Home / Horor / Sudut gelap di rumah tua / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Sudut gelap di rumah tua: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11 - Petunjuk Baru

Setelah upacara pembersihan, suasana di rumah keluarga David mulai terasa lebih ringan. Namun, mereka tahu bahwa ancaman bayangan belum sepenuhnya hilang. Mereka terus berjaga dan melakukan segala upaya untuk menjaga rumah tetap aman.Suatu pagi, saat Michael dan Lily bermain di loteng, mereka menemukan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Di sudut loteng yang jarang dijamah, tersembunyi di balik tumpukan barang-barang lama, mereka menemukan sebuah peti kayu kecil.Dengan penuh rasa ingin tahu, mereka membuka peti tersebut dan menemukan sejumlah dokumen tua dan sebuah peta yang tampak kuno."Michael, lihat ini!" seru Lily sambil menunjuk peta itu."Sepertinya ini peta rumah kita dan daerah sekitarnya."Michael memeriksa peta tersebut dengan seksama. Di salah satu sudut peta, terdapat tanda-tanda yang tampak seperti simbol okultisme yang pernah mereka lihat dalam buku harian Mr. Blackwood."Ini bisa menjadi petunjuk penting," katanya dengan penuh semangat.Mereka segera membawa peta
Read more

Bab 12 - Malam Yang Menakutkan

Malam itu, suasana di rumah keluarga Wijaya terasa lebih dingin dan mencekam daripada biasanya. Hembusan angin malam yang masuk melalui celah-celah jendela membuat tirai bergoyang pelan, seolah menari mengikuti irama tak terlihat. Jam di ruang tamu berdentang dua belas kali, menandakan tengah malam telah tiba.Rina, sang ibu, sedang mempersiapkan teh hangat di dapur. Tangannya gemetar, bukan karena dingin, tapi karena perasaan cemas yang tak kunjung hilang sejak beberapa malam terakhir. Suara-suara aneh sering kali terdengar, dan bayangan-bayangan misterius kerap muncul di sudut mata mereka.Sementara itu, Michael dan Lily berkumpul di ruang tamu bersama ayah mereka, Pak Wijaya. Mereka tengah membahas petunjuk yang ditemukan di loteng tadi siang.“Kita harus pergi ke lokasi yang ditunjukkan oleh peta ini,” kata Michael dengan suara tegas. “Ini mungkin satu-satunya cara untuk menghentikan semua ini.”“Benar,” tambah Lily. “Jika kita bisa menghentikan ritual yang dilakukan oleh Mr. Blac
Read more

Bab 13 - Bantuan Tak Terduga

Malam itu, suasana di rumah keluarga Wijaya terasa lebih dingin dan mencekam daripada biasanya. Hembusan angin malam yang masuk melalui celah-celah jendela membuat tirai bergoyang pelan, seolah menari mengikuti irama tak terlihat. Jam di ruang tamu berdentang dua belas kali, menandakan tengah malam telah tiba.Rina, sang ibu, sedang mempersiapkan teh hangat di dapur. Tangannya gemetar, bukan karena dingin, tapi karena perasaan cemas yang tak kunjung hilang sejak beberapa malam terakhir. Suara-suara aneh sering kali terdengar, dan bayangan-bayangan misterius kerap muncul di sudut mata mereka.Sementara itu, Michael dan Lily berkumpul di ruang tamu bersama ayah mereka, Pak Wijaya. Mereka tengah membahas petunjuk yang ditemukan di loteng tadi siang.“Kita harus pergi ke lokasi yang ditunjukkan oleh peta ini,” kata Michael dengan suara tegas. “Ini mungkin satu-satunya cara untuk menghentikan semua ini.”“Benar,” tambah Lily. “Jika kita bisa menghentikan ritual yang dilakukan oleh Mr. Blac
Read more

