Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Perjanjian Terlarang: Chapter 431 - Chapter 440

453 Chapters

Menuntut Barbara

Napas Barbara berembus kasar kali pertama mendapati suaminya sudah ada di kamar. Dia masih menyentuh gagang pintu dan segera menutup kamar dengan rapat. Posisi Abihirt persis begitu tenang duduk di pinggir ranjang. Kedua tangan pria itu berpangku pada kaki yang menapak di lantai, bentuk posisi yang tampak benar – benar tidak memberi banyak pengaruh, walau Barbara harus mengakui bahwa suaminya perlu sedikit membungkuk sembari melakukan kontak mata berdua. Rasanya sudah cukup—semalam mereka menghadapi pertengkaran hebat dan berakhir dengan Abihirt meninggalkan pelbagai ketakutan di benaknya. Barbara sudah begitu khawatir ketika pria itu tidak memberi kabar. Dia hampir tidak tidur semalam, tetapi tidak dimungkiri bahwa urusan kantor tidak bisa ditinggal hanya karena butuh terlelap lebih lama, meski kebutuhan tersebut seakan telah lenyap tak bersisa. Mungkin ini saatnya. Setiap detil bagian dari tindakan Abihirt tidak luput dari perhatian Barbara, termasuk saat dia harus
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Menguncinya

“Apa yang ingin kau lakukan, Abi?” tanya Barbara dengan kewaspadaan merangkak cepat ke permukaan. Dia berusaha beringsut mundur saat mengetahui suaminya telah mencondongkan tubuh dan menepis sisa jarak di antara mereka. Wajah pria itu benar – benar mendekat. Sesuatu yang menyebarkan beberapa tanda tanya besar. Barbara harus menghadapi desakan tak terduga di mana Abihirt telah merampas bibirnya dengan begitu terburu. Dia masih cukup terkejut, tetapi segera mengendalikan diri untuk mengimbangi apa pun yang terasa masih sangat mendadak. Sedikit senyum di balik ciuman mereka—Barbara tidak akan bersikap terancam andai dia tahu inilah yang kemudian Abihirt lakukan. Paling tidak, bukan lagi tentang kemarahan, perdebatan semalam dan hal – hal yang terasa menjengkelkan. Hanya kemudian Barbara terkesiap ketika tangan Abihirt mendorongnya kasar supaya beringsut ke belakang. Pria tersebut ingin dia bersandar di kepala ranjang, maka itulah yang dia lakukan. “Kau benar – be
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Membawanya Pergi

Moreau mendengar segala sesuatu di sana. Suara tautan bibir; perintah Abihirt; dan bagaimana Barbara kemudian bersuara. Semuanya merupakan prospek yang jelas memberi dia petunjuk tentang apa yang telah terjadi di atas kepalanya saat ini, di mana ranjang sesekali terdengar berderak dan .... Ya, cukup sakit membayangkan Abihirt saat ini sedang mencumbu Barbara; memberi wanita itu kepuasan—apa pun, yang berkaitan dengan kebutuhan meluapkan hasrat bersama. Sementara dia harus bersembunyi seperti seseorang yang baru saja memborong kebodohan. Hanya berharap tidak pernah ketahuan. Berharap dengan bersembunyi bisa menghindari masalah lebih besar. Mungkin terlalu naif jika dia masih mendambakan pertolongan secepatnya. Tidak ada yang tahan untuk berada di sini lebih lama; ditumbuk oleh pelbagai kenyataan paling getir bahwa betapa pun dia terjebak pada situasi yang tak dapat dikendalikan, itu masih tergolong ke dalam keputusan paling salah. Seharusnya tidak membiarkan Abihirt menye
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Kembali Kepadanya

