Semua Bab Menjadi Istri Tuan Revan : Bab 31 - Bab 40

50 Bab

🌹Bab 31

Happy Reading! Mawar membuka mata lalu tersenyum tipis saat tubuhnya masih berada di pelukan tuan Revan. Itu artinya mereka tadi malam tidur dalam posisi seperti ini. "Tampan sekali." gumam Mawar saat melihat wajah tuan Revan yang masih terlelap tidur. Spontan Mawar menyentuh perutnya. Tuan Revan sangat tampan tentu saja anak mereka nanti juga akan sangat rupawan. Mawar bahkan bisa membayangkan anak kecil yang mirip dengan tuan Revan. Bahkan bukan hanya wajahnya tapi juga bisa saja sifatnya. Mawar langsung terkekeh saat memikirkan anaknya nanti akan mirip ayahnya yang perajuk dan pemarah dengan wajah imutnya. "Eng hoamm__" Mawar langsung kembali menutup matanya saat merasa bahwa tuan Revan akan segera membuka mata. "Jam berapa?" gumam Revan menarik tangannya dari tubuh Mawar lalu menatap ke arah jam. Jam tujuh. Revan spontan meremas rambutnya lalu melirik ke arah Mawar yang masih tidur. "Ck!"decak Revan kesal lalu membenarkan selimut pada tubuh Mawar kemudian turun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya

🌹Bab 32

Happy Reading!Pagi ini Revan bangun saat matahari sudah begitu tinggi."Ck! Mawar." decak Revan setengah merengek saat tak menemukan istrinya saat bangun tidur.Ceklek"Mas sudah bangun?" tanya Mawar begitu masuk.Revan menatap penampilan istrinya yang terlihat sangat rapi dan cantik. Dress hamil berwarna putih dengan perhiasan berbentuk bunga mawar."Mau ke mana?" tanya Revan waspada membuat Mawar tersenyum manis yang membuat Revan semakin bingung."Aku tidak akan pergi ke mana pun hari ini." jawab Mawar lembut lalu bergerak memasuki kamar mandi.Revan yang penasaran pun mengikuti istrinya memasuki kamar mandi."Air hangatnya sudah siap, sebaiknya sekarang mas mandi dan aku akan menyiapkan setelan kantor yang akan Mas pakai." ucap Mawar lalu berjalan keluar dari kamar mandi.'Aneh sekali.' batin Revan lalu bergegas mandi. Untung saja tidak ada rapat penting hari ini jadi tidak masalah jika ia terlambat pergi ke kantor.Selesai mandi, Revan kembali dibuat terkejut. Kasur yang sudah r
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya

🌹Bab 33

Happy Reading! Mawar menghela napas lalu menatap hamparan bunga Mawar di kebun bunga milik mertuanya. Meski sangat indah namun banyak orang yang enggan menyentuh bunga mawar karena durinya. Namun meskipun akan terluka ada beberapa orang yang akan tetap berjuang untuk memetiknya. Tapi pada dasarnya duri pada bunga memang diciptakan untuk melindungi mawar itu sendiri. Melindunginya dari orang-orang yang hanya ingin menikmati keindahan sesaat dari bunga mawar kemudian membuangnya saat layu. Sekarang Mawar mengerti satu hal, ia juga membutuhkan duri-duri untuk melindunginya. Duri yang akan menjadi penghalang agar orang lain tidak mudah memetik dan membuangnya. "Ada apa sayang? Kenapa duduk di sini?" tanya Widya saat melihat menantunya termenung di depan taman bunga miliknya. Mawar menggeleng lalu tersenyum manis. "Mawar hanya mengingat sebuah cerita, mah." ucap Mawar membuat Widya ikut duduk bergabung dengan menantunya. "Oh ya, cerita apa?" tanya Widya penasaran. "Cerita tentan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-06
Baca selengkapnya

