Share

Bab 53

Author: Sukafiksi02
last update Last Updated: 2024-08-27 22:01:54

Semua orang yang masih berada di kediaman Revan tampak saling pandang saat melihat kedatangan Chakra yang kini dengan tengah menyeret dua koper besar.

"Chakra apa yang kamu lakukan!?" Tegur Mirna masih tidak percaya dengan kelakuan dari putranya.

"Melakukan yang seharusnya aku lakukan Ma, mengingat Alora sangat kekeh ingin tinggal disini dan aku yang juga tidak hisa mencegahnya, jadi aku memutuskan untuk tinggal disini juga." Jawab Chakra santai, membuat Alora jelas terkejut saat mendengarnya.

"Tapi Mas, kamu nggak bisa seenaknya seperti ini lagi pula kamu harus mendapat izin dari Kak Revan!" Sahut Alora yang tentu sangat tidak setuju dengan ide Chakra.

"Seharusnya aku bisa tinggal disini tanpa harus izin, karna kamu sudah terlebih dahulu di izinkan untuk tinggal disini jadi aku rasa itu sudah tidak perlu." Jawab Chakra benar-benar melakukan sesuai rencana yang di buatnya.

Alora menatap ke arah Revan yang langsung mengerti pada tatapan itu. "Silahkan jika kau ingin tinggal disini, lag
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 54

    Pagi hari seperti biasa Alora sudah bangun terlebih dahulu karna gejolak perutnya yang tiba-tiba datang, dan dengan terpaksa ia harus menyingkirkan rasa kantuknya dan menuju wastafel untuk memuntahkan cairan kuning yang terasa sangat pahit di lidahnya.Namun, suasana itu tidak terbiasa untuk Chakra yang langsung menuju ke arah dimana Alora masih merasakan gejolak di perutnya dan saat itu Chakra merasa sangat tidak tega."Apa kamu baik-baik saja Ra?" Tanyanya tiba-tiba mendekat dan tangan kekarnya mengelus punggung Alora."Tidak usah khawatir, mual muntahnya saat pagi hari sudah menjadi hal biasa." Sahut Revan tiba-tiba datang sebelum Alora sempat menjawab Chakra."Minumlah Ra." Ucapnya dengan memberikan segelas air hangat yang segera Alora terima dan ia teguk."Makasih Kak." Ucap Alora dengan memberikan gelas kosongnya, dan kini perutnya sudah lebih baik."Ra, maafkan aku." Ucap Chakra saat ia merasa jika Revan lebih mengerti akan kebutuhannya dari pada dirinya yang dimana adalah suam

    Last Updated : 2024-08-28
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 55

    "Mendengar penjelasan dari Kakak dan Alora, apa yang Kak Chakra lakukan memang sudah keterlaluan dan wajar sekali jika saat ini Alora sangat kecewa dan tidak mudah untuk memaafkan Kak Chakra." Tanggap Dara setelah mendengar Chakra bercerita apa yang sudah terjadi pada dirinya dan Alora."Lalu bagaimana aku bisa menghadapi ini Dar, sedangkan usahaku untuk memperbaiki semuanya seakan terasa sia-sia Dar." Tergambar jelas Chakra sangat frustasi."Tidak ada yang bisa Kakak lakukan lagi selain bersabar dan terus mencoba agar hati Alora kembali luluh, meskipun itu sulit dan entah membutuhkan waktu berapa lama untuk membuat hati Alora kembali luluh." Jawab Dara yang juga bingung harus memberikan Chakra saran apa, karna permasalahannya cukup rumit."Sepertinya memang harus seperti itu Dar jalan satu-satunya. Tapi Dar, aku ingin bertanya apakah Kakak mu menaruh perasaan pada Alora?" Jawabnya, dan secara tiba-tiba Chakra bertanya hal lain yang kini mengganjal di hatinya.Dara tersenyum. "Seperti

    Last Updated : 2024-08-30
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 56

