Beranda / CEO / JANJI CINTA SANG CEO / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab JANJI CINTA SANG CEO: Bab 51 - Bab 60

61 Bab

BAB 52.

“Suamiku! Lihat ini kelakuan gadis desa itu sangat memalukan! Semalam tidak pulang kerumah ternyata dia menginap dihotel dan tertangkap basah sama wartawan!”“Apa? Anastasya menginap dihotel dengan pria? Siapa pria itu?”“Siapa lagi, pa. Tuan Muda Archilles!”ujarnya kesal.“A—apa? Tuan Muda Archiles? Wah...bagus….bagus….ini sangat bagus.”“Bagus apanya? Ini sangat memalukan, beritanya sudah viral!”“Ini sungguh kabar bagus. Itu berarti hubungan Anastasya dan Tuan Muda Archiles sangat dekat. Dengan begitu aku akan mendapatkan keuntungan dari hubungan mereka. Putriku benar-benar hebat bisa menggaet pria kaya seperti itu.”Danendra tersenyum puas dan sangat bangga. Dalam pikirannya kini mulai dipenuhi berbagai macam keuntungan yang akan diperolehnya dengan hubungan Anastasya dan Kenneth. Pria paruh baya yang egois itu tak pernah memikirkan orang lain, dia hanya peduli pada dirinya sendiri dan keuntungannnya saja.Mendengar ucapan suaminya membuat Clarissa sangat marah, dia iri melihat
Baca selengkapnya

BAB 53.

Setelah dua hari Anastasya pun akan kembali bekerja, pagi ini dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke lokasi syuting. Pemotretan hari ini akan dilakukan outdoor, lokasinya disebuah villa mewah diluar kota.Saat dia berada didalam kamar mandi, seseorang mengetuk pintu kamar mandinya dan suara asisten muda memanggilnya, “Nona Tasya, pakaiannya sudah diantarkan kesini.”Mendengar bahwa itu bukan suara Kenneth akhirnya Anastasya menghela napas lega. Dia pun membuka pintu kamar mandi sedikit dan mengambil tas berisi pakaian yang dibawa asisten muda itu.Tak lama Anastasya keluar dari dalam kamar mandi dengan berbalut jubah mandi putih yang menutupi tubuhnya hingga sebatas lutut dan sebuah handuk putih yang melilit dikepalanya. Pakaian yang dibawakan asisten ini adalah gaun berwarna pink yang akan dia kenakan untuk syuting outdoor.Warna gaun ini sangat cerah dan modelnya akan terlihat sesuai jika dipakai oleh seseorang yang berkulit putih mulus dengan bentuk tubuh ideal. Kulit Anastasya put
Baca selengkapnya

BAB 54.

Sebenarnya dia sadar jika dia sedikit egois mengenai Anastasya, dia tidak ingin banyak orang melihat Anastasya berpakaian seperti itu. Ada api kecemburuan yang muncul entah darimana dan sejak kapan setiap kali dia melihat Anastasya.Setelah menempuh perjalan selama satu jama, akhirnya mereka tiba di lokasi syuting. Terlihat sebuah bangunan villa yang megah dan artistik yang lebih terlihat seperti sebuah istana.Villa itu adalah bangunan tua berumur ratusan tahun dan sudah direnovasi sehingga terlihat perpaduan desain jaman kolonial dan modern sehingga tidak terkesan menyeramkan. Bangunan villa itu berada ditengah taman hutan pribadi, dan ada taman bunga yang indah dibagian depan dan belakang villa.Bangunan villa itu adalah gaya eropa abad pertengahan, meskipun bangunan lama tapi terlihat indah dan kokoh dengan modifikasi desain modern dibeberapa bagian dalam termasuk perabotan yang menggunakan konsep modern membuat villa itu terlihat sangat mewah. Dibawah jendela ada pot-pot berisi b
Baca selengkapnya

BAB 55.

