Semua Bab Tertawan Gairah CEO Arogan: Bab 121 - Bab 130

145 Bab

BAB 121

"Masak pasta saja, Bu." Jack meraih koper, "Tolong masak juga dua sosis ini dan panaskan makanan ini." Jack menyerahkan dua sosis panjang yang mereka beli di Jerman, dan sisa makanan dari bandara. "Baik Tuan." "Ayo kita rapikan ini." Kimberley membereskan barang. Mereka menggeledah koper,mengeluarkan barang dan menata rapi di atas meja, malam itu Jack membagikan oleh-oleh pada seluruh penghuni mansion. "Kau akan membagikan ini sekarang, Jack?" tanya Rico "Iya Rico, tolong kau panggil mereka." "Oke." Para penghuni mansion tidak terlalu banyak, Jack memiliki delapan maid lengkap dengan satu kepala maid dan sepuluh penjaga serta dua sopir. "Hey! Kalian ayo masuk, Tuan Jack memanggil, jangan lupa kunci gerbangnya ya." teriak Rico. Para penjaga segera masuk ke dalam mansion, kini lengkap mereka semua berkumpul di depan Jack. "Malam ini aku ingin membagikan oleh-oleh dari Jerman." Jack meraih barang. "Di meja ini kalian bisa ambil satu per satu, untuk kaos aku tidak
Baca selengkapnya

BAB 122

"Ta--tapi sayang..." ucapan Kimberley terhenti. Mmhh! Jack langsung mendaratkan beberapa ciuman intim sambil merangkul istrinya di pangkuan, Jack terus saja mencium bibir istrinya hingga ... membuat keduanya kesulitan bernafas. "Sayang tolong ditunda dulu, aku ingin minum air itu." Alih-alih Kimberley ingin minum karena haus, padahal dia hanya ingin menghindari suaminya malam itu tapi Jack tidak tertipu, dia tidak menurunkannya melainkan tetap menggendong istrinya sambil mengambilkan air untuk minum dan kembali terduduk di pinggir ranjang. "Ini, kau bilang haus, aku bisa ambilkan untukmu, ayo cepat minum." Kimberley meraih minum dari tangan suaminya, sedikit meneguknya kemudian terdiam. 'Kenapa dia tidak menurunkanku, pasti dia ingin meniduriku malam ini, aku bukannya ingin menolak hanya saja aku mengantuk.' Kimberley bergumam dalam hati. "Sayang kenapa kau diam?" tanya Jack. Lamunan Kimberley buyar, "Ti--tiidak, tidak apa aku..." "Aku tau kau mau main malam ini?
Baca selengkapnya

BAB 123

Kimberley menatap sambil mengangguk, "Sedikit." "Aku akan sedikit lebih pelan sayang..." Egh! Jack mengulangi gerakan yang sama meskipun keduanya lelah, mereka sangat menikmati keintiman yang entah sampai kapan tidak ingin mereka akhiri. Jack mendenggus, "Nikmat sekali milikmu sayang!" "Teruskan sayang." ucap Kimberley tersenyum. Jack semakin menambah kecepatan memompa dan terus memompa lubang sempit di bawah sana, tak sedikit dia mendengar erangan Kimberley menatapnya dengan mulut terbuka membuatnya semakin bergairah, keduanya merasa seperti di surga. "Apa kau menikmatinya sayang?" tanya Jack. "Iya sayang..." "Enak??" Kimberley mengangguk sambil terus mengerluarkan erangan kecil, karena keduanya merasa lebih bergairah Jack sambil mendaratkan ciuman yang semakin kasar dan Kimberley mengimbanginya. "Mmhhh!" Saling berciuman! "Kau mau lebih cepat sayang??" tanya Jack. Kimberley hanya tersenyum harap! "Oke! Ahhh..." Tanpa pikir panjang Jack langsung menam
Baca selengkapnya