    "Sepertinya kita harus menggunakan dua mobil karna satu mobil sudah penuh dengan barang-barang kita!" Seru Revan setelah memasukkan semua barang."Baiklah, aku sama Kakak dan kamu Ra semobil sama Kak Chakra ya!" Timpal Dara pada dua arah, dan ia memutuskan hal itu karna mempunyai alasan tersendiri."Tapi Dar, aku maunya semobil sama kamu." Jawab Alora tidak setuju dengan keputusan Dara, karna untuk saat ini ia masih belum siap jika harus berdua saja dengan Chakra di waktu yang lama.Meski awalnya Chakra adalah orang pertama yang merasa senang pada keputusan Dara, melihat jika Alora masih terlihat tidak nyaman ia berpikir untuk mengalah."Jika itu yang membuat Alora nyaman, lebih baik dia bersama kamu saja Dar. Aku bisa semobil dengan Revan." Sahut Chakra dan Dara langsung mengangguk setuju."Ayo kita berangkat, keburu siang." Kata Dara dimana semuanya segera memasuki mobil sesuai yang sudah di putuskan."Kamu sengaja ya Dar, mau aku semobil sama Alora." Kata Alora menduga."Bukan seng

    Last Updated : 2024-08-30
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 57

    Sesampainya di Rumah Sakit, Revan dan Chakra segera di bawa ke UGD dan saat itu Alora dan Dara mengikutinya ketika para perawat mendorong brankar, di tengah momen itu di antara ketidak berdayaan Revan dan keadaannya yang masih sadar, membuatnya dapat melihat bagaimana Alora menangis dan mengkhawatirkan keadaan Chakra."Keluarga pasien di harap untuk mengantar sampai disini saja, dan menunggu kabar selanjutnya dari Dokter." Ucap salah satu perawat pada Alora dan Dara.Setelah perawat itu kembali dan menutup ruangan, Alora dan Dara reflek saling tatap dan di detik berikutnya keduanya langsung berpelukan dan menangis bersama ketika keduanya sama-sama di landa kekhawatiran yang sama."Sebaiknya sekarang kamu segera menghubungi keluargamu Ra, setidaknya kamu ada yang menemani jika ada sesuatu." Tutur Dara setelah mengurai pelukannya.Tanpa menunggu lama lagi Alora pun segera menelpon salah satu keluarganya sesuai penuturan Dara, dan tidak lama telpon itu terhubung dengan Mirna, tanpa bisa

    Last Updated : 2024-08-31
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 58

    "Alora! Suamimu mulai sadar!" Seru Mirna ketika tidak dapat menahan rasa senangnya ketika tanpa sengaja melihat mata Chakra mulai terbuka.Alora yang sedari tadi mengajak Revan mengobrol setelah kondisinya stabil langsung mengalihkan kefokusannya dan buru-buru menuju bad dimana Chakra terbaring disana.Semua orang tampak antusias dan bahagia, tapi mereka seakan mengerti untuk memberikan Alora ruang untuk menjadi yang lebih dekat dengan Chakra."Mas!" Panggil Alora terharu, ketika penantiannya menunggu Chakra sadar telah tiba."Ma, bisa panggilkan Dokter." Pinta Alora pada Mirna, tentu saja Mamanya itu keluar dari ruang rawat.Di tengah kelemahannya saat Chakra baru saja sadar, tangan kekarnya mencoba menggenggam tangan Alora yang dimana langsung Alora mengerti apa yang di inginkan Chakra, dan ia langsung menggenggam erat tangan Chakra.Seulas senyum tipis seketika terukir. "Sayang." Panggilnya terdengar lemah, dan Alora semakin mendekatkan wajahnya pada Chakra."Apa ada yang sakit?" T

    Last Updated : 2024-09-01
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 59

    Niat awal yang ingin langsung menuju ke Rumah Sakit, di urungkan Sarah dan Adiyatma dan keduanya memutuskan untuk mampir ke Rumah besannya karna ada hal penting yang harus di bicarakan.Tidak lama dari setelah Sarah memencet bel, pintu segera terbuka dan seorang pelayan menyambutnya. "Nyonya Mirna ada?" Tanya Sarah langsung."Ada Nyonya, silahkan masuk." Jawab pelayan itu mempersilahkan Sarah dan Adiyatma masuk.Setelah menunggu akhirnya Bagas dan Mirna menghampiri keduanya, dan mereka segera saling berjabat tangan. "Silahkan duduk." Kata Bagas mempersilahkan."Darimana Jeng?" Tanya Mirna pada Sarah setelah keduanya cipika-cipiki."Tadinya mau ke Rumah Sakit langsung, tapi ada hal yang harus kita bicarakan karna ini bersangkutan dengan anak-anak kita." Jelas Sarah, seketika membuat Mirna dan Bagas di terpa kekhawatiran."Apakah ada masalah serius antara Chakra dan Alora?" Sahut Bagas."Jangan khawatir ini bukan masalah serius pak Bagas." Kini Adiyatma menenangkan besannya itu agar tid