Bab 14 - Persiapan ritual

Setelah mendapatkan bantuan dari Pak Arman dan jimat perlindungan dari wanita tua, keluarga Wijaya merasa lebih tenang. Namun, mereka tahu bahwa mereka belum sepenuhnya bebas dari ancaman supranatural. Pak Arman menyarankan agar mereka melakukan ritual penutupan portal untuk memastikan bahwa tidak ada celah bagi kekuatan jahat untuk kembali. "Kita harus benar-benar menutup portal itu," kata Pak Arman saat mereka duduk di ruang tamu. "Portal yang terbuka bisa menjadi jalur bagi energi gelap untuk masuk kembali. Ritual ini akan memastikan bahwa portal itu tertutup selamanya." Pak Wijaya mengangguk setuju. "Apa yang kita butuhkan untuk ritual ini, Pak Arman?" Pak Arman membuka buku tua yang selalu dibawanya. "Kita akan membutuhkan beberapa benda khusus yang memiliki energi spiritual tinggi. Benda-benda ini tidak mudah ditemukan, tetapi dengan usaha bersama, saya yakin kita bisa mendapatkannya." Rina bertanya, "Benda apa saja yang kita perlukan?" Pak Arman menjelaskan satu per sa
Read more

Bab 15 - Bayangan yang mengintai

Ketenangan yang baru saja dinikmati keluarga Wijaya tidak berlangsung lama. Meskipun ritual penutupan portal telah berhasil, ada perasaan tidak nyaman yang tetap ada di rumah mereka. Pada awalnya, mereka menganggapnya sebagai perasaan paranoid akibat pengalaman mereka sebelumnya. Namun, ketika bayangan-bayangan mulai muncul, mereka tahu bahwa ancaman belum sepenuhnya hilang. Suatu malam, Michael terbangun dari tidurnya karena suara berderak di luar kamarnya. Dia bangun dan berjalan perlahan menuju jendela. Ketika dia melihat ke luar, dia melihat bayangan gelap bergerak cepat melewati halaman rumah. Hatinya berdebar kencang, tetapi dia mencoba menenangkan diri. "Mungkin hanya bayangan pohon," pikirnya, meski dia merasa ada yang tidak beres. Keesokan paginya, Michael menceritakan apa yang dilihatnya kepada keluarganya saat sarapan. Rina, yang sudah merasakan kehadiran sesuatu yang aneh, merasa cemas. "Kita harus waspada. Mungkin ada sesuatu yang kita lewatkan dalam ritual itu," katan
Read more

Bab 16 - Mencari jawaban

Setelah menyadari bahwa bayangan-bayangan masih mengintai meski ritual penutupan portal sudah dilakukan, Lisa dan David memutuskan bahwa mereka perlu mencari lebih banyak informasi tentang Mr. Blackwood. Mereka merasa bahwa rahasia yang masih tersimpan tentang pria misterius itu mungkin menjadi kunci untuk memahami dan mengatasi ancaman yang terus muncul.Mereka sepakat untuk mengunjungi kota lain yang lebih besar, di mana mereka berharap bisa menemukan arsip yang lebih lengkap atau orang-orang yang mungkin pernah berhubungan dengan Mr. Blackwood. Kota itu, bernama Riverton, dikenal sebagai pusat sejarah dan kebudayaan yang memiliki perpustakaan dan museum yang menyimpan banyak informasi tentang masa lalu.Pagi-pagi sekali, Lisa dan David berangkat dengan mobil menuju Riverton. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam, memberi mereka kesempatan untuk berdiskusi tentang rencana mereka. "Kita harus memulai dari perpustakaan kota," kata Lisa sambil mengamati peta."Mungkin kita bisa mene
Read more

Bab 17 - Penemuan di perpustakaan

Lisa dan David menghabiskan pagi hari di perpustakaan kota, menyusuri rak demi rak buku tua yang mungkin menyimpan kunci untuk memahami ritual yang harus mereka lakukan. Mereka telah membawa jurnal Mr. Blackwood yang ditemukan di rumah tua di Riverton, berharap bisa menemukan penjelasan lebih lanjut tentang detail-detail yang disebutkan di dalamnya.Setelah beberapa jam mencari, Lisa menemukan sebuah buku yang menarik perhatiannya. Buku itu berjudul "Grimoire Tersembunyi: Rahasia dan Keajaiban Dunia Lama". Lisa segera memanggil David, yang sedang berada di rak sebelah, untuk melihat penemuannya."David, lihat ini! Buku ini sepertinya memiliki informasi yang kita butuhkan," kata Lisa dengan bersemangat.David mendekat dan melihat buku yang dipegang Lisa. "Bagus sekali, Lisa! Mari kita bawa buku ini ke meja baca dan mulai memeriksanya."Mereka membuka buku tersebut dengan hati-hati, menyadari bahwa usia buku itu sudah sangat tua.Halaman-halamannya penuh dengan teks dan ilustrasi yang m
Read more

