Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of DI BALIK SENYUM SANG CEO: Chapter 211 - Chapter 220

228 Chapters

DICIUM KAZAYA!

Untuk sesaat, ia justru hanya fokus ke bagian itu seolah ada yang menahan dirinya untuk mengalihkan pandangannya dari area terlarang tersebut."Bagus."Tanpa sadar, Kazaya justru bicara demikian, dan itu membuat Syena menghentikan gerakannya yang sibuk mengancingkan kemeja Kazaya kembali setelah tadi ia membantu untuk memakaikannya.Melihat arah pandangan mata Kazaya, Syena jadi tersadar hingga ia segera menutup bagian bawah pakaiannya yang robek dengan kedua telapak tangannya. Tidak hanya melakukan hal itu, Syena juga membalikkan tubuhnya, agar Kazaya tidak lagi menatap bagian dadanya yang menyembul di bagian bawah.Dia tadi bilang apa? Bagus? Apa kata bagus itu untuk dadaku? Ukh! Kenapa aku jadi berdebar kayak gini, sih? Padahal dia sedang terluka, kenapa sempat-sempatnya menggoda kayak gitu?Syena membatin, tangannya masih ke bagian dadanya dan ia tidak tahu apa yang ia lakukan sekarang untuk mengatasi perasaannya.Sementara itu, Kazaya yang sadar sudah mengeluarkan celotehan yang
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

MEMBERIKAN NAPAS BUATAN!

Perlahan, Syena merasakan, bibir itu tidak hanya menyentuh, tapi juga bergerak lembut dan gerakan itu adalah gerakan mencium, tentu saja itu membuat Syena benar-benar terkejut sekaligus merasa terbang melayang!Namun, karena ia tidak mau disentuh tanpa alasan, Syena yang sebenarnya menyukai apa yang dilakukan oleh Kazaya memundurkan kepalanya hingga ciuman Kazaya terhenti seketika. Napas keduanya memburu, membuat Syena tidak berani menatap wajah Kazaya karena saat ini, Kazaya menatapnya dengan tatapan mata yang sangat membuatnya salah tingkah."Kenapa menciumku?" tanya Syena dengan nada suara perlahan pertanda perempuan itu masih sulit untuk mengendalikan perasaannya akibat apa yang dilakukan oleh Kazaya pada bibirnya."Bukannya lu juga pernah melakukan itu waktu di depan publik? Kenapa dipermasalahkan?" jawab Kazaya enteng.Padahal, pemuda itu juga merasa salah tingkah karena ia juga tidak tahu, mengapa tadi ia melakukan hal itu pada Syena. Namun, dibandingkan Syena, Kazaya lebih ma
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

HARUS DIBUKA SEMUA....

Syena kembali bicara seorang diri, karena ia benar-benar tidak tahu, apa yang harus ia lakukan sekarang.Otaknya berpikir agar ia bisa mendapatkan sesuatu untuk membuat Kazaya bisa merasa hangat, tapi sesuatu itu apa? Syena mengedarkan pandangannya untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa ia jadikan sebagai sumber api, tapi di sekitar tempat di mana mereka sekarang berada, tidak ada sama sekali kayu kering kecuali batu dan sedikit tumbuhan liar yang masuk ke celah batu di mana mereka berada."Dingin...."Kembali suara Kazaya terdengar membuyarkan pergulatan pikiran Syena tentang bagaimana ia harus mencari cara untuk bisa membuat api unggun.Syena meraba bagian kening Kazaya kembali, dan tubuh pria itu semakin dingin bahkan Syena bisa merasakan, Kazaya menggigil membuat Syena semakin panik. "Apa yang harus aku lakukan, Zay. Aku benar-benar enggak tahu, harus berbuat apa sekarang ini!" kata Syena sambil terus memutar otak untuk mencoba mencari alternatif, agar ia bisa membantu Kazaya
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

TERPAKSA NEKAT!

