Home / Rumah Tangga / CINTA LAMA BELUM USAI / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of CINTA LAMA BELUM USAI: Chapter 31 - Chapter 40

42 Chapters

30. CINTA MEMBUTAKAN ORANG YANG SEDANG JATUH CINTA

Gina berdiri di pojokan kamar orang tuanya sambil menggigit jemarinya. Airmatanya menetes tanpa henti melihat ayahnya yang terbaring lemah dan sedang di periksa oleh dokter yang datang dari puskesmas. Ayahnya di pasang alat bantu pernafasan karena terlihat sesak dan memegangi dadanya terus-menerus sejak mendengar ucapan pria bertato tadi.Setelah terlihat stabil dan dokter berkata tidak perlu ke rumah sakit tapi harus tetap di pantau perkembangannya.Setelah Dokter itu pergi, Gina datang dan langsung membaringkan setengah tubuhnya di samping sang ayah seraya menangis."Maafkan Gina Pak. tapi semua yang dia katakan tidak benar. Gina bukan perempuan seperti itu, Pak. Tolong jangan percaya padanya."Gina terisak disana dan mengutuk Melda karena sudah berani mengirimkan abangnya ke rumah hanya karena kecemburuan tak berdasar."Gina berpacaran dengan seseorang selama dua tahun tapi kami sudah berpisah jauh sebelum Gina pulang, Pak. Kami berpisah karena dia di nikahkan orang tuanya dengan
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

32. KALAH LAGI

"Apa sih maunya dia itu?"Abian melemparkan berkas yang baru saja di berikan oleh pengacaranya.Kedua tangannya mengusap kepala berkali kali dengan wajah frustasi bahkan napasnya tersengal dan sangat berat."Sebenarnya dia maunya apa?" tanyanya sekali lagi. Baru saja mereka selesai sidang dan Abian kalah dalam pengajuan hak asuh. Malah kini dia di tuntut balik agar memenuhi segala hak Arion yang jatuh ke tangan Melda."Kurang ajar, apa dia kurang puas membuat aku bagaikan di neraka selama hampir lima tahun?" umpatnya dengan lantang. "Dia bahkan tahu berapa gajiku tapi dengan lantangnya minta hak lima juta. Benar-benar sinting ini perempuan."Selama menjadi suami Melda, slip gaji selalu Abian serahkan setiap bulan bahkan dia mau tidak mau harus mau di tangan tangani. Di jatah uang mingguan dan jika ada keperluan lain atau yang tiba-tiba, dia harus minta dengan sangat hati-hati pada Melda. Menjelaskan uangnya untuk apa agar di berikan.Uang pembagian hasil dari bisnis bersama juga sela
last updateLast Updated : 2024-09-16
Read more

33. BERKUNJUNG DAN MENGINAP LAH!

Enam bulan kemudian..."Hallo mantan!"Abian mencebik dan menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar sapaan Melda di seberang."Hai mantan. Hallo... Hallo..."Terdengar tawa Melda karena sudah berhasil membuat Abian kesal."Aku tahu kamu pasti dengar. Dan aku yakin kamu sengaja pura pura tuli biar aku bicara terus. Kangen ya sama suara aku?"Semakin menjadi saat mengejek Abian."Jawab dong!" lanjut Melda di ikuti suara cekikikan khasnya.Abian yang wajahnya sudah memerah karena kesal hendak memutus panggilan."Kenapa? Dari siapa?"Gina yang sedang bersamanya bertanya karena sejak menjawab panggilan, pria itu langsung aneh dan langsung jengkel wajahnya.Abian menggeleng. Tidak ingin melukai hati Gina dengan memberitahukan siapa yang sedang bicara padanya.Ini tempat umum dan dia tidak mau Gina langsung berdiri dan berlari begitu dia tahu Abian menerima panggilan dari Melda.Malu!Gina menaikkan satu alisnya karena tidak mendapatkan jawaban dari Abian."Dari siapa? Kok kamu samp
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

