Semua Bab Rahasia Di Balik Sikap Manis Suamiku: Bab 101 - Bab 110

116 Bab

Bab 101 ~ Kontraksi Awal

Di perjalanan menuju rumah sakit, Ivana merasakan kegelisahan yang bercampur dengan rasa sakit. Namun, satu hal yang membuatnya kuat adalah kehadiran Arsen di sisinya. Rasa cintanya pada Arsen dan harapan untuk melihat anak mereka lahir dengan sehat membuatnya bertahan dalam situasi sulit ini.Sesampainya di rumah sakit, Arsen segera membawanya ke ruang periksa. Dengan penuh harap, Ivana menggenggam tangan Arsen. Ivana langsung dibawa ke ruang persalinan oleh para suster, selang beberapa menit, Dokter kandunganpun datang dan langsung melakukan pemeriksaan pada Ivana. Sedangkan Arsen berjalan mondar-mandir di luar ruang pemeriksaan dengan perasaan tak menentu. Gelisah, khawatir sekaligus rasa takut yang dirasakan oleh Arsen saat ini.Arsen melangkah maju mundur di luar ruang pemeriksaan, hatinya berdebar keras. Setiap detik yang berlalu seperti terasa lama, dan pikirannya dipenuhi kecemasan. Dia tidak dapat membayangkan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Ivana atau bayi me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Bab 102 ~ Hadirmu Sangat Berarti

“Loh, kalian kenapa sudah balik? Aku baru mau ke rumah sakit,” ujar Doly yang bertemu Arsen dan Ivana di depan mansion, mereka berdua baru saja menuruni mobil. “Dokter bilang hanya kontraksi palsu. Bayinya belum waktunya lahir,” jawab Arsen. “Lah, si baby ngeprank orang tuanya,“ kekeh Doly. Arsen tersenyum tipis mendengar lelucon Doly, meskipun hatinya masih sedikit cemas. Ivana yang berdiri di sampingnya hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum, mencoba meredakan ketegangan yang masih terasa.“Kamu tahu kan, Doly, ini bukan soal lucu-lucuan. Kami benar-benar khawatir,” ujar Ivana, suaranya lembut namun tegas. “Meski hanya kontraksi palsu, tetap saja cukup membuat kami panik.”Doly mengangguk dan mengerti. “Iya, maaf. Tapi kadang-kadang kita perlu sedikit humor untuk menghadapi situasi seperti ini. Lagipula, pernah ada yang bilang segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya.”“Mungkin hikmahnya, kita jadi bisa lebih siap dengan kehadiran si kecil,” kata Arsen.“Betul! Lagipu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 103 ~ Mansion Lama Manley

“Jadi, ini mansion lama keluarga Manley?” tanya Ivana, matanya tak lepas dari bangunan besar itu.“Iya, aku besar di sini,” jawab Arsen, sedikit nostalgia dalam suaranya.“Sebenarnya, mansion ini masih kalah luas dibandingkan yang ada di wilayah Utara. Hanya saja, di sini lebih hangat,” komentar Ivana sambil mengamati sekeliling.“Ya, kamu benar,” Arsen mengangguk, mengakui pendapatnya.Mereka berdua berdiri di depan bangunan besar berwarna merah bata itu, yang sebagian telah rusak dan kini sedang direnovasi. Dinding-dindingnya mencerminkan gaya arsitektur Eropa klasik, dengan jendela-jendela besar dan ornamen yang pudar dimakan usia, namun tetap kokoh berdiri, menyimpan cerita masa lalu keluarga Manley.Ivana menatap bangunan itu dengan lebih seksama, memperhatikan detail-detail yang tampak meski usang. Ornamen-ornamen pada dinding merah bata tampak seolah bercerita tentang kemegahan masa lalu yang kini hanya tersisa dalam bayang-bayang. "Berapa lama keluarga Manley sudah tinggal di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 104 ~ Lamaran Kedua

