Bab 20: "Ya, setelah kamu memanggil saya dengan benar." Aku cukup terkejut dengan ucapan Dokter Pram yang tidak terduga. Kami tidak pernah ada hubungan khusus yang melibatkan perasaan dengannya, tetapi dalam waktu beberapa hari terakhir ini tingkahnya, khususnya padaku seoalah kami mempunyai hubungan spesial. Terlalu dekat rasanya untuk menggunakan sapaan akrab seperti yang dia pinta, canggung aja rasanya. "Ya, maaf, terima kasih sudah mengizinkan Yudha untuk dibawa pulang," jawabku. Aku segera beranjak dari tempatku dan bermaksud untuk menunaikan salat Asar di mushala rumah sakit. Namun, lagi-lagi Dokter Pram menghentikan dengan ajakannya. "Aisyah, ikut aku ke kantin, yuk, kamu pasti capek, ‘kan mengurus temanmu itu." Aku menggeleng pelan, menjawab dengan sopan, "Terima kasih ajakannya, Mas, tapi saya sudah makan dan sekarang maun ke mushala dulu." "Ok, tapi lain kali kalau kamu menolak ajakan saya, mungkin besok-besok kamu yang akan jadi pasien saya karena membiarkan per
Terakhir Diperbarui : 2024-06-02 Baca selengkapnya