Semua Bab BAYANGAN DI BALIK WARISAN: Bab 11 - Bab 20

38 Bab

Dua Sosok Misterius

Kamis, 21 Maret 2024/09:27 Malam"Berhenti bukan pilihan."Suara itu nyaris tenggelam dalam dengung halus lift yang bergerak ke atas. Di dalam kabin sempit berlampu redup itu dua sosok berdiri tanpa bersentuhan."Aku tahu," jawab suara lain, datar. "Tapi kalau ada yang melihat—""Jangan menoleh. Jangan ragu."Seketika, bunyi ‘ting’ terdengar pelan. Pintu lift di ujung koridor lantai tujuh terbuka perlahan, membiarkan cahaya dingin dari dalamnya tumpah ke lantai berkarpet merah tua. Cahaya itu sejenak memecah remang-remang koridor, memperlihatkan dinding-dinding berlapis wallpaper mewah dengan pola emas kusam yang hampir tidak terlihat dalam redupnya lampu gantung.Seorang wanita berperawakan ramping dan tegap melangkah keluar lebih dulu. Gerakannya lembut namun penuh keyakinan, sepatu hak rendahnya menyentuh lantai tanpa suara. Di belakangnya, sosok lain muncul—mengenakan hoodie gelap, kacamata hitam, dan masker yang menutupi sebagian besar wajahnya. Hanya dagunya yang terlihat di baw
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

Mereka yang Tahu Segalanya

Jumat, 22 Maret 2024/01:27 MalamDengan begini," kata Detektif Otero, menyimpulkan. "Setidaknya ada lima tamu hotel yang berpotensi menjadi tersangka pembunuhan—ditambah kemungkinan beberapa orang lain yang bukan tamu."Stefan Petrov meluruskan punggungnya, matanya berbinar penuh ketertarikan. "Apakah Anda akan mulai menginterogasi mereka?" tanyanya, terdengar sedikit terlalu bersemangat.Alphonse menepukkan tangannya sekali—cukup keras untuk menarik perhatian semua orang di ruang kontrol. Sejenak, dia membiarkan keheningan menggantung sebelum berkata dengan tenang, "Interogasi terdengar terlalu agresif. Kita hanya akan mampir dan melihat keadaan mereka. Benar begitu, Detektif?"Detektif Otero meliriknya sekilas, lalu menghela napas pendek—sepertinya dia langsung menangkap maksud Alphonse. Tanpa banyak bicara, ia merapikan catatannya, menyelipkan pulpen ke saku mantelnya, lalu bersiap meninggalkan ruangan.Sebelum pergi, detektif berwajah persegi itu menoleh ke Kepala Keamanan dan sta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

Dari Balik Meja Resepsionis

Alphonse dan Detektif Otero langsung mengalihkan perhatian mereka pada Sophia. Resepsionis itu menarik napas, seakan menyusun ulang ingatannya. “Kemarin sore Elina Hochberg sempat berada di sini, di lobi. Dia tidak sendirian.”Alphonse menyipitkan mata. “Dengan siapa?”“Seseorang… seorang pria berbaju gelap. Saya tidak mengenalnya, dan mereka tidak duduk lama. Percakapan mereka tampak serius, hampir seperti… perdebatan.” Sophia mengernyit, mencoba mengingat lebih jelas. “Kemudian, pria itu pergi lebih dulu. Elina duduk sendirian beberapa menit sebelum akhirnya menghilang ke lorong. Setelah itu, saya tidak melihatnya lagi sepanjang malam.”Detektif Otero mendesah pelan. “Dan Anda baru mengingatnya sekarang?”“Saya tidak menganggapnya penting tadi.” Victoria menatap mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Warga Asing

Tiga bulan yang laluLangit senja membiaskan warna keemasan di jendela kaca. Aroma kopi dan rempah memenuhi udara, bercampur dengan denting sendok dan percakapan rendah. Kafe kecil itu hangat, dengan rak buku di sudut dan lampu gantung yang menyinari meja-meja kayu tua.Di dekat jendela, seorang wanita meniup minumannya dengan santai, matanya yang berwarna biru itu menikmati lalu-lalang di trotoar basah. Sementara itu, pria di hadapannya terlihat gelisah. Sesekali dia akan melirik pintu sebelum kembali ke cangkirnya.Di pojok atas ruangan, sebuah televisi dipasang di dinding, menampilkan siaran berita. Volume suaranya cukup pelan, tapi tetap terdengar di antara obrolan pelanggan lain.“...konflik yang terjadi semakin parah. Kami sempat mendengar kabar jika Heiress Ulvhild Thereia men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Interupsi

Lobi hotel masih diterangi cahaya keemasan dari lampu gantung, memantulkan kilau samar di lantai marmer. Beberapa tamu yang baru kembali dari acara larut malam melangkah masuk, sebagian melambat karena kelelahan atau pengaruh alkohol. Kehadiran Detektif Otero dan Alphonse tampaknya luput dari perhatian mereka.Alphonse menghela napas, lalu menoleh ke arah Victoria dan Sophia. "Baiklah," keluhnya. "Bagaimana dengan seorang tamu bernama Uehara Miyazaki?"Victoria dan Sophia saling bertukar pandang, kebingungan tergambar jelas di wajah mereka. Hening sejenak, seolah keduanya tengah memastikan bahwa mereka tidak salah dengar.Sophia akhirnya membuka mulut lebih dulu, suaranya sedikit ragu. "Maaf... siapa yang Anda tanyakan tadi?"Alphonse mengangkat alis. "Uehara Miyazaki."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Daniel Richards

