Share

31

"Lamaran?"tanya Fatihah dengan tatapan bingung.

Zaki merintih. Berharap Fatihah tidak membuat hati nya kembali berharap lagi.

"Aku tau Fat tanpa kamu beri tau,"ujar Zaki. Tapi nyatanya ia gagal menyembunyikan wajah kecewanya yang bercampur cemburu itu.

"Memangnya Mas Zaki sudah pernah bertemu kakak Fatihah?"tanya wanita itu.

Kini Zaki yang semakin bingung dibuatnya. Melihat sutuasi ini, Bu Ratih mencoba angkat bicara.

"Begini nak Fatihah, jadi lamaran di rumah mu kemarin itu, lamaranya siapa?"tanya Bu Ratih dengan tidak sabar.

"Oh. Itu lamaran Mas Dito kepada kakak Fatihah. Tapi ia kerja duar kita. Jadi jarang ketemu,"

Zaki bernafas lega. Tanpa sadar ia melebarkan senyumnya tanda bahagia.

"Jadi bukan untuk kamu?"tanya Bu Ratih lagi memastikan.

Fatihah menggeleng pelan.

"Nanti sore aku akan datang Fat,"ucap Zaki dengan spontan.

Alis Fatihah bertaut.

"Akan ku minta kamu kepada orang tuamu,"lanjut Zaki.

Hati Fatihah berdebar. Pipinya menjadi bersemu merah. Ia menunduk.

"B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status