All Chapters of Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan: Chapter 61 - Chapter 70

317 Chapters

BAB 61. PENGAKUAN DAN KEJUJURAN DALENA PADA DAMIEN

Setelah beberapa jam mereka menikmati makan malam bersama. Raccel dan Cassel pulang bersama Thom atas perintah Damien. Dan kini, Damien memulai rencana utamanya membuat Dalena mabuk untuk mengungkit suatu hal. Laki-laki itu memesan minuman mahal, dan mereka berdua minum bersama meskipun awalnya Dalena menolak. Tapi kini Dalena sudah mabuk dan meracau sedih merintih menyuarakan isi hatinya. "Sudah..." Damien beranjak dari duduknya dan melepaskan tuxedo yang ia pakai, ia selimutkan pada tubuh Dalena. "Hiks... Damien," lirih Dalena meluruskan tangannya di atas meja dan menangis tertunduk. "Sudah cukup, jangan minum lagi. Kau sudah mabuk," ujar laki-laki itu kini duduk merangkulnya. Dalena mengangkat wajahnya, ia menatap Damien dengan tatapan kiyip. Dalena hanya minum beberapa gelas, tak ia sangka dirinya langsung mabuk. "Aku minta maaf padamu," ucap Dalena mencengkeram bagian dada pada kemeja yang Damien pakai. "Untuk apa?" Damien bertanya datar. Wanita itu mendongakkan kepalan
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

BAB 62. SEMAKIN MENGINGINKANMU

Keesokan paginya, Damien merasakan lengan kanannya sangat pegal. Laki-laki itu membuka kedua matanya perlahan. Ia merasakan embusan napas hangat menyapu kulit lehernya, seorang wanita cantik meringkuk seperti bayi memeluknya dengan erat dan mendusal mencari kehangatan. Damien tersenyum tipis. "Wanita ini..." Ia mengecup pipi Delana dan menarik lengannya pelan-pelan. Damien beranjak dari atas ranjang perlahan-lahan. Laki-laki itu melepaskan kemeja putihnya dan berjalan menuju kamar mandi. Damien memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan menyegarkan pikirannya pagi ini. Sementara di dalam kamar, Dalena terbangun dari tidurnya. Tidak nyaman setelah merasakan kehangatan yang menempel sejak semalam tiba-tiba tidak ada. "Emmm, ini di mana?" lirihnya membuka mata, kepalanya terasa amat pening. Suara gemericik air di dalam kamar mandi terdengar di telinga Delana. Wanita itu langsung duduk dan diam memegangi kepalanya. Lamat-lamat Dalena teringat tentang semalam, sebelum dia mabuk. Ac
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

BAB 63. KEINGINAN CASSEL YANG MEMUSINGKAN DAMIEN

Damien meminta Thom dan Mery untuk menjaga Raccel. Selama anak itu tidak rewel, maka akan baik-baik saja. Sedangkan dirinya kini mengantarkan Dalena dan Cassel pulang. Sebelumnya Damien mengajak Cassel mondar-mandir ke toko buku, berharap ada yang cocok, bukannya beli tapi putranya malah mengamuk. "Sudah, sudah... Tidak papa kok, iya, iya kita pulang Cassel. Jangan menangis lagi, Cassel tidak kasihan sama Mami kalau Mami pusing?" Dalena menunduk mengusap punggung kecil Cassel. "Ma-mami hiks... Mami nakal!" pekiknya memeluk erat-erat tubuh Dalena sembari mencengkeram erat boneka dinosaurus berwarna biru yang baru Damien belikan barusan. "Sudah nak, iya iya Papi antarkan Cassel dan Mami pulang sekarang," ujar Damien menoleh dan mengusap kepala sang putra. Cassel menangis sesenggukan bercampur mengantuk. Tak berselang lama pun anak laki-laki itu terlelap dengan wajah sembab dalam dekapan Dalena. Udara di luar yang kini cukup dingin membuat Dalena menyelimutkan jaket bulu-bulu milik
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