“Nah, disinilah tempatku biasanya menyendiri. Loteng ini penuh kenangan,” ujar Arsen. “Wah, aku pikir seperti rooftop. Ini kamar?” tanya Ivana saat melihat kamar sederhana dengan jendela besar di depan sana.“Hati-hati… Jangan lepaskan tanganmu dariku, tempat ini sudah ditinggalkan selama bertahun-tahun,” ujar Arsen mengulurkan tangannya pada Ivana dan wanita itu memegangnya. Di sana ada banyak mainan laki-laki, bola, mobil dan robot-robotan.“Semua mainan ini, adalah mainanku saya kecil,” ucap Arsen tersenyum mengenang kenangan masa kecilnya. Ivana mengamati sekeliling dengan rasa ingin tahu. “Jadi, kamu sering bermain di sini waktu kecil? Tempat ini terasa penuh kenangan,” katanya dengan nada mengagumi. “Ya, aku sering menghabiskan waktu di loteng ini. Aku bisa bersembunyi dari orang dewasa dan bermain sepuasnya,” jawab Arsen, matanya menatap jauh ke jendela, seolah mengingat masa-masa itu. “Kamu pasti punya banyak cerita seru,” ujar Ivana, mencoba menggali lebih dalam. “Bany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

Bab 105 ~ Kehadiran Baby Girl

“Nyonya, apa butuh sesuatu?” tanya pembantu di mansion saati Ivana menuruni undakan tangga. “Tolong buatkan aku jus buah. Aku akan tunggu di halaman belakang,” pinta Ivana. “Baik, Bu.”Ivana mendaratkan bokongnya di salah satu kursi santai di dekat kolam renang. Dia mulai mengotak atik ponselnya, tidak ada notifikasi apapun di sana. “Apa Arsen masih sibuk?” gumamnya. Tadi pagi, Arsen bersama Cedric pergi untuk menemui Putra Mahkota, mengenai perusahaan Manley, yang akan dibangun kembali bisnisnya dengan bantuan putra mahkota. “Silakan, Nyonya.”“Terima kasih,” ucap Ivana. Segelas jus dan dessert dengan buah segar tersaji di atas meja. Sambil menikmati minuman dan makanan manis di hadapannya, Ivana terus memikirkan kabar dari Arsen. Rasa penasaran dan sedikit khawatir menyelimuti pikirannya. “Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar,” ungkapnya dalam hati.Hembusan angin lembut menambah suasana santai di sekitar kolam renang. Ivana menatap air yang berkilau di bawah sinar matahari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 106 ~ Kebahagiaan Lengkap

Zeeya Gantari Manley “Zee... lihat Uncle tampan... Baa...!” Doly sedang mengajak main bayi cantik yang ada di dalam ranjang bayi. Arsen dan Ivana tertawa melihat kelakuan Doly di sana. “Bukannya senang, yang ada dia takut,” ucap Cedric. “Diamlah. Jangan ganggu kesenanganku. Keponakanku ini, langsung mengenali Pamannya yang tampan,” jawab Doly penuh percaya diri. Ivana tersenyum, menatap Doly yang berlagak seperti paman kesayangan. "Kalau Zee bisa bicara, mungkin dia bakal bilang, Pamanku aneh," canda Ivana, membuat Arsen dan Cedric tergelak.Cedric menepuk pundak Doly sambil berkata, "Jangan terlalu percaya diri, Dol. Zee mungkin lebih suka aku karena aku lebih keren darimu."Arsen mendengus dan melipat tangan di dadanya. "Jadi kompetisi sekarang? Aduh, Zee, kasihan kamu. Dikelilingi paman-paman yang penuh drama. Yang jelas, pria idola Zee, adalah aku, Daddy nya,” ucap Arsen penuh kebanggaan.Doly mendekatkan wajahnya ke ranj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Baca selengkapnya

Bab 107 ~ Kembali ke Kediaman Clover

Satu Bulan Kemudian... “Akhirnya, kita kembali ke rumah ini,” ucap Ivana menatap rumah yang sudah lama ditinggalkan. Ada rasa rindu sekaligus sedih karena Ayahnya sudah tidak ada lagi di sini. Ivana terkejut saat Arsen merangkulnya dari sambil. “Ayah dan Mamamu sedang menyambut kedatangan kita dan juga cucu pertama mereka. Aku yakin, mereka sedang melihat kita dari sana,” ucapnya mengecup puncak kepala Ivana yang sedang menggendong Zee. Mendengar kata-kata Arsen, Ivana tersenyum manis di sana dan menundukkan kepalanya, menatap sosok bayi dalam gendongannya yang sedang menatapnya juga dengan tatapan polosnya. “Kamu benar. Mereka akan senang melihat kedatangan kita,” ujar Ivana tersenyum.Suasana penuh kehangatan menyelimuti mereka. Ivana menghela napas panjang, membiarkan perasaan rindu sekaligus lega membaur dalam dirinya. Kehadiran Arsen di sisinya, serta bayi kecil mereka, Zee, memberikan kekuatan yang tak tergantikan. Rumah ini, meski dipenuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 108 ~ Hal Kecil yang Sering Terlupakan

