All Chapters of Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya : Chapter 51 - Chapter 60

75 Chapters

Bab 51

"Aku mencintaimu Ra." Sepersekian detik dari setelah Revan mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya, Alora mematung mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar."Tapi Ra, kamu jangan terlalu memikirkannya karna yang terpenting saat ini aku sudah mengutarakan isi hatiku yang sebenarnya, soal balasannya aku tidak terlalu memikirkannya Ra. Karna aku juga sadar seseorang yang aku cintai adalah milik orang lain." Kata Revan melanjutkan, ia paham jika Alora pasti shock saat mendengar pengakuannya dan Revan tidak mau jika itu menjadikan beban untuk Alora."Kak, aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi untuk pengakuanmu baru saja aku sangat berterimakasih untuk cinta tulus kamu yang kamu sendiri tahu aku tidak bisa membalasnya." Jawab Alora berusaha menjawab dengan halus, karna ia mengerti akan perasaan Revan.Obrolan serius itu membuyar ketika Dara datang dengan membawa sekantong kresek berisi beberapa macam cemilan."Ngobrolin apa sih kok keliatannya serius banget?" Tanya Dara sembari memb
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Bab 52

"Ra, coba kamu pikirkan lagi tentang keputusanmu ini." Kata Mirna berharap jika putrinya dapat berubah pikiran."Aku sudah memikirkannya berkali-kali Ma, dan ini sudah menjadi keputusanku aku harap bisa menerimanya, seperti Mama menerima keputusan Kakak saat membuat kebohongan besar yang tanpa Mama pikirkan lagi jika itu benar-benar menghancurkan ku." Jawab Alora tanpa berekspresi dan fokus pada handphonenya.Mendengar jawaban itu membuat Mirna kembali merasa sangat bersalah. "Ra, Mama minta maaf." Ucapnya dengan hati yang teriris."Sudahlah Ma, tidak perlu lagi Mama mengatakan hal itu lagian sudah berlalu juga, saat ini yang terpenting aku ingin berada di lingkungan yang membuatku tenang untuk menjalani kehamilan ini." Jawab Alora menatap ke arah Mirna.Di tengah obrolan menegangkan itu, tiba-tiba pintu di ketuk dan tidak lama terlihat Revan masuk dengan melemparkan senyumannya pada Alora dan Mirna."Apa sudah siap Ra?" Tanya Revan karna semua keperluan Alora sudah ia masukkan ke dal
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Bab 53

Semua orang yang masih berada di kediaman Revan tampak saling pandang saat melihat kedatangan Chakra yang kini dengan tengah menyeret dua koper besar."Chakra apa yang kamu lakukan!?" Tegur Mirna masih tidak percaya dengan kelakuan dari putranya."Melakukan yang seharusnya aku lakukan Ma, mengingat Alora sangat kekeh ingin tinggal disini dan aku yang juga tidak hisa mencegahnya, jadi aku memutuskan untuk tinggal disini juga." Jawab Chakra santai, membuat Alora jelas terkejut saat mendengarnya."Tapi Mas, kamu nggak bisa seenaknya seperti ini lagi pula kamu harus mendapat izin dari Kak Revan!" Sahut Alora yang tentu sangat tidak setuju dengan ide Chakra."Seharusnya aku bisa tinggal disini tanpa harus izin, karna kamu sudah terlebih dahulu di izinkan untuk tinggal disini jadi aku rasa itu sudah tidak perlu." Jawab Chakra benar-benar melakukan sesuai rencana yang di buatnya.Alora menatap ke arah Revan yang langsung mengerti pada tatapan itu. "Silahkan jika kau ingin tinggal disini, lag
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 54

