Semua Bab Dua Wajah Satu Cerita: Bab 21 - Bab 30

43 Bab

Membingungkan

"Jadi, dia yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sampai batas umurnya dan tidak diadopsi siapapun. Berapa usianya sekarang?"Farel memandang Zeon dengan pandangan penuh tanda tanya. Mencoba mencerna informasi yang baru saja didapat."Seharusnya 21 atau 22, dia baru lulus universitas tahun ini," jawab Zeon dengan tenang, tetapi pandangannya tetap kabur, mengindikasikan pikirannya melayang ke tempat lain. Dia menyesap cairan dalam gelasnya yang diputar perlahan.Keduanya duduk di pojok kelab yang tenang di sore hari, di mana lampu-lampu remang-remang menyorot sofa-sofa dan ornamen-ornamen artistik yang memperindah ruangan. Suasana sepi memungkinkan mereka untuk bercengkrama tanpa gangguan.Farel memutar angka-angka usia yang Zeon sebutkan dalam pikirannya. Hitungannya terus berlanjut, sampai akhirnya dia menemukan sesuatu yang membuatnya terperangah."Jangan bilang gadis itu masih anak di bawah umur saat itu," gumamnya, matanya melebar dalam keheranan.Zeon memandang Farel, matanya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

Eskrim Sore Hari

Cuaca Sabtu sore masih terasa panas. Dengan langit yang terbakar sinar jingga senja, Melva duduk santai di teras samping rumah. Di tangannya, dia memegang cup eskrim ukuran medium dengan tiga rasa favoritnya: vanila, cokelat, dan stroberi. Dia menyesap eskrim itu dengan nikmat, sambil memandang taman belakang yang terkena sinar matahari senja yang hangat, menciptakan bayangan-bayangan panjang di atas rumput yang gembur.Melva duduk dengan santai, menumpukan kakinya yang telanjang di kaki yang lain. Pakaiannya simpel: hanya kaus putih polos dan celana pendek senada, rambutnya yang panjang dan sedikit bergelombang dicepol asal-asalan, tergerai agak liar oleh angin senja yang lembut. Dia merasakan hangatnya sinar mentari yang bersembunyi di balik pohon-pohon di halaman belakangnya.Saat Melva masih menikmati eskrimnya, terdengar suara mendesis dari dekatnya. Seekor lebah terbang mendekat, mengganggu kedamaian senja yang sejenak dia rasakan. Melva menoleh dengan cepat, mencari sumber suar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya

Apakah kamu akan memakai itu?

Pukul setengah tujuh malam, Zeon keluar dari kamarnya dengan langkah ringan menuruni tangga. Ruang dapur yang luas segera terasa hangat oleh kehadirannya. Dia menggosok rambutnya yang masih setengah kering dengan handuk, lalu melangkah ke arah kulkas yang terbuka.Dua tangannya dengan gesit meraih beberapa buah buah-buahan yang tersusun rapi di dalam kulkas. Dia memilih buah naga yang terlihat segar dan beberapa pisang. Dengan lincah, Zeon mengambil pisau dapur memotong buah-buahan itu untuk memudahkannya hancur saat dihaluskan.Setelah buah-buahan dipotong-potong, Zeon menaruhnya dalam blender kaca berkilau yang sudah disiapkan di atas meja dapur. Dia mengukur secangkir air dingin dari dispenser dan menuangkannya ke dalam blender bersama dengan buah-buahan yang sudah dipotong. Dengan satu gerakan lancar, Zeon menutup penutup blender dan menghidupkan mesinnya.Mesin blender menggema di dalam ruangan, mengubah buah-buahan segar menjadi jus yang lembut dan menyegarkan. Zeon menatap deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Taman Hiburan

