Semua Bab Pesona Istri Pengganti: Bab 11 - Bab 17

17 Bab

Bab 11 Vivian, Semangat!!!

Alan takjub dengan hasil make up Vivian. Matanya membuka dengan sempurna. “Perfect. Pantas kalau paman memintaku untuk mengajakmu, Vivian. Ternyata pilihan paman benar-benar berkualitas, “puji Alan. “ Benarkah tuan, saya hanya ingin bekerja dan bisa meneruskan kuliah saya, Tuan,” ucap Vivian. “Apakah uang dari suamimu tidak cukup untuk itu? “ tanya Alan. “Ogah, Tuan. Saya tidak akan memakai uang kutu kupret itu untuk biaya kuliahku, nanti malah gak berkah karena orangnya emosian dan sombong itu, “ ucap Vivian. Alan tertawa mendengar apa yang Vivian katakan. “Tapi kan, dia tampan. Diantara banyaknya wanita yang menginginkan Darryl, kaulah pemenangnya Vivian. Kau mendapatkan dia tanpa harus melalui proses yang berat seperti yang dilakukan wanita lainnya, “ ucap Alan. “Apakah tidak ada laki-laki lain, sehingga hanya dia yang menjadi rebutan. Aku rasa mereka hanya. Melihat wajah tanpa melihat bagaimana sikapnya, kalau aku mending cari yang sederhana tapi bisa menghargai o
Baca selengkapnya

Bab 12 Vivian Tidak Menginginkanmu, Darryl

“Apa yang bapak pikirkan, apakah bapak memikirkan Vivian? “ tanya istrinya Pak Mun. “Tentu, Bu. Apa lagi setelah mendengar pengakuan Vivian dan ucapannya nyonya besar. Rasanya bapak sangat menyesal menikahkan Vivian dengan tuan muda, Vivian anak yang baik, dia rela kuliah sambil kerja demi tidak merepotkan kita, bapak pikir, menjadi pengganti nona Linda akan membuat hidupnya nyaman, tapi nyatanya… ? “ ucapan Pak Mun terhenti. Terlihat jelas penyesalan di wajahmu laki-laki tua yang menjadi nyaman dari Vivian itu. “Kalau ibu sih nyesel karena gak kebagian uang mahar Vivian. Ibu pikir akan ada uang apa kek yang bisa di kasih ke kita, eh nyatanya malah zonk. Dan ditambah penghinaan nyonya, untung bukan anak kita yang menggantikan. Kalau sampai anak kita, ibu gak tahu, bagaimana nasib anak kita yang gak pernah menyentuh cucian sama sekali, “ ujar istrinya pak Mun. “Hanya uang saja yang ibu pikirkan, aku akan bicarakan dengan tuan Rahadian nanti. Siapa tahu beliau bisa membantu agar
Baca selengkapnya

Bab 13 Menyelidiki

Deg… Lagi dan lagi, jantung Darryl dibuat terkejut dengan pengakuan papanya. Mengapa Darryl merasa tersinggung ketika papanya mengatakan jika Vivian adalah wanita satu-satunya yang tidak menginginkannya. “Papa mendapatkan gambar ini dari mana, Pa?” Tanya Darryl. “Apakah pertanyaan itu masih perlu aku jawab? Papa rasa kamu sudah tahu jawabannya, “ ucap Tuan Rahadian. Ingin rasanya Daril tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini, namun hatinya menolak untuk itu, rasa sakit kian begitu terasa, kala ia melihat wanita yang begitu dicintai memiliki banyak tanda merah di lehernya. Tak kuasa menahan malu serta rasa sakit hati, Darryl akhirnya keluar dari ruangan sang papa dan masuk ke ruangannya yang tak begitu jauh dari ruangan papanya. “Tuan kenapa, apakah ada sesuatu yang terjadi? “ tanya Noah. Namun Darryl kali ini tak menjawab ia terlalu malu jika ia menceritakan apa yang terjadi di ruangan papanya. “Noah, kau hubungi ibunya Linda, dan tanyakan, ada dimana merek
Baca selengkapnya