BAB 124

"Apa masih sakit?" tanya Rose. "Ugh..." "Kau kenapa? Sepertinya aneh?" "Ugh, tidak sayang..." ucap Rico frustasi. "Maaf, kalau begitu? Apa dilepas saja semuanya?" "Ta--tapi..." ucapan Rico terhenti, "Ssttt!" Rose meletakan jarinya di bibir Rico, "Aku tidak masalah." ucap Rose--melepas boxer Rico. Rico mengamati, "Mmh sayang..." erangan kecil. 'Kenapa Rose berani sekali melakukan itu padaku meskipun mungkin dia terlihat sedikit takut tapi dia seperti disuruh.' batin Rico. Rico benar-benar tidak menyangka bahwa Rose berani melakukan hal itu padanya, Rose memiliki keberanian di luar dugaannya. 'Aku harus berani, maafkan aku Tuan, aku juga penasaran, entahlah ada apa dengan tubuhku.' Rose bergumam dalam hati. Rose menunduk perlahan melepas dan menampakkan milik Rico yang sudah tegak paripurna, jujur saja Rose merasa sedikit takut tapi dia juga penasaran, itu karena dorongan gairahnya.Rose membelalak dan membatin, 'Astaga, besar sekali, ini yang kemarin aku liat di
Baca selengkapnya

BAB 125

"Aku akan mengabarinya kalau kita tidak jadi ke sana, mungkin Paman akan berkunjung ke sini." Jack meraih ponselnya, dia menelpon Paman Wiston untuk membatalkan rencananya pergi ke Bellagio, saat itu karena Kimberley sedang sakit. [TELEPON PAMAN WISTON] "Halo Paman, kita tidak jadi pergi ke Bellagio karena istriku tiba-tiba sakit." "Astaga, kenapa istrimu?" "Tadi pagi dia sudah mual-mual dan muntah, entahlah aku juga tidak tau, Paman." "Ya sudah, kalian beristirahat, biarkan Paman yang datang ke sana, lalu bagaimana obatnya? Apa kalian punya obatnya atau kita perlu ke rumah sakit?" "Kimberley tidak ingin ke rumah sakit, Paman." "Baiklah, aku akan berangkat ke Milan sekarang!" "Iya Paman." Meletakkan ponsel, "Paman Wiston akan berkunjung ke sini sayang." Kimberley mengangguk, "Iya..." Kimberley menjawab dengan ekspresi wajah sumringah, meskipun dia sedang sakit tapi dia sangat bersemangat menyambut kedatangan Paman Wiston. "Permisi Tuan, Nyonya, silakan." uca
Baca selengkapnya

BAB 126

Paman Wiston seketika pasrah jika memang Kimberley belum di beri momongan, begitu juga dengan Jack yang sedikit emosi itu merasa tak puas, dengan segera memeriksa testpack dan ternyata Kimberley menipu mereka, kala memeriksa ekspresi Jack berubah drastis. Jack mengerutkan dahi, "Ini dua garis sayang! Maksudmu tidak..." "Hahaha, tidak salah..." ucap Kimberley tertawa. Jack menganga, "Astaga, Kau positif hamil sayang?!" Jack memeluk istrinya, "Terima kasih sayang, aku sangat mencintaimu." "Iya, aku juga mencintaimu sayang." "Selamat ya Jack, sebentar lagi kau akan jadi Papa." sahut Paman Wiston. Kabar membahagiakan itu menyelimuti seluruh isi mansion, semua ikut berbahagia dengan kehamilan Kimberley, Jack berencana mengadakan acara makan malam bersama untuk merayakan. "Ayo kita makan siang, aku juga sudah lapar..." ajak Paman wiston. Mereka bertiga menuju ruang makan dengan bahagia, Paman memberikan beberapa buah tangan yang dia bawa dari Bellagio seperti beberapa buah,
Baca selengkapnya

BAB 127

"Tidak, aku biasa saja!" ucap Jack. "Kau memang tukang cemburu!" Jack mengalihkan pembicaraan, "Bagaimana surat izin untuk cuti Rose?" "Sudah beres tadi, aku dan Rose juga sudah mengurus apartemen." "Kapan wisudanya? Lusa?" "Iya Pak Jack." jawab Rose. "Oh, Ternyata kau baru lulus." tanya Paman Wiston. "Iya paman, aku lusa mengikuti acara wisuda di universitas." "Semoga acara wisudamu lancar ya..." "Terima kasih, Paman." "Lalu bagaimana? Kapan kalian menikah?" "Mungkin bulan ini, Paman." jawab Rico. Rose terkejut langsung menoleh, "Astaga, Apa kau serius?" tanya Rose--berbisik. Rico mengangguk, "Iya sayang, aku serius." "Lalu kalian akan menikah di mana?" tanya Paman Wiston. Saat Rico hendak menjawab, Rose langsung memotong pembicaraan, "Di Milan saja Paman." Rico menoleh heran, "Benarkah sayang?" Rose menoleh sambil mengangguk, "Iya!" Padahal sebelumnya Rico ingin mengajak menikah di Perancis tapi itu tidak masalah, yang terpenting dia bisa menikah
Baca selengkapnya

