Semua Bab Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan: Bab 11 - Bab 20
64 Bab
Bayangan Mantan
Briana menatap dengan rasa tak percaya siapa yang berjalan ke arahnya. Dia menoleh ke Farhan, mantan suaminya itu juga tampak terkejut.“Sudah selesai?” tanya Dharu saat sudah berdiri di hadapan Briana.Briana gelagapan bingung karena Dharu muncul di sana. Dia tak pernah berhubungan lagi dengan pria itu sejak terakhir bertemu, lalu dari mana Dharu tahu dia di pengadilan hari ini.Briana masih memandang Dharu karena syok, hingga dia melihat pria itu menoleh ke Farhan.“Dia ….” Dharu sudah tahu siapa Farhan, tapi masih berpura seolah meminta dikenalkan.“Farhan, mantan suamiku,” ucap Briana langsung menjawab tanpa berpikir.Dharu menatap Farhan yang diam menatapnya, dia pun tersenyum tipis ke pria itu.“Oh … jadi dia,” ucap Dharu seolah kata itu mengandung suatu arti.“Siapa kamu?” tanya Farhan tampaknya penasaran karena kehadiran Dharu.“Bukan siapa-siapa,” ucap Dharu masih dengan senyumnya, memperlihatkan jika dia sangat tenang.Dharu menatap Briana yang sejak tadi diam, hingga kemudia
Baca selengkapnya
Kembali Badas
“Pakaian lamamu pasti dibuang keluarga jahanam itu. Jadi aku mendatangkan pakaian kerja khusus untukmu agar kamu siap kembali ke perusahaan.”Medha mendatangkan pakaian dari toko ternama beserta pegawai-pegawainya untuk membantu Briana memilih pakaian.Di saat Medha sibuk memperhatikan pakaian kerja yang tergantung, Briana malah terlihat melamun sambil menggigit ujung kuku.“Bri, kenapa malah melamun? Kamu tidak suka dengan model pakaian ini? Ini model terbaru, lho.”Medha keheranan karena Briana hanya melamun, padahal biasanya Briana sangat antusias jika disuruh memilih fashion.Briana terkejut karena Medha memukul lengannya. Dia melamun karena memikirkan pertemuannya dengan Dharu.“Lama aku tidak berbelanja pakaian, jadi sepertinya tidak puas kalau aku hanya melihatnya di sini,” ucap Briana sambil melebarkan senyum.Medha mengerutkan alis mendengar ucapan Briana.“Aku ambil semua pakaian itu, jangan lupa berikan size yang sesuai!” perintah Briana ke pegawai toko yang ada di sana.Me
Baca selengkapnya
Rekan Bisnis
“Kamu sudah resmi bercerai, kapan mau melamarku sesuai dengan janjimu?” tanya Litta yang siang itu menemui Farhan di kantor.“Aku akan segera melamarmu, hanya saja sekarang aku harus meyakinkan papamu dulu jika aku ini memang terbaik untukmu. Jangan sampai papamu merasa kalau aku ini kurang pantas. Aku harus memantaskan diri dulu sebelum meminangmu,” jawab Farhan sambil menggenggam telapak tangan Litta.“Kalau begitu segera buat dirimu layak, aku akan sangat menantikan kamu menemui dan bicara langsung ke Papa,” ucap Litta.“Tentu saja,” balas Farhan sambil mengusap lembut rambut Litta.“Nanti malam mau menginap di apartemen?” tanya Litta sambil tersenyum manja.Farhan tahu maksud Litta. Dia sekarang sudah berstatus duda, tentu saja bebas melakukan apa pun tanpa beban.“Kalau kamu tidak keberatan,” balas Farhan.Farhan mendekatkan wajah untuk mencium bibir wanita itu, tapi terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya langsung membuat jarak.“Masuk!” perintah Farhan.“Pak, saya hanya in
Baca selengkapnya
Berpura-pura
