Semua Bab Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya: Bab 61 - Bab 70

81 Bab

Bab 61. Video Permintaan Maaf Leona

Dania menghela napas pendek, lalu mengangkat bahu dengan santai. “Kalau aku kalah,” jawab Dania, suaranya terdengar ringan, seolah-olah tidak terlalu memikirkan hasilnya, “aku nggak akan menagih permintaan maaf darimu. Terserah kamu mau bilang apa ke publik. Aku nggak akan mengejarmu lagi soal itu.”Sebastian melirik Dania dengan sedikit cemas, namun tetap tenang. Sementara itu, Melody hanya mengamati Leona dengan pandangan tajam, seolah-olah mencoba menilai sejauh mana niat buruk wanita itu.Leona terlihat terkejut sejenak, namun dia dengan cepat menyembunyikannya dengan senyum sinis. “Baguslah kalau gitu. Kita lihat siapa yang akan menang,” katanya, yakin bahwa dia bisa mengalahkan Dania dengan mudah.Dania tetap tenang, pandangannya tidak bergeser sedikitpun dari Leona. “Kita mulai sekarang?”“Sekarang,” jawab Leona, suaranya penuh dengan kepercayaan diri.Mereka semua bergerak menuju titik awal, di mana pertandingan akan dimulai. Melody dan Sebastian tetap berada di sisi Dania, si
Baca selengkapnya

Bab 62. Masa Lalu Leona

“Menyelidiki masa lalu dia di luar negeri?” tanya Sebastian memastikan.Dania mengangguk dan berbicara, “Yup. Aku ingat kalau dia itu lulusan universitas luar negeri. Aku nggak yakin hidup dia lurus-lurus aja. Selidiki dia.”Sebastian mengangguk mengerti. "Baik, Nona. Saya akan mulai segera. Ada petunjuk khusus yang harus saya cari?”Dania berpikir sejenak, kemudian berkata, "Cari tau tentang kehidupan sosialnya di luar negeri, hubungannya dengan orang-orang berpengaruh, terutama pria. Aku curiga ada skandal yang dia sembunyikan, sesuatu yang bisa kita gunakan."Sebastian mengangguk sekali lagi, lalu beranjak pergi untuk memulai pekerjaannya. Dalam beberapa jam, Sebastian sudah mulai melacak jejak digital Leona—media sosial lama, laporan pers asing, dan jaringan kontak yang dia miliki di luar negeri.Kemudian, Dania menoleh ke Melody. “Kak Mel, tolong carikan aku daftar teman-teman dia di masa SMP, SMA, dan kuliah. Tidak berlebihan, kan Kak?”“Tidak sama sekali, Nona. Saya akan segera
Baca selengkapnya

Bab 63. Kepanikan Leona

“Ah, nyamannya kehidupanku yang mudah ini…” Leona mengucapkannya sambil tersenyum.Dia sedang menikmati sore yang tenang di balkon apartemennya yang mewah, menikmati secangkir teh hangat sambil menonton acara televisi.Dia merasa di atas angin setelah beberapa kali berhasil membuat Dania terpojok dengan berbagai fitnah yang dia sebarkan.Namun, ketenangan itu segera terganggu ketika ponselnya berbunyi, menampilkan pesan dari salah satu teman dekatnya.[Leona, kamu udah lihat? Ada yang memposting tentang kamu di akun anonim. Ini buruk banget! Gawat, Na!]Hati Leona langsung berdebar tak nyaman. Tanpa membuang waktu, dia membuka tautan yang dikirim temannya.“Apa?!”Matanya membelalak lebar ketika melihat foto-foto yang terpampang jelas di layar ponselnya.“Ini… kenapa masih….”Foto-foto itu diambil dari masa lalunya, ketika dia masih kuliah di luar negeri—terlihat sedang berpesta liar dengan teman-temannya, baik itu pria maupun wanita.Satu foto menangkap pose Leona tertawa lebar sambi
Baca selengkapnya

Bab 64. Setan Pendendam?