34. HARUS DIA

Galau! Ya, Abian benar-benar galau beberapa hari ini. Jika orang tua Gina tidak menerimanya lalu bagaimana kelanjutan hubungan mereka ini sekarang? Berhenti sampai disini atau lanjut menerjang badai? Pria itu uring uringan selama beberapa hari dan mencoba untuk tidak menghubungi Gina untuk mengetes perasaannya. Serasa ada yang hilang. Hampa! Sementara itu, Gina juga sedang galau. Dia juga menyesal karena ucapannya pada Abian malam itu. "Kenapa aku harus mengatakannya kemarin. Seharusnya aku simpan saja dalam hati dan biarkan dia berjuang menghadapi ibu," gumam Gina. Dia memandang kebun kecil milik ibunya di belakang rumah kontrakan mereka. Matanya menatap jauh tapi kosong. "Pak, maafkan Gina yah. Permintaan terakhir bapak pun Gina tak bisa kabulkan. Tolong maafkan Gina ya pak." Gina langsung menoleh dengan mata bulat setelah mendengar, "Maksud kamu apa, Nduk?" Ibunya berdiri hanya berjarak tiga puluh senti di belakangnya dengan raut wajah tidak percaya dengan apa yang ba
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

35. BOLEH, KAH?

SepiRumah yang hanya berpenghuni dua orang dan biasanya sepi kini semakin sepi dan sunyi karena keduanya sama sama mengurung diri di kamar.Sudah tiga hari sejak kejadian itu.Bahkan ketika Gina berangkat kerja, dia hanya pamit dari luar pintu kamar.Hatinya juga keras, dia tetap mempertahan cintanya bahkan setelah di tolak oleh orang tuanya.Terdengar suara motor yang menjauh. Ibunya Gina mengintip dari jendela kamar. Gerbang besi sudah di tutup dan Gina sudah pergi bekerja.Wajahnya bengkak dan matanya sembab."Pak, maafkan ibu, ibu gagal. Ibu nggak bisa mengikuti apa kata bapak. Anak bungsu kita bahkan sampai memilih tidak akan pernah menikah jika tidak dengan pria itu. Ibu takut dia nekat kalai ibu bersikeras pak. Pak ibu harus gimana?"Wanita yang sudah melalui jurang dan bukit percintaan tahu benar bahwa menyadarkan Gina yang saat ini jatuh cinta bukanlah perkara muda. Usia Gina yang sudah termasuk matang tidak bisa di jadikan patokan kedewasaan berpikirnya apalagi jaman sekara
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

36. KAMU HAMIL GINA!

"Loh loh, apa ini, Bu?"Gina langsung berjalan cepat ke arah kamar begitu melihat ada tas milik ibunya di samping pintu kamar.Jantungnya berdebar karena berbagai hal.Baru saja menghabiskan sisa hari bersama Abian dengan bermain di atas kasur membuat dia melayang bahagia dan tiba di rumah di kejutkan dengan aksi ibunya."Bu, tas nya buat apa? Ibu mau kemana?"Gina langsung mendekat pada ibunya yang sedang membereskan tas kecil tempat barang barang berharga.Air mata Gina langsung menetes dan dia dengan segera bersimpuh di kaki ibunya."Gina tahu, Gina sudah keterlaluan sama Ibu. Maafkan Gina. Tapi, tidak bisakah Ibu merestui Gina? Gina tahu kita menderita sebelumnya dan ada kaitannya dengan pria itu. Tapi itu bukan salahnya, Bu. Perempuan itulah yang salah."Ibunya hanya tersenyum.Gina ternyata sudah hilang akal dan dia jadi berpikir, apa yang akan terjadi pada Gina jika dia pergi? Bisa jadi anak gadisnya itu hilang arah karena mengikuti cinta yang masih membara.Sang ibu menghela d
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

37. HARUS SEGERA MENIKAH

"Ibu!""Ibu tidak marah karena tidak ada guna lagi. Ibu kecewa karena kalian ternyata sudah sejauh itu. Karena itu nak Abian, sebelum Gina menjadi bahan pembicaraan orang-orang, bisakah kamu menikahi dia segera?"Gina langsung berdiri karena tidak setuju dengan perkataan ibunya. Dia tidak hamil. Dia juga dulu pernah melakukan ini bahkan sering tapi tidak pernah hamil karena Abian pakai pengaman atau nggak buang di luar.Kali ini juga mereka buang di luar kenapa dia bisa hamil?Sementara Abian, dia menunduk lesu.Menikah dengan Gina adalah impiannya tapi bukan karena Gina hamil.Dia mengepalkan tangannya karena tidak bisa mengontrol ga!rahnya. Terakhir kali dia main dengan Gina, mereka menghabiskan setengah hari di rumahnya dan melakukannya beberapa kali di berbagai sudut.Buang di luar sih, tapi dia sadar, sisa sisanya mungkin masih ada dia sudah colok lagi karena masih bergairah.Dan sekarang, mereka seperti terpaksa di restui.Abian langsung berdiri lalu bersimpuh di kaki ibunya Gin
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

