Semua Bab Dosa Terindah Bersama Sang Primadona: Bab 51 - Bab 60

96 Bab

Masihkah Kupunya Kesempatan?

Wahyu dan Lucy berbincang dengan Rookie tentang banyak hal. Mulai dari hal general hingga beberapa cerita lucu. Terutama soal kisah masa lalu mereka. Rookie tampak sangat antusias dan bersemangat membahas soal Lucy di masa mereka masih SMP dulu, tetapi Lucy berkali-kali memberi lirikan sadis kepada Rookie untuk berhenti bicara, sebab dia merasa tidak enak hati pada suaminya. Tetapi seolah menulikan pendengaran dan membutakan mata, pria itu tidak peduli sama sekali dan bahkan perbincangan itu masih pula mengalir hingga sore hari.Setelah melepaskan semua hal di dalam diri, Rookie menyadari satu hal pasti bahwa rupanya rumah tangga Lucy dan suaminya tampak sangat harmonis dan rukun. Bahkan bisa dibilang itu adalah jenis rumah tangga yang dia harap dapat dia ciptakan sendiri. Wahyu melirik kearah istrinya yang tersenyum lebar tiap kali menceritakan soal kisah mereka dulu dan bagaimana mereka bisa menikah. Sedangkan Rookie hanya diam dan tersenyum simpul menanggapi setiap kisah yang dijel
Baca selengkapnya

Moment Berdua

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh Rookie. Pria itu bahkan sengaja membeli tuxedo baru demi acara hari ini. Karena dia memang kebetulan tidak membawa pakaian yang layak untuk dipakai di acara resmi macam pernikahan. Meski pun tahu bahwa dia punya niatan untuk menghadiri acara pernikahan kawannya itu, tetapi Rookie mulanya tidak terlalu peduli. Namun setelah bertemu dengan Lucy dia malah terpacu untuk tampil all out.Rookie bahkan berusaha datang tepat waktu. Entah bagaimana caranya, tapi dia begitu bersemangat. Sesuatu tak kasat mata membuat bisa bangun pagi tanpa membutuhkan alarm, padahal pria itu sedang menginap di hotel. Bagaimana pun sekarang, buat Rookie dia belum bisa kembali sebelum segalanya usai. Dia ingin menyelesaikan segalanya dengan keadaan yang lebih tenang.Rookie masih ingat dimana letak rumah wanita itu. Tentu saja, mana mungkin dia melupakannya? Toh, segala hal yang berkaitan dengan Lucy tidak akan pernah bisa dia hilangkan dari kepala.Begitu dia tiba d
Baca selengkapnya

Obrolan Tak Terduga

Lucy akhirnya sekali lagi terlepas dari Rookie. Dia kembali berjalan sendiri menuju ke satu direksi yang beberapa saat lalu ditunjukan oleh Nata kepadanya sebagai tempat dimana pengantin wanita berada. Tak jauh dari pintu ruangan pengantin, sudah ada beberapa wajah yang Lucy kenali hanya saja sebagian besar namanya agak samar bahkan lupa. Semuanya tampak sangat cantik dan anggun sekarang, sebagian bahkan sudah menuntun putra putri mereka yang lucu.“Kau cantik sekali Lucy, lama tidak bertemu.” Beberapa menyampaikan sapaan basa-basi sekaligus memuji dan Lucy sendiri menerima semuanya dengan senyuman di wajah.Mereka terlibat beberapa obrolan ringan yang membuat Lucy larut. Tidak ada yang membicarakan masa lalu, semua orang tampak kooperatif dan lebih banyak membicarakan rencana masa depan mereka dan fokus kepada masa sekarang. Lucy mendengarkan dengan antusias terutama saat mereka menceritakan soal parenting anak. Tetapi setelah sebagian dari mereka dipanggil oleh pasangan masing-masin
Baca selengkapnya

