All Chapters of Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya : Chapter 71 - Chapter 80

108 Chapters

Bab 71

"Ya sudah, istirahatlah sebentar sebelum mulai bekerja." Ethan pun bangkit dan mulai membantu membersihkan bekas makanan. Setelah beristirahat lebih dari sepuluh menit, Ethan membagikan masker pada yang lain dan mulai mengebor dinding. Neya masih terlalu muda untuk melakukan pekerjaan berat, jadi dia membantu menyemprotkan air, menyapu lantai, dan membersihkan peralatan. Pertama, Ethan menggambar garis di dinding sesuai rancangannya semalam, menentukan lokasi soket, dan kemudian menebalkannya dengan tinta. Sembari melakukannya, Ethan mengajari dua kakak-beradik itu apa yang harus dilakukan. Dekorasinya sangat sederhana. Pasti tidak sulit mempelajarinya, bahkan bagi mereka yang punya sedikit pengalaman. Setelah selesai, dia mulai mengebor dengan mesin bor. Dia membuat lubang di permukaan dan menyusuri garisnya dengan palu untuk memasang soket. Ethan mengajari dengan sangat teliti dan memperagakannya dua kali. Putra menyimak baik-baik dan mengambil buku catatan untuk me
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 72

Ethan merenung sejenak dan merasa bahwa tidak ada salahnya pergi, jadi dia mengangguk dan berkata, "Baiklah, saya akan menumpang makan dengan Bos Zaki malam ini." Mendengar Ethan setuju, Zaki langsung berseri-seri dan dengan gembira berkata, "Haha! Oke, aku akan pesan private room sekarang!" Zaki dengan gembira berlari pergi menelepon dengan telepon rumah. "Ethan, apakah kita sungguh akan pergi makan?" Tian terlihat ragu dan agak tegang. Dia belum pernah pergi perjamuan makan, takut salah bicara kemudian ditertawakan. "Jangan tegang, nanti kamu cukup ikuti saja aku, tidak perlu banyak bicara." Ethan tersenyum tenang, senyumnya penuh percaya diri. Sebelumnya, sudah sering menghadiri perjamuan makan. Ketika berbisnis, aku sering makan dan minum dengan berbagai pemimpin dan manajer. Di dalam negeri, sebagian besar bisnis mencapai kesepakatan dalam perjamuan makan. Budaya perjamuan makan dan budaya bisnis saling terikat satu sama lain. Tidak ada perjamuan tanpa anggur, inilah kebe
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 73

"Hah? Tidak akan makan di rumah? Bagus ya! Kalian pergi ke warnet main, kan?" "Tidak, hanya ... pergi berkeliling sekitar pusat kota saja." "Baiklah, lain kali aku juga ingin ikut!" "Oke, minggu depan ketika kamu ulang tahun aku akan mengajakmu pergi." Mereka berdua menutup telepon setelahnya. Ethan menimbang ponselnya, memiliki ponsel memang lebih nyaman! Kemudian Ethan, Tian dan Zaki, mereka bertiga naik taksi menuju Restoran. Ethan dan Tian sampai di pintu masuk restoran, terlihat banyak terparkir banyak mobil mewah seperti Mercedes-Benz, BMW, Audi, Cadillac, dan lain-lain. Di masa kini, jika dapat membeli mobil merupakan orang kaya dan yang dapat membeli mobil mewah sebagian besar adalah seorang jutawan. "Wah! Banyak sekali mobil mewah!" Tian menatap dengan iri. Ethan merasa biasa saja karena sudah sering melihat mobil mewah, "Jangan terlalu iri, nanti kita juga bisa mengendarai m
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 74

