“Abang Al?”Lora mengusap lembut kepala putranya dan mengangguk. “Iya, Nak, Abang.”Tanpa diduga, Zora beranjak berdiri dari pangkuan sang ibu dan langsung mencium nisan kakaknya sambil menepuk-nepuk pelan. “Abang Al, ini Oya. Oya cayang Abang.”Azhar pun mengikuti apa yang dilakukan oleh kembarannya membuat semua orang terharu terutama Lora yang kembali dibuat menangis oleh tingkah mereka.Satu-persatu dari mereka pun mengobrol dengan almarhum Altair seolah-olah sosoknya hadir di sini.Hingga tanpa terasa waktu sudah beranjak sore dan mereka pun memutuskan mengakhiri acara ziarah ini. Namun, Lora masih ingin tetap di sini sejenak dan meminta mereka untuk kembali ke mobil lebih dulu.“Beri aku waktu sebentar aja untuk quality time bersama putraku. Habis itu aku akan menyusul ke mobil,” pintanya. “Baiklah, Sayang. Hati-hati, ya, dan jangan berbuat macam-macam,” balas Dokter Radha sekaligus memperingatkan, khawatir Lora akan melakukan hal tidak terduga.Lora hanya mengangguk sebagai t
Terakhir Diperbarui : 2025-02-09 Baca selengkapnya