Kau Buatku Menggila

Hime sudah dipanggil dan dibawa keluar untuk menghadiri upacara sakral mereka. Tetapi meski begitu, Lucy tidak ikut keluar dari ruangan. Justru dia malah berada disana ditinggalkan dan merenung sendirian. Ya, dia memilih untuk tetap duduk diam dia tempatnya. Pikiran Lucy kini justru malah dipenuhi dengan penuturan Hime terhadapnya.Pandangannya menatap pada dinding agak lama, seolah itu adalah tempat yang indah untuk dipandangi berlama-lama. Dia merasa berada disini, tetapi dia pun merasa linglung. Ini membuat kepalanya penuh dengan banyak hal yang seharusnya tidak dia perlu dia pikirkan.“Hah… bagaimana bisa aku tidak peka sama sekali selama ini?” keluh Lucy kepada udara kosong. Kepalanya terasa berputar dan pusing ketika dipaksa berpikir sejauh itu.Terus terang itu adalah hal yang terlalu mengejutkan untuk bisa Lucy tanggapi dengan tenang. Dan terus terang saja kalau apa yang disampaikan oleh Hime adalah informasi yang sama sekali tidak dia duga seumur hidupnya. Lebih tepatnya Lucy
Baca selengkapnya

Mengambil Tindakan

“Rookie, tunggulah diluar. Kau tidak diperbolehkan masuk!” ujar Wahyu dengan tegas dan keras sambil menahan Rookie di depan pintu instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit terdekat yang bisa dia capai dalam keadaan genting. Rookie saat itu memang sudah seperti seorang lelaki yang kehilangan akal lantaran berteriak sambil memanggil nama Lucy berulang kali ketika dia sudah dibawa oleh para perawat rumah sakit dan belum cukup sampai disitu dia juga berusaha untuk masuk ke dalam secara paksa.Wahyu yang diberi kabar langsung meluncur ke tempat kejadian dan menjadi satu-satunya yang masih bisa bersikap tenang atas situasi ini. Mengingat dia adalah seorang dokter, ketenangan adalah hal yang sudah dia pelajari, dan dia jadi punya tugas baru untuk menenangkan lelaki yang cepat panas macam Rookie. Dari wajahnya Wahyu bisa menilai bahwa lelaki itu sangat khawatir dan begitu pucat. Dari orang-orang yang ikut serta membantunya, Rookie memang nyaris mengamuk saat tidak ada seorang pun yang menangani Lucy
Baca selengkapnya

Mengadu Pada Calon Ibu Mertua

“Bisa kamu jelaskan dahulu pada saya apa saja yang sudah terjadi? Termasuk identitasmu, Nak?” tanya Liana. Sejujurnya dia berusaha untuk menjadi orang yang tidak cepat mengambil keputusan. Terlebih perempuan muda yang duduk dihadapannya sekarang begitu asing buatnya. Akan sangat tidak adil bila dia langsung menjudge putra yang telah dia besarkan begitu saja. Tetapi dia juga tidak bisa menutup mata melihat effort yang si wanita muda itu lakukan.Dia tidak mungkin berani melangkahkan kakinya kemari jika itu hanyalah sebuah cerita karangan. Untuk sementara Liana akan mendengarkan lebih dulu sebelum memutuskan apa yang harus dia perbuat kedepannya.Mendengar pertanyaan Liana gadis itu menganggukan kepalanya dan menatap pada Liana dengan super serius. Liana berusaha mencari kebohongan dalam sorot mata itu, tetapi dia tampak tidak gentar sama sekali. Hal itu sedikit membuat Liana tegang.“Baik, perkenalkan kembali nama saya Senna. Saya adalah kekasih Rookie selama 7 tahun ini. Jujur saja sa
Baca selengkapnya

Konversasi Antar Pria

Dua jam telah berlalu sejak Lucy mendapatkan penanganan dari tim rumah sakit. Sekarang ini Rookie dan Wahyu sudah berada di kantin rumah sakit. Sang dokter muda sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan perawatan kepada Lucy hingga kondisinya sekarang sudah jauh lebih stabil. Selama dua jam itu pula Rookie menantikan proses tersebut dengan penuh doa dan ketegangan yang membuat seluruh sendinya terasa kaku. Dan setelah penantian yang melelahkan tersebut pula, begitu Wahyu keluar dari ruangan Rookie langsung menagih janji pria itu untuk bicara. Lebih tepatnya janji untuk menjelaskan semua hal yang dia ketahui tentang Lucy.Sebetulnya Rookie tidak peduli dengan waktu yang dia gunakan untuk menunggu. Dia tidak peduli seberapa banyak waktu yang terbuang percuma bila itu dia gunakan untuk Lucy. Toh sebenarnya pun keberadaannya disini memang karena itu. Dia rela datang kemari tanpa memberitahukan siapapun termasuk keluarga terutama ibunya.Rookie menatap Wahyu dengan pandangan intens. Wah
Baca selengkapnya