Kesepakatan akhirnya adalah taman hiburan. Mereka berkumpul di kafe kecil yang terletak di dekat perumahan Zeon, membahas opsi mereka dengan semangat sebelum akhirnya memutuskan untuk mengunjungi taman hiburan.Sesampainya di sana, mereka memarkir mobil dan segera merencanakan untuk makan malam terlebih dahulu. Helena dan Melva sibuk mencari stand yang tepat untuk makan malam, sementara Zeon dan Alex mengikuti di belakang dengan sikap yang tenang. Mereka memilih soto ayam. Dengan perut keroncongan dan semangat yang memuncak, mereka menikmati hidangan hangat di meja yang ramai di bawah langit malam yang bersih.Malam itu, suasana di taman hiburan begitu hidup setelah Helena, Melva, Zeon, dan Alex menikmati hidangan lezat soto ayam di restoran kecil di sana. Mereka berjalan-jalan di antara lampu-lampu berwarna yang gemerlap, mencari permainan yang akan mereka coba.Helena tertarik pada Kora-Kora yang sedang beroperasi, di mana teriakan riang dari penumpang yang menikmati ayunanannya ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

Seberapa Dekat

Suasana taman hiburan di malam hari begitu memikat dengan sorotan lampu berwarna-warni yang memantulkan bayangan gemerlap di sekitar. Sepanjang jalanan, aneka wahana berputar dan meluncur menimbulkan riuh rendah tertawa dan jeritan kegembiraan. Di sudut-sudut tersembunyi, penjual makanan menjajakan hidangan khas yang memikat perut pengunjung yang lapar.Melva dan Alex baru saja membeli minuman hangat, wedang jahe yang harum, dan mereka bergabung kembali dengan Helena dan Zeon di tempat duduk mereka. Sambil menunggu, mereka menikmati hangatnya wedang jahe untuk mengusir dingin malam. Melva, setelah beberapa tegukan, menanyakan apa yang dibicarakan sebelumnya."Hanya obrolan ringan," jawab Helena sambil tersenyum tipis, tak ingin mengungkapkan terlalu banyak.Setelah selesai dengan takoyaki dan minuman mereka, mereka membersihkan sampah dan menuju penitipan barang. Di sepanjang jalan, Melva terpikat dengan penjual tanghulu yang menarik perhatian dengan deretan tanghulu berwarna-warni. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

Mama?

Setelah malam itu, suasana dingin antara mereka berlangsung selama dua hari. Di rumah, suasana terasa tegang dan hening. Keduanya menghindari satu sama lain di ruang bersama, menghabiskan waktu mereka dalam keheningan yang tidak nyaman. Mungkin ada kebuntuan komunikasi, dengan Melva menunjukkan sikap dingin dan distan, sementara Zeon merasa bersalah atau mungkin defensif.Di kantor, suasana mereka juga terasa tegang. Terlihat adanya ketegangan di antara mereka saat berinteraksi dalam pekerjaan sehari-hari. Mereka mungkin mencoba untuk tetap profesional tetapi tidak bisa sepenuhnya menyembunyikan ketidaknyamanan mereka. Rekan kerja mereka bisa merasakan ketegangan ini, membuat suasana di kantor menjadi tidak nyaman.Akibatnya terhadap orang sekitar bisa bermacam-macam. Beberapa mungkin merasa tidak enak atau bahkan canggung saat berada di dekat Melva dan Zeon. Mungkin ada spekulasi atau gosip di antara rekan-rekan mereka tentang apa yang terjadi di antara keduanya. Orang-orang mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-11
Baca selengkapnya

Wanita Itu

"Jadi kamu sudah menemukan wanita yang selama ini kamu cari," kata ibu Zeon dengan senyum lembut, duduk di ruang kerja anaknya yang tenang di lantai dua rumah. Zeon meletakkan jasnya di sandaran kursi merah tua di dekat meja kerjanya, matanya menerawang ke luar jendela yang memperlihatkan taman yang tengah disiram cahaya senja.Beberapa saat sebelumnya, saat Zeon membawa Melva pulang dan menemukan ibunya menunggu di ruang tamu, ibu Zeon sudah mulai merasa penasaran. Namun, setelah Zeon memberikan kode-kode tak langsung bahwa Melva adalah orang yang dicarinya selama ini, ibu Zeon dengan cepat memahami. Ibu segera berubah lebih hangat pada Melva, mereka banyak megobrol sebelum Melva kembali ke kamarnya. Dan sekarang hanya ada anak-ibu di ruang kerja lantai dua."Kamu tidak pernah memberitahuku bahwa kamu sedang mencarinya," ucap ibu Zeon."Aku belum sempat mengunjungi kalian, maafkan aku, Ma."Ibu Zeon menatap putranya dengan tatapan penuh kekhawatiran dan kasih sayang. Dia melihat peru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Pengawal