“Leona, apa-apaan yah postingan yang aku lihat di medsos barusan? Tadi aku dikasi tau teman arisan tentang foto-fotomu itu. Kok kamu bisa melakukan hal kayak gitu, sih?” suara Alina terdengar penuh tekanan, menuntut penjelasan.Leona mencoba untuk tetap tenang, meski keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.“Ma-Mama Alina, tolong dengarkan aku dulu. Itu… itu semua terjadi waktu aku masih muda dan… dan bodoh, Ma. Aku… aku terpengaruh sama teman-teman yang salah dan membuat kesalahan yang besar. Tapi aku pastikan ke Mama Alina kalau aku bukan orang yang sama lagi kayak di foto, kok! Aku udah berubah, Ma. Aku udah meninggalkan semua itu jauh di belakang. Jauh sebelum aku ketemu Hizam lagi.”Alina terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab dengan nada dingin, “Kamu harus sadar, yah Leona, bahwa ini bukan cuma tentang kamu. Ini juga menyangkut keluarga kami.”“Maaf, Mama… aku beneran minta maaf.” Leona menyahut pelan penuh penyesalan.“Reputasi kami bisa hancur kalau orang-orang tau ba
Baca selengkapnya

Bab 65. Ke Klub Malam dan Dikenali

Dania tertawa kecil, merasa rileks setelah skandal pertama Leona berhasil dia bongkar sebagai pembalasan dendamnya. “Rayakan, ya? Hihi! Aku penasaran, apa yang kamu tawarkan ke aku, Seba?”Sebastian tak langsung menjawab, tapi ada tawa ringan dia sebagai respon awal.Kemudian pria itu menjawab, “Bagaimana kalau kita pergi ke salah satu klub malam terbaik di kota? Anda butuh suasana baru setelah semua drama ini.”Dania memandang ke luar jendela, merasa bahwa mungkin memang waktunya untuk bersantai sedikit setelah semua kehebohan yang terjadi.“Klub malam, ya? Aku nggak pernah berpikir kalau kamu tipe orang yang suka klub malam, Seba.” Lalu Dania tertawa ringan.Jujur saja, anak buahnya satu ini kerap memberikan kejutan-kejutan tak terduga bagi Dania. Seakan Sebastian memiliki ratusan lapis misteri yang harus dikupas satu demi satu.“Ada banyak hal tentang saya yang belum Nona ketahui,” jawab Sebastian sambil tertawa kecil. “Bagaimana? Kita bisa pergi malam ini?”Dania mempertimbangkan
Baca selengkapnya

Bab 66. Tergiur Pada Kemolekan Dania

“Eh? Mantan istri Hizam? Dia?”Mata teman-teman Hizam langsung beralih ke Dania, kemudian mereka menoleh ke Hizam dengan pandangan penuh rasa ingin tahu. Satu per satu dari mereka mulai tersenyum geli.“Bro, kamu seriusan? Kamu beneran ngelepasin cewek sekeren itu?” Salah satu dari mereka tertawa keras.“Kamu nggak nyesal kan bro, udah lepasin cewek seseksi itu? Eh, kamu udah pernah main kuda-kudaan sama dia, kan?” Yang lain ikut meledek Hizam.Tapi karena Hizam diam saja dan wajahnya berubah muram, mereka pun paham bahwa Hizam belum pernah menyetubuhi Dania. Tawa mereka tak bisa ditahan.“Hahaha! Hizam… Hizam… aku kira kamu pintar, Zam, tapi ternyata bodoh juga, ya. Lihat mantanmu sekarang, deh… keren banget dari atas sampai bawah!”Mereka semua menyetujui ucapan pemuda itu. Mata mereka menelusuri Dania yang mengenakan atasan ketat model lilit sebatas pinggang dan berlengan panjang melambai transparan dari bahan chiffon mahal warna putih dengan gambar bunga-bunga merah kecil. Dada Da
Baca selengkapnya

Bab 67. Rencana Jahat Hizam dan Kawannya

“Kalian siap, kan?” tanya Hizam dengan suara rendah namun penuh kepastian.Teman-temannya yang duduk di sekitar meja mengangguk, wajah mereka menunjukkan antusiasme untuk terlibat dalam rencana jahat itu.“Pelayan udah tau apa yang harus dilakukan,” lanjut Hizam. “Kita akan kirim minuman itu ke meja Dania, dan dia nggak akan curiga sama sekali. Biasanya cewek-cewek di klub kayak gini senang kalau ada yang traktir minuman.”Temannya menyeringai. “Beres, bro. Nanti kita kasih sinyal ke pelayan, terus kamu langsung sembunyi biar dia nggak tahu ini rencana kamu.”Hizam tertawa kecil, lalu menoleh ke arah Dania dan Sebastian yang duduk di bar.Dia menyesap minumannya sambil tersenyum puas. “Oke, Nanti, ketika anjing penjaga di sebelahnya udah pergi, kita yang ambil alih.”Teman-teman Hizam mengangguk paham. Ini bukan hal pertama untuk mereka ketika bersenang-senang sembari mencari mangsa ketika sedang bosan.Kali ini, mangsa mereka lebih menakjubkan dari biasanya, maka mana mungkin mereka
Baca selengkapnya