"Ini bukan masalah, selama Anda bekerja lebih keras untuk masuk ke Universitas Sains dan Teknologi. Ethan saat ini berkuliah di mana? Genjora?" Tanya Rusman dengan nada merendahkan seperti seorang senior memerintah junior. Mendengar ini, Hartono sedikit mengernyit tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun. "Saya saat ini masih seorang siswa SMA. Saya akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dalam dua bulan." Ethan tersenyum dan tidak menyembunyikan identitasnya. "Oh, kalau begitu nanti kamu daftar di Universitas Sains dan Teknologi saja. Meskipun cukup sulit, kalau bekerja keras pasti ada harapan." wajah Rusman bahkan lebih acuh ketika dia mendengar bahwa Ethan masih di anak SMA. Dia bahkan bukan seorang mahasiswa, genius macam apa dia? Tampaknya Zaki ini juga tidak terlalu dapat diandalkan. Bagaimana dia bisa membuat pertemuan dengan orang seperti ini? Wajah Rusman menunjukkan rasa tidak senang. Hartono tertaw
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 75

Rusman yang berada di samping Hartono, melihat mantan gurunya berbicara begitu spekulatif dengan Ethan. Dia merasa sangat tidak nyaman. Bukankah hanya tahu tentang teh? Apa hebatnya? Dia mendengus dan menyela obrolan Hartono dengan Ethan, "Ethan, saya dengar dari Bos Zaki bahwa kemampuan perbaikan komputer Anda luar biasa. Apa itu benar?" Zaki terkejut ketika mendengarnya, apa maksud dia? Bagaimana bisa langsung mempertanyakan kemampuan orang lain? Bukankah ini jelas membuat malu? Sayangnya, mahasiswa seperti ini setelah lulus tentu tidak berbaur dengan masyarakat, tentu saja tidak pernah merasakan sanksi sosial. Tidak ada perasaan sama sekali! "Ethan punya keterampilan alami dalam teknik perbaikan komputer. Tak perlu diragukan lagi, saya percaya pada kemampuannya. Sejauh ini, saya belum pernah menemukan komputer yang tidak dapat dia perbaiki." Zaki membela Ethan. Hartono memutar kepalanya dan diam-diam memelototi Rusman. Rusman tampak bingung. Dia hanya ingin bertanya, apa
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 76

Dia mendengarkan apa yang dikatakan Ethan, memperhatikan semua yang dilakukan Ethan, dan mengingat di dalam pikirannya. Melihat Ethan sangat mahir dan perlahan memasuki topik pembicaraan, dia telah menjadi tokoh utama perjamuan makan itu. Apalagi Ethan sesekali bisa melontarkan lelucon, menyebabkan semua orang tertawa terbahak-bahak. Oleh karena itu, suasana di tempat sangat hidup dengan adanya Ethan. Tian berseru kagum dalam hatinya, Ethan benar-benar luar biasa! Setelah menyantap tiga putaran anggur, lima menu makanan. Hartono ingin merokok. Dia menoleh dan bertanya pada Rusman, "Rusman, apakah kamu membawa rokok?" "Rokok? Pak Hartono, saya tidak merokok, mana mungkin membawa rokok?" ucap Rusman menggelengkan kepalanya. Hartono terdiam. Lain kali kamu lebih baik jangan keluar lagi. "Haha, Pak Hartono, jangan khawatir, saya akan meminta pelayan untuk membawanya." Zaki juga tergesa-gesa karena
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab 77

Zaki tertegun sesaat dan dengan cepat memahami maksud Hartono. Dia berkata kepada Ethan, "Ethan, dengan adanya Pak Hartono bergabung, bisnis kita pasti terjamin!" "Pasar bidang perbaikan komputer pasti akan sangat diminati di masa depan. Mari kita kembangkan lebih banyak orang berbakat dan membuka toko di seluruh kota. Tidaklah berlebihan untuk menghasilkan uang setiap hari!" "Mengenai uang, selama kamu setuju, kita bisa diskusikan." "Tidak ada masalah sama sekali." Saat dia selesai berbicara, tatapannya tertuju pada Ethan, ingin melihat bagaimana reaksi Ethan. Namun, wajah Ethan tenang dan dia tidak segera bicara. Setelah beberapa saat, dia tersenyum dan berkata, "Pak Zaki sungguh punya otak bisnis. Menurut saya bisnis ini bisa dilakukan," Zaki tidak bisa menahan kegembiraan. Ethan, anak ini akhirnya setuju? Namun berikutnya senyumnya membeku. "Tapi, saya tetap harus mengikuti ujian. Setelah ujian, saya
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

