Semua Bab Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan: Bab 171 - Bab 180

190 Bab

Bab 171. Kedatangan Tamu Misterius

Keesokan harinya di Apartemen Mawar ….Kini semua anggota Keluarga Lu sedikit demi sedikit mulai membiasakan hidup mandiri, tanpa pengawal dan pelayan. Lu Shen Shen yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah sama sekali itu, sedang terlihat belajar menjerang air dalam tekel. Gadis itu terus menerus berdiri di depan meja dengan tatapan matanya yang tak pernah lepas dari wadah air tersebut.“Duduklah! Untuk apa kau berdiri terus di sana? Tekel itu tidak akan lari!” Li Na berseru begitu melihat kelakuan putri keduanya, sementara tangannya baru saja menyalakan sebuah mesin penyedot debu. “Aku sedang memasak air panas, Bu.” Lu Shen Shen menjawab dengan sedikit berteriak, karena suara mesin yang digunakan ibunya itu benar-benar membuat bising telinga. Namun, Li Na tidak peduli. Hari masih pagi dan inilah waktunya bagi para ibu rumah tangga untuk bekerja membersihkan dan merapikan rumah, setelah delapan belas tahun dia tidak pernah mengerjakan hal tersebut.“Ibu tahu! Sambil menunggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 172. Akhir Dunia Lu Dong

“Selamat pagi.”Pria yang berdiri di hadapan para wanita itu menyapa. Dia tidak sendiri, melainkan bersama dengan tiga orang pria lain yang berusia lebih muda. Mereka memiliki potongan rambut pendek yang sama dan mengenakan setelan seragam dinas. Jika dilihat dari warna seragamnya yang lebih gelap, pastilah pria yang memberi salam sapaan itu adalah pemimpin mereka.Sapaan serta kehadiran orang-orang yang tak dikenal itu membuat Lu Fen Fen, Li Na, dan Lu Shen Shen menganga. Ternyata tamu mereka pagi ini bukanlah Judy Gao.Lu Fen Fen mengangguk sambil membalas sapaan tersebut.Lalu pria yang mengenakan warna seragam paling gelap itu memperkenalkan dirinya kepada mereka. “Maaf mengganggu waktu kalian. Aku adalah Kapten Chang dari Biro Kepolisian Shanghai,” katanya sembari memperlihatkan kartu keanggotaannya.“Kap … Kapten Chang?” Li Na tergagap.“Aku tahu,” ujar Lu Fen Fen setelah melihat foto Kapten Chang serta pangkat yang dimiliki pria tersebut. “Tapi untuk apa kalian datang kemari?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bab 173. Benda Pusaka Tanah Baoshan

Memang hari sial tidak ada di kalender, begitu juga dengan hari keberuntungan. Namun, hari ini mantan jenderal besar Dinasti Qing itu baru saja mendapat dua berita baik sekaligus.Satu berita tentang penangkapan Lu Dong dan berita kedua adalah sebuah kabar yang membuatnya mendatangi tanah Baoshan. “Minumlah!” pinta Pei Yan seraya mengisi dua cangkir kosong yang ada di atas meja dengan seduhan teh bunga krisan. Yin tak sungkan-sungkan lagi untuk menghirup minuman hangat yang memiliki aroma lembut bunga yang khas dan yang memberikan efek menenangkan. Dari balik bibir cangkirnya itu dia mampu melihat seulas senyum kecil yang ditunjukkan Pei Yan kepadanya.Setelah meletakkan cangkirnya yang kosong di atas meja kayu berbentuk bulat yang memisahkan kursinya dan kursi Pei Yan, maka bertanyalah Yin kepada pemimpin Baoshan tersebut. “Group Ma masih memberi kalian waktu lima hari untuk pindah, tapi kenapa kau buru-buru menyuruhku datang kemari?”“Karena aku ingin kau turut menjadi saksi atas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 174. Teknik Pengobatan Pei Yan

