Home / Rumah Tangga / Menjadi Istri Tuan Revan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Menjadi Istri Tuan Revan : Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

🌹Bab 21

Happy Reading!Revan menurunkan tubuh Mawar di atas tempat tidur lalu menarik selimut dan menutupi tubuh istrinya itu."Istirahatlah!" ucap Revan lalu melangkah keluar dari kamar. Ya, setelah satu minggu berada di rumah sakit akhirnya Mawar diijinkan pulang.Revan memasuki dapur."Apa ada yang tuan butuhkan?" tanya seorang pelayan yang sedang membersihkan dapur."Tidak."jawab Revan lalu segera mengambil gelas lalu mengeluarkan kaleng susu hamil milik Mawar.Revan membuat susu sesuai petunjuk lalu segera membawanya kembali ke kamar."Mau ke mana?" tanya Revan saat melihat Mawar mencoba turun dari tempat tidur.Mawar diam lalu menatap pintu kamar mandi membuat Revan menghela napas lalu meletakkan susu yang dia bawa di atas meja.Revan segera mendekati Mawar dan menggendong tubuh mungil itu memasuki kamar mandi dan menurunkannya di depan closet."Mas bisa keluar." ucap Mawar membuat Revan melotot."Kamu mengusirku?" kesal Revan membuat Mawar menggeleng."Buk__""Cepat! Aku akan menunggu.
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

🌹Bab 22

Happy Reading!Mawar perlahan turun dari tempat tidur, ia akan mencari tuan Revan dan meminta maaf. Mama mertuanya benar, menangis bukanlah solusi atas masalah ini.Tuan Revan juga pasti tidak suka punya istri yang selalu menangis. Apalagi Mawar sadar apa yang telah ia lakukan benar-benar kelewatan. Kebohongan yang ia lakukan pasti membuat tuan Revan sangat kecewa.Sebelum keluar kamar, Mawar menyempatkan diri untuk ganti pakaian dan juga memakai sedikit riasan, Mawar mengenakan dress cantik yang mereka beli di mall beberapa waktu lalu kemudian mengoles make up tipis. Ia juga memakai perhiasan yang dulu tuan Revan berikan dihari pernikahan mereka. Setelah merasa siap, Mawar melangkah keluar dari kamar, karena hari ini tuan Revan tidak ke kantor maka pasti pria itu sedang berada di ruang kerjanya.Namun sebelum menemui tuan Revan, Mawar menyempatkan diri pergi ke dapur. Ia akan membuat kopi susu kesukaan tuan Revan."Nyonya, biar kami yang membuatnya, nyonya silahkan duduk dan menungg
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

🌹Bab 23

Happy Reading!Revan menarik miliknya keluar lalu menatap wanita yang sengaja dia sewa untuk menemaninya malam ini."Kenapa berhenti?"rajuk wanita itu membuat Revan berdecak."Pergi!"usir Revan datar lalu segera berpakaian.Wanita bayaran bernama Syella itu langsung bangun dan bergerak mendekati pria yang membayarnya. Meski bayaran sudah ia terima di depan, tapi gagal bermain dengan pria setampan itu bukankah suatu kerugian."Ayolah! Masuki aku lagi tu_arghh""Apa kamu tuli? Pergi dari sini!" bentak Revan setelah mendorong wanita itu kasar.Syella yang diperlakukan dengan kasar hanya berdecak kesal lalu segera memunguti pakaiannya kemudian berlalu dari ruangan itu."Dasar pria gila." cibir Syella sebelum benar-benar pergi.Revan menghela napas lalu meremas rambutnya. Sepertinya dia memang sudah gila. Bukankah bercinta adalah hal yang paling dia sukai tapi kenapa sekarang berbeda. Ada rasa tak tega pada Mawar saat ia menyetubuhi wanita lain. Padahal dulu saat bersama Meysa, Revan tak m
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