BAB 128

Paman Wiston meledek, "Aku sengaja membuatmu cemburu, hahaha." "Dasar!" Rico memotong pembicaraan, "Hahaha, kalau begitu aku pamit dulu ke kantor bersama Rose." "Hati-hati, semoga kalian cepat menikah, hahaha." ucap Paman Wiston tertawa. "Iya tenang saja, besok aku menikah." ucap Rico berteriak. Rico melajukan mobil menuju kantor bersama Rose! Paman Wiston memeluk Jack, "Paman pamit pulang ke Bellagio ya, Jaga istrimu Jack." "Pasti Paman." "Hati-hati Paman Wiston." ucap Kimberley--memeluk. "Iya anak cantik, kalau suamimu jahat katakan saja padaku, hahaha." Jack dan Kimberley serta seluruh penghuni mansion mengamati mobil Paman Wiston yang meninggalkan halaman mansion itu perlahan menghilang, secepat itu bertemu dan berpisah tapi Jack berharap tidak pernah berpisah dengan Kimberley. Jack mengamati istrinya yang masih terdiam, dia bisa melihat ekspresi cemberut terukir di wajah istrinya, dia bangkit dari duduknya mengambil beberapa es krim dan mengajak istrinya ke
Baca selengkapnya

BAB 129

Kimberley berjalan perlahan menuju ruang makan, menunggu suaminya sambil membantu berapa Maid menyiapkan makan malam. "Jangan Nyonya, biar kami saja." ucap Maid. "Tidak apa Bu, hanya membantu sedikit." "Jangan, Nyonya juga sedang hamil, nanti Tuan Jack marah pada kami." "Baiklah..."ucap Kimberley--meraih kursi. Para Maid meletakkan makanan di meja makan dibantu Rose, setelah beberapa menit Jack datang duduk di samping istrinya. Bangkit dari duduk, "Sini biar aku ambilkan." ucap Kimberley. Jack meraih piring, "Jangan, biar aku saja sayang." Jack mengambilkan porsi untuk istrinya, menu makan malam itu beberapa masakan olahan sayur dan pasta. "Silakan makan..." ucap Jack--menyerahkan piring. "Semenjak aku hamil, kau jadi lebih perhatian padaku." "Kenapa bicara seperti itu, aku selalu perhatian padamu tapi, kali ini aku lebih memperhatikanmu karena ada anakku dalam rahimmu sayang." Kimberley tersenyum, "Iya sayang." Rico bangkit dari duduknya, mengambil porsi mak
Baca selengkapnya

BAB 130

"Tidak, aku baik-baik saja, ini hanya mual biasa setiap pagi." "Baiklah, pastikan kau tidak muntah lagi." "Aku ikut ya..." ucap Kimberley--menenteng tas.Jack menoleh, "Kenapa sekarang? Nanti aku bisa menjemputmu lagi sayang." "Sekarang saja, nanti tidak perlu balik menjemputku." "Baiklah..." Di sisi lain Rico yang sudah membereskan pekerjaannya di kantor itu segera pergi ke rumah untuk memeriksa CCTV, sementara Rose yang tadinya melihat Rico keluar dari kantor berjalan kaki, dia mulai mengikuti ke mana perginya Rico sampai pada akhirnya Rose melihat Rico masuk ke sebuah rumah yang lumayan besar di pinggir jalan, dia hanya mengamati dari jauh dan tak lama kemudian datang juga wanita asing masuk ke rumah yang sama, Rose merasa bingung dia tidak tau rumah siapa itu? Apa itu rumah Rico? Lalu siapa wanita yang juga masuk ke rumah itu? Akhirnya Rose memberanikan diri mencoba datang memeriksa ke rumah itu, mencoba mengintip dari jendela, dia terkejut mendengar suara wanita aneh d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status