"Apa? Memperkosa kamu? Enak aja, kamu pikir aku wanita seperti itu?" bantah Syena tidak terima dikatakan memanfaatkan keadaan untuk menyentuh Kazaya."Ya, udah. Buktikan. Kalo emang lu kagak mikir jorok tentang gue, buktikan aja, lakukan dengan benar proses pertolongan yang lu lakuin itu."Syena memalingkan wajahnya kembali, tidak mau Kazaya semakin melihat, betapa tidak karuannya wajahnya sekarang karena ucapan yang dilontarkan oleh pria tersebut.Hati Syena jadi sulit untuk memutuskan, antara melanjutkan atau menghentikan niat pertolongan yang tadi dilakukannya pada Kazaya.Bagaimana ini? Kazaya selalu punya cara untuk bikin aku jadi seperti orang bodoh, apa yang harus aku lakukan sekarang? Sudah buka baju kayak gini, apa baik untuk membatalkan? Tapi, kalau melakukan hal seperti yang dikatakan Kazaya, rasanya aku enggak bisa....Syena membatin, dan jari jemarinya saling bertaut pertanda ia sedang gelisah, sedangkan hawa dingin cukup membuat tubuhnya gemetar karena di bagian atas, ia
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

SALING MEMANCING!

Kazaya meringis ketika hal itu dilakukan oleh Syena, tapi ia tidak bersuara untuk mengetahui apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh perempuan tersebut padanya. Meskipun akibatnya, Kazaya merasa kulit punggungnya terasa perih dan sepertinya, kuku Syena pun membuat kulit punggungnya terluka.Sementara itu, Syena yang diliputi perasaan marah tidak puas hanya melakukan itu saja pada punggung Kazaya. Perempuan itu juga memaki di dalam hati, hingga terbersit rencana untuk membalas apa yang sudah dilakukan oleh Kazaya padanya. Kamu sudah terlalu sering membuat harga diriku jatuh di mata kamu, Zaya. Lihat saja, aku akan membalas perbuatan kamu, kamu pikir kamu siapa? Setengah mati, aku melakukan hal yang bisa membuat kamu tertolong, tapi ternyata, kamu selalu aja memandang aku sebelah mata, baiklah, kamu akan tahu akibatnya!Hati Syena mengomel demikian, seiring cengkeramannya di kulit punggung Kazaya, yang sedikit demi sedikit menjadi perlahan, tidak lagi sekuat tadi.Karena ingin membala
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

DIANGGAP MEMPERKOSA!

"Kau, Syena? Astaga! Maaf!!" Orang yang membekuk Syena mengucapkan kalimat tersebut pada Syena, hingga Syena bisa mengenali suara itu dengan baik."Kau, perempuan teman Kazaya?" katanya tidak menyebut nama orang yang membekuknya yang memang adalah Vivian meskipun Syena tahu, nama perempuan itu dari Kazaya.Bukannya membenci Vivian, sampai Syena tidak mau menyebut nama gadis itu, tapi, Vivian sendiri tidak pernah memperkenalkan namanya secara resmi pada Syena itu sebabnya, Syena sedikit enggan untuk memanggil. "Di mana Kazaya?" tanya Vivian sambil melepaskan tangannya yang tadi membekuk Syena. Syena berusaha bangkit ketika tangannya tidak lagi dibekuk oleh Vivian, tapi kakinya yang tertembak sulit untuk berdiri dengan baik karena apa yang dilakukan oleh Vivian tadi cukup membuat lukanya terbentur."Di dalam, kami bersembunyi di celah batu, dan -"Tanpa menunggu ucapan Syena tuntas, Vivian langsung menyingkirkan Syena untuk bisa melihat keadaan Kazaya di celah batu yang dikatakan ole
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

SEMAKIN TERPOJOK

Perkataan Vivian, cukup menohok hati Syena dan sejujurnya, Syena tersinggung dengan kesimpulan yang dikatakan oleh perempuan tersebut.Namun, jika menyangkal bahwa ia tidak ikut andil untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Kazaya, ia juga tidak bisa karena memang Kazaya demikian karena kesalahannya. "Kamu salah paham. Dia begitu karena aku berusaha untuk memberikan pertolongan. Aku tidak mengerti tentang obat-obatan tradisional, jadi aku melakukan tindakan pertolongan sebatas yang aku ketahui saja.""Pertolongan? Pertolongan apa hingga kau harus membuka pakaiannya sampai bugil seperti itu?""Dia enggak bugil! Dia masih pake celana dalam!" sangkal Syena, tidak terima dikatakan oleh Vivian bahwa ia menelanjangi Kazaya. "Hei! Hanya selembar celana dalam? Mana aku tahu kau juga enggak melepaskan celana dalam dia? Bagaimana kalau ternyata, sebelum keluar, kamu justru sudah memakaikan celana dalam Kazaya? Bagaimana kalau ternyata, kau sudah menelanjangi dia saat dia tidak sada
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

DITEMBAKI DI DALAM MOBIL!

