All Chapters of DENDAM WANITA PENGHIBUR: Chapter 11 - Chapter 20
38 Chapters
Bab 11
Margareta menggumam sendiri wajahnya terlihat begitu berseri setelah mendapat laporan dari Marko kalau pekerjaan mereka berjalan lancar."Kini, tinggal menunggu penandatanganan perjanjian kerjasama proyek dengan pak Bastian. Tapi, kenapa pak Bastian masih belum menghubungiku? Bukankah kemarin malam dia sudah mengatakan kalau drafnya sudah selesai? Tapi sampai saat ini masih belum juga ngasih kabar kapan aku bisa membaca dan menandatangani perjanjian itu?" Margareta sedikit bingung, wajahnya yang tadi ceria berubah sedikit murung, karena sampai detik ini Bastian masih belum memberikan kabar kapan penandatanganan dilakukan."Apa, sebaiknya, aku tanyakan langsung pada orangnya?" ucap Margareta sambil mengusap layar ponselnya, lalu menekan kotak Bastian untuk menghubunginya.“Selamat sore pak Bastian? Bagaimana kabar anda, pak?” Margareta bersikap ramah saat berbicara dengan sosok seorang Bastian Permana. Dia harus tetap bersikap sopan, mengingat dirinya punya kepentingan yang sangat be
Read more
Bab 12
Dan tepat pukul delapan malam, Nadya pun sudah sampai di Hotel tempat dimana Bastian menunggu.Gadis itu mengenakan gaun blus berwarna soft dengan rambut disanggul, hingga memperlihatkan jenjang leher yang putih dan sangat indah.Setelah turun dari taksi, Nadya berjalan memasuki lobby hotel dengan disambut tatapan banyak pria yang merasa kagum dengan kecantikan gadis itu. Walau usianya baru Sembilan belas tahun menginjak dua puluh tahun dua bulan lagi, namun Nadya memang memiliki paras yang cantik alami, dengan tinggi badan yang sangat ideal untuk menjadi seorang pragawati atau seorang pramugari.Wajar saja kalau banyak mata memperhatikan kehadiran gadis cantik itu. bahkan beberapa orang mencoba menggodanya untuk mendapatkan perhatian gadis cantik itu.Namun Nadya hanya membalasnya dengan seulas senyum manis sambil terus berjalan menuju restorant tempat dimana Bastian sedang menunggunya.“Wow…!!!”Kedua mata Bastian hampir keluar dari kelopaknya saat melihat Nadya yang berjalan sambil
Read more
Bab 13
Nadya mengangkat wajahnya lalu berkata dengan jelas dan tegas. “Apa Om yakin masih menginginkan tubuh Nadya?” Bastian mengangguk. “Nadya sih tidak keberatan, asalkan Om mengabulkan satu permintaan Nadya lagi, bagaimana?”“Permintaan apalagi, jangankan satu, sepuluh permintaan kamu pun akan Om kabulkan, asalkan kamu mau menemani Om bersenang – senang malam ini.”Mendengar perkataan Bastian Nadya pun tersenyum puas. Ini memang yang tengah diincar gadis itu, Dimana secara perlahan namun pasti Bastian jatuh dalam pelukan Wanita berusia Sembilan belas tahun itu.Semakin hanyut Bastian dalam pelukan Nadya, maka semakin cepat pula tujuan Nadya tercapai. Karena Ketika uang sudah bisa dikuasai Nadya, maka Margareta pun tidak akan mampu menyentuhnya. Apalagi Nadya saat ini dalam perlindungan Bastian.“Om janji akan mengabulkan segala keinginan Nadya?” tanya Nadya sambil menatap nakal pada Bastian.“Tentu saja. Om akan turuti segala kemauan kamu, selama kamu juga menuruti keinginan Om dan membua
Read more
Bab 14