Kesibukan mengambil alih perhatian Zeon sejenak. Dia baru saja kembali dari ruang rapat yang intens dengan tamu penting dari luar. Langkahnya menggema menghantarkan Melva mengekor di sepanjang koridor perusahaan yang sepi. Belakangan ini, Zeon lebih sering meminta Melva untuk mengambil peran dalam notulensi rapat daripada Rere, yang sekarang bertanggung jawab mengelola kantor saat Zeon tidak ada. Rere, sebagai sekretaris, terbatas pada tugas-tugas administratif yang rutin sampai menengah, sedangkan urusan penting selalu tetap di tangan Zeon.Setelah mereka sampai di ruang kerja Zeon, suasana rapat yang sengit masih terasa. Zeon mengendurkan dasinya, merasa sedikit lelah setelah berurusan dengan negosiasi yang memakan waktu dan tenaga. Dia duduk di kursi kerjanya dengan helaan nafas panjang, membiarkan pikirannya meresapi hasil rapat tadi. Melva, setia menemani di sisinya, mengulurkan tawaran dengan suara lembut, "Ingin kopi, Pak?"Zeon mempertimbangkan sejenak. Teh sudah dia minum cuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-18
Baca selengkapnya

Kelinci

Melva memegang soft drink dingin yang mengembun, langkahnya melambat saat dia melintasi ruangan. Cahaya matahari menyapu ruangan itu, memperjelas sosok tinggi Zeon yang berdiri tegak di hadapan dinding kaca. Bayangan profil sampingnya menonjol dengan elegan, menangkap perhatian Melva seolah melukisnya dengan kehalusan sinar mentari yang membelai wajahnya.Dia terpaku sejenak, tak hanya oleh pesona fisik Zeon yang menawan tapi juga oleh keteguhan posturnya yang tampak melawan latar belakang cahaya terang. Melva menyadari betapa jarangnya momen seperti ini, di mana keindahan alami dan keanggunan seseorang menyatu dengan suasana sekitarnya.Ketika Zeon berbalik perlahan, cahaya memantul dari sudut matanya, menciptakan bayangan lembut di kulitnya yang halus. Melva tertegun oleh kehangatan ekspresi matanya yang dalam, seakan menyelami kedalaman pikirannya yang tak terjamah.Melva berdehem, mencoba menenangkan diri sambil meminum soft drink dingin yang dibawanya, berusaha menutupi ekspresi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-19
Baca selengkapnya

Menginap

Setiap pagi sebelum mentari menyapa, Melva sudah sibuk dengan rutinitasnya di gym kecil baru. Alat-alat sederhana seperti matras yoga, dumbbell, dan alat latihan kardio kecil tersebar rapi di ruangan yang sebelumnya terbengkalai. Pelayan rumah Zeon, yang setia menjaga kebersihan rumah tangga, setelah mengetahui ruangan ini digunakan juga memberikan perhatian khusus pada ruangan ini, menghapus debu dan menyemprotkan pembersih agar segar untuk Melva.Melva sendiri telah menetapkan aturan baru dalam pola makan dan gaya hidupnya. Setiap malam, ia pesan kepada pelayan untuk dibuatkan salad segar untuk camilan malamnya, menggantikan kebiasaan makan berat yang lebih dulu ia lakukan. Kini, snack berminyak yang dulu menjadi kelemahannya sudah jarang ia sentuh. Bahkan, ia mulai mengeksplorasi dunia baru dalam minuman sehat dengan mencoba berbagai variasi infused water, menciptakan kombinasi buah dan rempah untuk menyegarkan tubuhnya.Perubahan ini tidak hanya membanggakan Melva, tetapi juga mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status