“Aku tidak mendekatinya, aku hanya salah mengenali orang. Bukankah tadi aku sudah bilang begitu?” ujar Brandon menggelengkan kepalanya. “Malah sebenarnya kamu yang selama ini mengganggap bahwa wanita adalah merepotkan sehingga kamu tidak pernah mau menjalin hubungan serius dengan wanita manapun. Jadi kenapa sekarang kamu tiba-tiba sangat mempedulikan wanita itu?”Kenneth merasa seakan tenggorokannya ditusuk tombak dan napasnya tiba-tiba sesak setelah mendengar ucapan Brandon. Namun dengan cepat dia bisa mengendalikan dirinya. “Apa maksud ucapanmu kalau aku mempedulikannya? Aku hanya peduli pada syuting brand ambassadornya dan seandainya brand ambassadornya orang lain, aku juga akan tetap peduli. Apakah ada masalah?”Brandon menatap Kenneth dari ujung kepala sampai ujung kaki dan tidak menemukan sedikitpun keanehan. Ucapannya juga masuk akal, Brandon pun menghela napas lega. “Baguslah jika kamu tidak peduli padanya karena aku akan berkata jujur padamu. Aku jatuh cinta pada Anastasya se
Baca selengkapnya

BAB 56.

Anastasya tersenyum kaku mendengar plot cerita itu. “Jatuh cinta kepada putri karena secangkir kopi? Apakah itu terdengar tidak masuk akal?”Sutradara itu langsung menggelengkan kepala dan membantah. “Dongeng memang tidak masuk akal kalaupun masuk akal maka dongeng tentang pangeran yang mencari cinderella dengan sepasang sepatu kristal itu tidak akan pernah ada.”Lalu sutradara itu melanjutkan ucapannya, “Begitu banyak orang yang memiliki ukuran sepatu yang sama tetapi kenapa malah cinderella saja yang bisa cocok dengan sepatu itu? Apa yang terjadi? Apa itu juga terdengar tidak masuk akal?”Anastasya pun terdiam dan tak bisa membantah lagi. Asisten muda yang berada disebelahnya lalu menyeletuk. “Tetapi perubahan mendadak begini mau cari dimana aktor untuk pemeran pangerannya?”Sutradara itu langsung tersedak saat mendengar ucapan asisten Anastasya. Ya, benar juga. Anastasya sangat cantik dan tampak seperti putri di cerita dongeng tapi jika pangerannya tidak sesempurna yang seharusnya
Baca selengkapnya

BAB 57.

Namun sang sutradara tak menyangka sama sekali saat kamera diarahkan, ekspresi lembut dan kasih sayang dimata Kenneth tampak nyata seolah-olah dia memang sangat mengagumi Anastasya dan begitu mencintainya. “Cut!: seru sutradara berjalan keluar dari belakang monitor dengan ekspresi sangat puas sambil bertepuk tangan.“Kemampuan akting nona Tasya didepan kamera sangat mengejutkanku tapi aku sama sekali tidak menyangka ternyata kemampuan akting Tuan muda Archilles bahkan lebih menakjubkan! Kalian berdua sangat berbakat. Sayang sekali jika kalian tidak menjadi aktris film….”Kenneth tidak tahu harus berkata apa, keterampilan akting apa? Bukankah barusan dia hanya menyesap kopi dan menatap Anastasya saja?Bahkan tidak ada plot percakapan sama sekali. Akting macam apa itu? Tetapi karena sutradara itu memujinya jadi dia tidak mengatakan apapun. “Jadi syutingnya sudah selesai?” tanya Kenneth setelah diam sejenak. Sutradara menjawab dengan anggukan kepaala.“Sudah selesai, syutingnya selesai.
Baca selengkapnya

BAB 58.

Awalnya Brandon merasa sangat yakin bisa mendekati Anastasya bukan karena latar belakang keluarga Brandon yang kaya tapi karena dia juga memiliki bakat luar biasa. Ketika berada di ketentaraan dia adalah prajurit terbaik dan sekarang dia seorang pebisnis handal yang cukup ditakuti kemampuannya dalam bisnis.Keluarga Bagaskara adalah salah satu dari empat keluarga terpandang di ibukota. Satu ucapannya mampu membuat orang-orang tunduk padanya. Tetapi didepan Anastasya, dia merasa seperti anak kemarin sore. Brandon memaksakan senyum diwajahnya. “Aku mengerti. Tenanglah! Aku tidak akan membiarkan orang lain tahu bahwa namamu adalah Ana. Tetapi bolehkah aku mengenalmu sebagai Anastasya?”Gadis itu merasa ada yang salah dengan pria dihadapannya itu, dia memiringkan kepala dan bertanya. “Apa maksudmu?”Brandon menarik napas dalam-dalam sambil mengumpulkan keberanian. “Nona Anastasya, aku menyukaimu dan aku ingin mengenalmu lebih dekat.”“Kau….” Anastasya tertegun sejenak.Wajah Brandon pun m
Baca selengkapnya

BAB 59.