Bastian yang memang sejak tadi sudah terbakar Gairah pun tidak perlu menunggu lama. Dia pun menekan tekuk leher Nadya agar wajahnya semakin mendekat, sehingga dengan leluasa Bastian pun melumat bibir mungil Nadya tanpa henti.Manis dan kenyal, itu setidaknya yang dirasakan Bastian saat merasakan hangatnya bibir seksi dan mungil milik Nadya. Bastian pun memasukan lidahnya kedalam mulut Nadya yang juga dibalas gadis itu dengan memainkan lidahnya yang seketika beradu dengan lidah Bastian. Tentu saja hal ini membuat Gairah Bastian semakin besar.“Boleh kemejanya dilepas?” Bastian tidak menjawab dia hanya mengangguk dan membiarkan Nadya melepas kancing kemejanya satu persatu, lalu melepaskan kemeja Bastian dan melemparkannya kesembarang arah.Tidak berhenti hanya sampai disitu, tangan Nadya mulai bermain menelusuri dada Bastian yang memang sangat berotot walau pun sudah berusia sekitar setengah abad lebih, karena memang Bastian selalu menjaga kebugaran tubuhnya.Nadya tersenyum melihat dad
Read more
Bab 15
Pria paruh baya itu pun tidak mau lagi menunggu lebih lama untuk segera membenamkan barang pribadinya didalam tubuh bagian terkecil Nadya yang sudah basah sempurna sejak tadi.Keduanya kini bergelut dengan peluh diatas tempat tidur. Seperti yang direncanakan, Nadya benar – benar membuat Bastian tidak sanggup berlama – lama melayani permaian agresif Nadya. Karena hanya beberapa menit saja, pria paruh baya itu pun sudah bisa merasakan pelepasan yang sangat luar biasa di bagian tubuh terkecil Nadya.“Aku menyerah, sayang. Kamu benar – benar luar biasa, Nadya,” ucap Bastian sambil menempelkan wajahnya didada Nadya yang masih terlentang. Tubuh pria itu benar – benar basah dengan keringat, sementara Nadya hanya tersenyum sambil tangannya mengelus rambut Bastian.“Om puas dengan pelayananku?” tanya Nadya sambil memeluk erat kepala Bastian yang masih menempel didadanya.“Tentu saja Nadya Om sangat puas. Kamu adalah wanita yang sangat luar biasa yang mampu memberikan kenikmatan yang belum pern
Read more
Bab 16
Nadya baru saja menyelesaikan penandatanganan perjanjian kerja sama pekerjaan tiga proyek dengan PERMANA GROUP. Gadis itu sekarang sudah berjalan menuju café tempat pertemuannya dengan Vinna dan juga Daniel yang akan mengerjakan pembangunan kota Mandiri yang direncanakan oleh PERMANA GROUP.“Nadya, perkenalkan ini bos Daniel,” ucap Vinna setelah Nadya berdiri dihadapan mereka berdua.“Senang bisa bertemu dengan anda, Pak Daniel,” ucap Nadya sambil mengulurkan tanganya.“Sama – sama, saya juga senang bisa berkenalan dengan wanita tercantik yang pernah saya jumpai,” jawab Daniel sambil menjabat tangan Nadya yang halus dan lembut.Mata Daniel sama sekali tidak berpaling. Semenjak melihat Nadya berjalan memasuki café, matanya terus menatap gadis itu dari atas sampai bawah. Bahkan sesekali Daniel terlihat menelan ludah melihat penampilan Nadya yang sedikit menggoda.Jujur saja, Daniel merasa penasaran dan ingin merasakan kehangatan tubuh gadis itu, namun sayangnya, dia sudah mendengar penj
Read more
Bab 17
Nilai proyek tersebut kurang dari satu triliun rupian, dan merupakan proyek yang awalnya akan diberikan pada Margareta, namun dibatalkan oleh Bastian dan diberikan pada Nadya.“Aku akan mengerjakan proyek ini saja,” ucap Daniel sambil menunjukan proposal pembangunan Apartemen tersebut.“Kalau kamu setuju, aku akan memberikan dua puluh persen dari nilai anggaran proyek tersebut, bagaimana?” sambungnya sambil menatap Nadya menunggu jawaban.Nadya terdiam sejenak, dia pun melihat nilai anggaran untuk proyek tersebut, lalu berkata dengan jelas. “Berarti… aku akan mendapatkan keuntungan sekitar seratus enam puluh miliyar rupiah? Apa tidak terlalu besar, pak Daniel?” Nadya pun kembali menambahkan, “Jujur saja, aku memang tertarik dengan nilai yang akan aku dapatkan. Seratus enam puluh miliyar bukanlah nilai uang yang sedikit. Tapi masalahnya, aku juga mendapatkan tekanan mental kalau harus mengurangi kwalitas bahan yang akan dipakai untuk pembangunan tersebut.”Nadya kembali meneruskan. “Be