Bab 18 - Kekuatan keluarga

Pagi hari setelah ritual penutupan portal, suasana di rumah keluarga Wijaya masih penuh dengan ketegangan dan harapan. Meskipun ritual berjalan sukses, mereka tahu bahwa ancaman belum sepenuhnya hilang. Mereka harus tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan serangan lain dari entitas supranatural yang masih mengintai.Michael dan Lily, meskipun masih muda, telah menunjukkan keberanian dan ketangguhan luar biasa selama proses ini. Mereka bangga menjadi bagian penting dari tim yang melindungi keluarga mereka. Hari itu, mereka berdua memutuskan untuk membantu orang tua mereka mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin mereka butuhkan ke depan.Michael, dengan energinya yang tak kenal lelah, segera mulai memeriksa rumah untuk memastikan semuanya dalam kondisi baik. Dia memeriksa pintu dan jendela, memastikan semuanya terkunci dengan aman. Dia juga memastikan bahwa semua bahan dan peralatan yang mereka gunakan selama ritual masih ada dan tersimpan dengan baik, jika sewaktu-waktu mereka
Read more

Bab 19 - Kebenaran tentang Mr. Blackwood

Pagi itu, David terbangun dengan perasaan gelisah. Semalam, ia bermimpi tentang Mr. Blackwood, pria misterius yang telah mengganggu keluarganya dengan ritual-ritual supranaturalnya. Dalam mimpinya, Mr. Blackwood tampak berbeda—bukan sebagai ancaman, tetapi lebih seperti seseorang yang mencoba menyampaikan pesan. David merasa ada sesuatu yang terlewatkan, sesuatu yang harus ia ketahui lebih lanjut.David memutuskan untuk mengunjungi perpustakaan lagi, kali ini dengan tekad untuk menemukan semua yang ia bisa tentang Mr. Blackwood. Ia berharap bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang latar belakang pria tersebut. Sesampainya di perpustakaan, David langsung menuju bagian arsip kota, tempat menyimpan dokumen-dokumen sejarah dan surat kabar lama.Setelah beberapa jam mencari, David menemukan sebuah artikel lama tentang keluarga Blackwood. Artikel itu, yang ditulis lebih dari seratus tahun yang lalu, mengungkapkan bahwa Mr. Blackwood berasal dari keluarga terpandang di kota terseb
Read more

Bab 20 - Pengorbanan yang diperlukan

Setelah menghabiskan beberapa malam tanpa gangguan, keluarga David mulai merasa sedikit lega.Namun, ketenangan ini segera terganggu oleh penemuan mengejutkan dari Pak Herman, sejarawan lokal yang telah membantu mereka.Dalam salah satu buku kuno yang mereka temukan, tercatat bahwa ritual penutupan portal memerlukan pengorbanan besar.Suatu sore, Pak Herman datang ke rumah David dengan wajah serius."Saya menemukan sesuatu yang sangat penting," katanya sambil mengeluarkan sebuah buku tua dari tasnya."Ritual yang harus dilakukan untuk menutup portal membutuhkan pengorbanan yang tidak kecil."David, Lisa, Michael, dan Lily duduk di sekeliling meja, memperhatikan dengan cemas."Pengorbanan apa yang dimaksud?" tanya Lisa, suaranya bergetar.Pak Herman membuka buku itu dan mulai membaca dengan suara rendah."Untuk menutup portal dan mengusir makhluk kegelapan, diperlukan pengorbanan energi yang besar.Ini bisa berupa benda berharga, memori penting, atau bahkan hubungan emosional yang mend
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status