    Last Updated : 2024-09-02
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 60

    Hampir satu Minggu di rawat di Rumah Sakit, kondisi Revan semakin stabil dan setelah Dokter mengeceknya dan semuanya baik, akhirnya Revan di izinkan untuk pulang.Sedangkan Chakra kondisinya yang cukup parah saat kecelakaan membuat dia membutuhkan perawatan lebih lama, dan itu membuat Revan sedikit khawatir karna berpikir Alora pasti akan menjaga Chakra sampai sembuh."Kak, biar nanti supir ku aja yang nganterin Kakak pulang, kan Kak Revan pasti belum sepenuhnya pulih." Kata Alora di sela-sela membantu Dara untuk berkemas."Terimakasih Ra, kamu seharusnya nggak perlu repot-repot sampai harus menyuruh supir mu mengantarku karna aku sudah benar-benar baik Ra." Jawab Revan, sebenarnya tidak enak ketika harus membuat Alora repot."Tidak masalah Kak.""Ini sudah semua kan ya Dar?" Tanyanya setelah merasa semua keperluan Revan telah masuk ke dalam tas."Sudah Ra, lagian aku nggak terlalu membawa banyak keperluan Kak Revan." Jawab Dara.Alora pun segera meraih handphonenya lalu menelpon supi

    Last Updated : 2024-09-03
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 61

    "Sudah lama menunggu Den?" Tanya Mona segera duduk berhadapan dengan Deno, yang tidak lain adalah salah satu dari laki-laki yang berada di Bar bersama Chakra saat itu."Tidak, ada apa mengajakku bertemu?" Jawab Deno berbalik bertanya."Aku cuman mau nanya tentang Chakra, apa kamu mempunyai info tentang dia, karna ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan dia." Mona langsung mengatakan niatnya ingin bertemu."Info terakhir tentang Chakra yang aku dengar dia tidak lama ini mengalami kecelakaan." Terang Deno yang memang mengetahui tentang kabar Chakra."Ya tuhan, apakah dia baik-baik saja? Dan sekarang apakah dia masih di Rumah Sakit?" Mona terkejut mendengarnya, dan merasa sedikit khawatir."Sepertinya masih di Rumah Sakit, kamu bisa menghubunginya terlebih dahulu jika ingin kesana, karna aku tidak tahu dia masih di rawat atau sudah pulang." Terang Deno lagi.Setelah obrolan itu di rasa cukup untuk Mona mendapatkan informasi tentang Chakra, akhirnya keduanya memutuskan untuk segera be

    Last Updated : 2024-09-04

Latest chapter

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 75

    Tangis histeris memenuhi ruang rawat Alora, ketika dia baru mendapatkan kenyataan yang sangat menyakitkan dimana janinnya tidak berhasil di selamatkan dan harus terpaksa di relakan.Tapi perasaan ibu mana yang bisa langsung menerima saat kehilangan anaknya, dan itulah yang membuat Alora tidak bisa tenang meski kedua orang tuanya berusaha untuk menenangkannya.Damian yang mendengar teriakan histeris itu, buru-buru ia menghampiri ruangan Alora dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia itu dapat menenangkannya. Tanpa memperdulikan apapun lagi, Damian langsung membawa Alora ke dalam pelukannya."Ra! Tenang Ra!" Ucapnya mencoba menangkan Alora.Alora menggelengkan kepalanya, dan tangannya mencengkram erat lengan kekar Damian. "Bagaimana bisa aku tenang! Sedangkan anakku sudah pergi Dam!" Jawabnya terisak, terdengar sangat menyayat."Aku tau Ra! Aku tau, bagaimana perasaanmu saat ini, karna meski tidak sesakit yang kamu rasakan, aku juga merasakannya Ra! Bagaimana hancurnya kamu aku menge

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 74

    Kekhawatiran kembali di rasakan oleh Mirna dan Bagas ketika mendapat kabar dari Damian, dan kini keduanya tengah berjalan cepat menuju ke ruangan Alora.Damian segera berdiri ketika sudah melihat kehadiran orang tua Alora. "Apa yang sudah terjadi dengan putriku!?" Tanyanya tanpa sadar Mirna menggenggam tangan kekar Damian.Belum sempat Damian menjawab seorang Dokter menghampiri mereka. "Dengan keluarga pasien Alora?" Tanya Dokter itu, secara bersamaan Mirna dan Bagas mengangguk."Boleh ikut dengan saya, karna ada hal penting yang harus saya sampaikan." Pinta Dokter itu dan tanpa berpikir panjang Mirna dan Bagas segera mengiyakan.Dokter itu mempersilahkan kedua orang tua Alora untuk mengikuti langkahnya, dan kembali memperkenalkan mereka untuk duduk setelah berada dalam ruangannya.Sangat fokus Mirna dan Bagas mendengarkan penjelasan dari Dokter, perubahan reaksi Mirna dan Bagas sangat jelas terlihat ketika keduanya mendapati kebenaran tentang kondisi Alora saat ini."Takut kondisi ya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 73