Tidak terlalu lama sebenarnya, tetapi Barbara tidak menyukai saat – saat dia harus dibuat begitu penasaran terhadap sesuatu yang tidak berusaha Abihirt ungkapkan secara gamblang. Rasanya seperti membiarkan dirinya terpanggang di dalam oven, sementara pria itu pergi berkeliling ke suatu tempat untuk kemudian muncul kembali tanpa peringatan. Hanya suara ranjang berderak dan membuat Barbara berusaha menahan separuh kekesalan yang bertumpuk di benaknya. Dia tidak ingin lepas begitu saja. Mereka sudah cukup puas bertengkar semalam. Meski tidak dimungkiri bahwa cara Abihirt meninggalkannya dengan situasi seperti ini menyerahkan begitu banyak gambaran tidak masuk akal. Dorongan implusif seakan memberi tahu agar dia dapat berpikir lebih jernih untuk mencurigai suaminya. “Kau dari mana saja?” tanya Barbara setelah merasakan betapa jarak antara dia dan bagaimana Abihirt sudah begitu dekat, lalu membuka ikatan dasi di yang menutup di matanya. Aroma maskulin—khas dari tubuh pria it
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Menghadapinya Lagi

“Hanya berjalan keluar sebentar.” Abihirt tetap tenang saat sorot mata Barbara menyerupai kilatan menyambar. Wanita itu bahkan tidak tahu betapa ini akan lebih buruk dari perdebatan yang pernah mereka hadapi. Tidak perlu terburu – buru mengeksekusi satu bagian yang berada tepat di depan mata. Satu langkah mendekat, Abihirt benar – benar menyingkirkan sisa jarak membatas. Barbara terlihat menunjukkan sikap waspada. Kedua tangan wanita itu masih terikat di kepala ranjang. Samar sekali sudut bibir Abihirt berkedut. Membiarkan wajah mereka perlahan mendekat. Napas Barbara mulai memberat, semacam suatu petanda bahwa ini akan segera dimulai. Abihirt memberi kecupan samar di sudut bibir wanita itu. Keterkejutan bukan sesuatu yang sepenuhnya dapat digerakkan dengan baik. “Hanya untuk menunggumu benar – benar siap. Bukan karena ada sesuatu yang sedang kusembunyikan,” dia berbisik lambat sekadar memberi Barbara kepastian. Nyaris memberi wanita itu sentuhan bibir yang leb
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Diakhiri

Semua harus dilakukan dengan hati – hati. Barbara tidak ingin mengambil risiko. Dia akan mempertimbangkan andai Abihirt mau bekerja sama. “Sedang kupikirkan.” Tidak ada kepastian dari jawaban singkat suaminya. Barbara harap dia tidak mencelupkan diri ke dalam kesalahan besar ketika memutuskan untuk ... perlahan menarik napas kemudian mengembuskan secara kasar. “Itu punya Samuel,” ucapnya, cukup tak berani menatap ke wajah Abihirt. Ya, memalingkan wajah ke dinding kamar menjadi keputusan terbaik. Barbara akan menunggu. Beberapa saat lebih lama tidak apa – apa. Dia memejam sebentar. Mencoba menghitung dalam hati. Namun, sepertinya keterdiaman Abihirt sudah melampaui batas. Dia tidak akan pernah tahu apa pun, jika menempatkan dirinya pada ancaman berbahaya. Akhirnya ... setengah enggan, Barbara menjatuhkan perhatian di wajah pria itu. Tatapan dingin seperti akan membuatnya menjadi kepingan membeku. Apa yang sedang Abihirt pikirkan? Dia mungkin bisa menduga – duga te
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Setidaknya Barbara

Moreau tidak memiliki banyak kesiapan ketika tiba – tiba dia harus mendapati ibunya membuka pintu kamar, kemudian langkah wanita itu terdengar kasar mendekati kaki ranjang. Makan malam baru selesai dan dia akui bahwa memang tuntutan untuk tidak terlibat merupakan kebutuhan terpenting pada saat – saat tertentu. Moreau sungguh tidak pernah menduga bahwa ibunya akan muncul sepaket dengan nampan tergenggam erat di tangan. Ekspresi wajah wanita itu datar usai meletakkan benda tersebut di atas nakas. Hanya mengambil beberapa langkah mundur ke belakang, kemudian Barbara melipat tangan di depan dada. “Caroline bilang kau tidak mau turun ikut makan bersama. Jadi, kubawakan makan malam untukmu.” Kali pertama bicara, suara wanita itu terdengar sinis. Moreau tidak tahu apa yang mempengaruhi suasana hati ibunya, sehingga dia merasakan dampak sebagai seseorang paling dekat untuk saat ini. Bertanya – tanya apakah ini berkaitan langsung tentang kecurigaan Barbara yang mungkin belum
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Caroline Tahu