Fakta Tak Terduga

Kedua mata Rookie kontan terbelalak lebar. Kalau lelaki dihadapannya sekarang sedang bercanda terus terang ini bukan waktu yang tepat untuk itu. Apa maksudnya dia berkata begitu? Apa dia sedang menguji Rookie? Apa dia sedang menjebaknya dan mencoba untuk mencari tahu isi hatinya yang terdalam dengan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal seperti itu?“Apa … maksudmu?”Tentu hanya kata itu saja yang bisa keluar dari mulut Rookie. Terus terang saja dia tidak tahu bagaimana harus menanggapinya sekarang. Toh, kalau betulan mereka tidak menikah itu justru memang bagus untuk Rookie. Namun bukti-bukti yang dia temukan di rumah itu jelas-jelas memperlihatkan bahwa keduanya sudah menikah dan menjalani biduk rumah tangga.“Kau terlihat terkejut, Rookie,” sahut Wahyu sambil mengulum senyum. Dia menghela napas dan kemudian menatap lurus pada kedua matanya. “Jika kenyataannya seperti itu, mungkin itu akan jadi jauh lebih mudah untuk kita bukan?”Rookie hanya terdiam, dia tidak memahami kemana ar
Baca selengkapnya

Kenapa Baru Sekarang

Lucy menggeliat dalam tidurnya. Sejujurnya bagian perut masih terasa agak sakit. Nyeri yang bila dijabarkan laksana terlilit tali tambang dan terasa seperti ditusuk dari dalam. Sensasi tergila yang pernah dia rasakan, dan baru kali ini rasanya sedahsyat itu. Lucy membuka kedua matanya perlahan, dan hal pertama yang dia sadari adalah bau khas obat-obatan.Astaga …Hanya ada satu jawaban pasti dari hal tersebut. Saat ini dia telah berada di rumah sakit. Tetapi siapa orang yang repot-repot membawanya kemari? Terakhir kali yang Lucy ingat adalah dia berada di ruang make up Hime, dan dia hendak keluar dari sana untuk menyaksikan upacara pernikahan sahabatnya. Namun sialnya dia tiba-tiba tidak bisa kemana-mana dan rasa sakit yang luar biasa membuat dia tidak fokus lagi terhadap apa yang sedang dia lakukan.Lucy menoleh ke samping kanannya, disana dia menemukan sebuah jendela yang tidak tertutup dengan tirai. Diluar sana tampak gelap, sepertinya dia tertidur cukup lama sampai hari berganti m
Baca selengkapnya

Tak Akan Menyerah Padamu

“Aku tidak pernah lupa soal itu. Tapi meski kau memakai cincin di jari manismu dan foto pernikahan dirumahmu. Aku tahu bahwa jauh dilubuk hatimu kau tidaklah sebahagia itu. Kau menyembunyikan sesuatu dan berpikir orang lain tidak akan menyadari hal itu. Suamimu sudah mengatakan semuanya kepadaku. Kau tidak bisa beralasan dan terus mencoba untuk menolak fakta yang ada di dalam hatimu, Luciana.”“Apa?”Lucy tidak mengerti. Dari sekian banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Plot twist yang tergila yang pernah dia alami sepanjang menjalani hari. Mengapa justru Wahyu yang melakukan hal seperti ini? kenapa Wahyu berbuat seperti ini dan mengatakan hal yang tidak perlu kepada orang ini? Kenapa dia bersikap seperti itu padahal Lucy telah berusaha semampunya untuk memberikan cinta dan berlaku seperti seorang istri yang baik. Kenapa? Apakah dia tidak puas?“Sekarang kau tidak punya alasan untuk menolak bersamaku. Kau harus mengakui itu. Kau punya perasaan kepadaku, Luciana. Kau tidak bisa terus
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status