Permintaan Kakek Wang membuat Yin mengatupkan bibir. Tak sedetik pun dia melepaskan pandangannya dari guci yang ada di tangan kanan lelaki tua itu. Hanya beberapa tetes darah, tidak akan membuat dirinya kehilangan nyawa.Akan tetapi … bagaimana kalau darahnya itu akan membuat rahasia masa lalu dan pertukaran jiwanya terbongkar?Seandainya saja tidak terjadi apa-apa, apakah rasa kecewa itu akan membuat Pei Yan dan Kakek Wang melepaskan dirinya?Semua ini mungkin akan berdampak dengan perjanjian yang baru saja dibuat oleh Baoshan dengan Group Ma dan Group Han.Melihat kegemingan yang menyelimuti pemuda itu, maka berkatalah Pei Yan. “Hanya setetes darah, apa itu sudah membuatmu takut, Anak muda?”“Tidak!” tegas Yin. “Aku akan melakukannya,” ucapnya sembari menatap nyalang guci tersebut.Seiring dengan anggukan yang diberikan oleh Kakek Wang, maka majulah Yin. Sebuah sayatan kecil telah dibuat pada salah satu ujung jarinya, membuat kulit yang berwarna putih kekuningan itu bernodakan merah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 175. Menunggu Reaksi Jarum Emas Sembilan Naga

Lelaki tua itu hanya mengatupkan kedua bibir dengan sorot mata yang masih tetap mengawasi Yin dan Pei Yan. Dibanding dengan usia, dia memang memiliki tingkat kesepuhan yang tinggi, tetapi semua itu tidak bisa dibandingkan dengan ilmu pengobatan yang dikuasai Pei Yan dan ditambah dengan kesaktian dari jarum emas sembilan naga.“Kita tunggu saja. Aku yakin kalau ….”HOEKKK!Ucapan Kakek Wang terpaksa terhenti, karena tiba-tiba saja Pei Yan mengalami muntah darah. Kain putih yang sejak tadi digunakan untuk menutupi bagian bawah tubuhnya memberikan beberapa tampilan bercak merah.“Ketua …!” Kakek Wang terperanjat.“Ayah …!” seru Pei San dengan penuh kekhawatiran.Keduanya pun segera menghampiri Pei Yan yang masih terduduk di atas ranjang. Wajah pemimpin Baoshan itu memucat. Kemerosotan terlihat jelas dari sorot mata serta gerak tubuhnya.Setelah mengusap lelehan darah yang menghiasi salah satu sudut bibirnya, Pei Yan pun berkata dengan suara yang melemah. “Jangan … khawatir. Aku masih sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 176. Kutukan dan Kelebihan

Waktu hari menjelang siang, kelopak mata yang semula terpejam perlahan-lahan terbuka. Sepasang manik mata hitam itu bergerak-gerak kebingungan. Mencoba untuk mengingat dan mengenali keberadaan dirinya.“Di mana ini?” batinnya berkata.Sebelum dia sempat mengenali tempat itu, lambat laun setitik cahaya kecil hingga sekumpulan sinar mulai menerangi indera penglihatnya.Kejadian itu membuatnya semakin terkejut. Dia tergugu hingga mendudukkan dirinya di atas ranjang milik Pei Yan begitu melihat dunia yang semula tidak berwarna, kini ternyata indah.Dia pun memberanikan diri mengangkat kedua tangannya di depan dada. Membolak-bolakkin punggung dan telapak tangan tersebut berulang kali.“Inikah warna kulitku selama ini?” gumamnya.Ujung kemeja yang semula melekat pada tubuhnya itu kini ditarik untuk mendekat. Hingga membuat pandangannya itu mampu melihat dan mengenali warna pakaiannya sendiri, yaitu biru tua.“Kau sudah bangun rupanya.”Suara bariton yang tiba-tiba terdengar itu lantas membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Bab 177. Membentuk Pasukan Khusus

Berita penangkapan Lu Dong itu juga didengar oleh Feng Siyu yang selama beberapa bulan ini telah mencuri identitas Ma Yin Fei di tempat kediaman Keluarga Ma. Kelima jari pemuda itu mengepal hingga membuat buku-bukunya memutih. Ponsel kecil yang ada dalam genggaman tangannya itu nyaris hancur lebur karena kemarahannya.Hasil kerja keras yang membawanya melakukan semua ini hilang menjadi tak bermakna. Akhirnya orang yang ingin dia bahagiakan telah tiada.Dengan tatapan mata yang menyalang Feng Siyu menatap foto mendiang Denise Allard pada layar ponselnya. Pemuda itu bersumpah dalam hati, bahwa dia tidak akan pernah melepaskan Lu Dong hingga pria paruh baya itu membayar semua kejahatannya. Nyawa ganti nyawa dan penjara tidak akan bisa membuat adik tirinya itu hidup kembali.“Jadi ini kerjaanmu seharian? Pantas saja ayahku tidak pernah mengajakmu ke tempat proyek atau membawamu ke pertemuan bisnisnya.”Suara bariton milik Ma Jia Wei itu membuat kedua pundak Feng Siyu tersentak. Dia langsun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Bab 178. Sekali Unjuk Kemampuan, Dua Kesempatan Didapat

