Home / Pernikahan / SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3 / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3 : Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

Bab 21

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 21“Iya, semua untuk Mbak Atik.” Kemudian Bu Weni melenggang masuk ke kamar.Aku cuma bisa mematung setelah ditinggal Bu Weni, masih merasakan tidak percaya atas ucapnya. Baju sebanyak ini dan juga mahal-mahal, pasti akan berbulan-bulan bisa melunasinya. Sedangkan aku tidak tahu persis berapa sebenarnya upah yang akan Bu Weni bayarkan padaku untuk bekerja di sini.“Mbak Atik!” teriak Bu Weni.“Iya, Bu!” Aku pun menjawab dengan cara berteriak. Kemudian berlari menghampiri sumber suara tersebut.Tas-tas berbahan kertas yang kutenteng itu kuletakan begitu saja di lantai dekat pintu kamar yang Bu Weni huni. Pintu itu sedikit terbuka. Aku menyembulkan kepalaku dari balik pintu tanpa berani melangkah masuk.“Ada apa, Bu Weni? Ada yang bisa dibantu?”“Sini masuk aja?” Bu Weni sedang membuka menutup lemari kemudian duduk di bibir dipan.Aku melangkah dengan ragu kemudian masuk sambil melihat tiap sudut ruangan ini. Dasar orang kaya, kamar saja diberi kulkas dan TV
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 22

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 22“Oh, iya. Paman sampai lupa sama oleh-oleh yang Atik bawa.” Paman membuka kantong tersebut dan mengeluarkan isinya.“Banyak amat, Tik. Ini semua suamimu yang beli? Tumben. Memangnya sedang ketiban durian runtuh, ya?”Riak wajah istri paman yang terlihat kusut menjadi cerah seketika. Ia juga mendekat dan membantu Paman mengeluarkan sisa isi kantong tersebut.“Itu bukan dari suami Atik, Paman. Tapi dari ….” Hampir saja aku keceplosan bicara. Untungnya aku cepat mengerem ucapanku. Lebih baik aku tidak usah menceritakan tentang pekerjaanku secepat ini. Nanti saja jika waktunya sudah tepat barulah kukatakan sejujurnya pada Paman.Untungnya Paman tidak memperhatikan ucapanku, ia dan istrinya sedang sibuk kembali memasukan barang-barang yang telah mereka keluarkan, kemudian memerintahkan istrinya untuk membawa dua kantung besar itu ke dalam.“Paman sampai nggak merhatiin kamu ngomong apa, saking sibuknya melihat pemberianmu yang banyak tadi, lagian kenapa haru
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 23

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3Bab 23Ibu mertua pun kini berdiri. “Pia, jaga ucapan kamu, kamu masih terlalu kecil untuk ikut campur dalam urusan rumah tangga kakakmu.” Ibu mertua memarahi Pia.“Loh, beneran, Bu. Terus terang Pia lebih suka Mas Reno berpisah dengan istrinya. Mbak Atik itu sebenarnya nggak selevel sama keluarga kita. Dia itu cuma lulusan SD yang nggak mungkin bisa nyambung ngomongnya sama keluarga besar kita. Lihat saja sampai detik ini. Apa dia pernah berbincang dengan kita tentang fashion dan yang menjadi trend di dunia ini. Berbeda dengan Mbak Mel. Semua yang kita perbincangkan Mbak Mel jagonya. Dia tahu fashion, gaya hidupnya berkelas, juga sering mentraktir kita beli apa aja. Sedangkan Mbak Atik mana pernah.” Pia mendelik dan mencibir padaku.Aku pun ikut berdiri. “Iya, sih, aku ini cuma lulusan SD mana bisa ngomong fashion atau yang sedang trend di dunia ini, lah, wong aku beli baju lebarannya cuma setahun sekali. Itu pun belinya dikredit Mas Reno dari pedagang kelili
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 24