BAB 64. RACCEL YANG NAKAL, ANAK KESAYANGAN MOMMY

"Pulanglah, kasihan Raccel kalau ditinggal di rumah. Aku dan Cassel baik-baik saja kok..." Dalena mengusap pucuk kepala Cassel sembari menatap Damien yang masih berdiri di teras, laki-laki terasa enggan untuk pulang. Namun di rumah ada Raccel yang ia tinggalkan. Thom belum mendapatkan bukunya hingga menjelang malam. Damien menghela napasnya pelan. "Kalau ada apa-apa segera hubungi aku, kau mengerti!"Anggukan diberikan oleh Dalena disertai senyuman di sudut bibirnya. "Iya. Aku sudah terbiasa hidup berdua dengan Cassel. Jangan khawatir," balas Dalena. Barulah Damien mengangguk, laki-laki itu kini menekuk kedua lututnya di hadapan Cassel. Damien mengulurkan tangannya mengusap pipi gembil Cassel dengan lembut. "Cassel jagain Mami dengan baik ya Sayang, kalau sudah malam nanti cepat tidur, jangan menangis, jangan nakal, jangan rewel, okay?" Damien menatap wajah tampan Cassel dengan tatapan yang sangat dalam. "Iya Papi..." Cassel mendekat dan merentangkan kedua tangannya di hadapa
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

BAB 65. PERKARA SEBUAH PELUKAN

"Eum, Papi kok bobo sini sama Cassel?" Suara kecil Cassel membangunkan Damien. Laki-laki itu mengusap wajahnya dan menatap Cassel yang sudah bangun, putra kecilnya itu duduk bersila dengan kaos kaki panjang yang ia pakai dan menoleh mencari-cari. "Maminya Cassel mana, Papi?" tanya anak itu ingin menangis. "Mami ada di bawah, Mami tidur dengan adik. Kita ke sana ya," ajak Damien. Cassel langsung turun dari atas ranjang sembari menggandeng tangan Damien. Mereka berdua turun ke lantai satu. Damien mengangkat tubuh Cassel saat merasakan lantai di bawah terasa sangat dingin. Cassel membuka pintu kamar di depannya, nampak Dalena tidur memeluk Raccel di sana. "Ihhh, Mamiku!" Cassel turun buru-buru dari gendongan Damien dan berlari naik ke atas ranjang kesusahan. Damien terkekeh dengan tingkah anaknya. Ia membantu Cassel naik ke atas ranjang. "Mami... Peluk Cassel, Mami..." Anak itu membangunkan Dalena, dengan manja Cassel tidur menumpang di atas tubuh Dalena seperti anak koala. Dam
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

BAB 66. PERMINTAAN YANG MENYAKITKAN

Beberapa hari berjalan dengan nyaman dan lebih menyenangkan. Damien merasa nyaman bersama Dalena, wanita yang akhir-akhir ini banyak mengisi kehidupannya dan Raccel. Kini Damien tengah berada di dalam kantornya, ditemani tumpukan berkas yang menumpuk banyak di atas meja. "Permisi Tuan," sapa Thom membuka pintu ruangan Damien. "Ada apa?" Damien menatap anak buahnya tersebut. "Ada Nyonya dan Tuan besar ingin menemui Tuan," ujar Thom. Damien mengerutkan keningnya, tumben sekali mereka sampai datang ke kantornya. "Heem, suruh mereka menungguku sebentar." "Baik Tuan." Thom kembali menutup pintu tersebut. Sementara Damien diam dan mulai menerka-nerka apa yang membuat kedua orang tuanya datang.Damien beranjak dari duduknya, laki-laki itu berjalan keluar dari ruangan kerjanya. Ia melangkah menuju sebuah ruangan khusus di ujung. Dibukanya pintu kayu cokelat di hadapannya, Mama dan Papanya menatap lekat ke arah Damien yang kini berjalan masuk ke dalam dan langsung duduk berhadapan den
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

BAB 67. AKU AKAN SELALU MELINDUNGIMU

"Mami dimarahin sama Oma, kasihan Mami..." Cassel berucap sedih, anak laki-laki itu mengintip dari balik pilar besar di lantai dua. Di sampingnya ada Raccel yang diam menatap para orang dewasa di lantai satu yang nampak berseteru. "Iya. Padahal Mommy kita kan baik," seru Raccel cemberut. Cassel menatap kembarannya tersebut. Ia merentangkan kedua tangannya hingga mereka berpelukan dengan wajah sama-sama sedih. "Cassel, ayo telfon Papi. Kalau Papi pulang, nanti Oma dan Opa tidak akan berani marah-marah sama Mommy," ajak Raccel. Kedua bola mata Cassel melebar. "Heem, ayo...!" Si kembar berlari menuju ke dalam kamar, anak-anak itu mengambil sebuah ponsel milik Dalena yang berada di atas ranjang. Cassel mencari nama Damien di sana, anak itu mengingat gambar foto pada profil nomor Papinya tersebut. "Papi... Ini, Papi kan?""Iya. Ini gambarnya Daddy-ku." Panggilan itu sudah dijawab, di baliknya Damien hanya mendengar suara bisikan-bisikan dua buah hatinya. "Halo... Halo kembar?" D
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB 68. PENGAKUAN DALENA SECARA LANGSUNG

