Julie duduk di atas kursi sembari menunduk. Menggunakan masker hitam, lengkap dengan kacamata dan topi yang juga berwarna hitam. Julie menatap pasportnya. “Aku sepengecut ini ternyata…” lirihnya. Mana bisa ia masih berada di sini sedangkan ia sudah mengusik orang yang tidak bersalah. Julie mengusap wajahnya kasar. Kemudian bersandar. Memejamkan mata, sebenarnya di sini sangat menyenangkan. Ia bertemu dengan teman-teman lamanya. Mereka menghabiskan waktu bersama sembari bercerita. Tapi ia masih punya malu untuk tetap di sini. mau ditaruh mana wajahnya jika bertemu dengan Agatha dan Gio. Julie berdecak kasar. “Kenapa tidak kunjung dipanggil. Aku ingin segera pergi…” lirihnya. Julie berdiri. ia berjalan santai sambil menenteng pasportnya. “Jangan pergi!” tarikan di pergelangan tangannya membuatnya menoleh. Belum sempat memprotes, tubuhnya lebih dulu dipeluk oleh seorang pria. Julie merasakan hangat napas seseorang yang mendekapnya. Parfum pria itu yang selama ini tidak per
Terakhir Diperbarui : 2024-12-20 Baca selengkapnya