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3Bab 24“Dek, Dek, kamu mau apa, Dek?” Wajah Mas Reno mulai cemas melihatku menggulung lengan baju.“Tadi kamu bentak-bentak aku, Mas! Kamu pikir aku takut sama kamu!” Semua orang ikut panik melihat tingkahku. Kemudian mencegahku yang mendekat pada Mas Reno.“Bu-bukan maksudku begitu, begitu saja kok langsung marah,” ucapnya sambil bersembunyi di balik punggung Ibunya.“Kalian ini, seperti anak kecil!” bentak Paman. Sudah, lebih baik kita pulang ke rumah masing-masing, masalah ini lebih baik kita tunda dulu penyelesaiannya.”Ibu mertua pun mengatakan ia setuju dengan keputusan Paman. Kemudian bersiap ingin pulang.Mas Reno protes, begitu pun aku. Sepertinya kami ingin masalah kami selesai malam ini. Tapi sayangnya keinginan kami untuk menyelesaikan masalah ini tidaklah sama tujuannya. Aku ingin berpisah sementara Mas Reno ingin baikkan dan kembali tinggal di sini malam ini.Ketika aku dan Mas Reno sibuk mencegah mereka ingin pulang, tiba-tiba terdengar suara wa
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 25

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 25***PoV: Reno“Tau bakal ditinggal Melia begini mending kamu bawa motor, ya, Ren. Berboncengan tumpuk tiga pun ibu nggak masalah, dari pada jalan kaki.”“Lagian sih, Mas Reno pake acara langsung ngomong gitu di depan Mbak Mel. Jadi kita kan yang kena imbasnya,” timpal Rena.“Ya, mau gimana lagi, Bu, Na. Mas Reno juga bingung harus bersikap apa. Yang Mas pikirkan cuma satu, gimana caranya istriku itu mau menerima aku lagi di rumah itu. Pokoknya Mas nggak mau pisah sama istriku. Sayang wanita secantik itu dilepaskan, lihat saja tadi, Atik begitu menawan dan berkelas.”“Heh, Reno, wanita itu bisa cantik di tangan orang yang tepat, sebenarnya Atik pada dasarnya sudah cantik dari lahir, cuma kamu aja yang bisa mengolahnya.”“Ngolah. Emang makanan,” celetuk Rena. “Tapi benar loh, Mas, apa yang dikatakan Ibu. Selama ini Mas Reno tidak merawat dan menjaga Mbak Atik dengan baik. Dia terlihat kurus dan dekil itu semua gara gara, Mas. Coba Mas Reno nggak pelit sep
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 26

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 26“Jangan sita hape-ku dong, Mas. Aku butuh ini, kalau aku nggak pegang handphone tamat udah riwayatku.” Rena mendekap handphone di tangannya.“Loh, katanya mau dukung Mas. Ya, udah sini pinjem! Mas nggak punya handphone, soalnya punya Mas di pegang Mbak Atik.”“Oh, pinjem aja kan, nggak disita!” Mata Rena menyipit.Aku mengangguk, lalu Rena memberikan benda di tangannya ke telapak tanganku yang menengadah.“Ya, udah sana, keluar!” Aku menunjuk menggunakan bibirku ke arah pintu.Rena mencebik sambil beranjak. “Jangan lama-lama!” Pesannya, Lalu Ia memasang wajah cemberut.“Jangan lupa tutup pintu!” Aku berkata pada Rena tanpa melihat padanya lalu tersenyum senang sudah menemukan cara untuk menghubungi Atik istriku.Segera aku melakukan penggilan video call ke nomor handphone-ku yang sedang dipegang Atik. Aku harap dia membawanya dan tidak meninggalkan benda itu di rumah.Berdering.“Alhamdulillah!” Aku senang ia menerima panggilan video dariku.Tapi mataku
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 27

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3Bab 27PoV: RenoWaduh, Pak RT ini nggak ngerti basa basi, ya?! Kenapa juga dia mau mampir lagi.Kulihat Pak RT melirik pada Ibu sambil tersenyum. Halah, rupanya Pak RT mau genit-genitan sama Ibu.“Ehem, Pak RT nggak mau pulang?!” Nada bicaraku terkesan bertanya, tapi jika Pak RT mengerti ucapanku bentuk sindiran, pastilah ia akan segera pulang.“Oh, iya, maaf, jadi betah di sini. Permisi, Bu Cokro!” Bukan berpamitan padaku malah ke Ibu. Kemudian beliau pun berlalu.Ketika aku menoleh pada Ibu. Ibu pun tertawa dan menggelengkan kepala melihat sikap duda yang baru ditinggal mati istrinya belum empat puluh hari itu.“Jangan macem-macem, ya, Bu!” Mataku menyipit melihat reaksi Ibu disenyumi Pak RT.“Ih, kamu Reno, memang kamu pikir Ibu mau sama Pak RT. Ibu ini sudah tua.” Ibu mencebik kemudian duduk di sofa.“Awas saja kalau Ibu mau sama Pak RT. Nggak akan Reno kasih jatah bulanan!”“Idih, ngancam. Nggak takut masuk neraka kamu? Ingat, Ren, surga ada di telapak k
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 28

