All Chapters of CINTA LAMA BELUM USAI: Chapter 11 - Chapter 20
31 Chapters
11. SEGERA PUTUSKAN HUBUNGAN KALIAN
"Sesekali ajak aku berkumpul dengan team kamu, aku akan berikan beberapa masukan soal strategi marketing!" lanjut Melda.Jangan di ragukan, Melda sudah banyak pengalaman kerja. Sejak dia masih kuliah, sudah pernah beberapa kali kerja paruh waktu. Pun setelah wisuda, dia langsung kerja di perusahaan besar dengan posisi yang lumayan bagus. Karena tidak puas, dia mencoba perusahaan besar lainnya dan lolos. Sekarang dia sebagai supervisor di bagian produksi salah satu perusahaan besar di kota ini.Kecakapannya dalam bekerja dan luwesnya dia bicara, kadang di sangka orang bahwa dia adalah seorang marketing.Dia juga sangat pandai berbaur dan pembicaraan selalu nyambung dalam hal apapun.Melda duduk di sofa yang sama dengan Abian. Dia menatap Abian dan mulai bertanya."Teman teman kamu yang tempo hari, apakah mereka semua satu kantor kamu?"Abian mengangguk."Apa mereka juga partner
Read more
12. SEHARUSNYA AKU IKHLAS SAJA JADI SIMPANAN
Wanita itu sibuk seperti orang gila. Lebih tepatnya dia gila karena pikirannya sendiri.Sejak malam dia menemukan nama seseorang terukir di sapu tangan suaminya dan suaminya sepertinya menyimpan sapu tangan itu dengan baik, dia menjadi gila oleh pikirannya sendiri. Dia sering berbicara sendirian dan menyusun rencana untuk melenyapkan pemilik nama itu dari muka bumi ini agar suami yang begitu dia cintai tidak di ambil oleh wanita lain."Ehmm" Abian berdehem untuk memecahkan kesunyian yang terjadi beberapa hari ini di dalam rumahnya."Minggu depan, aku ada tugas luar kota. Mungkin selama tiga atau empat hari," lapor Abian."Hmm. Silahkan pergi. Mau sekalian bawa kekasih kamu juga nggak apa-apa. Selamat bersenang-senang," jawab istrinya tanpa menoleh.Abian menghela napas kasar mendengar kalimat yang tidak berkesinambungan itu.Sejak hari dimana Melda mengetahui Abian punya kekasih bernama Regina, setiap wanita itu bicara selalu saja di kaitkan dengan Gina. Dan hal itu membuat Abian haru
Read more
13. DIAKAH KEKASIHMU ITU?
Api kecemburuan di dalam hati Melda belum padam jua walau sudah dua bulan berlalu. Perutnya yang buncit dan pergerakan halus dari dalam tidak bisa juga memadamkan rasa cemburu itu. Dia masih saja kepikiran tentang gadis bernama Regina Angela walau sejak malam dimana dia memberitahukan sekaligus mengancam Abian, Abian tidak pernah bertingkah aneh dan tidak pernah pulang terlambat.Komunikasi antar pasangan itu juga sangat dingin dan jelas terlihat bahwa batin mereka sedang berperang.Salah satu ingin menyembunyikan Regina Angela dan satunya lagi ingin mengetahui siapa dan dimana keberadaannya. Sering kali terjadi percekcokan karena Melda selalu menyinggung hal itu.Sama seperti malam ini, ketika dia merengek ingin makan dimsum di sebuah restoran ternama."Kamu udah pernah kesini?" tanya Melda memulai."Hmmm,""Sama siapa aja?" lanjut Melda mulai memanas.Pikirannya udah langsung tertuju pada gadis yang menjadi sumber pertengkaran di antara mereka."Sama kamu lah dulu. Lupa?"Melda lang