Pagi hari seperti biasa Alora sudah bangun terlebih dahulu karna gejolak perutnya yang tiba-tiba datang, dan dengan terpaksa ia harus menyingkirkan rasa kantuknya dan menuju wastafel untuk memuntahkan cairan kuning yang terasa sangat pahit di lidahnya.Namun, suasana itu tidak terbiasa untuk Chakra yang langsung menuju ke arah dimana Alora masih merasakan gejolak di perutnya dan saat itu Chakra merasa sangat tidak tega."Apa kamu baik-baik saja Ra?" Tanyanya tiba-tiba mendekat dan tangan kekarnya mengelus punggung Alora."Tidak usah khawatir, mual muntahnya saat pagi hari sudah menjadi hal biasa." Sahut Revan tiba-tiba datang sebelum Alora sempat menjawab Chakra."Minumlah Ra." Ucapnya dengan memberikan segelas air hangat yang segera Alora terima dan ia teguk."Makasih Kak." Ucap Alora dengan memberikan gelas kosongnya, dan kini perutnya sudah lebih baik."Ra, maafkan aku." Ucap Chakra saat ia merasa jika Revan lebih mengerti akan kebutuhannya dari pada dirinya yang dimana adalah suam
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 55

"Mendengar penjelasan dari Kakak dan Alora, apa yang Kak Chakra lakukan memang sudah keterlaluan dan wajar sekali jika saat ini Alora sangat kecewa dan tidak mudah untuk memaafkan Kak Chakra." Tanggap Dara setelah mendengar Chakra bercerita apa yang sudah terjadi pada dirinya dan Alora."Lalu bagaimana aku bisa menghadapi ini Dar, sedangkan usahaku untuk memperbaiki semuanya seakan terasa sia-sia Dar." Tergambar jelas Chakra sangat frustasi."Tidak ada yang bisa Kakak lakukan lagi selain bersabar dan terus mencoba agar hati Alora kembali luluh, meskipun itu sulit dan entah membutuhkan waktu berapa lama untuk membuat hati Alora kembali luluh." Jawab Dara yang juga bingung harus memberikan Chakra saran apa, karna permasalahannya cukup rumit."Sepertinya memang harus seperti itu Dar jalan satu-satunya. Tapi Dar, aku ingin bertanya apakah Kakak mu menaruh perasaan pada Alora?" Jawabnya, dan secara tiba-tiba Chakra bertanya hal lain yang kini mengganjal di hatinya.Dara tersenyum. "Seperti
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 56

"Sepertinya kita harus menggunakan dua mobil karna satu mobil sudah penuh dengan barang-barang kita!" Seru Revan setelah memasukkan semua barang."Baiklah, aku sama Kakak dan kamu Ra semobil sama Kak Chakra ya!" Timpal Dara pada dua arah, dan ia memutuskan hal itu karna mempunyai alasan tersendiri."Tapi Dar, aku maunya semobil sama kamu." Jawab Alora tidak setuju dengan keputusan Dara, karna untuk saat ini ia masih belum siap jika harus berdua saja dengan Chakra di waktu yang lama.Meski awalnya Chakra adalah orang pertama yang merasa senang pada keputusan Dara, melihat jika Alora masih terlihat tidak nyaman ia berpikir untuk mengalah."Jika itu yang membuat Alora nyaman, lebih baik dia bersama kamu saja Dar. Aku bisa semobil dengan Revan." Sahut Chakra dan Dara langsung mengangguk setuju."Ayo kita berangkat, keburu siang." Kata Dara dimana semuanya segera memasuki mobil sesuai yang sudah di putuskan."Kamu sengaja ya Dar, mau aku semobil sama Alora." Kata Alora menduga."Bukan seng
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 57

Sesampainya di Rumah Sakit, Revan dan Chakra segera di bawa ke UGD dan saat itu Alora dan Dara mengikutinya ketika para perawat mendorong brankar, di tengah momen itu di antara ketidak berdayaan Revan dan keadaannya yang masih sadar, membuatnya dapat melihat bagaimana Alora menangis dan mengkhawatirkan keadaan Chakra."Keluarga pasien di harap untuk mengantar sampai disini saja, dan menunggu kabar selanjutnya dari Dokter." Ucap salah satu perawat pada Alora dan Dara.Setelah perawat itu kembali dan menutup ruangan, Alora dan Dara reflek saling tatap dan di detik berikutnya keduanya langsung berpelukan dan menangis bersama ketika keduanya sama-sama di landa kekhawatiran yang sama."Sebaiknya sekarang kamu segera menghubungi keluargamu Ra, setidaknya kamu ada yang menemani jika ada sesuatu." Tutur Dara setelah mengurai pelukannya.Tanpa menunggu lama lagi Alora pun segera menelpon salah satu keluarganya sesuai penuturan Dara, dan tidak lama telpon itu terhubung dengan Mirna, tanpa bisa
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 58