Terlambat!Seruan Arthur Chen itu tidak mampu menyelamatkan Yin dari kedatangan serta rasa penasaran Ma Zimo. Pria paruh baya itu ingin melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana sopir barunya itu bekerja.Bukan hanya langkah pendeknya saja yang bergerak cepat, namun pandangannya pun juga telah menangkap punggung yang menjulang tinggi tersebut.“Yin!” serunya sembari melewati Arthur Chen begitu saja.Tiga puluh tahun lebih tidak bertemu, membuat Ma Zimo melupakan sosok yang dicarinya selama ini, yaitu Chen Ting. Tidak ada yang lebih sadis dalam merenggut kenangan seseorang selain usia.Dan selama tahun-tahun kehidupannya, tak pernah sekalipun Arthur Chen mengalami keberuntungan seperti hari ini. Melihat keacuhan Ma Zimo, tak lantas membuat lelaki tua itu memilih untuk bergabung dengan mereka. Menurutnya meninggalkan tempat itu dalam diam adalah keputusan yang tepat. Yin yang mendengar panggilan itu lantas menoleh. Dia juga sempat melihat kepergian Arthur. Sambil berpura-pura men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 179. Bangkitnya Akun Pembunuh Dari Kubur

Dari semua rencana yang ada di dalam kepala Feng Siyu untuk mencelakai Yin, nyatanya pria muda itu justru lebih tertarik untuk menyelesaikan dendam pribadinya terhadap Lu Dong.Malam hari selepas mengantar kepulangan Ma Zimo ke tempat kediaman Keluarga Ma, Feng Siyu diam-diam menyelinap keluar. Beberapa kali dia berusaha untuk menghindari dan mengecoh para penjaga rumah. Hingga akhirnya di halaman belakang yang sepi, pria itu pun berhasil melompati pagar tinggi, lalu mendarat di sebuah trotoar.“Stasiun 4!” pinta Feng Siyu kepada pengemudi taksi yang baru saja dihentikan olehnya.“Baik, Tuan.”Beberapa kali Feng Siyu sempat menoleh ke belakang untuk melihat, apakah ada anak buah Ma Zimo yang mengejarnya.Namun, hasilnya nihil. Yang dia lihat di balik jendela kaca itu hanyalah kegelapan malam yang dihiasi dengan siraman cahaya kuning dari lampu-lampu jalan yang menerangi kelamnya malam.Lima menit sebelum satu jam meninggalkan tempat kediaman Keluarga Ma, pengemudi taksi akhirnya menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 180. Underground_King vs Prosecutor

Jarum jam belum berada tepat di angka tujuh. Nasi tim ayam yang baru saja di pesan juga belum sempat di santap. Namun, sebuah postingan yang mendadak dia temukan di sebuah laman internet membuat selera makan Arthur Chen lenyap seketika.“Akun ini …,” gumamnya dengan kelopak mata melebar menatap layar laptop. Dia nyaris tak percaya.Setelah sekian lama mencari akun yang tiba-tiba menghilang setelah menjungkir balikkan nama baik Ma Shin Fei di seluruh jagat dunia maya, kini tiada hujan maupun badai, atau bencana dahsyat lainnya, akun yang bernama Prosecutor itu mendadak muncul kembali ke permukaan. Siapa yang menduga di saat dirinya juga sedang mencari kepingan-kepingan informasi tentang kejahatan Ma Zimo dan Feng Siyu, akun berhantu itu tiba-tiba muncul.Mungkinkah ini adalah bantuan dari alam semesta?Lelaki tua itu tak mampu menjawab. Apa mungkin ada yang kebetulan di dunia kejahatan?Postingan yang ditulis oleh Prosecutor rupanya menggelitik hati Arthur. Bukan hanya satu, tetapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status