Anastasya tersenyum kaku mendengar plot cerita itu. “Jatuh cinta kepada putri karena secangkir kopi? Apakah itu terdengar tidak masuk akal?”Sutradara itu langsung menggelengkan kepala dan membantah. “Dongeng memang tidak masuk akal kalaupun masuk akal maka dongeng tentang pangeran yang mencari cinderella dengan sepasang sepatu kristal itu tidak akan pernah ada.”Lalu sutradara itu melanjutkan ucapannya, “Begitu banyak orang yang memiliki ukuran sepatu yang sama tetapi kenapa malah cinderella saja yang bisa cocok dengan sepatu itu? Apa yang terjadi? Apa itu juga terdengar tidak masuk akal?”Anastasya pun terdiam dan tak bisa membantah lagi. Asisten muda yang berada disebelahnya lalu menyeletuk. “Tetapi perubahan mendadak begini mau cari dimana aktor untuk pemeran pangerannya?”Sutradara itu langsung tersedak saat mendengar ucapan asisten Anastasya. Ya, benar juga. Anastasya sangat cantik dan tampak seperti putri di cerita dongeng tapi jika pangerannya tidak sesempurna yang seharusnya
Namun sang sutradara tak menyangka sama sekali saat kamera diarahkan, ekspresi lembut dan kasih sayang dimata Kenneth tampak nyata seolah-olah dia memang sangat mengagumi Anastasya dan begitu mencintainya. “Cut!: seru sutradara berjalan keluar dari belakang monitor dengan ekspresi sangat puas sambil bertepuk tangan.“Kemampuan akting nona Tasya didepan kamera sangat mengejutkanku tapi aku sama sekali tidak menyangka ternyata kemampuan akting Tuan muda Archilles bahkan lebih menakjubkan! Kalian berdua sangat berbakat. Sayang sekali jika kalian tidak menjadi aktris film….”Kenneth tidak tahu harus berkata apa, keterampilan akting apa? Bukankah barusan dia hanya menyesap kopi dan menatap Anastasya saja?Bahkan tidak ada plot percakapan sama sekali. Akting macam apa itu? Tetapi karena sutradara itu memujinya jadi dia tidak mengatakan apapun. “Jadi syutingnya sudah selesai?” tanya Kenneth setelah diam sejenak. Sutradara menjawab dengan anggukan kepaala.“Sudah selesai, syutingnya selesai.
Awalnya Brandon merasa sangat yakin bisa mendekati Anastasya bukan karena latar belakang keluarga Brandon yang kaya tapi karena dia juga memiliki bakat luar biasa. Ketika berada di ketentaraan dia adalah prajurit terbaik dan sekarang dia seorang pebisnis handal yang cukup ditakuti kemampuannya dalam bisnis.Keluarga Bagaskara adalah salah satu dari empat keluarga terpandang di ibukota. Satu ucapannya mampu membuat orang-orang tunduk padanya. Tetapi didepan Anastasya, dia merasa seperti anak kemarin sore. Brandon memaksakan senyum diwajahnya. “Aku mengerti. Tenanglah! Aku tidak akan membiarkan orang lain tahu bahwa namamu adalah Ana. Tetapi bolehkah aku mengenalmu sebagai Anastasya?”Gadis itu merasa ada yang salah dengan pria dihadapannya itu, dia memiringkan kepala dan bertanya. “Apa maksudmu?”Brandon menarik napas dalam-dalam sambil mengumpulkan keberanian. “Nona Anastasya, aku menyukaimu dan aku ingin mengenalmu lebih dekat.”“Kau….” Anastasya tertegun sejenak.Wajah Brandon pun m
Disebuah pulau terpencil tak berpenghuni, hujan yang turun deras diiringi suara ombak yang menghantam karang terdengar bagaikan suara genderang yang ditabuh bersahut-sahutan. Hujan deras dan ombak besar yang terjadi sejak beberapa hari membuat suasana mencekam. Di tengah-tengah cuaca ekstrim tampak seorang wanita menebas kayu dengan belati yang dibawanya. Pakaian yang basah melekat ditubuh kurusnya, tak dipedulikannya derasnya air hujan yang menyirami tubuhnya.Gadis itu bernama Anastasya Fredelia Sanari. Seorang gadis yang sangat cantik, dia telah terpisahkan dengan keluarganya sejak sepuluh tahun yang lalu kini usianya duapuluh dua tahun dan pada suatu hari dia kembali dipertemukan dengan keluarga Hilman.Rumah yang ditempati oleh keluarga Hilman adalah milik dari ibu kandung gadis itu dan dulunya dikenal sebagai rumah keluarga Sanari namun sejak kematian ibunya, ayah gadis itu merubah nama rumah dan juga nama perusahaan menjadi Hilman serta membawa pulang istri simpanan dan putr
Pria itu hanya diam dan perlahan memejamkan matanya mengabaikan Anatasya yang terus mendengus marah. Mendengar cacian yang keluar dari mulut gadis itu, sudut bibir pria itu membentuk sebuah garis lengkungan. Tak lama pun malam beranjak, hanya cahaya dari api unggun yang menjadi penerangan didalam gua itu.Keduanya berbaring dikedua sisi gua dan larut dalam tidur namun tengah malam Anatasya terbangun oleh suara raungan pelan dari arah pria itu. Anatasya membuka mata dan menoleh kearah pria itu yang wajahnya terlihat semakin pucat. Anatasya mendekat dan melihat keringat dingin mengalir didahi pria itu.“Hei Tuan brengsek! Apa kau baik-baik saja?” Anatasya mencoba menyentuh dahi pria itu yang terasa sangat panas, pertanda bahwa lukanya infeksi. Jika dalam keadaan normal maka sebutir antibiotik sudah cukup untuk menyembuhkannya tetapi dipulau tak berpenghuni itu bagaimana caranya mendapatkan obat?Anatasya tak punya pilihan lain selain melakukan metode alami untuk menurunkan suhu tubuh.