Alphonse menjabat tangan Daniel, merasakan cengkeraman yang mantap—tidak terlalu kuat, tapi cukup untuk menunjukkan kendali. Alih-alih segera melepas, Alphonse mempertahankan genggamannya sepersekian detik lebih lama dari yang diperlukan, menunggu Daniel yang lebih dulu menarik diri.Sebuah gerakan kecil, hampir tidak kentara, tapi cukup untuk menguji siapa yang ingin memegang kendali percakapan. Daniel melepaskan genggamannya dengan ekspresi yang tetap ramah, tapi Alphonse tidak melewatkan sedikit ketegangan di ujung jarinya."Tampaknya Anda berdua cukup tertarik pada salah satu mantan tamu kami," kata Daniel, matanya berkilat tipis.Detektif Otero tersenyum kecil. "Pekerjaan kami memang mencari informasi. Kebetulan, Uehara Miyazaki muncul dalam salah satu penyelidikan kami."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Kamar 708: Sebuah Keraguan

Lift berbunyi pelan sebelum pintunya terbuka, memperlihatkan seorang pria berjas yang baru saja hendak melangkah keluar.Stefan Petrov.Dia berhenti di ambang pintu, ekspresinya berubah sekejap saat melihat siapa yang ada di dalam lift. Tatapannya menyapu cepat ke arah Detektif Otero dan Alphonse sebelum akhirnya menetap pada Daniel Richards. Senyumnya muncul—tidak sepenuhnya ramah, lebih seperti seseorang yang baru saja memahami situasi yang kurang menguntungkan."Ah, malam yang sibuk rupanya," katanya, suaranya ringan tapi terukur.Daniel menanggapi dengan anggukan kecil, matanya tetap tenang. "Ya, begitulah. Saya harap tidak ada kendala di pos Anda, Petrov."“Semuanya terkendali," Stefan menjawab dengan senyum samar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Kamar 708: Elina Hochberg

Alphonse melangkah lebih dulu, diikuti Detektif Otero. Daniel Richards menutup pintu dengan perlahan, memastikan ruangan tetap tertutup rapat. Cahaya lampu yang redup membentuk siluet ramping Elina Hochberg saat dia melangkah lebih dalam ke ruangan. Gaun tidur satin yang membalut tubuhnya berkilau samar di bawah pencahayaan hangat, setiap gerakannya memancarkan ketenangan yang terlalu sempurna—seolah dikurasi dengan hati-hati, sama seperti perabotan mewah yang mengisi kamarnya.Dia berhenti di depan meja rias. Elina bersandar di meja riasnya dengan elegan, satu tangan bertumpu ringan di permukaannya, sementara tangan lainnya mengangkat gelas anggur setengah kosong. Cairan merah tua berputar perlahan saat dia menggoyangkannya sedikit, pantulan cahaya redup dari lampu kamar membuat permukaannya tampak berkilau.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Kamar 708: Konfrontasi

“Saya rasa itu bukan sesuatu yang relevan dengan penyelidikan Anda, Detektif,” kata Elina Hochberg, suaranya lembut namun tegas.Alphonse tetap tersenyum tipis. “Mungkin tidak. Tapi saya lebih suka menentukannya sendiri.”Elina menghela napas pelan, lalu mendorong tubuhnya dari meja rias dan melangkah menuju meja samping tempat tidur. Dengan gerakan anggun, dia mengambil surat-surat itu. Jemarinya mengetuk-ngetuk amplopnya sejenak sebelum akhirnya menyerahkannya kepada Alphonse.Alphonse menerimanya tanpa tergesa-gesa, merasakan bobot halus kertasnya di tangannya. Daniel Richards, yang sejak tadi hanya mengamati, melirik sekilas ke arah surat itu, seolah ingin menebak apa isinya sebelum Alphonse sempat membacanya.Elina tetap berdiri di dekat tempat tidur, tangannya terl
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Kesepakatan

Lady Viscaria. Wisteria Manor. Surat yang dikembalikan.Daniel Richards tahu nama-nama itu. Nama-nama yang hanya disebut dalam bisikan di antara mereka yang memahami betapa dalamnya jaringan intrik yang mengikat tempat ini. Dia menyaksikan pertukaran kata antara Alphonse dan Elina dengan ketertarikan yang semakin sulit disembunyikan.Sebenarnya, asisten manajer itu sudah terbiasa dengan basa-basi di hotel ini—senyum palsu, percakapan sopan yang menyembunyikan niat sebenarnya, dan permainan kekuasaan yang halus. Tapi ini… ini terasa berbeda.“Siapa di hotel ini yang tidak?”Saat Elina Hochberg mengucapkan pertanyaan terakhirnya itu, ruangan seolah terhenti sejenak. Dia melirik Alphonse. Detektif itu tidak menunjukkan reaksi berlebihan, tetapi Daniel bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status