Dharu menatap pria yang baru saja masuk ke ruangan itu. Ada seringai tipis di wajah pria itu saat melihat keterkejutan di wajah Farhan.Dharu tentunya tahu dan ingat betul siapa Farhan, pria yang sudah mengambil Briana darinya 5 tahun. Saat bertemu di pengadilan, dia sengaja berpura tak mengenali untuk mengetes dan ternyata Farhan lupa siapa dirinya.“Pak, kenapa Anda berhenti?” tanya sekretaris Farhan.Farhan menoleh sekretarisnya. Dia lantas menatap Dharu yang menunggunya. Dia pun menelan ludah susah payah, tidak tahu apakah pria itu akan membatalkan kerjasama jika tahu siapa dirinya karena Farhan menganggap jika Dharu belum ingat siapa dia.Farhan pun mencoba tersenyum lantas berjalan mendekat ke kursi yang sudah disediakan di sana.“Tidak saya sangka kita bertemu lagi,” ucap Dharu langsung berdiri menyapa Farhan.Dharu tetap berpura jika tak ingat kalau Farhan sudah mengambil kekasihnya.“Saya juga tak menyangka akan bertemu lagi dengan Anda,” ucap Farhan agak gugup tapi berusaha
Baca selengkapnya
Kembali ke Perusahaan
Siang itu, ruang rapat di perusahaan milik keluarga Briana terlihat penuh dengan para pemegang saham yang diundang datang hari itu.Para pemegang saham itu agak bingung kenapa perusahaan mengadakan rapat secara mendadak tanpa pemberitahuan jauh hari seperti biasanya.“Apa ada masalah di perusahaan?” tanya salah satu pemegang saham ke yang lainnya.“Sepertinya tidak. Aku memantau harga saham sangat bagus, mana mungkin ada masalah,” jawab yang lainnya.Mereka benar-benar bertanya alasan rapat itu diadakan, hingga beberapa saat kemudian pintu ruang rapat terbuka, terlihat Medha yang masuk lebih dulu ke ruangan itu.Mereka masih memperhatikan, hingga sangat terkejut dan langsung berdiri ketika melihat Briana.Briana mengangguk sambil tersenyum ke para pemegang saham. Dia lantas berdiri di kursi utama yang membuat semua pemegang saham bingung.“Silakan duduk,” ucap Briana ke para pemegang saham.Medha duduk di kursi samping Briana bersama asistennya yang berdiri di belakang kursi.“Kedatan
Baca selengkapnya
Apa Aku Penjahat?
Briana bergeming saat melihat siapa yang kini berjalan ke arahnya.“Kenapa dia di sini?” Briana bergumam dalam hati ketika melihat Dharu berjalan menghampirinya.Medha mengulum bibir sambil melirik Briana. Siapa lagi pelaku yang memberitahu Dharu soal keberadaan Briana jika bukan wanita itu.“Ah, kamu Dharu, kan?” Medha langsung berpura-pura mengingat agar tak ketahuan Briana kalau dia dan Dharu sudah pernah bertemu sebelumnya.“Iya.” Dharu pun begitu bekerjasama dengan mengiakan ucapan Medha.Medha malah cengesan tak jelas karena panik dan takut ketahuan Briana soal tindakan yang sudah diperbuatnya.Briana masih terkejut sampai terlihat tegang. Dia menoleh Medha yang malah tersenyum-senyum.“Kamu punya waktu, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu,” ucap Dharu ke Briana.“Oh, kamu ada perlu dengan Bri. Ya sudah, sana pergi. Aku pulang dulu ya, Bri.”Medha mendadak kabur begitu saja setelah Dharu mengungkap ingin bicara dengan Briana.Briana sangat terkejut melihat Medha langsung kabu
Baca selengkapnya
Kerjasama Dengan Dharu
“Janji? Janji apa?” tanya Briana dengan dahi berkerut halus.Dharu malah memalingkan muka mendengar pertanyaan Briana, tapi sedetik kemudian kembali menoleh ke wanita itu.“Aku bisa membantumu balas dendam, tapi aku ingin meminta imbalan,” ucap Dharu sambil menatap Briana. Dia mengatakan itu agar Briana mau menerima bantuannya.Briana tentunya sangat terkejut mendengar ucapan Dharu. Dia awalnya takut jika pria itu datang karena ingin membalas perbuatannya di masa lalu, siapa sangka ternyata Dharu pun punya maksud tersendiri.“Imbalan? Imbalan apa?” tanya Briana penasaran.“Menikahlah denganku,” ucap Dharu.Briana terkesiap mendengar ucapan Dharu, hingga sedetik kemudian tertawa terpingkal seolah apa yang dikatakan oleh pria itu sangat lucu dan menggelikan.“Jangan bercanda. Kamu mau menikah dengan wanita yang pernah membuangmu? Belum lagi wanita itu sekarang janda?”Briana kembali tertawa keras seolah menganggap apa yang dikatakan Dharu adalah sebuah lelucon.“Mamaku sakit parah. Dia
