All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 111 - Chapter 120

960 Chapters

Bab 111

"Kak Yohan." Saat Raisa melihatnya, dia segera berteriak dengan manis, berdiri dan mendekat untuk memeluk Yohan.Dia didorong oleh Yohan tanpa ekspresi, kemudian Yohan melirik ke tempat kerja Liana yang kosong dan belum datang. Dia berjalan ke kursi eksekutif dan duduk, membetulkan jam tangannya dan menatap Reno. "Kenapa datang menemuiku sepagi ini?"Reno mengangkat alisnya dan menunjuk adiknya Raisa, seolah berkata, 'Sekarang giliranmu berakting.'Raisa berjalan ke meja Yohan dan menunjuk ke tempat kerja Liana di sebelahnya, "Kak Yohan, apa tempat kerja itu khusus disediakan untukku?""Bukan!" Yohan menjawab dengan sangat sederhana.Raisa cemberut, "Aku nggak percaya!"Ini bukan pertama kalinya dia datang ke kantor Yohan. Setelah bertahun-tahun, tidak ada asisten lain yang benar-benar menarik perhatiannya. Kalau tempat ini bukan untuknya, lalu untuk siapa?Saat ini, pintu kantor terbuka dan Liana masuk.Begitu dia masuk, dia menerima tatapan dari tiga pasang mata. Liana agak terkejut
Read more

Bab 112

Reno sangat yakin kalau orang yang dimabuk cinta benar-benar tidak masuk akal, "Nggak bisa! Kalau ayah tahu, dia akan memukuliku sampai mati!"Raisa menunjuk ke luar jendela, "Kalau kamu nggak setuju, aku akan segera melompat dari sini! Saat ayah mengetahuinya, dia akan memukulmu sampai mati!"Reno hanya terdiam.Selanjutnya, Raisa terus membujuknya. Reno selalu berada dalam masalah, pada akhirnya dia harus berkompromi.Yohan tersenyum tipis dan berkata, "Liana, siapkan kontraknya."Reno sangat marah, "Pak Yohan, Pak Yohan, kenapa kamu mau mendapatkan begitu banyak uang? Kamu nggak punya istri dan anak. Kamu mementingkan dirimu sendiri dan kamu juga nggak bisa membawanya saat kamu mati""Siapa bilang aku nggak punya istri dan anak?" Yohan bertanya dengan tenang.Reno mengangkat alisnya, "Jadi, hal baik akan segera datang?""Segera."Raisa menggigit bibirnya, selama dia ada di sini, dia tidak akan membiarkan Helena berhasil!Liana mengetik kontrak dan memberikannya ke Reno untuk ditanda
Read more

Bab 113

Ini adalah perjalanan bisnis pertama Liana, dan dia membuat catatan lengkap. Sebagai seorang bos, Yohan tidak pelit dan mengingatkannya tentang beberapa poin penting pada waktu yang tepat.Sebentar lagi tengah hari. Liana sedang duduk di kantor, melihat-lihat catatan yang dia buat, dia merasa kalau telah memperoleh banyak hal.Saat ini, Yohan datang dan bertanya, "Apakah kamu lapar?"Sebelum Liana bisa menjawab, perutnya keroncongan. Dia menutupi perutnya karena malu dan berkata dengan jujur, "Ya, saya lapar.""Ayo pergi makan."....Ini adalah daerah pinggiran kota yang terpencil. Yohan membawa Liana ke sebuah restoran kecil. Melihat kebersihan lingkungannya tidak buruk, dia berbalik dan bertanya kepada Liana, "Bisakah kita makan di sini saja?"Liana tidak pilih-pilih. Dia hanya terkejut karena Yohan menanyakan pendapatnya. Dia mengangguk, "Boleh."Saat ini, seorang wanita datang dan berkata dengan wajah menyesal, "Maaf, koki kami sakit hari ini, saya tidak bisa menjamu kalian berdua.
Read more