🌹Bab 34

Happy Reading!Pagi harinya, Mawar lebih dulu membuka matanya."Shhh" desis Mawar saat mencoba untuk bergerak. Lengannya perlahan menyentuh perutnya yang terasa nyeri."Sakit." rintih Mawar lalu melirik tuan Revan yang masih tidur."Ughh hhh" Mawar berusaha menahan rasa sakitnya kemudian mencoba mengatur napas, namun_"Arghhh" jerit Mawar keras. Ia tak tahan. Perutnya semakin sakit. Seolah ada yang meremas dan menusuknya dari dalam."Shhh sakit." rintih Mawar membuat mata Revan perlahan terbuka.Revan buru-buru bangun saat mendengar suara Mawar seperti sedang menahan sakit."Ada apa?" tanya Revan menyentuh lengan Mawar.Mawar menatap tuan Revan dengan wajah pucat. "Sakit."adu Mawar membuat Revan melotot lalu mengulurkan tangannya menyentuh perut wanita itu."Kita ke rumah sakit."putus Revan lalu segera menarik selimut kemudian menggendong Mawar turun dari tempat tidur."Enghh akh" rintih Mawar sembari menyentuh perutnya."Tahan!" ucap Revan lalu berjalan keluar dari kamarnya."Revan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

🌹Bab 35

Happy Reading!Revan baru saja selesai melakukan pertemuan. Sekarang tujuannya hanya ruang kerja untuk mengistirahatkan otaknya yang tadi sudah dia gunakan untuk berdebat dengan klien. Untungnya dia menang hingga segala usahanya tidak terbuang sia-sia.Revan melepas jas serta melonggarkan ikatan dasinya kemudian duduk di kursi dengan nyaman. Niat hati ingin istirahat namun pikirannya malah melayang ke rumah.Dengan gerakan cepat, Revan mengeluarkan ponselnya lalu menelpon Mawar."Ha__""Apa yang kamu lakukan?" tanya Revan tak sabar."Aku sedang di salon, mas."Revan melotot kesal."Salon? Siapa yang mengijinkanmu pergi?" tanya Revan marah."Revan ini mama. Mama yang mengajak istrimu pergi.Revan berdecak kesal lalu beranjak mengambil dompet dan kunci mobilnya."Salon mana?" tanya Revan berjalan cepat keluar dari ruangannya."Demi tuhan Revan, tidak perlu ke sini. Mama akan menjaga Mawar.""Aku ingin menjaga anak dan istriku sendiri.""Baiklah. Salon Hytp di dek__"TuttRevan segera me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

🌹Bab 36

Happy Reading! Revan mengulurkan tangannya membantu Mawar untuk keluar dari mobil. "Hati-hati!" tegur Revan saat Mawar sedikit limbung ketika menyentuh tanah. "Kita mau ke mana, mas?" tanya Mawar membuat Revan tersenyum. "Menurutmu?" tanya Revan setelah menutup pintu mobil lalu merangkul pinggang Mawar untuk melangkah menuju seorang pria di ujung dermaga. "Selamat pagi, pak Revan dan bu Mawar." sapa Joko, ia adalah orang yang Revan minta untuk mengatur perjalanannya kali ini. "Hm. Apa semuanya sudah siap?" tanya Revan membuat Joko mengangguk. "Tentu saja pak. Tapi kita harus naik perahu kecil dulu." Revan mengangguk lalu menggandeng Mawar menuju skoci kecil. "Mas aku___" Mawar menggeleng ragu dan melangkah mundur. "Ada apa?" tanya Revan bingung. "Aku tidak bisa berenang." ucap Mawar pelan membuat Revan tersenyum tipis. "Kita tidak akan berenang, Mawar. Kemarilah!" pinta Revan membuat Mawar melangkah mendekat. Revan memakaikan Mawar kacamata hitam lalu menggendongnya menai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

🌹Bab 37

Happy Reading!Mawar mengelus pinggangnya yang sudah sangat pegal karena terlalu lama duduk."Mas_shh" desis Mawar lalu berusaha mendorong kepala suaminya yang sedari tadi terus bersembunyi di perutnya."Jangan mendorongku!" sungut Revan yang masih enggan untuk bergerak. Dia masih kaget karena beberapa saat yang lalu mendengar balasan dari pernyataan cintanya. Dan itu dari Mawar? Mawar yang Revan sangka tidak akan mengetahui arti perkataannya tapi ternyata malah membalas pernyataannya.Mawar tersenyum lucu lalu mengelus kepala suaminya. "Mas udahan dong malunya." bujuk Mawar membuat Revan mendengus lalu bangkit dari posisinya."Aku tidak malu." sangkal Revan tanpa berani menatap wajah istrinya.Mawar mengangguk pelan sembari menatap wajah suaminya yang nampak memerah bahkan hingga ke telinganya."Jadi___ mas menyiapkan semua ini?" tanya Mawar lembut."hm." sahut Revan tanpa bergerak.Mawar tersenyum lalu perlahan bergerak memasuki pelukan suaminya. Sedang Revan hanya diam dengan tubuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