Bab 78

Tak lama kemudian Zaki kembali. Dia bahkan berbasa-basi bahwa mereka harus berkumpul lagi di lain hari dan saling mengucapkan salam perpisahan dan pergi. Zaki ingin memanggil taksi untuk membawa Ethan pulang, tetapi Ethan menolak. Ethan dan Tian naik bus kembali ke toko Zaki untuk mengambil sepeda mereka. Larut malam, sekeliling sangat sepi, tidak ada mobil di jalan, juga jarang ada pejalan kaki, dan dua sepeda berjalan berdampingan di bawah lampu jalan yang redup. "Ethan, aku dapat melihat bahwa Si Gendut Zaki itu mencoba mengajak kamu bekerja sama malam ini." "Aku merasa orang tua ini tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menghasilkan uang lebih!" "Apa kita akan terus bekerja di tempatnya?" Tian bertanya dengan cemas, takut kemudian hari akan sulit lepas dari tempat ini. Ethan terkekeh, "Kerja, kenapa harus tidak bekerja? Si Gendut Zaki dan aku hanya saling memanfaatkan satu sama lain untuk mendapatkan apa yan
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 79

Ethan berpikir sejenak, merasa bahwa saat ini hanya bisa seperti ini. Setelah orang tuaku pergi bekerja keesokan harinya, aku akan pulang mengganti pakaianku dan pergi ke sekolah."Tian, sudah larut, pulang dan istirahatlah dulu. Sampai jumpa di sekolah besok." Ethan melambaikan tangannya. "Baiklah, Ethan, kamu juga tidur lebih awal. Aku lihat kamu telah minum setidaknya satu botol anggur!" "Aku pergi dulu, sampai jumpa besok!" Tian menaiki sepedanya dan pergi. Sekarang mendengar kata anggur disebutkan, Ethan masih merasa sedikit pusing. Tadi dia minum anggur dengan kadar alkohol lima puluh dua persen, minum sampai hampir tiga per empat botol, tadinya karena tertiup angin malam jadi tidak terasa mabuk, namun begitu sampai di rumah rasa mabuk pun muncul kembali. Jika bukan karena dua botol susu murni itu, mungkin aku sudah tersungkur di jalan. Jika efek samping terlalu kuat malam ini, kemungkinan aku tidak bisa pergi ke sekolah besok dan aku hanya bisa meminta Jessie untuk memba
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 80

"Huh, belum mampu minum alkohol, masih saja minum begitu banyak!" Jessie mengembungkan pipinya dengan marah. "Untung saja aku sangat baik, coba kalau orang lain, sudah pasti akan mengusirmu!" Sambil mengomel, dia berjalan dan duduk di samping Ethan, dengan hati-hati menyeka wajahnya. "Jessie ...." Ethan merasakan handuk hangat di wajahnya, dan ada aroma unik di handuk, yang merupakan aroma Jessie. Dia perlahan membuka matanya, dan melihat penampilan Jessie perlahan menjadi lebih jelas. "Apa? Kalau bukan karena kamu mabuk, aku tidak akan repot-repot melayanimu." kata Jessie dengan bangga. Ethan tersenyum ketika mendengar ini, dan menatap matanya yang besar dan bersinar melalui handuk, dengan bulu mata panjang yang berkedip-kedip. Tatapan tajam itu menghangatkan hatinya. Terkadang Jessie bermulut pedas, tetapi hatinya lembut. Benar-benar lucu. "Terima kasih." Ethan m
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status