Suara pintu terbuka segera menarik perhatian Moreau untuk menoleh ke satu titik di sana. Senyum tipis Caroline secara naluriah membuatnya mengatur punggung lebih tegak di sandaran sofa. Wanita itu ragu – ragu melangkah masuk—mungkin sempat berpikir bahwa Moreau akan menyelesaikan makan lebih cepat. Memang sedikit lagi. Dia masih melanjutkan setiap suapan ke dalam mulut, meski tadi benar – benar menaruh perhatian memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya. “Maaf telah mengganggu Anda, Nona ....” Suara Caroline terdengar gugup setelah langkah wanita itu telah begitu dekat. Caroline berlebihan, bahkan Moreau sama sekali tidak merasa keberatan. Hanya sedikit merasa belum sepenuhnya siap, jika pada akhirnya wanita paruh baya itu akan menemaninya menyelesaikan makan malam sampai tuntas. “Duduklah, Caroline. Aku tahu kau mungkin lelah setelah menyelesaikan pekerjaan rumah seharian,” ucap Moreau pelan. Respons Caroline dapat dipastikan bahwa wanita paruh baya itu berusaha meny
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Nasihat Darinya

“Bagaimana kau bisa katakan itu, Caroline? Maksudku, bagaimana kau bisa merasa sangat mengenalnya? Abi bukan orang yang mudah ditebak. Segala sesuatu yang ayah sambungku pikirkan terkadang benar – benar tidak terlintas di pikiran kita.” Ada jeda beberapa saat. Sangat disayangkan kalau – kalau Caroline tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Hanya tersenyum tipis dan perlahan menarik sentuhan di tangan Moreau demi tidak melampaui batas. Dia tak ingin bersikap lancang terhadap putri sang majikan. “Tuan Abi menyukai hewan. Mungkin itulah yang membuat saya merasa sangat mengenalnya.” Ya .... Itu terdengar cukup masuk akal. Moreau tidak akan memikirkan sesuatu terlalu jauh ketika di satu sisi lainnya ada satu prospek yang terasa begitu dekat. Terhadap pernyataan Caroline, artinya dapat dipastikan jika Abihirt tidak melakukan apa pun bersama Barbara seperti yang dia pikirkan. Moreau menuduh terlalu cepat. Cemburu tanpa pernah berusaha mengulik sesuatu lebih la
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Menghajarnya

Tanpa sadar Moreau mengetatkan jari – jari tangan pada selimut tebal yang menutup nyaris seluruh bagian tubuhnya. Derap samar seseorang—berhenti sebagai jeda tertahan, terlalu lantang di tengah situasi seperti ini. Pada saat – saat malam terlalu pekat, tetapi dia masih belum memutuskan untuk terlelap. Sekarang, seseorang seperti melanjutkan tindakan tertunda sekadar melangkah lebih dekat ke arah ranjang. Moreau segera menelan ludah kasar. Dia tak ingin disergap oleh pelbagai kesimpulan tidak tepat. Informasi dari Caroline sudah cukup jelas ... bahwa Abihirt tidak sedang di rumah. Mustahil jika tiba – tiba Moreau akan mendapati ayah sambungnya diam – diam mengendap masuk ke dalam kamar. Apakah Barbara? Namun, sungkar dimengerti jika wanita itu memiliki motivasi tertentu untuk mencapai sesuatu yang juga tidak terpikirkan di benaknya. Masih bertanya – tanya apa yang perlu dilakukan sebagai bentuk pelampiasan terhadap prospek mencengkeram seperti ini. Moreau tak ingin t
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
1
...
414243444546
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status