"Sudah, sudah... Dalena, jangan menangis lagi," bisikan lembut itu terucap dari bibir Damien. Laki-laki itu duduk di hadapan Dalena yang berdiam diri di atas ranjang kamar milik Cassel. Sementara si kembar kini tengah pergi bersama Thom. Kini Damien memiliki kesempatan berbicara berdua dengan Dalena. "Kenapa kau mengetahui semuanya?" tanya Dalena menatap kedua mata Damien dengan lekat. Laki-laki itu terkekeh, ia duduk di hadapan Dalena dan mengusap satu pipi putih wanita itu dengan ibu jarinya. "Tidak ada orang baru dalam hidupku yang tidak aku cari tahu latar belakangnya, Sayang," jawab Damien tersenyum tipis. Iris cokelat Damien mengintimidasi wajah cantik Dalena. "Kau mau mengaku sekarang?" tanya laki-laki itu dengan begitu sabarnya. Dalena menggelengkan kepalanya dan menangis lagi. Ia menundukkan kepalanya di atas punggung tangan Damien yang berada di atas kedua lututnya yang tertekuk. "Kau sekarang bisa bebas membenciku seperti yang pernah kau katakan padaku, Damien... K
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB 69. SEBUAH KESETARAAN DALAM CINTA

"Daddy nakal! Ihhh tidak suka Daddy! Raccel marah-marah sekali pokoknya!" Raccel mengamuk saat Damien tidak mau melepaskan pelukannya pada Dalena. Tak Dalena sangka kalau Damien sangat jahil pada dua buah hatinya. Buktinya dia masih saja mendekapnya Dalena dengan nyaman. "Mami tidak sayang Cassel lagi!" Cassel ikut menangis memeluk Raccel. Benar. Si kembar dua-duanya kini menangis karena menganggap Dalena diambil oleh Damien. "Mami sudah jahat...!" Cassel menangis sesenggukan. Dalena menatap Damien yang terkekeh puas dengan tangisan di kembar. Baginya itu sangat lucu. "Sayang, sini-sini nak," panggil Dalena mengulurkan tangannya. "Halah, tidak usah!" Damien menarik tangan Delana. "Huwaaa, Papi jahat sekali!" teriak Cassel melemparkan bonekanya ke arah Damien. Raccel sudah menangis keras-keras, barulah pelukan Damien terlepas. Dengan cepat Delana mendekati kedua anaknya. Ia memeluk Raccel dan Cassel bersamaan. Kedua anaknya pun langsung memeluknya dengan sangat posesif, mela
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

BAB 70. HATI RACCEL PATAH, MOMMY!

Raccel cemberut melihat Cassel memamerkan banyak mainan dan barang-barang dari Lora, Oma-nya. "Lihat ini Raccel, ini untukmu. Cassel sudah punya dua, jadi yang dua buat Raccel," ujar Cassel meletakkan dua mainan kecil-kecil di atas meja. "Tidak usah, Raccel tidak mau. Itu kan buat Cassel dari Oma, bukan buat Raccel." Anak perempuan itu mendorong kotak mainannya di atas meja. Cassel mengerjapkan kedua matanya bingung. Adik kembarannya itu pun langsung berjalan meninggalkannya. "Heem, Raccel kenapa?" tanya Cassel bingung. Sedih, Raccel amat sedih sekali. Anak itu merasa tidak disayangi di keluarga Papanya. Sedangkan Cassel yang baru saja datang dalam kehidupannya langsung mendapatkan banyak hal. Raccel kini duduk sebuah kursi dan menghadap piano di sebuah ruangan luas di lorong samping. Ia menekan-nekan asal tuts piano tersebut. "Oma tidak pernah memberikan sesuatu pada Raccel, tapi kenapa Cassel dibelikan mainan banyak sekali? Raccel kan juga mau!" Anak itu mengoceh sedih. Tapi
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more
PREV
1
...
56789
...
32
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status