"Terus, kalau Syena make baju kamu yang kering kamu make jaket kamu yang basah gitu?" kata Vivian ikut campur dalam pembicaraan antara Syena dan Zill.Mendengar apa yang diucapkan oleh Vivian, Syena sudah tahu apa yang harus dilakukannya, dan ia segera menolak tawaran Zill dengan alasan, ia tidak kenapa-kenapa dengan pakaiannya yang sekarang. Karena Syena menolak apa yang diberikannya, Zill tidak bisa memaksa. Pria itu akhirnya pergi keluar celah batu, untuk memeriksa keadaan di luar sebelum akhirnya ia kembali lagi memberikan kabar.Kini, tersisa Vivian, Syena dan Kazaya yang masih pingsan saja di tempat sempit tersebut."Kamu bangga dengan dada kamu itu? Sampai kamu menolak tawaran dari Zill tadi?"Sebuah pertanyaan tak terduga diucapkan oleh Vivian, dan membuat Syena jadi semakin sebal dengan perempuan itu."Kamu suka dengan Zill?""Apa?"Vivian terkejut dengan tebakan yang diucapkan oleh Syena. "Iya. Kamu suka atau justru ditolak sama dia?"Vivian mengepalkan telapak tangannya,
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

LARI DARI KEJARAN HELIKOPTER!

"Ada apa? Apakah ucapanku salah?" tanya Alex pada Moa sambil terus menghindari tembakan yang dilakukan oleh helikopter di atas mereka.Moa membuang napas, antara ingin melancarkan aksi protes, tapi juga tidak. Namun, ketika suara tembakan kembali terdengar, ia sadar bukan saatnya untuk mempersoalkan hal itu. Sekarang, mereka sedang dalam bahaya, jadi ia tidak punya waktu untuk mempersoalkan apa yang tadi diucapkan oleh Alex meskipun ia sejujurnya kesal mendengarnya. Namun, Moa memilih untuk menahan diri dan kembali mengeluarkan separuh tubuhnya untuk mengarahkan tembakannya pada helikopter yang masih saja mengejar mereka."Lex! Apa kau punya persediaan peluru?" tanya Moa ditengah usahanya yang terus berusaha mengarahkan tembakannya pada sang helikopter. "Tidak punya lagi," sahut Alex masih terus fokus menyetir dan menghindari tembakan dari atas. "Kalau begitu, kita harus punya rencana lain agar bisa melarikan diri dari si sialan itu!"Alex memperhatikan situasi jalan dan sekitarnya
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

KAZAYA SEMAKIN LEMAH....

"Jangan bertengkar!" Tiba-tiba saja, suara Kazumi terdengar meskipun suaranya lemah saat mengucapkan itu tapi cukup tegas dan cukup membuat dua wanita yang tadi berdebat dan sama-sama istrinya terpaksa terdiam seketika.Alex mengawasi keadaan Kazumi dari kaca mobil dan setelah itu melirik ke arah Moa yang saat itu hanya bisa diam meskipun masih ingin bicara.Sementara itu, mendengar Kazumi meminta ia dan Moa untuk berhenti bertengkar, Rachel mau tidak mau juga akhirnya diam walaupun ia masih kesal dengan apa yang diucapkan oleh Moa padanya."Apa kata Tuan Kazumi benar, kalian jangan bertengkar, situasi kita belum sepenuhnya aman, jadi tolong diam saja di tempat duduk kalian, untuk Tuan Kazaya, aku tahu apa yang akan aku lakukan, jadi tidak ada yang dikorbankan di sini di antara Tuan Kazumi dan Tuan Kazaya."Alex menambahkan, dan kali ini situasi di dalam mobil benar-benar sudah senyap seketika.Karena berhasil membuat Rachel dan Moa tidak lagi bertengkar, Alex fokus dengan kecepatan
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
1
...
181920212223
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status