona agak serius, jadi aku harus menjelaskannya pada mereka secara rinci."Pak Hasan, putrimu memiliki kecenderungan depresi ringan. Selain itu, karena dia bergadang dalam waktu lama dan nggak makan teratur, sistem pencernaannya menjadi nggak teratur.""Ini seperti lingkaran setan. Dia nggak bisa makan atau tidur dengan baik, jadi dia sangat cemas. Makin cemas, waktu makan dan tidurnya akan makin buruk. Akhirnya, dia akan benar-benar kelelahan.""Aku ingin bertanya apa penyebabnya, tapi dia nggak mau bekerja sama. Aku butuh usah
Read more

Bab 1084

"Kak Lina, kenapa?" Lina sedang berada di rumah Nia. Aku bergegas masuk, kemudian bertanya apa yang terjadi?"Kak Nia sudah siuman?" kataku sambil berjalan menuju kamar tidur Nia untuk memeriksanya.Lina berkata dengan gugup, "Nggak, bukan urusan kakak iparmu. Ini urusanku."Saat itu, aku sudah berjalan menuju pintu kamar tidur. Aku memang melihat Nia masih terbaring di sana.Saat aku memastikan bahwa Nia belums siuman, aku merasa cukup kecewa.Namun, saat aku berpikir sesuatu terjadi pada Lina, hatiku mulai berdebar-debar lagi.Aku berbalik, lalu menghampiri Lina. "Kak Lina, ada apa? Apa kamu merasa nggak nyaman?"Lina menggelengkan kepalanya."Kalau begitu, kenapa kamu?"Lina mengatupkan bibirnya, kemudian berkata dengan suara sangat pelan, "Bulan ini, aku belum haid.""Apa karena kamu lelah mengurus Kak Nia akhir-akhir ini? Tertunda?" Begitulah reaksi pertamaku.Lina masih menggelengkan kepalanya. "Haidku selalu sangat akurat dan jarang tertunda."Melihat ekspresi Lina yang tidak wa
Read more

Bab 1085

Aku segera memeluk Lina. "Nggak, aku nggak pernah berpikir untuk meninggalkanmu. Aku bekerja keras dan berjuang. Aku melakukan ini untuk menikahimu."Lina menitikkan air mata, kemudian berkata dengan lembut, "Itulah sebabnya aku membiarkan kamu berhubungan dengan wanita lain. Karena kamu belum tahu seperti apa dunia sosial dan nggak tahu apa itu pernikahan.""Tapi, aku sama sekali nggak menyesali perbuatan ini. Aku nggak ingin menunggu hingga menikah, kamu baru menyesalinya."Aku berkata dengan tegas, "Kak Lina, aku nggak pernah menyesal mengatakan akan menikahimu. Mungkin aku terlalu sibuk akhir-akhir ini, jadi aku nggak punya banyak topik untuk dibicarakan denganmu. Tapi, aku yakin saat Aula Juve stabil, hubungan kita akan kembali seperti sebelumnya.""Benarkah?""Tentu saja, percayalah," kataku dengan penuh percaya diri, seakan-akan aku mengatakannya pada diriku sendiri.Di saat bersamaan, aku juga mengingatkan diriku untuk tidak mengecewakan Lina.Lina memelukku dengan erat dan ber
Read more

Bab 1086

Aku telah mengonfirmasikan masalah ini berulang kali dengan Wiki. Aku pasti tidak akan salah.Nama toko dan nama orang sama, jadi hanya ada satu kemungkinan. Setelah orang ini membeli buku medis tersebut, dia takut aku akan mengambilnya kembali, jadi dia tidak mau mengakuinya.Aku mendorong pria yang berjalan ke arahku, lalu menatap Tommy dengan ekspresi masam dan berkata, "Buku medis itu adalah pusaka leluhur Keluarga Didi. Wiki mencuri buku medis keluargaku dan menjualnya padamu. Sebaiknya kamu mengembalikannya dengan patuh. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar.""Hmph! Dasar bocah, usiamu belum cukup dewasa, tapi kamu sombong sekali. Kamu datang ke wilayahku untuk membuat onar. Kamu bahkan bilang akan bersikap kasar?" cibir Tommy, lalu dia meminta semua staf untuk berkumpul di sekitarnya.Klinik ini tidak terlalu besar. Ada kurang dari lima staf di toko itu. Jadi, aku tidak menganggapnya serius sama sekali.Aku menatap Tommy dengan ekspresi masam. "Kamu mau mencari
Read more