Oek… Oek… Oek… Ivana bergegas bangun dari tidurnya saat mendengar tangisan Zee. Dia bangkit dari posisinya dan mendekati ranjang bayi yang berada di samping ranjang tempatnya dan Arsen tiduri. “Uh… putri cantik Mommy bangun, ya,” ucap Ivana tersenyum merekah menyapa Zee yang sudah mulai berhenti menangis. “Kenapa? Zee menangis?” tanya Arsen yang ikut terbangun di sana. “Sepertinya, popoknya basah. Aku akan menggantinya,” ucap Ivana. “Kamu pasti lelah. Istirahatlah, aku yang akan menggantikannya,” ucap Arsen bangkit dari posisinya mendekati ranjang bayi. “Apa tidak apa-apa?” tanya Ivana menatap Arsen. “Kenapa kamu ragu? Kamu takut aku tidak bisa melakukannya, ya?” kekeh Arsen. “Tenang saja, aku bisa melakukannya dengan baik. Lihatlah nanti,” ucap Arsen tersenyum dengan penuh rasa percaya diri.Ivana tersenyum kecil melihat kepercayaan diri Arsen yang jarang ia lihat dalam momen seperti ini. Ia mengangguk pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 109 ~ Kedatangan Baby Sister

“Wah, Zee udah wangi, ya... “ Ivana membawa Zee ke dalam gendongannya dengan wajah yang ceria. Dia berjalan keluar dari kamar Zee, seorang pelayan berjalan mendekatinya. “Nyonya, ada tamu untuk anda. Dia adalah baby sister yang di kirim kantor penyedia,” tuturnya. “Oh iya, baiklah. Aku akan turun dan menemuinya,” ujar Ivana dengan menggendong Zee, dia pun turun ke bawah dan melihat sosok wanita di ruang tamu. Wanita itu terlihat masih muda, tetapi wajahnya cukup mirip dengan Ana, sekretarisnya dulu yang menjadi mata-mata Arsen. “Selamat siang, Nyonya Manley,” sapa wanita itu. “Saya Laila, yang di kirim oleh pihak penyedia untuk menjadi baby sister putri Anda,” ucap Laila tersenyum ramah.Ivana mengamati Laila dengan cermat. Ada sesuatu di mata Laila yang terasa familiar, meskipun ia tidak bisa langsung mengingat apa."Selamat siang, Laila," jawab Ivana dengan senyuman hangat tapi hati-hati. "Silakan duduk. Saya ingin tahu lebih banyak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

110 ~ Memutuskan Tidak Bekerja Lagi

“Kamu mau menanam apa, Sayang?” tanya Arsen saat melihat melihat taman yang sudah di rapihkan oleh Ivana. “Aku ingin menghias taman dengan nuansa yang bagus. Apalagi, sebentar lagi musim dingin akan segera berakhir, dan aku ingin menyambut musim baru dengan suasana yang baru. Aku ingin menanam bunga dan tanaman hias,” jelas Ivana penuh semangat.Arsen tersenyum melihat semangat Ivana yang menggebu-gebu. Dia berjalan mendekat dan meraih tangan Ivana lembut, memandangnya dengan penuh perhatian.“Bunga dan tanaman hias? Itu ide yang bagus. Kamu sudah memutuskan bunga apa yang ingin kamu tanam?” tanyanya sambil mengusap punggung tangan Ivana.Ivana mengangguk kecil, matanya berbinar. “Aku ingin menanam tulip, mawar, dan lavender. Mereka akan membuat taman ini penuh warna dan harum. Oh, dan aku juga ingin beberapa pohon kecil untuk memberikan sedikit keteduhan.”Arsen tertawa pelan. “Kamu memang selalu punya rencana besar, Sayang. Tapi aku suka itu. Aku akan membantumu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status