All Chapters of Dinikahi karena Warisan, Berujung dapat Suami Baru yang Sultan: Chapter 21 - Chapter 24

24 Chapters

Part 21

POV YASHA“Hallo, Qil? Qila!” Telinga ini mengamati apa yang terjadi.“Aaww! Ampun, Mas!” Rintihan suara kesakitan Qila terdengar semakin samar. Setelah sebelumnya aku sempat dikejutkan dengan suara pecaahan beberapa benda, entah benda apa itu. Kemudian sambungan telepon terputus. Gelisah. Sesuatu terjadi. Ada yang tak beres dengan keadaan Qila di sana. “Dito!” panggilku pada bodyguard yang berdiri dekat pintu kerja. “Siapkan mobil sekarang juga!” perintahku “Baik, Pak!”Bergegas aku menuju rumah Qila. Khawatir sesuatu terjadi padanya. Namun, beberapa meter dari rumahnya, aku mendadak menyuruh supirku berhenti. Sebuah mobil yang kukenal keluar gerbang. Aku tahu itu mobil siapa.“Ikuti mobil itu, jangan sampai dia lolos!” tekanku pada supir yang mengendarai mobilku.“Baik, Pak!”Mobil Mirza memasuki sebuah rumah sakit. Apa yang terjadi? Apa firasatku benar? Dimana dan bagaimana keadaan Qila? Aku begitu mencemaskannya. Aku masih memantau dari kejauhan.“Dito, kamu keluar sekarang,
Read more

Part 22

“Maya, masuk ke ruangan!” panggilku, melalui saluran interphone.Tak sampai lima menit sekretaris pribadi di perusahaanku itu langsung masuk dan menghampiriku.“Iya, Pak!” “Apa file ini milik perusahaan Mirza?” tanyaku sambil menyodorkan file terakhir yang belum aku tanda tangani.Maya mengambil dan membukanya, kemudian ia membaca ulang dengan seksama. “Iya, Pak. Betul, ini perusahaan milik Pak Mirza. Perusahaannya mengajukan kerja sama lanjutan yang selama ini berjalan dengan perusahaan kita,” jelasnya.“Putuskan kerja sama kita dengan perusahaannya mulai detik ini!” tegasku.“Ta—tapi, Pak!” Mata Maya membulat.“Nggak ada tapi- tapi, lakukan apa yang aku perintah!”“Baik, Pak!” “Hai sayang, kamu lagi apa?” tepukan Hana dari belakang mengagetkanku. Saking dongkolnya hati ini sampai tak sadar Hana datang.“Eh, kamu. Nggak, nggak lagi apa-apa, Cuma lagi mikirin proyek baru saja!” “Kamu kok ke sini, tumben?” tanyaku lagi. Ia melirikku sambil misem-misem. Aku paham, dari dulu Hana m
Read more

Part 23

“Emm..”Duh, ngomong apa sih aku! Kenapa tiba-tiba mulut ini ngomong kayak gitu ya!Qila masih menunggu jawabanku, sementar tak ada alasan apa pun yang terlintas di pikiranku saat ini. Disaat yang bersamaan, handphoneku tiba-tiba berdering.“Maaf, Pak. Saya mau mengabarkan, Pak Mirza sedang menuju ke ruangan inap!” ucap Dito setelah nada sambung terhubung.Aku sengaja menugaskan Dito di lobby untuk siaga mengamati jikalau Mirza dan Ibunya datang.“Oke!” “Qila, sepertinya kita harus segera pergi. Mirza dan Bu Miranda menuju kemari!”“Baiklah.”“Mas,” Aku sempat terperanjat waktu suara Hana memanggilku. Tumben sekali dia sudah pulang. “Kamu sudah pulang,” ujaruku basa-basi.“Iya, sengaja. Aku pengen makan malam sama kamu, udah lama kita nggak makan malam berdua, kan?Boleh, kan?” Ajakan Hana sedikit memaksa. Sebenarnya aku sudah muak dengan sandiwara dia, tapi demi mendapatkan informasi tentang Mirza, terpaksa aku harus mengikuti kemauannya.“Boleh, kalau begitu aku mandi dulu, ya!”
Read more

Part 24

POV QILA “Aku akan pergi ke luar pulau sepekan ini, nanti mama akan menjemput kamu pulang, atau pulang saja sendiri pakai taksi online. Bisa, kan?” Nada bicara Mas Mirza seakan mengolok-olokku. “Tega sekali kamu, Mas! Kenapa kamu bawa aku ke sini kalau kamu tidak peduli lagi denganku!” hardikku, emosiku memuncak. Mas Mirza mendekat, menyentuh pipiku lembut dengan tatapan tajam. “Aku membawamu ke sini karena kamu masih sangat berharga, Qila. Sangat berharga!” Bisiknya dekat sekali hingga wajah kami hanya berjarak beberapa sentimeter. Lalu dia berbalik dan pergi meninggalkanku begitu saja, saat aku masih terpasang beberapa alat medis. Aku tahu arti kata-katanya. Dia membutuhkanku bukan karena cinta, tapi karena warisan yang masih di bawah tanganku. Ini tidak bisa dibiarkan. “Bajingan! Setelah kamu membuatku sakit seperti ini, kamu tinggalkan aku begitu saja, Mas! Tunggu, Mas! Kembali kamu!” Teriakku, membuncah. Tapi Mas Mirza benar-benar pergi. Dengan nekad, kulepaskan alat-
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status