Read more
15. BISAKAH AKU MENDEKATI GINA
"Jujur deh, yang tadi itu Regina pacar kamu itu, kan?" tanya Melda ketika mereka dalam perjalanan pulang.Abian berdecak sekali lalu menatap istrinya itu dengan sedikit tajam namun tanpa menjawabnya.Dia fokus mengemudikan mobilnya dan berdoa dalam hati agar Melda jangan lagi membahas Gina."Sebenarnya tadi aku mau sapa, tapi aku masih punya hati. Tak ingin mempermalukan dia di depan umum," lanjut Melda.Melda sudah memanas di dalam karena sedari tadi tidak di hiraukan oleh Abian sejak dia membahas gadis bernama Regina itu."Kam--""Stop bahas orang lain di antara kita. Aku dan dia sudah berakhir sejak kita menikah. Aku bukan lelaki jahat yang menempatkan salah satu wanita di posisi sulit demi kebahagiaanku," potong Abian.Mendengar kalimat panjang yang sangat menyentuh hati itu membuat Melda langsung terbahak. Dia bahkan memukul lengan Abian karena gemas dengan jawaban bijak itu.Air mata mengalir dari sudut matanya karena tawa yang tak kunjung berakhir."Bebe, kamu terdengar seperti
Read more
15. BERHATI HATI LAH
"Sejak kapan kalian dekat?""Baru," jawab Rafael sambil mengendikkan bahu.Dia mengucapkan kata 'thanks' ketika pelayan meletakkan minuman yang mereka pesan.Untuk mengurangi kegugupan yang sebenarnya tidak perlu, Rafael menyeruput minuman dingin yang dia pesan.Sesekali matanya menatap Abian yang menatap kosong ke arahnya."Dia agak susah juga di dekati bro. Dua minggu ajak dia ketemuan baru berhasil kemarin. Kemarin kami makan malam. Dan itu makanya gue mau minta izin sama loe buat deketin dia karena gue tahu loe berdua baru berakhir karena pernikahan loe. Bahkan ... Sorry bro, gue marah sama loe karena gue masih melihat kalian berdua beberapa minggu lalu tepatnya sebelum pernikahan loe terungkap."Abian menunduk. Tidak bisa menyangkal. Memang sih, dia pernah mengajak Gina keluar karena Gina selalu merengek dan bosan kencan di dalam rumah terus. Tapi, dia tidak menyangka kencan mereka ke pinggiran kota bisa di lihat oleh orang yang mereka kenal juga."Kamu bisa dekatin Gina tapi ple
Read more
16. AKSI DALAM DIAM
Gina merasa aneh belakangan ini.Dia merasa seseorang terus saja membuntutinya ketika pulang kerja. Begitu dia belok dan berhenti di depan gerbang kosnya, motor yang mengikutinya akan langsung tancap gas.Bukan sekali dua kali lagi. Tapi dua minggu ini sepertinya rutin mengikuti Gina."Apa dia suruhan Abian atau istrinya?"batinnya ketika memikirkan siapa kira kira yang berniat padanya.Dia mengendikkan bahu tak acuh, pada akhirnya."Bodoh amatlah. Pokoknya aku serahkan hidupku padaMu ya Allah," ucapnya.Karena kejadian ini, dia jadi teringat peringatan Abian terakhir kali mereka bertemu.Tapi, ada satu harapan di dalam hatinya bahwa itu suruhan Abian untuk menjaganya dari serangan yang akan di lakukan oleh Melda, istri Abian.Namun, ada ketakutan juga, gimana kalau laki laki besar berotot itu suruhan Melda?Bulu kuduknya tiba tiba meremang membayangkan hal buruk yang akan terjadi padanya. Penculikan, diperkaos atau di bunuh dan di mutilasi."Astaga! Jangan sampai satu pun itu terjadi
