“Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?” Rexy menatap Lillian, raut wajahnya terlihat cemas.Lillian menghela napasnya panjang. “Apa lagi? Tentu saja aku harus melanjutkan hidup. Kalian tahu kalau dari dulu aku ingin membuka florist, kan? Kurasa, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulainya.”Rexy dan Noam saling pandang. Suara tv di ruangan santai apartemennya Lillian dari tadi menjadi backsound samar yang tidak mereka hiraukan sama sekali. “Well, kalau kau memang mau melakukannya, maka kau harus melakukannya. Aku akan akan mendukungmu—kami, akan selalu mendukungmu. Ya, kan, Rex?” ucap Noam.Anggukan kecil dari Rexy menjadi tanda setuju. Banting setir menjadi florist bukan hal yang buruk. Apalagi itu adalah impian Lillian sejak awal. “Tapi…,” ucap Rexy. “Kau tetap mau membawaku untuk kerja bersama, kan? Maksudku… aku tidak mau menjadi sekretaris mantan suamimu itu.”Lillian membuka kaleng soda, lalu menyesapnya perlahan. “Aku tidak melarangmu. Tapi kau harus tahu, sepertin
Last Updated : 2025-02-27 Read more