All Chapters of Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri: Chapter 301 - Chapter 310

349 Chapters

NS 108–Perdamaian yang Sesungguhnya

Wulan dan Hendrik sama-sama terdiam, mereka skakmat oleh ucapan Agatha. "Sayangnya aku bukan milik kalian lagi. Ah-- sejak awal memang bukan milik kalian, aku milik orangtuaku dan milik suamiku. Tolong berhenti menganggapku robot rakitan yang bisa kalian kontrol." Agatha melanjutkan kalimatnya. "Maaf …." Ucap Hendrik lirih, penuh penyesalan dan perasaan bersalah. Lewat tatapan dingin akan tetapi sendu–milik Agatha, dia memahami maksud perkataan cucunya. Hanya karena melahirkan anak, orangtua merasa jika kehidupan anak-anak mereka adalah milik mereka. Orangtua merasa berhak untuk mengatur jalan hidup anak-anak mereka dan bahkan menentukan nasib sang anak. Kenyataannya anak terlahir untuk melengkapi kebahagiaan sebuah keluarga. Mengenai kehidupan, setiap anak punya kehidupan masing-masing. Orang tuanya hanya bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan mengarahkan, bukan merasa menguasai kehidupan anaknya. Ini kesalahan Hendrik dan sekarang dia menyadarinya. "Kamu menyadarkan Kake
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Kiana Love Story (1)–Menjadi Pusat Perhatian CEO Dingin

SELAMAT DATANG DI MUSIM BARU, PADA KISAH STARLA KIANA MELVIANO. SELAMAT MEMBACA, MyRe!! ---20 tahun kemudian--- "Daddy dan Mommy tenanglah. Aku di sini baik-baik saja." Seorang gadis cantik berusia 23 tahun mendudukkan tubuhnya di atas sofa, apartemen miliknya. Senyuman manis muncul di bibir ketika mendengar suara khawatir mommynya dari seberang sana. 'Mommy tetap saja khawatir padamu, Kiana. Kamu sendiri di sana.' Starla Kiana Melviano, atau gadis yang lebih akrab disapa Kiana tersebut terkekeh kecil. Dia salah tingkah oleh ucapan sang mommy yang tengah mengkhawatirkannya. "Mom, aku sudah dua puluh tiga tahun. Sudah sangat dewasa menurutku untuk mulai belajar hidup mandiri. Dulu, Mommy bahkan hidup sendiri saat berusia 18 tahun. Mommy inspirasiku dan aku akan sehebat Mommy," ucapnya, meyakinkan mommynya jika dia aman di negara ini. Sudah dua puluh tahun berlalu, Kiana tumbuh menjadi gadis cantik yang sangat giat mengejar mimpinya. Kiana perempuan yang gigih dan pantang menye
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

KLS (2) Aku Istri Sang CEO?

Jantung Kiana berdebar kencang, merasa jika CEO tersebut sepertinya berjalan ke arahnya. Lalu tiba-tiba saja perempuan di sebelahnya yang ia tebak adalah staf baru atau sepertinya, berbisik padanya. "Kenapa kamu mengenakan baju merah dan menggerai rambut? Apa sebelum ke sini, kamu tidak mencek peraturan kantor ini? Tuan CEO melarang siapapun untuk mengenakan pakaian merah, dan bagi perempuan diwajibkan menguncir rambut. Tuan CEO sepertinya marah melihatmu," bisik orang tersebut–membuat Kiana menahan nafas karena panik bukan main. CEO di sini membuat peraturan yang sangat aneh. Perempuan dilarang menggerai rambut dan harus menguncir rambut. Lalu semua orang dilarang mengenakan pakaian merah. 'Ja-jangan-jangan ucapan Kak Saga benar. Di-dia mayat penghisap darah karena dia menghindari warna merah dan leher adalah sumber makanannya, darah dihisap dari leher. Oleh sebab itu perempuan berambut panjang dilarang menggerai rambut supaya dia bisa memantau kualitas mangsanya melalui lehe
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