Read more
17. KETEMU KAU!
Kicauan burung di pagi hari membangunkan pasangan suami istri itu. Abian meraba nakas di samping kanan kepalanya dan meraih ponsel lalu berteriak histeris seperti orang ketakutan yang baru saja melihat hantu gentayangan."Bebe, bangun! Kita kesiangan," ujarnya seraya mengguncang lengan Melda yang masih memejamkan mata.Bukannya langsung bangun, malah menarik selimut menutupi hingga separuh kepalanya karena merasa ngantuk dan dingin."Kamu shift berapa hari ini?" tanya Abian pada akhirnya."Satu. Tapi aku mau ijin aja. Badanku pegel, kamu kayak singa kelaparan tadi malam. Nggak sanggup aku berdiri," rengeknya tanpa menurunkan selimut."Ck! Kan kamu yang minta minta nambah terus, kenapa sekarang terkesan aku yang di salahkan?" gerutu Abian.Ya, malam tadi, mereka menghabiskan malam panas hingga lewat tengah malam. Melda menggila dan tidak begitu takut lagi karena dia sudah melewati trimester pertama. Abian meladeninya dengan harapan Melda bisa menganggap pengabdian Abian ini sudah se
Read more
18. ISTRI SAH VS MANTAN KEKASIH
Gina mengerutkan keningnya begitu dia melihat satu notifikasi di salah satu aplikasi yang ada di ponselnya.IM_Sri"Siapa?" ujarnya pelan begitu melihat nama akun."Bodo amatlah!" lanjutnya tanpa membuka pesan itu karena dia pikir, itu pasti akun akun yang mempromosikan suatu produk.Sementara orang yang mengirim pesan sudah mondar mandir seperti setrikaan menunggu pesannya di baca dan di balas. Tangannya bahkan masih belum di cuci dan bungkus nasi padangnya masih terpampang nyata di atas meja sofa di ruang tamu."Baca dong, Pela!" ujarnya geram ke arah ponselnya.Bolak balik buka pesan yang di kirim tetap belum terbaca. Melda sampai geram pada ponselnya sendiri sampai sampai dia ingin mencampakkan ponselnya tapi urung karena teringat ponsel baru."Kurang ajar, apa dia sengaja nggak baca yah?" gumamnya sedikit marah.****Dua hari tidak ada balasan membuat Melda uring-uringan.Karena sudah tidak sabar, dia mengirimkan pesan sekali lagi dan kali ini di sertai dengan sebuah foto.Sapu t
Read more
19. ANI-ANI?
Aneh tapi nyata.Akhir akhir ini pandangan beberapa teman sekantor Gina sedikit berbeda. Entah karena apa, Gina tidak tahu.Kadang mereka serius sekali bergosip tapi ketika Gina mendekat, mereka langsung diam dan berdehem lalu mengganti topik.Gina bukan wanita bodoh yang tidak bisa mengerti bahasa tubuh seperti itu.Jujur saja, perasaannya tidak nyaman.Pengen labrak tapi kalau dugaan salah kan gawat. Pokoknya serba salah."Bodo amatlah. Terserah mereka mau jadiin aku bahan gosip. Menggosip lah sampai bibir kalian dower. Toh, kalau kalian gosipin aku berkahnya sama aku."Kalimat penguatan untuk diri sendiri setiap kali dia melihat rekan rekannya berkumpul dan seperti berbisik bisik apalagi saat dirinya lewat.Sebenarnya,Gina juga sedikit stress akhir akhir ini di karenakan teror yang terus menerus datang melalui akun akun tak jelas di media sosialnya. Bahkan untuk menghindari itu semua, dia sudah setting private semua akunnya.Aplikasi messenger yang sering menerima pesan kini sudah
Read more
20. MENTAL HEALING
Tetes demi tetes air mata mengalir dari mata Gina.Hari ini, dia dapat kabar berita dari Rafael kalau Melda sudah melahirkan bayi laki-laki.Walau sebenarnya dia sudah benar-benar memutuskan hubungan dan berusaha membuang perasaan pada Abian, tapi mendengar kabar ini, dia masih merasa sedih.Walau selama bersama Abian belum ada pembicaraan mereka pada hal hal pernikahan dan rumah tangga sewaktu pacaran, tapi sesekali Gina sudah membayangkan bagaimana dia menjadi istri lalu menjadi ibu dari anak anak lucu Abian.Bahkan dia sudah mengarang beberapa nama untuk anak laki-laki dan perempuan."Selamat Abian, tapi jujur, ini sangat sakit!" ucapnya seraya mengusap dadanya yang terasa sesak karena menahan kesedihan.Butuh waktu sedikit lama untuk merenungi nasibnya yang tidak jadi menjadi ibu dari anak-anak Abian.Karena lelah, dia langsung terlelap tanpa sadar belum menjawab pesan Rafael dari sejam yang lalu.****Matanya sedikit bengkak namun bisa di akali dengan mekap yang di pertebal dari
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status