Bab 14 Vivian Kuliah Lagi

“Kau mau kemana?” tanya Mamanya Darryl ketika Vivian sudah rapi. “Kuliah, Ma, “ jawab Vivian. “Alah, kau sudah terlambat untuk kuliah. Biasanya kau sudah Wisuda dari dulu, “ ucapnya dengan nada merendahkan. “Lebih baik, sekarang kau buatkan aku minuman jus, udah panas tenggorokanku, dan… “Nona Vivian, mobilnya sudah siap. Tuan Rahadian meminta anda untuk tidak terlambat kuliah,” ucap Pak Sam, membuat nyonya Rahadian langsung terdiam. “Baik, Pak. Ma… Vivian berangkat dulu,” ucap Vivian seraya mengambil jangan mama mertuanya dan mencium punggung tangan itu tanpa izin. Seketika mata nyonya Rahadian membulat dengan sempurna. Namun ia hanya diam kala melihat Vivian sudah menjauh dan di ikuti oleh pak Sam.“Dasar, wanita sialan! Papa lagi, kenapa selalu membela anak itu. Isss… anakku lebih pantas mendapatkan wanita yang jauh lebih baik darinya. Ini dari Linda malah turun drastis. Gak bisa apa dapat yang jauh lebih atas dari Linda? Heran deh mama, bisa-bisanya cari pengganti yang udik k
Baca selengkapnya

Bab 15 PIP

“Darryl, kenapa kau bertanya seperti itu Nak. Apakah kau mendengar sesuatu, atau istrimu uang mengatakan hal itu? keji sekali fitnahan yang sudah istrimu itu berikan, Darryl. Tante benar-benar tidak menyangka, “ ucap mamanya Linda dengan memasang wajah yang begitu sedih. “Dia tidak mengatakan apapun, Tante. Jadi jangan salahkan dia dalam hal ini, “ ucap Darryl yang pertama kalinya membela Vivian. “Kau bahkan membelanya sekarang, Darryl. Apakah kau percaya dengan isu itu? “ tanya Linda memberanikan diri menatap manik mata Darryl. “Ini bukan masalah isu, Lin. Jika tidak mala katakan tidak. Baiklah… aku bahagia melihat kau sudah sembuh dan sehat seperti ini, “ ucap Darryl. “Noah, sudah membawakan hadiah untuk kalinya kamu ke rumah ini, “ ucap Darryl seraya melihat kearah Noah yang baru saja masuk kedalam kediaman Linda. Sebuah buket bunga besar kian terlihat begitu indah, membuat senyuman indah di bibir Linda dan kedua orang tuanya kembali terlihat. ***“Vivian, akhirnya kamu tahu
Baca selengkapnya

Bab 16 Darryl Sakit Hati

“Baiklah, kalau begitu… Aku kembali ke kantor dulu. Nanti aku akan datang lagi, “ ucap Darryl pada Linda. “Janji? “ tanya Linda yang di anggukkan kepala oleh Darryl. Tentu Linda tersenyum bahagia melihat itu. Ia merasa tidak ada yang berubah dalam sikap Darryl. Mungkin pertanyaan Darryl waktu baru datang hanyalah pertanyaan tak sesuai dengan hatinya. Namun tanpa Linda ketahui, Darryl tentu akan terus menyelidiki hal itu. Karena Darryl percaya jika ayahnya sudah mengatakan hal seperti itu maka itu adalah kebenarannya. Kini Darryl tinggal mencari bukti yang nyata. “Hati-hati, sampaikan salamku pada om dan tante, “ ucap Linda. “Mereka pasti akan kemari, “ ucap Darryl. “Aku pasti akan menunggu mereka, “ ucap Linda yang dibalas senyuman oleh Darryl. Darryl dan Noah pun pergi meninggalkan kediaman Linda. “Loh, Nak Darryl sudah mau pergi? Kenapa cepat sekali? “ tanya mamanya Linda. “Masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, Tante. Nanti pasti akan mampir lagi,” uc
Baca selengkapnya

Bab 17 PIP

"Saya dan Pak Saga tidak memiliki hubungan apa pun selain hubungan mentor dan murid. Beliau hanya pembimbing saya," kata Vivian dengan nada tegas, tubuhnya mengeras seakan menolak segala tuduhan. "Karena pernikahan yang sama sekali tidak saya harapkan ini, saya terancam harus mengulang semester. Jadi, tuan, saya adalah korban sebenarnya dalam pernikahan ini."Dengan langkah yang terasa begitu berat, Vivian bangkit dari duduknya, langkahnya terhenti sejenak ketika dia menyadari gelasnya kosong, tidak ada setetes air pun yang bisa melegakan kerongkongannya yang tercekat. Dengan rasa frustrasi yang memuncak, ia meninggalkan ruangan menuju dapur untuk mengisi botolnya yang kosong. Saat Vivian kembali dari dapur, betapa terkejutnya ia menemukan Adel telah berdiri di sana, sarkasme tergambar jelas di wajahnya saat tertawa mengejek. Vivian merasakan hatinya teriris, air matanya hampir saja menetes, namun dia meneguk air dalam-dalam, mencoba menenangkan badai emosi yang menderanya. Ketika Vi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status