Read more
Bab 18
“Benar bos, bang Niko ini sudah sepakat akan melaksanakan perintah bos untuk menghilangkan Bastian, karena memang bang Niko memiliki masalah pribadi dengan Bastian Permana.”Margareta memperhatikan Niko dengan seksama. Dia mencoba untuk meneropong kedalam pikirannya, apa masalah sebenarnya antara Niko dengan Bastian? Namun sayang, sikap tenang Niko membuat Margareta sama sekali tidak bisa menebak masalah sebenarnya antara Niko dan Bastian.“Jadi, mas Niko ini punya masalah pribadi dengan Bastian Permana?” tanya Margareta mencoba mencari tahu masalah Niko dan Bastian, hingga Niko mau menerima tawarannya untuk melenyapkan Bastian.Niko belum menjawab pertanyaan Margareta. Tangannya meraih gelas berisi kopi yang baru saja disuguhkan oleh pembantu Margareta, lalu menyeruput sedikit sebelum kemudian meletakan kembali cangkir tersebut diatas meja.“Itu masalah pribadi saya, dan tidak ada siapa pun yang boleh mengetahui tentang masalalu saya dengan Bastian Permana. Yang jelas, saya memang me
Read more
Bab 19
Tidak menunggu jawaban dari Margareta, Niko Ramona pun melangkahkan kakinya keluar dari rumah Margareta, meninggalkan Margaret yang hanya mampu menganggukkan kepala dengan perasaan sangat menyesal karena tidak mampu menjinakan seorang Niko Ramona.Setelah Niko pergi, anak buah Margareta pun pamit untuk kembali melanjutkan pekerjaanya mencari informasi tentang keberadaan surat wasiat yang ditulis Gandi Wijaya.Niko Ramona yang sudah keluar dari rumah Margareta pun langsung menuju sebuah cefe dengan menggunakan taksi online setelah sebelumnya menerima telpon dari seseorang.Niko pun meminta pengemudi taksi online untuk mempercepat mobilnya. Sepertinya ada hal penting atau hendak menemui seseorang.Tidak butuh waktu lama, Taksi Online yang membawa Niko pun tiba dihalaman parkir sebuah café. Dan setelah membayar Niko pun langsung berjalan masuk ke café menuju sebuah meja yang disana sudah menunggu dua orang pria.Keduanya langsung berdiri saat melihat Niko datang. Mereka terlihat begitu h
Read more
Bab 20
“Bagus, dan beritahu Bonny untuk terus memantau Nadya, pastikan kalau Nadya baik – baik saja.”Thomas mengangguk lalu mengajak Yoga untuk pergi guna menjalankan tugas. Sementara Niko Ramona masih duduk dan bersandar. Pikirannya terus terfokus kepada Nadya. Sejak pertemuan pertama di Rumah Sakit. Sejak saat itu Niko terus kepikiran tentang Nadya. Niko benar – benar tidak bisa melupakan Nadya walau sedetik pun.Untuk alasan itulah, Niko pun mulai memperhatikan dan mengawasi Nadya dari jauh. Setiap kegiatan Nadya tidak lepas dari pantauannya. Bahkan disaat Nadya melakukan makan malam dengan Bastian pun, Niko berada dilokasi. Tidak ada waktu yang terlewat sedikit untuk tidak memata – matai Nadya.“Nadya, aku akan membantumu untuk mendapatkan kembali harta kekayaan milik ayahmu,” gumam Niko sambil berdiri dan berjalan keluar dari café.Niko Ramona memacu sepeda motornya menuju café yang biasa dikunjungin oleh Nadya Wijaya dan Vinna. Niko berharap bisa melihat Nadya disana. Setelah berpikir
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status