Kala itu, suasananya menjadi sangat tegang. Masing-masing dari mereka sudah bersiap siaga, kecuali Christopher yang terlihat seperti sedang bermain-main.“Aku hanya ingin alasan, berikan satu saja. Mengapa kau menyerang anak buahku?” Dengan tatapan tajam dan penuh keberanian, Christopher menuntut penjelasan yang jujur dari pria tersebut, menunggu dengan sabar untuk mendengarkan alasannya.Pria yang sebelumnya berani dan tanpa penyesalan tiba-tiba merasa sangat ketakutan saat melihat sorot mata Christopher yang mendalam dan penuh aura kegelapan, la merasa sesak napas dan terdorong untuk mengakhiri hidupnya sendiri.“Sorot mata apa itu, dia bukan manusia. Dia, dia iblis!” pikirannya berteriak dalam keadaan panik, membuatnya sulit bernafas dan bahkan berkata sepatah kata pun.“Jawab pertanyaan ku, bodoh!” Ucap Christopher dengan tenang tapi tegas.Christopher, dengan kehadiran dan keberadaannya yang menakutkan, telah menunjukkan otoritas dan kekuasaan yang membuat pria itu merasa benar-
Last Updated : 2024-06-22 Read more