Bab 1087

Setelah berdiskusi, beberapa orang bergegas ke arahku sekaligus.Aku tidak takut sama sekali.Pelatihan yang aku lakukan beberapa waktu lalu tidak sia-sia. Aku bahkan tidak menganggap serius Rangga yang kekar itu, apalagi orang biasa seperti mereka.Hanya dalam beberapa menit saja. Aku mengalahkan semua orang ini.Aku bertepuk tangan, lalu berjalan lurus ke arah Tommy. Tommy ketakutan hingga terus melangkah mundur."Buku medis itu nggak ada di tanganku sekarang."Ternyata setelah Tommy mendapatkan buku medis tersebut, dia mengetahui bahwa buku itu adalah barang antik. Seorang pedagang obat herbal kebetulan menyukainya, jadi dia menjual buku itu dengan harga tinggi.Aku benar-benar tidak menyangka akan mendapat hasil seperti ini. Aku juga merasa sedikit kesal. "Pada siapa kamu menjualnya?""D ... dia adalah pedagang bahan obat Kota Batu bernama Xander."Saat itu, aku agak tercengang. Aku berpikir bagaimana mungkin ada kebetulan seperti itu?"Xander yang mana?""Dia adalah Xander yang be
Read more

Bab 1088

"Kamu nggak akan merasa tenang sampai kalian bercerai. Begini saja. Kalau dia datang mengganggumu lagi, kamu tinggal di sini saja. Itu adalah anaknya. Dia nggak mungkin menyakiti anakmu, 'kan?"Cindy telah mengajukan gugatan, tetapi proses pengajuan cerai sangat panjang.Selama proses ini, Bagas akan mencari masalah baginya dari waktu ke waktu.Cindy berkata dengan sedih, "Tapi, bersembunyi seperti ini bukanlah ide yang bagus. Ibuku membantuku mengurus anakku. Aku nggak tahu apa yang akan bajingan itu katakan pada ibuku."Terlihat jelas, ini bukanlah solusi untuk masalah tersebut.Cindy harus segera bercerai dan menyingkirkan Bagas."Aku tanya lagi nanti. Apa ada pengacara yang bisa membantumu mengurus perceraian dengan cepat."Setelah menenangkan Cindy, aku menelepon Dora dan memberitahunya tentang situasi Cindy."Dia staf keuangan di tokomu, adik keduanya Nia? Kamu bahkan peduli dengan urusannya? Edo, kamu sedikit kejam. Kamu nggak hanya mengincar Nia, kamu bahkan ingin mengincar adi
Read more

Bab 1089

"Oke. Aku akan mentransfer 40 juta padamu. Makin banyak komisi yang kamu inginkan, makin banyak pula yang akan aku berikan padamu."Telepon ditutup.Cindy berkata padaku, "Aku nggak punya uang sekarang. Kamu bantu aku transfer 40 juta dulu. Aku akan membayarmu saat aku punya uang nanti.""Oke."Aku mentransfer 40 juta pada Restu tanpa ragu-ragu.Jika Restu bisa membantu Cindy memecahkan masalah Bagas, Cindy tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini lagi. Dengan begitu, Cindy bisa bekerja dengan baik di masa depan.Aku membantu Cindy juga berarti membantu diriku sendiri.Kenapa aku harus menolaknya?Setelah Cindy selesai berbicara, dia masuk ke kamar untuk mengumpulkan berbagai bukti.Setelah Lina dan aku membantu Nia membersihkan tubuhnya, kami kembali ke rumah Lina.Karena Leni akan tinggal di rumah Nia sekarang, jadi tidak ada kamar lebih lagi. Oleh karena itu, aku hanya bisa tinggal bersama Lina.Saat aku hendak memeluk Lina dan bermesraan dengannya, bel pintu tiba-tiba berbunyi.Kami
Read more

Bab 1090

Awalnya, aku ingin mengikuti nasihat Lina dan meninggalkan tempat penuh masalah ini sesegera mungkin. Namun, setelah mendengar omelan ibunya, aku benar-benar tidak tega untuk pergi.Aku tidak punya pilihan selain mengetuk pintu lagi.Lanny membuka pintu dengan marah. Saat dia melihatku, dia langsung marah. "Kenapa kamu nggak pergi? Apa lagi yang ingin kamu lakukan?""Bibi, kalau kamu mau marah, marahi aku saja. Katakan semua padaku. Jangan bicarakan Kak Lina lagi. Dia itu putrimu.""Aku memarahi putriku, apa urusannya denganmu?"Aku teringat Lina berkata bahwa ibunya adalah seorang profesor di universitas. Sekarang, ibunya sudah pensiun.Aku tidak menyangka karakter seorang profesor akan seburuk itu.Namun, aku berusaha sekuat tenaga untuk menahan emosiku. "Bibi, aku hanya ingin melindungi Kak Lina. Aku nggak ingin dia terluka ....""Diam! Aku bilang lagi. Minggir dari hadapanku sekarang juga. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar padamu! Aku ingat kamu belum mendapatk
Read more
PREV
1
...
107108109110111
...
114
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status