"Alora! Suamimu mulai sadar!" Seru Mirna ketika tidak dapat menahan rasa senangnya ketika tanpa sengaja melihat mata Chakra mulai terbuka.Alora yang sedari tadi mengajak Revan mengobrol setelah kondisinya stabil langsung mengalihkan kefokusannya dan buru-buru menuju bad dimana Chakra terbaring disana.Semua orang tampak antusias dan bahagia, tapi mereka seakan mengerti untuk memberikan Alora ruang untuk menjadi yang lebih dekat dengan Chakra."Mas!" Panggil Alora terharu, ketika penantiannya menunggu Chakra sadar telah tiba."Ma, bisa panggilkan Dokter." Pinta Alora pada Mirna, tentu saja Mamanya itu keluar dari ruang rawat.Di tengah kelemahannya saat Chakra baru saja sadar, tangan kekarnya mencoba menggenggam tangan Alora yang dimana langsung Alora mengerti apa yang di inginkan Chakra, dan ia langsung menggenggam erat tangan Chakra.Seulas senyum tipis seketika terukir. "Sayang." Panggilnya terdengar lemah, dan Alora semakin mendekatkan wajahnya pada Chakra."Apa ada yang sakit?" T
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 59

Niat awal yang ingin langsung menuju ke Rumah Sakit, di urungkan Sarah dan Adiyatma dan keduanya memutuskan untuk mampir ke Rumah besannya karna ada hal penting yang harus di bicarakan.Tidak lama dari setelah Sarah memencet bel, pintu segera terbuka dan seorang pelayan menyambutnya. "Nyonya Mirna ada?" Tanya Sarah langsung."Ada Nyonya, silahkan masuk." Jawab pelayan itu mempersilahkan Sarah dan Adiyatma masuk.Setelah menunggu akhirnya Bagas dan Mirna menghampiri keduanya, dan mereka segera saling berjabat tangan. "Silahkan duduk." Kata Bagas mempersilahkan."Darimana Jeng?" Tanya Mirna pada Sarah setelah keduanya cipika-cipiki."Tadinya mau ke Rumah Sakit langsung, tapi ada hal yang harus kita bicarakan karna ini bersangkutan dengan anak-anak kita." Jelas Sarah, seketika membuat Mirna dan Bagas di terpa kekhawatiran."Apakah ada masalah serius antara Chakra dan Alora?" Sahut Bagas."Jangan khawatir ini bukan masalah serius pak Bagas." Kini Adiyatma menenangkan besannya itu agar tid
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 60

Hampir satu Minggu di rawat di Rumah Sakit, kondisi Revan semakin stabil dan setelah Dokter mengeceknya dan semuanya baik, akhirnya Revan di izinkan untuk pulang.Sedangkan Chakra kondisinya yang cukup parah saat kecelakaan membuat dia membutuhkan perawatan lebih lama, dan itu membuat Revan sedikit khawatir karna berpikir Alora pasti akan menjaga Chakra sampai sembuh."Kak, biar nanti supir ku aja yang nganterin Kakak pulang, kan Kak Revan pasti belum sepenuhnya pulih." Kata Alora di sela-sela membantu Dara untuk berkemas."Terimakasih Ra, kamu seharusnya nggak perlu repot-repot sampai harus menyuruh supir mu mengantarku karna aku sudah benar-benar baik Ra." Jawab Revan, sebenarnya tidak enak ketika harus membuat Alora repot."Tidak masalah Kak.""Ini sudah semua kan ya Dar?" Tanyanya setelah merasa semua keperluan Revan telah masuk ke dalam tas."Sudah Ra, lagian aku nggak terlalu membawa banyak keperluan Kak Revan." Jawab Dara.Alora pun segera meraih handphonenya lalu menelpon supi
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status