Happy readingPagi itu, langit masih menyisakan warna kelabu fajar saat Kara dan suaminya, Marco, memulai rutinitas joging mereka. Udara dingin menerpa wajah mereka, menyegarkan sekaligus menusuk tulang. Marco tampak penuh semangat, langkah-langkahnya mantap dan teratur. Di sampingnya, Kara berusaha menyamai ritmenya, meski dalam hati ia tahu tenaganya sudah hampir habis.Sejak awal, Kara menyadari bahwa ini bukan pagi yang biasa. Ia sudah merasa lelah bahkan sebelum mereka mulai berlari. Namun, semangat Marco begitu menular. Ia tak ingin mengecewakan suaminya yang selalu mendukungnya dalam segala hal. Dengan menguatkan diri, Kara memulai langkah pertamanya, berharap tenaga dan semangat akan muncul seiring waktu.Setiap napas yang dihirupnya terasa berat. Udara pagi yang seharusnya menyegarkan kini terasa seperti menambah beban pada paru-parunya. Langkah-langkah Marco yang stabil membuat Kara merasa tertinggal. Setiap kali Marco menoleh ke arahnya dengan senyum, Kara memaksakan senyum
Last Updated : 2024-06-19 Read more