    Senyuman di bibir Alora seketika sirna ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok Chakra bersama wanita yang pernah ia temui tengah berjalan mendekat ke arahnya, dan perubahan dari ekspresi Alora dapat Damian sadari, membuatnya seketika mengikuti kemana arah fokus mata Alora, dan ia langsung mengetahui alasannya.Tidak lama langkah Chakra dan Anggika berhenti tepat di depan Damian dan Alora duduk. "Apakah kembali bersama mantan saat mempunyai masalah dengan suami itu adalah keputusan yang menurutmu sudah sangat tepat?" Kata Chakra memancing reaksi dari orang-orang yang berada disana.Mendengar itu Alora segera berdiri karna ia tidak bisa membiarkan Chakra melakukan hal lebih jauh lagi, menyadari jika kini mereka tengah menjadi tontonan banyak orang."Mas, bisa kita bicarakan di lain tempat karna disini banyak orang." Ucap Alora menurunkan egonya mengalah agar Chakra dapat mendengarkannya.Chakra terkekeh. "Kenapa? Kamu malu karna banyak orang yang menonton, biarlah Ra biarkan orang

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 72

    Setelah Alora menyetujui untuk tinggal di apartemen Damian, dimana hanya itu pilihan yang menurutnya sangat aman mengingat bagaimana ia sangat mengerti sikap Damian padanya.Di dapur Alora tengah memasak untuk sarapan, di tengah kegiatannya yang tengah fokus pada masakannya tanpa ia sadari Damian memperhatikannya dengan tatapan yang sama seperti tatapannya yang dulu penuh cinta."Kesini lah Dam, aku yakin dengan hanya menatapku tidak akan membuatmu menjadi kenyang." Kata Alora saat mulai sadar akan kehadiran Damian dan juga tatapannya.Damian tersenyum, lalu segera menghampiri Alora yang mulai menata makanan di meja makan. "Aku hanya terlalu rindu dan hanya dengan menatapmu rinduku dapat berkurang." Kata Damian sembari mendudukkan bokongnya di kursi.Alora terkekeh. "Ayolah Dam, pagi-pagi gini lebih enak sarapan dari pada harus menggombal." Jawab Alora mencoba menyembunyikan salah tingkahnya, tapi Damian dapat melihat semu merah di pipi Alora.Merasa gemas Damian meraih tangan Alora m

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 71

    Anggika mengedarkan pandangannya saat memasuki kediaman Chakra, dan tanpa menunggu waktu lama ia seketika jatuh hati pada kediaman Chakra dan tanpa menunggu lama ia masuk lebih dalam mengikuti langkah lelaki di depannya.Tepat di depan pintu kamar langkah Chakra dan Anggika berhenti, lalu Chakra merogoh sakunya dan segera membuka pintu dengan kunci yang telah ia bawa."Ayo masuk Gi." Ajak Chakra mempersilahkan untuk Anggika masuk ke dalam kamar."Kamar ini adalah kamar tamu, dan bisa kamu gunakan dulu karna hanya kamar ini yang terjaga kebersihannya, setelah kamarku dan Alora." Jelas Chakra saat keduanya sudah berada di dalam kamar."Terimahkasih Chak telah mau membantuku." Ucap Anggika, yang beruntung mendapatkan kebaikan dari Chakra."Sama-sama, yaudah sekarang kamu istirahat dulu dan aku akan memanggil pelayan untuk memasakkan makan siang untuk kita." Ujar Chakra tanpa di sadari itu membuat Anggika kagum ketika ia menganggap jika itu adalah perhatian lebih dari Chakra.Setelah di r

