“Abaaaang...sadar Bang! Aura enggak mau kalau, Abang melakukannya sambil mabuk …,” kata Aura sambil terisak.Rendra seperti tertampar oleh ucapan Aura dan kesadaran mulai bisa dia raih kembali.Rendra mengangkat sedikit tubuhnya, menopang bobot tubuh menggunakan kedua tangan dan sikut.Sorot mata dibalut kabut gairah itu menatap ke dalam bola mata Aura yang basah dengan air mata menyiratkan banyak kepedihan.“Maaf!” Rendra bergerak menjauh mendudukan tubuh di tepi ranjang.Mengusap wajahnya kasar, Rendra menarik selimut untuk menutupi tubuh Aura.Gadis itu masih terisak bahkan ketika Rendra sentuh, Aura berjengit menjauh. Rendra menyugar rambutnya ke belakang begitu frustasi.“Maafin Abang, Ra...tadi Abang kelepasan!” Rendra memelas.Aura mengusap air matanya kemudian mendudukan tubuh dengan mengapit selimut di antara lengan.“Abang jahat...merah ‘kan jadinya!” Aura berseru setelah mengintip ke dalam selimut yang menutupi bagian dada.Rendra mengusap wajah kemudian menghem
Terakhir Diperbarui : 2024-08-10 Baca selengkapnya