Bab 68. Ingin Melecehkan Dania di Ruang VIP

“Hizam? Kamu beneran Hizam?” Dania sambil menggoyang-goyangkan kepala seakan ingin lebih fokus.Dania merasa pusing, namun di tengah rasa limbung itu, dia masih bisa mengenali wajah yang mendekatinya.Wajah yang tak asing lagi baginya, Hizam. Mantan suaminya berdiri di depannya, menyeringai dengan sikap angkuh dan puas.“Halo, Dania,” sapanya dengan nada dingin. Senyuman sinis di wajahnya semakin membuat Dania meyakini kecurigaannya.Di belakang Hizam, teman-temannya ikut terkekeh, memperlihatkan ekspresi yang tidak menyenangkan. Mereka tampak bersemangat, seolah menunggu sesuatu yang jahat akan terjadi.Dania menepis tangan mereka pada pinggangnya dan melepaskan lengannya dari mereka.“Kenapa mereka senyum-senyum gitu?” tanya Dania dengan suara lemah, tapi nadanya tetap tegas. “Apa kalian saling kenal?”Dania menjauh beberapa langkah dari gerombolan pemuda itu sambil menepis tangan yang hendak menjangkau tubuhnya, hingga punggungnya menempel di pintu masuk ruang VIP.Hizam menyeringai
Baca selengkapnya

Bab 69. Harus Ikut Licik Juga

“Pak Manajer, apakah klub malam Anda terbiasa menyediakan obat terlarang untuk mencelakai pengunjung wanita?” tanya Dania dengan suara tegas.Manajer klub malam tentu tak menyangka akan tuduhan Dania.Dia seketika gugup ketika menjawab, “Te-tentu tidak, Nona! Tak mungkin kami… kami ingin mencelakai pengunjung kami, terutama wanita!”Dania membalas tatapan gugup manajer klub malam dengan pandangan meremehkan seakan dia tak percaya ucapan si manajer.“Lalu kenapa ada mereka yang bekerja sama dengan pelayan Anda untuk mencelakai saya?”Matanya langsung terarah ke Hizam yang mulai bangkit berdiri dibantu teman-temannya.Hizam menatap benci ke Dania dan berkata sambil menahan sakit, “K-kamu… ternyata kamu udah tau—““Tentu aja, dong! Menghadapi orang licik kayak kamu, udah pasti aku juga harus ikutan licik.” Dania menaikkan dagunya, memberikan aura determinasi ke mantan suaminya.Jika menilik ke dua puluhan menit ke belakang, sebenarnya Sebastian sudah sempat melihat adanya Hizam di meja t
Baca selengkapnya

Bab 70. Kekalahan Leona dari Ivella

“Aku masih punya kebaikan di hatiku, Seba.” Dania menyahut cukup keras agar didengar mantan suami dan teman-temannya.Mendengar ucapan Dania, teman-teman Hizam menghela napas lega. Mereka bisa terhindar dari hukuman kurungan penjara.“Cuma… kalau mereka berani cari gara-gara lagi sama aku, maka rekaman itu bisa jadi alat untuk membuat suram masa depan mereka. Aku jamin soal itu,” lanjut Dania.Dikarenakan ucapan terakhir Dania, mereka pun bergidik ngeri dan berikrar di hati masing-masing untuk tidak lagi mencari masalah dengan Dania.Namun, entah apakah Hizam kapok seperti mereka atau dia masih ingin menjajal keberuntungannya lolos dari berbagai tindakan yang ingin menjatuhkan Dania.Sebenarnya bisa saja Dania membuat Hizam tersandung kasus pidana. Dania hanya masih ingin bermain-main dulu dengan mantan suaminya, tak ingin langsung diberi killing shot. Ingin ‘dikunyah’ dulu pelan-pelan agar hancur tak berbentuk.“Pak Manajer, saya harap kejadian hari ini bisa menjadi pelajaran bagi An
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status