🌹Bab 38

Happy Reading!"Mas ayolah, sekali ini saja. Ijinkan aku pergi menemui Arga." pinta Mawar memelas. Sedari tadi ia selalu mengikuti kemanapun suaminya pergi hanya untuk memohon agar diijinkan untuk pulang, kalau bisa ia juga ingin menginap."Tidak, Mawar. Aku tidak mengijinkanmu pergi." ucap Revan tegas membuat Mawar cemberut. Namun seolah tak mau mengalah, Mawar justru semakin berani."Kalau begitu aku akan tetap pergi dengan atau tanpa ijin dari mas." rajuk Mawar membuat Revan yang sedang mengikat dasi langsung melotot marah."Sepertinya setelah pernyataan cintaku minggu lalu, kau jadi lebih berani membantah." ucap Revan menatap tajam istrinya membuat Mawar melangkah mundur."Ti_tidak mas."cicit Mawar pelan membuat Revan segera bergerak menarik tubuh Mawar ke dalam pelukannya."Besok kita ke sana karena hari ini aku harus pergi bekerja, oke?" tanya Revan lembut membuat Mawar mengangguk dengan senyum manis. Ia kira suaminya akan marah."Baiklah, tapi mas berjanji akan mengajakku ke sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

🌹Bab 39

Happy Reading!Meysa menyeringai melihat wanita yang telah menghancurkan pernikahannya, kini terbaring tak berdaya dihadapannya."Turunkan wanita itu di lantai. Aku tidak ingin dia tidur dengan nyaman di atas kasur." titah Meysa membuat dua preman yang tadi menculik Mawar segera melaksanakan perintah."Lalu harus kami apakan wanita ini, nyonya?" tanya preman berkepala botak.Meysa tersenyum licik. "Lakukan apapun yang kalian inginkan lalu bunuh bayinya." ucap Meysa jahat membuat dua preman tadi saling pandang lalu tertawa."Baiklah.""Tidak sekarang." cegah Meysa saat kedua preman sudah berniat melancarkan aksinya."Aku ingin bicara dengannya lalu setelah itu terserah kalian, bahkan jika wanita itu mati, aku tidak akan peduli." ucap Meysa penuh dendam membuat kedua preman mengangguk. Mereka masih bisa menahan diri, setidaknya untuk beberapa jam tapi setelah itu dipastikan mereka berdua akan terpuaskan."Baik, nyonya."kedua preman lalu melangkah pergi dari kamar itu.Sedang Meysa juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-13
Baca selengkapnya

🌹Bab 40

Happy Reading!Revan menghentikan mobilnya di halaman sebuah rumah lalu bergegas keluar dan berlari kencang.BrakkRevan mendobrak pintu depan hingga terbuka lebar lalu berlari masuk diikuti sepuluh anak buahnya."Mawar." gumam Revan panik lalu melangkah ke arah sebuah pintu diikuti oleh tiga anak buahnya sedang yang lain menyisir ruangan lain.BrakkRevan menendang pintu dan langsung dibuat naik pitam dengan pemandangan di depannya."Sial!"teriak Revan lalu segera menarik tubuh pria yang menindih tubuh istrinya.Bugh bugh bugh"Arghh"Revan berlari mendekati tubuh istrinya lalu menyelimutinya kemudian kembali memukul preman tadi secara membabi buta lalu menendang tubuh pria itu ke dinding.Teriakan kesakitan menggema di seluruh kamar."Seret mereka keluar!" teriak Revan membuat dua preman yang sudah berhasil ditangkap itu berusaha melawan."Bajingan." maki Revan lalu kembali melangkah dan meninju wajah salah seorang penculik istrinya.Revan menendang dan memukul secara bergantian dua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status