KLS(3) Aku Akan Mengadukanmu pada Orangtuaku

"Starla Kiana Lucas, istriku," ucap Marc, memperkenalkan perempuan di sebelahnya pada para staf. Kiana seketika mendongak pada Marc, matanya melebar dan wajahnya tegang. Jantungnya berdebar kencang dan rasanya tubuhnya lemas. CEO ini sepertinya sudah gila! Mengakui dirinya istri di depan para staf-nya? Ayolah! Dia dan Marc baru pertama kali berjumpa. "Tua--" Kiana ingin protes, akan tetapi hal mengejutkan terjadi lagi. Cup' Marc merunduk secepat kilat lalu mencium bibir Kiana secara ringan. Mata Kiana jauh lebih lebar, terasa akan copot dari tempat. Jantungnya-- jangan ditanya. Beberapa detik terasa berhenti berdetak. Kiana ingin pingsan saat ini juga! Marc menyunggingkan smirk tipis pada Kiana lalu menatap pada staf yang menunduk untuk menyembunyikan perasaan terkejut masing-masing. "Jangan ada yang berani menindas istriku. Atau … kalian akan tiada," ancam Marc dingin. Dia menepuk pucuk kepala Kiana beberapa kali, "Selamat bekerja, Amore," bisiknya rendah, kemudia
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

KLS (4) Satu Ranjang, Wife

"Akhirnya aku sampai. Huaaaa …." Kiana menjerit di depan pintu apartemennya, merasa lelah tetapi lega karena dia akhirnya pulang. Gedung DSL memang bagus dan unik, Kiana akui desain bangunan DSL jauh lebih cantik dibandingkan desain bangunan gedung Seliza. Namun, kecantikan gedung DSL ternyata menyimpan misteri dan monster. Lebih tepatnya 3M, yaitu; Misteri, Monster, Marc. Gedung cantik itu seketika menyeramkan bagi Kiana setelah bertemu dengan Marc. "Mungkin dia sengaja bikin gedung yang cantik dan mewah, supaya menarik orang-orang bekerja ke tempatnya. Kenyataannya dia mencari korban. Ck, CEO Psycho!" gerutu Kiana pelan, membuka pintu apartemennya. Saat Kiana akan masuk, dia mengurungkan niat–reflek menoleh ke arah belakang karena melihat cahaya yang merambat keluar. Kiana menatap cela di bawah pintu–depan apartemennya, mengerutkan kening ketika melihat cahaya keluar dari sana. Itu artinya apartemen di depannya ini berpenghuni? "Aih, bukan urusanku juga. Toh gedung aparte
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

KLS (5) Layani Aku, Wife

"Aaaa …." Kiana berguling dengan cepat, saking syok-nya melihat Marc berada di ranjangnya. Bug' "Auu …." Dari menjerit, sekarang Kiana memekik sakit. Akibat berguling, dia berakhir jatuh ke lantai. "Haisss … gara-gara setan itu, pagi jadi buruk," gumam Kiana pelan, masih berbaring–sengaja memiringkan tubuh supaya bisa mengusap bokongnya yang masih berdenyut sakit, akibat terbentur pada marmer. Namun, tiba-tiba saja sebuah tangan ikut membantu mengelus bokongnya. Hal itu membuat Kiana melebarkan mata dan reflek menoleh pada sosok yang sangat lancang tersebut. "Apa masih sakit, Amore?" tanya Marc rendah, berjongkok di sebelah Kiana yang masih berbaring, sembari dengan santai mengelus bokong perempuan itu. Saat melihat muka pucat, tegang dan syok Kiana, smirk evil langsung muncul di bibir tampan Marc. Sedangkan Kiana, dia dengan kasar menepis tangan Marc lalu buru-buru bangkit. "Sialan!" pekik Kiana marah, menutupi bokong dengan bantal sembari menatap marah kesal pada Marc. "Wow,
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

KLS (6) Karyawan Istimewa Marc

"Dia sepertinya tidak menyukaiku oleh sebab itu dia tidak mendengarkan ucapanku," adu Sofia pada Marc, menunduk sedikit untuk memberi hormat pada sang Tuan yang terkenal arogan. Kiana menjauhkan pandangan dari Marc, sedikit menggeser tubuh supaya menjauh dari Marc yang berada tepat di sebelahnya. Kiana menggaruk pelipis, melirik Marc gugup bercampur malu. Sial! Sebelumnya Kiana mengatakan secara bangga jika dia berciuman dengan Marc, pada Sofia. Marc tiba-tiba di sini, jangan-jangan pria ini mendengar ucapannya. 'Semoga dia tidak mendengarkannya.' batin Kiana. Kiana mengerutkan kening karena kesal Marc berjalan ke arahnya. Sebetulnya dia gugup dan jantungnya berdebar kencang, akan tetapi kesal lebih dominan. Pria ini pasti kumat! Marc dengan santai menyentuh rambut Kiana, memutar dan memainkannya di tangan–sembari menatap Kiana dengan evil smirk yang menyungging indah di bibir seksinya. Tatapannya sayup, tetapi penuh makna yang tersembunyi. Kiana melirik ke arah Marc.
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