“Tetapi…..”“Jangan lama-lama. Ayo cepat!” desak Kenneth tak sabar. Dia lalu keluar dari mobil dan menarik Brandon masuk kedalam mobilnya kemudian mengeluarkan asistennya dari dalam mobil. Anastasya memandang Kenneth dengan curiga.“Kenapa lihat-lihat? Tak bisakah orang lain yang menemanimu belanja? Apakah harus Brandon?”“Bukan begitu…..aku bisa belanja sendiri. Tidak butuh orang lain untuk menemaniku.”Sebelum Anastasya sempat menyelesaikan kalimatnya, kenneth sudah memerintahkan supirnya untuk melajukan mobil. Hembusan angin bertiup, hanya tersisa Anastasya dan asisten Kenneth yang berdiri disampingnya. Raut wajah asisten Kenneth berbeda 180 derajat dengan raut wajah Kenneth. Dia tampak ramah seolah-olah sedang tersenyum.“He he he Nona Anastasya, suatu kehormatan bagiku bisa menemanimu berbelanja. Pakaian apa yang kau suka? Chanel? LV? Gucci atau Prada?”Cahaya mata Anastasya tajam dan dingin, dibawah tatapan Anastasya yang datar suaranya semakin mengecil hampir seperti dengungan
Baca selengkapnya

BAB 60.

“Wah aku tidak menyangka seorang nona besar dari keluarga Sanari yang bermartabat malah dicurigai sebagai pencuri oleh seorang pelayan toko...ckckck….jika sampai ketahuan orang lain, apakah menurutmua semua orang akan tertawa terbahak-bahak? Tetapi itu sih wajar ya jika si pelayan toko salah paham karena kau berasal dari pedesaan. Aku akan membelikan gaun ini untukmu! Pelayan, tagihan gaun ini masukkan saja ke rekeningku.” ujar Emma dengan sinis.Pelayan toko itu juga seorang yang licik, begitu dia mengetahui status Anastasya yang tidak biasa diapun terkejut. Tapi dia melihat sikap permusuhan diantara Emma dan Anastasya lalu si pelayan segera merapikan pakaiannya dan tersenyum. “Nona biar aku bungkuskan pakaian ini untukmu.”Anastasya tidak peduli pada kesombongan Emma. “Tidak perlu. Aku akan membayar sendiri.”Emma sangat membenci Anastasya didalam hatinya karena apa yang telah dikatakan Keenan padanya waktu itu. Melihat Anastasya yang tidak menunjukkan ekspresi baik, Emma pun tak la
Baca selengkapnya

BAB 61.

Anastasya berjalan kembali masuk kedalam toko, simanajer toko yang melihatnya kembali lagi langsung memelototi pelayan toko yang tampak berdiri dibelakang Anastasya. “Hei kenapa kau kembali lagi dasar pembuat onar! Aku sudah katakan tadi jika kau sengaja mencari masalah disini maka aku akan langsung memanggil polisi.” ujar manajer toko dengan angkuh.“Anastasya, mengapa kau tidak tahu malu, ha? Kau tidak diterima di toko ini! Mengapa kau masih kembali lagi dan mengganggu bisnis orang? Dasar udik tidak tahu malu!” ujar Emma menambahkan sengaja memperkeruh suasana.Tak disangaka disaat bersamaan Vera justru berjalan mendekati Anastasya dengan ekspresi terkejut. “Nona Ana? Apakah ini benar-benar kau? Apakah aku tidak salah orang?”Anastasya pun tak kalah kagetnya.”Apakah ini kau?”Vera mengangguk-angguk dengan senang dan wajahnya berbinar. “Kau benar-benar ingat denganku?”Si manajer toko dan Emma terkejut melihat mereka saling menyapa. ‘Apakah desainer itu mengenal Anastasya?” gumam Emm
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status