Kilatan kilat menerangi langit malam yang kelam, disusul oleh suara gemuruh guntur yang menggetarkan jendela rumah kontrakan Zaki dan Fatihah. Hujan turun deras, menambah kesan suram pada suasana malam itu. Di dalam rumah, Fatihah duduk di sofa dengan wajah tegang, sementara Zaki berdiri di dekat jendela, memperhatikan jalanan yang gelap dan sepi. “Mas, apa kita benar-benar aman di sini?” tanya Fatihah dengan suara lirih, mencoba menyembunyikan ketakutannya. Zaki menoleh ke arahnya, berusaha tersenyum untuk menenangkan istrinya. “Kita akan baik-baik saja, Sayang. Polisi sudah tahu tentang Ardan, mereka akan mengawasi kita.” Namun, di dalam hati Zaki, kekhawatiran tetap bersemayam. Ia tahu bahwa Ardan bukanlah orang yang mudah menyerah. Pria itu terlalu penuh dendam dan ambisi. Tiba-tiba, suara ketukan keras di pintu depan mengejutkan mereka berdua. Fatihah menggenggam tangan Zaki dengan erat, ketakutan terlihat jelas di matanya. Zaki mendekati pintu dengan hati-hati, mengintip mel
Last Updated : 2024-11-26 Read more