Hamdan memalingkan muka setelah ditampar, tetapi senyuman di wajahnya menjadi semakin nakal. Dia berbalik, meraih tangan Liana, dan mendorongnya ke tempat tidur.Liana berjuang keras dan menendangnya, "Hamdan, dasar brengsek!""Ya, aku memang brengsek!" Hamdan menggertakkan gigi, "Kalau begitu, aku akan menunjukkan kepadamu betapa brengseknya aku!"Setelah mengatakan itu, dia menundukkan kepalanya dan menciumnya."Apa yang kalian lakukan?" Teriakan Winda terdengar. Dia membuang botol air panas di tangannya dan bergegas untuk memukul Hamdan.Namun, saat Hamdan menoleh ke arahnya, tangan Winda membeku di udara lagi, tidak bisa memukulnya.Hamdan menoleh untuk melihat Liana lagi, "Liana, jangan memprovokasi Yohan, dia bukanlah seseorang yang bisa kamu kendalikan!"Setelah mengatakan itu, dia melepaskan tangannya.Liana bangkit dari tempat tidur, mengangkat tangannya dan menampar wajahnya lagi.Hamdan mengerutkan kening dan tidak berkata apa-apa lagi.Winda yang ada di sebelahnya tertegun
Baca selengkapnya