🌹Bab 24

Happy Reading!Revan melangkah lesu memasuki kamarnya. Kamar yang sudah satu minggu ini terasa sangat dingin karena wanita yang selama ini menghangatkan ranjangnya lebih memilih tidur di kamar tamu."Hahhh" Revan menghela napas kasar lalu melangkah memasuki kamar mandi. Mungkin malam ini dia harus kembali berendam dengan air dingin.Revan berusaha memejamkan matanya saat hawa dingin menyapa kulitnya begitu dia masuk ke dalam bathtub. Ini akan lebih sempurna jika Mawar ikut berendam bersamanya. Bathub besar ini pasti akan sangat mampu untuk menampung mereka berdua."Sial."maki Revan lalu milirik senjatanya yang sudah berdiri menantang. Padahal ia tak melakukan apapun yang membuat benda itu bangun. Revan hanya memikirkan Mawar."Mawar benar-benar bisa membuatku gila." gumam Revan kesal lalu mulai menyentuh benda perkasanya itu dan bergerak cepat menuntaskan nafsunya.Selesai dengan segala hal menyebalkan yang menyangkut senjatannya. Akhirnya Revan bisa keluar dari kamar mandi setelah be
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

🌹Bab 25

Happy Reading! "Apa kakak tidak bisa ijin sebentar dan datang ke sini?"Mawar memejamkan matanya. Ia ingin, sangat ingin menemui adiknya. Tapi ia tidak bisa. Mawar tidak mau menyulut kemarahan tuan Revan lagi."Maafkan kakak, Arga. Tapi majikan kakak tidak membolehkan kakak pulang sekarang." ucap Mawar pelan lalu menghembuskan napas yang terasa sesak di dadanya."Benarkah? Lalu kapan kakak bisa pulang?"Mawar menggigit bibir bawahnya. "Secepatnya, kakak janji.""Baiklah. Karena kakak sudah berjanji maka Arga akan menunggu.""Iya. Maaf karena kakak harus kembali bekerja." ucap Mawar. Ia memang merindukan adiknya namun berlama-lama mendengar suara itu tidak akan baik bagi dirinya nanti."Iya kak. Jaga kesehatan kakak.""Em_ kamu juga dan sampaikan salam kakak ke bapak dan ibu.""Pasti kak."TuttMawar meremas ponselnya lalu mulai terisak pelan. Ia merindukan Arga, rumah dan juga orang tuanya. Mawar merindukan kehidupan sederhana yang dulu ia jalani sebelum penyakit berbahaya muncul di
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

🌹Bab 26

Happy Reading! Mawar menatap rumah kecil yang dulu ia tinggali bersama keluarganya. Ada sedikit keraguan dalam hati Mawar untuk mendekati rumah itu mengingat saat ini ia tidak datang sendiri, melainkan bersama tuan Revan."Ayo!" ajak Revan yang sudah jengah melihat Mawar yang terpaku di tempat tanpa niatan untuk beranjak."Mas," cegah Mawar saat suaminya itu ingin melangkah. "Mas tunggu di sini dulu ya." pinta Mawar membuat Revan melotot. Dia tidak mengajak Mawar pulang ke rumah orang tuanya untuk diperkenalkan sebagai majikan."Aku mohon." pinta Mawar memelas membuat Revan menghela napas lalu mengangguk pelan. Meski enggan dia tak punya niat untuk mendebat lebih jauh. Tuh nanti jika Mawar mencoba menutupi pernikahan mereka maka Revan tidak akan segan untuk membantah dan memperkenalkan dirinya sebagai suami dari wanita itu.Mawar tersenyum tipis lalu mulai melangkah menaiki pelataran rumahnya. Tadi di rumah saat ingin pergi, Mawar sudah bertekad untuk jujur pada orang tuanya. Lagipul
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

🌹Bab 27

Happy Reading!Ina dan Anwar saling pandang lalu menatap tamu mereka."Anda siapa?" tanya Ina ramah pada perempuan cantik yang beberapa detik lalu mengetuk pintu rumah."Saya Meysa, majikan putri kalian."Ina dan Anwar kaget lalu dengan segera mempersilahkan tamu mereka untuk masuk dan duduk di ruang tamu sederhana rumah mereka."Maaf sebelumnya tapi apa putri kami baik-baik saja?" tanya Ina. Tidak mungkin majikan putrinya datang jika tidak ada sesuatu yang penting."I_iya" jawab Meysa serak dengan mata berkaca-kaca.Ina melotot kaget. "Kenapa anda sedih?""Bagaimana saya bisa tidak sedih setelah rumah tangga yang saya bina selama dua tahun berakhir begitu saja." ucap Meysa membuat Ina dan Anwar kembali saling pandang."Mawar_" Meysa menahan perkataannya lalu mulai menangis. "Telah merebut suami saya hiks." lanjut Meysa membuat Ina menggeleng. Putrinya tidak mungkin melakukan hal seperti itu."Maaf tapi putri kami tidak mungkin melakukan hal jahat seperti itu." Ucap Ina tak terima beg
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