“Gawat nyonya! Ada kabar buruk!” teriak seorang pelayan yang tergesa-gesa masuk ke villa untuk melapor. “Ada sebuah helicopter dari keluarga Archilles tampak terparkir dihalaman tempat acara pesta diadakan.” pelayan itu terengah-engah karena berlari cepat.“Apa? Keluarga Archilles? Ujar Natasha dengan mata berbinar senang. “Apakah mama dan papa mengundang Kenneth Archilles ke pesta ulang tahunku?”Clarisa sangat terkejut, dia tidak merasa mengirimkan undangan pada keluarga archilles. Meskipun keluarga Hilman berada di posisi yang terhormat dan memiliki status yang tinggi di Jakarta tetapi keluarga Archilless berada di puncak teratas sebagai keluarga paling hebat dan kaya setanah air. Kenneth Archilles adalah pewaris tunggal dari keluarga Archilles.Keluarga Hilman masih kurang pantas mengundang keluarga Archilles karena status keluarga Hilman masih berada jauh dibawah keluarga Archilles. Atau mungkin saja Kenneth Archilles datang ke pesta ualng tahun Natasha setelah Alvarendra memba
“Pffff...hahaha” seseorang disebelahnya tak bisa menahan tawa dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan saat Natasha melototinya.“Apaan ini? Aku kira Tuan Muda Kenneth Archilles datang kesini untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Natasha. Wah...tidak tahunya dia bahkan tidak mengenalinya. Lucu sekali.”“Iya lucu sekali hahaha…..! Jika aku jadi dia mungkin aku sudah mengubur kepalaku dalam tanah atau lari bersembunyi dan takkan pernah berani keluar lagi. Ini sangat memalukan!”Wajah Natasha yang tadinya bahagia langsung berubah, dari ekspresi yang penuh kejutan menjadi ekspresi malu dan kikuk. Akhirnya dia memelototi gadis-gadis yang bicara itu dengan marah.Namun Clarisa langsung merespon cepat ucapan Kenneth. Dengan percaya diri dia berbicara mewakili putri kesayangannya “Tuan Muda Archilles, aku tidak tahu kau akan datang, disini sedang ramai karena ulang tahun putriku. Dia salah paham mengira anda datang untuk mengucapkan selamat padanya. Ah….ini hanya kesalahpaham
Anatasya tidak menyangka jika sepasang ibu dan anak itu mau menerimanya apa adanya, namun Anatasya bukan gadis bodoh. Dia tahu jika mereka hanya berpura-pura saja dihadapan semua orang. Tanpa ragu dia pun mengiyakan ajakan Natasha dan tersenyum.Kedua gadis itu memasuki villa, para tamu yang berada disana tampak berbisik-bisik dan bertanya-tanya tentang Anatasya dan tentang tujuan kehadiran Kenneth disana.Tapi karena Kenneth sudah hadir disana, mereka pun acuh apapun alasan kedatangan pria itu, kedepannya mereka harus memperlakukan keluarga Archilles dengan lebih baik. Sementara dilantai dua villa “Kak ini kamar tamu, sementara kau bisa menempati kamar ini. Kamarmu belum dibersihkan, setelah pelayan membersihkan kamarmu maka kau bisa pindah ke kamarmu nanti. Semua perlengkapan mandi sudah lengkap, aku akan mengambilkan pakaian untukmu.” ujar Natasha.“Baiklah.Terimakasih ya.”“Oh iya, apakah kau tahu cara menggunakan pemanas air? Suhu penghangat air disini stabil jadi kau tak perl