Baca selengkapnya
Akan Mencari Tahu
“Apa? Kamu bilang apa?” Medha sangat terkejut mendengar cerita Briana.Briana menatap Medha yang terkejut seolah menertawakan apa yang baru saja dikatakan.“Kenapa reaksimu begitu?” tanya Briana sambil menatap aneh.“Lalu aku harusnya bereaksi seperti apa? Aku ini sedang terkejut, Bri!” Medha benar-benar tak percaya dengan yang dikatakan Briana.Briana menarik bantal, lantas memeluk sambil meletakkan dagu di atas bantal.“Kamu terima tawarannya untuk menikah?” tanya Medha memastikan karena melihat Briana diam yang menandakan jika sahabatnya itu tak bercanda.“Awalnya aku menertawakannya,” jawab Briana.“Lalu akhirnya kamu setuju?” tanya Medha lagi penasaran.Medha hanya terkejut mendengar Briana dilamar Dharu. Bukankah ini di luar prediksi semua orang.“Aku setuju karena tidak tega dengan mamanya,” jawab Briana lantas memanyunkan bibir.“Mamanya kenapa?” tanya Medha penasaran.Briana menghela napas kasar, lantas menjawab, “Mamanya punya jantung, tapi Dharu bilang jika tak boleh membah
Baca selengkapnya
Fitnah Keji
“Maaf jika mengajak makan siang secara mendadak seperti ini,” ucap Farhan saat bertemu dengan Dharu.“Tidak masalah,” balas Dharu dengan santai. Dia duduk di kursi yang berhadapan dengan Farhan sedangkan asistennya duduk di meja lain.Farhan melirik ke asisten Dharu yang duduk di meja tak jauh dari mereka, lantas menatap ke Dharu yang terlihat tenang.“Bisakah kita bicara non formal? Saya rasa akan lebih nyaman kalau kita bicara layaknya teman,” ucap Farhan.“Tentu, asal Anda nyaman, silakan saja,” balas Dharu santai.Farhan tersenyum senang mendengar balasan Dharu, hingga kembali bicara.“Aku senang kamu mau menerima tawaran makan siangku. Sebenarnya ada sesuatu juga yang ingin aku sampaikan,” ucap Farhan bicara non formal dengan Dharu.“Kebetulan siang ini aku sedang tidak ada jadwal, jadi bisa menerima ajakan makan siang,” balas Dharu tampak santai atau menaruh curiga karena ajakan Farhan.Farhan lagi-lagi tersenyum, hingga dia siap melancarkan rencananya.“Sebelumnya aku minta maa
Baca selengkapnya
Bertemu Keluarga Dharu
“Apa aku perlu membeli sesuatu untuk mamamu?” tanya Briana saat berada di mobil Dharu.Dharu menjemput Briana di perusahaan setelah dia makan siang bersama Farhan.“Tidak usah, dia juga sudah mau pulang jadi tidak perlu dibawakan apa-apa,” balas Dharu sambil sibuk menyetir.Briana mengangguk-angguk, tapi sedetik kemudian berkata, “Tapi tak sopan menjenguk orang sakit tanpa membawa buah tangan.”“Apa kamu sedang berusaha jadi calon menantu yang baik,” seloroh Dharu tanpa menoleh Briana.Briana sangat terkejut mendengar ucapan Dharu. Dia menoleh pria itu tapi tak bisa berkata-kata. Briana pun akhirnya memilih diam.Dharu tersenyum tipis saat tak mendengar Briana bicara lagi. Mobil mereka pun akhirnya sampai di rumah sakit tempat orang tua Dharu dirawat.“Ingat, jangan membahas soal jantung,” ucap Dharu memperingatkan.Briana menoleh pria yang berjalan di sampingnya itu, heran saja punya sakit jantung tapi tidak boleh dibahas. Namun, demi menjaga mental orang tua Dharu, Briana pun mengi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status