"Aaaa …." Kiana berguling dengan cepat, saking syok-nya melihat Marc berada di ranjangnya. Bug' "Auu …." Dari menjerit, sekarang Kiana memekik sakit. Akibat berguling, dia berakhir jatuh ke lantai. "Haisss … gara-gara setan itu, pagi jadi buruk," gumam Kiana pelan, masih berbaring–sengaja memiringkan tubuh supaya bisa mengusap bokongnya yang masih berdenyut sakit, akibat terbentur pada marmer. Namun, tiba-tiba saja sebuah tangan ikut membantu mengelus bokongnya. Hal itu membuat Kiana melebarkan mata dan reflek menoleh pada sosok yang sangat lancang tersebut. "Apa masih sakit, Amore?" tanya Marc rendah, berjongkok di sebelah Kiana yang masih berbaring, sembari dengan santai mengelus bokong perempuan itu. Saat melihat muka pucat, tegang dan syok Kiana, smirk evil langsung muncul di bibir tampan Marc. Sedangkan Kiana, dia dengan kasar menepis tangan Marc lalu buru-buru bangkit. "Sialan!" pekik Kiana marah, menutupi bokong dengan bantal sembari menatap marah kesal pada Marc. "Wow,
Last Updated : 2024-11-29 Read more