“Cowoklah!” Ama menjawab merotasikan kedua bola matanya malas. “Namanya Kak Candy.” Bibir itu mengulas senyum penuh rindu. “Waktu itu, jika aku tak bertemu dengan dia, mungkin sekarang kita tak mungkin bersama, Rion.” Ama tidak bohong. Berkat lelaki kecil itu, ia merasa berharga. Walaupun ibunya tidak menginginkan kelahirannya. Namun, Ama tidak peduli, dan tetap menjalani kehidupan selanjutnya, walau tanpa kasih sayang dari mereka.Senyuman sang istri sepertinya membuat Orion semakin dilanda penasaran. Orion mengernyitkan dahi. “Tunggu dulu! Kata kamu cowok?”“Emang cowok.” Ama menatap Orion serius.“Kok, namanya Kak Candy?” “Oh, itu.” Ama mengangguk-angguk, kembali mengulas senyum karena ingat akan bocah yang mengenakan jersey dulu. “Waktu itu, aku gak tau namanya siapa. Jadi, aku kasih nama aja Candy.” Dia terkikik setelahnya.“Aneh.”“Eh, siapa yang aneh? Aku?” Ama menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi tak terima. “Cih! Kamu pasti gak akan pernah mengerti bagaimana perasaanku
Last Updated : 2024-07-15 Read more