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 28***Sambil mengetuk pintu dengan semangat empat lima aku terus saja mengucapkan salam. Tak ada juga jawaban dari dalam. Masa iya belum pulang? Aku yakin betul istriku itu tertidur pulas karena pestanya selesai begitu larut malam.Ibu tua yang tinggal di sebelah rumah kami menghampiri.“Pak Reno!” panggil seseorang. Aku menoleh. Ternyata Ibu tua yang tinggal di sebelah rumah kami. Ia menghampiriku. “Kayaknya Bu Atik nggak ada di rumah ini. Soalnya dari pagi pintunya nggak kelihatan terbuka.”“Oh, ya!” Aku menurunkan tanganku dari daun pintu dan menghentikan niatku mengetuk kembali. Kemudian Ibu itu pergi lagi.Aku berinisiatif menghubungi Atik. Untung handphone Rena aku bawa. Suruh siapa saat aku pergi ke sekolah dia belum bangun.Segera aku merogoh telepon pintar di dalam tasku. Kemudian mencari nomorku sendiri di buku kontak dan menekannya.Berdering. Cukup lama aku menunggu, ternyata tak diangkat juga. Aku mendengus kesal. Kemudian memutuskan untuk me
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 29

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 29PoV: Atik***“Mas!” teriakku ketika aku turun dan sudah menutup pintu mobil Bu Ika.Aku tak tahan melihat kelakuan Mas Reno yang sudah terang-terangan bermesraan di depan umum.Kebetulan sekali memang, mobil Bu Ika dan mobil Melia konvoi memasuki jalan pulang. Aku yang gemas dari tadi melihat mereka, memutuskan turun lebih dulu, sudah tak tahan rasanya untuk melabrak. Padaku, Bu Weni dan Bu Ika mewanti-wanti diriku untuk tetap sabar menghadapi mereka.Mas Reno yang sedang menggamit lengan Melia terkejut menyadari kehadiranku yang tak ia sangka. Lalu ia mendorong tubuh Melia hingga perempuan itu terjatuh dan terduduk di jalan.Melia teraduh dan langsung segera bangkit, ia juga memukul lengan Reno.“Mas tega amat, sih, dorong aku! Sakit, nih, pant*atku!” Melia berteriak lalu meringis mengusap bempernya.“Eh, iya, maaf.” Reno membantu membersihkan pakaian Melia di bagian bok*ng Melia“Mas!” Aku kembali berteriak. Karena emosi, aku melepaskan sepasang sepa
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 30

SUAMIKU BUKAN LULUSAN D3BAB 30***“Silakan masuk!” Aku tersenyum ramah menyambut kedatangan keluarga Mas Reno.Kusembunyikan rasa jijik ketika melihat lengan Mas Reno digamit oleh Melia. Ish, ingin muntah rasanya melihat mereka tak punya malu di depan orang-orang menunjukan kemesraan. Seperti sudah jadi pengantin baru saja. Aku yakin Melia sengaja melakukan itu. Sedangkan Mas Reno, di depanku saja Ia tampak risih, sedangkan sebelum aku membuka pintu dan mengintip mereka di depan pintu, Mas Reno tak menolak jika Melia membenarkan kemejanya dan mengusap lengannya. Justru ia memberikan senyum terbaiknya untuk Melia. Dasar Mas Reno munafik.Aku mempersilakan mereka untuk duduk. Satu persatu mereka duduk di sofa kecuali Mas Reno.Mas Reno menilik penampilanku yang berbeda dari keseharianku. Hari di mana biasa aku memakai daster lusuh yang banyak jahitannya dan warnanya juga sudah memudar, sedangkan hari ini aku memakai pakaian terbaik yang dipilih Bu Ika untuk memperlihatkan bahwa aku pu
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status