38. RENCANA BALAS DENDAM MELDA

"Bu, maafin Gina yah!"Gina berlutut di kaki ibunya yang masih sesenggukan karena menahan tangis."Gina bodoh, Bu. Maaf ya. Kalau ibu nggak mau Gina menikah siri, ayo kita pergi saja. Gak apa-apa Gina nggak jadi menikah."Mendengar itu, ibunya semakin sesenggukan."Menikah saja. Siri juga nggak apa-apa. Tidak mungkin kamu hamil tanpa suami. Apa kata orang nanti."Perasaan bersalah kian besar di hati Gina. Dia mengutuk dirinya karena tidak bisa menahan godaan Abian. Dia menikmati semua itu tanpa memikirkan konsekuensinya.Sekarang, setelah dia mendapatkan hasil dari perbuatannya, dia seolah-olah tidak di terima oleh keluarga Abian yang hanya ingin menikahkan siri mereka dengan alasan masih belum bisa melakukan pesta besar karena Abian baru saja bercerai."Apa kata orang nanti. Bisa-bisa Abian yang di tuduh main perempuan makanya bercerai."Begitu kata orang tua Abian ketika mereka kumpul dua keluarga untuk membicarakan perihal pernikahan ini. Walau keluarga inti Gina tidak terima tapi
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

39. MENANTU BARU

Badai berlalu.Rumah tangga baru di mulai walau dengan pernikahan siri tapi keluarga inti Gina menerimanya dan memberikan wejangan yang lumayan banyak pada Gina sembari mengingatkan Abian agar pria itu tidak lupa mendaftarkan pernikahan mereka nanti."Kemarin kamu hanya anak Ibu. Mulai hari ini orang tuamu sudah bertambah. Ibunya suamimu adalah ibumu juga walau namanya ibu mertua. Bagaimana kamu memperlakukan Ibumu ini, begitu jugalah kamu harus memperlakukan ibu mertuamu," ujar ibunya Gina saat akan melepas Gina di bawa oleh Abian dan keluarganya."Kehormatan keluarga ibumu ada di tanganmu. Jangan berperilaku buruk yang mempermalukan keluarga suamimu agar nama baik ibumu ini tidak tercoreng."Gina mengangguk seraya menahan tangis.Dalam hati dia sadar, ibunya merestui Abian secepat ini karena dia kadung hamil. Jika tidak, butuh waktu yang lama baginya karena ibunya masih berpegang teguh pada permintaan terakhir almarhum bapaknya."Maafin Gina ya Bu. Tolong ketika ibu berdoa, tolong s
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

40. DAY ONE

"Maaf ya, aku nggak sengaja ketiduran. Aku nungguin kamu bentar eh taunya aku ketiduran," ujar Gina pada Abian.Dia berbohong!Dia sedang menutupi perasaan terbuang nya, perasaan tidak di terima dan tidak di akui."Hmm, tapi kenapa kamu nggak langsung ke kamar aja," jawab Abian.Saat ini keduanya sudah ada di kamar dan barusan Abian baru menyeret koper Gina dari ruang depan.Koper itu luput dari matanya tadi saat dia panik tidak menemukan Gina di kamar."Aku nggak enak sama mama kamu. Kan belum di persilahkan. Masa langsung masuk.""Sayaaaang! Kenapa berpikir sampai sejauh itu? Kamu kan udah pernah ke sini, udah tahu kamar aku yang mana. Kenapa harus di persilahkan lagi?"Hah!Capek ngomong sama laki yang pemikirannya lurus lurus aja. Yang tidak paham betapa rumitnya pikiran perempuan.Bagi beberapa perempuan yang baru menikah, hal ini sangat sederhana dan kalau bisa keharusan walaupun sudah pernah beberapa kali ke rumah si laki dan sudah tahu setiap sudut rumah itu. Karena dengan beg
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status