Ketika prajurit terakhir berhasil masuk, Elara jatuh berlutut, kelelahan. Kael dan Alaric segera membantu Elara bangkit, menariknya ke tempat yang aman.Di dalam benteng, suasana mencekam. Prajurit yang terluka berbaring di lantai, sementara tabib dan perawat berusaha memberikan pertolongan pertama. Bau obat-obatan bercampur dengan bau darah memenuhi udara. Cahaya obor yang berkedip-kedip memberikan bayangan yang menari di dinding batu kastil.Raja Cedric berdiri di tengah ruangan, matanya memandang kosong ke arah peta yang tergantung di dinding. "Kita kalah telak," gumamnya, suaranya penuh penyesalan.Salah satu jenderal, Sir Eadric, mendekat dengan langkah cepat. "Yang Mulia, kita harus segera mencari jalan keluar. Musuh akan segera menyerang benteng ini."Cedric mengangguk pelan. "Aku tahu, Eadric. Tapi apa yang bisa kita lakukan sekarang? Mereka terlalu kuat."Tiba-tiba, pintu ruang strategi terbuka dengan keras, dan masuklah seorang pria tua berjubah hitam dengan tongkat sihir di
Last Updated : 2024-06-27 Read more