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 70

    Di tengah-tengah Damian dan Alora menikmati baksonya, ketika Alora hendak menyuapkan kembali sendok ke dalam mulutnya tiba-tiba perutnya terasa bergejolak membuatnya reflek meletakkan sendok nya.Melihat ada yang berbeda Damian menatap ke arah Alora yang tiba-tiba diam. "Ra, kamu kenapa?" Tanyanya mulai khawatir.Alora menggeleng, merasa perutnya semakin terasa tidak karuan tanpa berkata apapun Alora segera bangkit dan meninggalkan Damian, melihat sikap aneh Alora membuat Damian segera mengikutinya.Setelah berjalan cukup jauh dan tepat di sebuah pohon besar, Alora yang sudah tidak dapat menahan gejolak di dalam perutnya tanpa bisa di tahan lagi ia langsung memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.Damian semakin khawatir ketika melihat Alora terus muntah, bahkan Alora terus muntah meski yang keluar kini hanya cairan saja.Setelah rasa ingin muntahnya telah mereda, Alora kembali menegakkan tubuhnya. Namun, tubuhnya terasa sangat lemah sampai ia hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 69

    Tidak membiarkan apa yang Alora lakukan, Chakra cepat-cepat menghampirinya lalu dengan kasar ia melemparkan koper Alora tanpa peduli jika Mirna melihat apa yang ia lakukan."Aku bisa jelasin Ra! Tidak perlu kamu seperti ini." Kata Chakra penuh penekanan.Alora terkekeh. "Jelasin apa? Aku sudah nggak butuh itu, karna yang aku butuhkan saat ini pergi dari hidupmu!" Jawab Alora juga menekankan setiap kata-katanya yang keluar, lalu tanpa peduli ia kembali mengambil koper yang Chakra lemparkan dan kembali mengisinya dengan baju-bajunya."Ra!" Cegah Chakra menghentikan pergerakan tangan Alora."Apa lagi!" Kesal Alora."Jangan buat aku marah." Ancamnya memberi peringatan.Tidak peduli dengan itu Alora tetap memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, sampai dimana Chakra hendak kembali meraih koper itu dan Alora segera menghindarkan."Kalau kamu nggak mau aku dan janin dalam kandunganku ini kenapa-napa jangan pernah mencegahku untuk pergi." Ancam balik Alora mulai menggenggam handle kopernya."R

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 68

    Meski awalnya Mirna tidak memberikan izin, pada akhirnya Alora dapat meluluhkan Mirna dan membiarkan dia berangkat sendiri ke Rumah Sakit.Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alora dengan cepat sampai di Rumah Sakit, dan setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk dan menuju poli kandungan.Sesampainya disana Alora menunggu satu orang yang lebih dulu darinya, saat itu di sekelilingnya ia dapat melihat rata-rata Ibu Hamil tengah di temani oleh pasangannya, membuat perasaannya seketika terenyuh mengingat kini dirinya datang kesana hanya sendiri."Bu Alora, silahkan masuk." Ucap seorang perawat dan Alora segera bangkit lalu masuk ke ruangan USG."Sendirian Bu Alora?" Tanya Dokter Ramah.Dengan tersenyum kaku Alora mengangguk, dan segera perawat mengarahkannya ke bad agar berbaring."Maaf ya Bu." Ucap perawat ketika akan menyingkap baju Alora.Segera Dokter menempelkan probe ke perut bagian bawah setelah memberikan gel, dan Dokter mulai menggerakkannya sembari memperhatikan layar di de

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 67

    Ketika Chakra membuka pintu Bagas dan Mirna secara bersamaan menoleh ke arah sumber suara, dan Chakra sedikit terkejut kala melihat Mertuanya."Ma, Pah." Sapanya langsung menjabat dan mencium punggung tangan Mertuanya secara bergantian."Dari mana Chak?" Tanya Mirna dengan dalam dirinya menahan kesal pada Menantunya itu.Sedikit gugup, dan Chakra mencoba menutupinya saat mendapat pertanyaan itu dari Mirna. "Tadi ada urusan Ma di Perusahaan, tapi sudah Chakra selesaikan." Jawab Chakra berbohong."Kalau gitu Chakra nyusul Alora dulu di Kamar Pah, Ma." Ucapnya lagi izin."Silahkan, semoga keberuntungan kembali berada di tangan kamu." Jawab Mirna sedikit menyindir dan membuat Chakra tampak bingung.Tidak terlalu menghiraukan perkataan dari Mertuanya, Chakra segera berlalu menuju kamarnya dan mulai membuka pintu secara perlahan karna ia takut jika istrinya telah tidur."Sebenarnya kamu dari mana sih Mas!?" Tegur Alora ketika mengetahui kehadiran Chakra.Chakra tersenyum, ia mengerti jika A

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status