KLS (7) Siraman Air

"Se-sedang apa, Tuan?" tanya Kiana gugup, menatap Marc yang tengah menggenggam rambut Kiana yang terkumpul. Marc menyunggingkan smirk tipis, membuat Kiana diam-diam meneguk saliva secara kasar. Ah, mungkin Marc terbiasa menampilkan smirk. Yah, masalahnya Kiana mulai candu dengan senyuman tipis yang penuh isyarat itu. 'A-aku akui Tuan Marc sangat tampan.' batin Kiana, memilih menghadap depan, tak peduli lagi pada apa yang akan Marc lakukan ke rambutnya. "Rambut digerai memang bagus untukmu apabila di keramaian. Tetapi jika hanya kita berdua, kau boleh menguncir rambutmu." Marc tiba-tiba saja melepas dasi lalu mengingatnya pada rambut Kiana. "Dengan begini kau lebih leluasa untuk bekerja, rambutmu tak akan mengusik," ucapnya serak, tiba-tiba merunduk lalu mengecup pucuk kepala Kiana. Kiana syok, melebarkan mata lalu mendongak pada Marc. Ketika pria itu berjalan kembali ke meja kerjanya, mata Kiana tak lepas dari sosok itu. 'Dia benar-benar memperlakukanku seperti pasangannya.' bati
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

KLS (8) Calon Kakak Ipar

"Tuan, Kiana menumpahkan air pada saya karena marah saya tegur. Padahal niat saya baik, supaya dia tidak menyepelekan pekerjaan," adu Sofia, buru-buru berjalan ke arah Marc–memegang bagian baju yang basah lalu ia tunjukkan pada Marc. Sebenarnya bukan itu yang ia ingin tunjukkan, tetapi bra dan undukan indah yang semakin terlihat jelas setelah terkena tumpahan air. "Bukan." Kiana panik, menggelengkan kepala karena takut Marc percaya pada perkataan Sofia. "Aku tidak menumpahkan air padanya, Tuan. Dia sendiri yang …-""Pantas kalian begini?" dingin Marc, membuat Kiana yang berusaha membela diri reflek terdiam. Marc menatap Kiana dingin, membuat perempuan itu takut. "Bertengkar di ruanganku dan mengotori lantai," marah Marc, "bersihkan lantaiku sekarang juga," titahnya kemudian. "Apalagi yang kamu tunggu, Kiana, bersihkan!" ucap Sofia sombong. Kiana mengerutkan kening, merapatkan bibir karena menahan kesal lalu secara kasar mengambil tissue. 'Marc sialan! Brengsek!' batin Kiana yang
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

KLS (9) Marc Musuh Melviano?

'Gebara?' batin Kiana, mengerutkan kening karena merasa pernah mendengar nama itu. Apa karena mirip dengan nama kakaknya? Tetapi sepertinya tidak. Kiana berusaha berpikir keras, mengingat nama tersebut. Hingga pada akhirnya dia mengingatnya. "Ouh, aku tahu." Kiana seketika tersenyum cerah, "Kakak kekasihnya Kak Kinara yah?" tanya Kiana sembari mengulurkan tangan untuk membalas jabatan tangan Gebara. Gebara tersenyum lembut, menganggukkan kepala. "Kakak kira kau tidak mengenal Kakak," ucap pria itu ramah, berjabat tangan dengan Kiana. Di sisi lain, Marc yang melihat hal tersebut langsung memasang wajah dingin. Dia berjalan cepat ke meja kerja Kiana lalu berdehem cukup kuat, isyarat supaya Kiana dan Gebara melepas jabatan tangan mereka. "Ah, jangan salah paham, Marc. Aku dan Kiana sudah saling kenal meskipun ini pertemuan pertama kami secara langsung. Aku …-" Gebara buru-buru menjelaskan hubungannya dengan Kiana, takut adiknya salah paham. Namun, ucapan Gebara dipotong cepat
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
35
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status