🌹Bab 28

Happy Reading!Mawar membawa selimut dari kamar orang tuanya kemudian bergabung dengan suaminya di kasur lipat tipis ruang tamu. Rumah kecilnya memang hanya punya dua kamar. Satu untuk orang tuanya dan satunya lagi biasanya untuk Mawar dan Arga. Tapi karena Arga masih dalam masa pemulihan, Mawar enggan menganggu istirahat adiknya itu."Maaf."cicit Mawar pelan saat ia melihat tuan Revan sedang berperang dengan nyamuk."Kenapa minta maaf?"tanya Revan setelah membuang nyamuk mati di telapak tangannya."Jika mas kesulitan tidur, masuklah ke kamar Arga. Di sana kasurnya lebih tebal dan tidak begitu banyak nyamuk." ucap Mawar membuat Revan mendecih. Sebenarnya harusnya wanita itu yang masuk ke dalam kamar tapi Revan tidak mau tidur di ruang tamu sendirian tanpa Mawar dipelukannya."Sudahlah, lebih baik kita tidur. Besok pagi kita sudah harus pulang." ucap Revan lalu merebahkan dirinya."Shhh"ringis Revan tak nyaman. Kasurnya sangat tipis, jika seperti ini sama saja mereka tidur di lantai."
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

🌹Bab 29

Happy Reading!Mawar kembali membawa dua piring lauk lalu segera ikut duduk lesehan di lantai. Rumah kecilnya tidak memiliki ruang makan khusus apalagi meja makan. Biasanya mereka hanya makan lesehan di ruang tamu."Arga, makan yang banyak supaya cepat sehat."ucap Mawar lalu mengisi piring sang adik dengan nasi dan telur dadar."Terima kasih kak." ucap Arga lalu mulai makan.Sedang Anwar dan Ina juga sudah mengisi piring mereka. Keduanya memang masih terlihat enggan untuk bicara. Namun Mawar yakin orang tuanya sudah tidak marah lagi, hanya mungkin masih sedikit kecewa karena Mawar merahasiakan banyak hal dari mereka.Mawar menatap tuan Revan yang masih diam. "Mas mau makan apa?" tanya Mawar lembut. Pasalnya wajah tuan Revan masih terlihat kesal karena ia meminta untuk pulang sore hari. Mawar hanya ingin diberi waktu lebih banyak untuk bicara dan menjelaskan semua yang terjadi kepada orang tuanya.Revan melirik Mawar malas. Mau makan apa katanya. Memang ada makanan apa saja? Bukannya h
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

🌹Bab 30

Happy Reading!Mawar terdiam menatap pintu ruang kerja tuan Revan. Ia masih ragu untuk meminta tolong tapi hanya ini cara satu-satunya. Mawar ingin setelah Arga pulih, adiknya itu bisa kembali sekolah. Bahkan jika bisa bukan hanya lulus sekolah tapi juga kuliah.CeklekBukan Mawar yang membuka pintu melainkan seseorang yang ada di dalam sana."Ada apa?" tanya Revan bingung saat melihat istrinya berdiri di depan pintu ruang kerjanya."Anu_itu__.""Apa?"desak Revan tak sabar. "Itu mas__anu__""ck!" decak Revan lalu dengan segera menggendong tubuh Mawar menuju kamar mereka."Mas_" cicit Mawar pelan membuat Revan berdehem."Perlu sesuatu?" tanya Revan setelah menurunkan tubuh Mawar di atas kasur.Mawar mengangguk pelan."Apa?" tanya Revan lembut.Mawar menunduk lalu menggeleng pelan. "Tidak jadi_"Revan menghela napas lalu berbaring di samping istrinya."Mawar, apa kamu ingat apa yang aku katakan kemarin?" tanya Revan membuat Mawar diam."Jangan sungkan untuk meminta apapun padaku, karen
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status