Bab 114

"Saya mencuci piring ...." Liana memasukkan piring dan sumpit ke dalam wastafel untuk membilasnya."Jangan bergerak." Yohan mengulurkan tangannya dan dengan lembut mengusap pipinya dengan jari, "Ada debu.""...."Sebelum makan, Liana mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto beberapa hidangan di atas meja. Dia mencari sudutnya dengan hati-hati dan tidak menyadari kalau Yohan sudah ada di belakangnya."Foto yang bagus."Liana meletakkan ponselnya dengan perasaan bersalah, "Itu karena kamu memasak makanannya dengan baik."Dia terkejut karena bos besar, yang biasanya melihat hal-hal dunia lain di perusahaan, bisa bekerja di dapur. Dia bahkan bisa menggunakan tungku tanah milik petani dengan mudah. Liana sepertinya telah bertemu dengan Yohan yang baru.Usai makan, mereka berdua pergi mengunjungi tempat lain. Saat berkendara pulang, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore.Liana berkata dia akan pergi ke rumah kakaknya untuk mengambil makan malam. Yohan menanyakan alamatnya dan langsung pe
Read more

Bab 115

Yohan melirik Liana, lalu mengulurkan tangannya dengan sopan dan ramah, "Halo.""Oh, saya sudah lama mendengar kalau Pak Yohan murah hati dan tidak sombong. Hari ini saya melihat kalau dia memang seperti itu. Pantas saja dia bisa memulai dari awal dan menjadikan keluarga Lewis begitu kuat dan besar." Candra menyanjungnya untuk sementara waktu.Liana tampak malu dan menoleh tanpa suara.Pada akhirnya, Linda berkata dia akan pergi, dan Candra berhenti berbicara. Tetapi, masih dengan malu-malu mengeluarkan kartu nama dan menyerahkannya kepada Yohan, "Pak Yohan, saya dengar Anda mengambil alih tanah di Kota Tamika. Perusahaan WS nilainya cukup tinggi dan layanannya sangat baik, tetapi perusahaannya sedikit kurang terkenal. Akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami untuk memiliki kesempatan kalau bisa bekerja sama dengan Perusahaan Lewis."Yohan berhenti sejenak dan mengulurkan tangan untuk mengambil kartu nama itu, "Aku akan mempertimbangkannya.""Terima kasih Pak Yohan. Kalau begitu,
Read more

Bab 116

Pintu mobil terbuka, pengemudi serta seorang pria melangkah keluar, "Kamu ingin mati, ya?"Linda dikejutkan oleh suara teriakan itu, kemudian dia melihat dengan jelas kalau kedua pria di depannya tampak cukup galak. Apalagi yang di belakang pengemudi, raut wajahnya terlihat kurang baik."Maafkan aku ...." Linda ingin bangun, tetapi lututnya sakit. Saat dia mengerahkan tenaga, dia terjatuh lagi setelah dia berdiri.Saat ini, sepasang tangan terulur untuk menopangnya, "Apa kamu terluka?"Linda mendongak dan menyadari kalau itu adalah pria dengan penampilan agak galak. Dia menopangnya dengan satu kaki dan menarik tangannya, "Tidak ... tidak apa-apa."Pria itu mengerutkan kening dan setelah dia berjongkok dan memegang betis Linda dengan tangannya yang besar."Ah!" Linda berteriak kesakitan.Setelah melihat lututnya, pria itu berdiri, menggendongnya, dan masuk ke rumah sakit.Pengemudi di belakangnya langsung tercengang, "Kak Josua!"Pria itu sedikit memiringkan kepalanya dan berkata, "Park
Read more

Bab 117

Linda mundur dan berkata, "Sudah sampai, aku bisa berjalan pulang sendiri!"Josua tidak mengatakan apa-apa, hanya menatapnya dengan samar. Tetapi, tatapannya seolah ingin memakannya hidup-hidup, yang membuat hati Linda berdetak kencang."Jangan sungkan, Nona!" Sudar dari depan berkata dengan tidak sabar, "Mereka yang nggak sopan kepada Kak Josua, biasanya akan berakhir buruk!"Sama seperti yang terjadi terakhir kali. Kak Josua mengatakan kalau dia ingin melepaskan salah satu lengannya, tetapi pria itu bersikeras mengatakan tidak, dan dia juga bersikap kasar. Hal itu membuat Kak Josua marah, dan akhirnya dia harus mengambil dari salah satu lengannya dan salah satu kakinya.Linda terdiam.Dia hanya mendengar kalau tidak ada konsekuensi baik kalau menyinggung orang lain. Tetapi, ini adalah pertama kalinya dia mendengar, saat bersikap sopan kepada orang lain juga akan menghasilkan konsekuensi yang baik. Melihat Josua seperti ini, dia memang bukan orang yang bisa dianggap enteng.Linda adal
Read more

