"Jia, semua sudah kamu bawa, kan? Nggak ada yang ketinggalan?" Alan bertanya sambil memasangkan sabuk pengaman pada Jia.Gadis empat tahun itu mengerutkan dahi, lalu meraih tas dan melongok isinya. "Papa, kotak bekal aku ketinggalan."Alan menghela nafas pelan. Diraihnya ponsel yang ada di atas dashboard mobil. "Halo, Bi Wati. Tolong bawakan kotak makan Jia ke halaman depan sekarang!" Alan mematikan telepon dan kembali menaruh ponselnya. "Kita tunggu Bi Wati dulu.""Papa, sepertinya Tante Rani mau pergi juga, deh. Sekalian aja sama kita, Pa," ucap Jia menunjuk Rani yang kini sudah berdiri di depan gerbang. Tampak Rani tengah sibuk bermain ponselnya sambil sesekali tersenyum. Melihat Rani yang begitu senang memiliki ponsel pemberian ayahnya, Alan mendengus kesal."Nggak. Nggak perlu. Dia bisa naik angkot sendiri.""Tapi di komplek kita nggak ada angkot, Pa. Harus jalan kaki dulu keluar komplek. Kasihan kan, Tante Rani."
Last Updated : 2024-05-22 Read more