Bab 118

"Brengsek, aku sudah bersikap sopan padamu!" Sudar mengutuk dan hendak turun dan memukulinya.Tiba-tiba Josua mengulurkan tangan dan menepuk pundaknya, "Keluarkan mobilnya, aku akan berjalan masuk, kamu tunggu saja aku di luar.""Tapi Kak Josua ....""Apa kamu ingin aku mengatakannya lagi?" Nada bicara Josua agak berubah."Tidak." Sudar menggertakkan gigi dan menatap tajam ke arah penjaga keamanan sebelum memundurkan mobil.....Linda mengalami cedera di kakinya dan berjalan perlahan. Setelah memasuki komplek, dia benar-benar merasa tenang dan duduk di dekat hamparan bunga sebentar. Pada saat ini, seekor anak anjing berlari mendekat dan menggosok kakinya. Linda membungkuk dan mengulurkan tangan untuk membelai anak anjing itu dengan lembut.Saat ini, Josua sedang berdiri tidak jauh dari sana, dia menatap Linda dengan tenang. Dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya di sini, tetapi dia mungkin tidak mengenalinya ....Linda duduk sebentar, lalu bangkit dan melanjutkan perjalanan
Read more

Bab 119

"Winda, jaga mulutmu. Sejak kapan aku membawa laki-laki untuk tinggal di asrama?" Liana agak marah."Apa aku salah?" Winda mengangkat alisnya dan menjadi lebih antusias, "Semua orang di gedung tahu kalau kamu membawa seorang pria tinggal di asrama. Kenapa kamu berpura-pura sekarang?"Liana mengerti kalau dia sedang berbicara tentang Yohan. Tetapi itu jelas karena dia, kalau tidak, Yohan tidak akan membawa Hasan ke asrama wanita. Setellah itu, karena lewat waktu berkunjung, dia terkunci. Jadi, dia tidak punya pilihan selain bermalam di asrama.Winda tidak menyebutkan kesalahannya sama sekali, tetapi menyalahkan semuanya ke Liana.Liana tidak repot-repot menjelaskan kepada mereka dan berkata dengan wajah dingin, "Aku beri waktu sepuluh menit. Kalau kalian nggak pergi, aku akan memberi tahu bibi asrama!"Hamdan meliriknya, tetapi tetap tidak berkata apa-apa. Dia berjalan ke tempat tidur Winda dan mulai berpakaian.Melihat ini, Winda merasa kesal dan sangat marah. Dia berjalan ke meja Lian
Read more

Bab 120

Setelah itu, Hamdan meraih tangannya dan meremasnya dengan kuat. Tidak ada emosi dalam suaranya, dan dia bahkan agak marah, "Mau tidur atau nggak?"Winda tidak punya pilihan selain menarik tangannya.....Mendengarkan keributan di luar, Liana mengangkat ponselnya dan membuka media sosialnya. Kebetulan melihat postingan yang diposting Helena tiga menit yang lalu.Tidak ada teks yang menyertainya, hanya dua gambar. Salah satunya adalah pemandangan makan malam dengan cahaya lilin, dan yang lainnya adalah dua tangan dalam bingkai memegang gelas anggur.Meski baru diposting tiga menit, banyak teman yang sudah berkomentar di bawahnya ....Widia, 'Kami sudah setuju, ya! Aku mau jadi pengiring pengantin!'Helena menjawab, 'Sudah pasti.'Rekan A, 'Makan malam yang luar biasa, luar biasa romantis, Kak Helena pasti sangat bahagia.'Rekan B, 'Aku tahu set gelas anggur ini. Seluruh set harganya 20 juta. Rupanya pacar Kak Helena adalah pria kaya dan tampan!'Widia menjawab rekan B, 'Dia benar-benar
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status