Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Menantu sang Jendral Besar S2 : Chapter 191 - Chapter 200

216 Chapters

Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA

Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA “Apa Darko? Bagaimana bisa pria tidak berguna itu membawa pergi Angelina.?”Rossa tampak sangat kesal begitu mendengar perkataan petugas resepsionis yang sedang melayaninya. Melihat dan mendengar perkataan Rossa, Resepsionis ini hanya bisa diam, baginya dia tidak tahu menahu masalah pasien maupun keluar masuknya pasien ke Rumah Sakit ini. Karena tugasnya hanya menerima tamu dan memberikan informasi sesuai data yang tersedia di komputernya. “Sudahlah bu, sebaiknya kita pulang saja. Kita tidak usah ribut-ribut di tempat ini.”Abimanyu yang masih mempunyai pikiran panjang, segera membujuk Rossa untuk kembali saja. Apalagi dari catatan yang terdokumentasi oleh komputer Rumah sakit di beritahukan kalau Angelina keluar dari Rumah Sakit bersama Darko. Meskipun dengan perasaan kesal, akhirnya Rossa tetap mengikuti perkataan Abimanyu untuk pulang tanpa bersama Angelina. Tak lama setelah Rossa dan Abim
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA

Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA “Bu Siti, apa yang membuat anda datang ke Rumah Sakit ini? Apakah anda bersama pak Darko?” “Saya datang sendiri ke Rumah Sakit ini, kemarin saya seperti mengenali seseorang yang ada di Rumah Sakit ini, sehingga saya ingin menghilangkan rasa penasaran saya.” “Ibu punya kenalan orang di Rumah Sakit ini? Apakah karyawan di tempat ini atau siapa?”Dokter Irawati tampak sangat serius mendengarkan apa yang dikatakan Siti. Bagaimanapun juga dia tidak ingin mengecewakan orang sekelas Siti dan Darko yang masih deposit uang perawatan untuk Angelina yang sisanya masih sangat banyak. “Saya tidak tahu, orang itu kerja di Rumah Sakit ini atau pasiennya. Tapi yang jelas saya penasaran dengan sosok pria yang saya lihat kemarin itu.” Dokter irawati tampak semakin bingung dengan perkataan Siti, kemudian dia minta informasi lebih lengkap tentang pria paruh baya yang dilihat Siti saat itu. Setelah Siti menceritakan ihwal
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 193. MASA LALU BAMBANG

Bab 193. MASA LALU BAMBANG “Mas Tegar….”Terdengar suara parau dari mulut Siti ketika berhadapan dengan jarak yang sangat dekat dengan Bambang. Meskipun suara Siti tidak terlalu keras, akan tetapi bisa terdengar oleh pegawai Dinas Sosial yang ada di tempat ini. “Tegar? Kenapa wanita ini memanggil Bambang dengan nama Tegar?” “Mas Tegar, apakah kamu mas Tegar kan?” “Mas Tegar? Siapa mas tegar yang ibu maksud?”Bambang yang di panggil mas Tegar oleh Siti tampak bertanya balik dengan wajah penuh dengan kebingungan. “Mas Tegar, ini Siti. Apa mas Tegar lupa dengan Siti?” Mata Siti semakin berkaca-kaca setelah mendengar perkataan Bambang. Pada akhirnya Siti harus mempercayai perkataan pihak Rumah Sakit Jiwa yang sebelumnya merawat Bambang, kalau Bambang memang benar-benar sudah lupa ingatan. Melihat situasi yang kurang kondusif, pegawai Dinas Sosial segera menyuruh Bambang untuk duduk berhadapan dengan Siti hanya terhalang sebuah meja Jati.
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 194. NAPAK TILAS KE UNIVERSITAS

Bab 194. NAPAK TILAS KE UNIVERSITAS “Bu Siti, sepertinya ibu perlu membawa bapak Bambang ini ke tempat-tempat yang dulunya pernah disinggahi sebelum beliau lupa ingatan. Terapi kenangan masa lalunya sangat penting untuk memancing daya ingat otaknya.”Dokter spesialis otak yang memeriksa Bambang memberi saran kepada Siti setelah satu bulan lamanya dilakukan pemeriksaan otaknya dengan peralatan modern dan canggih tetap saja belum bisa menyembuhkan lupa ingatannya Bambang. Siti mendengarkan dengan serius saran dari dokter spesialis otak yang memeriksa Bambang. Setelah pemeriksaan otak Bambang selesai, Siti segera mengajak Bambang untuk jalan-jalan. Bambang hanya diam dan mengikuti kemanapun Siti membawanya pergi, bahkan ketika dia di ajak naik pesawat terbang Bambang tidak banyak bertanya. Akhirnya pesawat yang dinaiki Siti mendarat di bandar udara kota Mandiraja. Ekspresi wajah Bambang terlihat aneh begitu menginjakkan kaki di kota Mandiraja lagi? Bu
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 195. BAMBANG INGAT MASA LALUNYA

Bab 195. BAMBANG INGAT MASA LALUNYA Melihat apa yang dilakukan Bambang, Siti semakin yakin kalau Bambang adalah Tegar suaminya yang menghilang dan berpisah saat muda dulu, saat di kejar-kejar orang suruhan orang tuanya. Tak lama kemudian mereka sampai di kantor Rektor Universitas Mandiraja, karena waktu yang sudah hampir tiga puluh tahun sehingga Direkturnya sudah berganti dan dosennya juga banyak yang sudah pensiun karena usia tua. Rektor dan dosen di Universitas Mandiraja ini kebanyakan usianya sama dengan Siti maupun Bambang, bahkan ada yang lebih muda lagi. Singkat cerita Siti sudah bertemu dengan Rektor dan memperkenalkan diri sebagai alumni Universitas Mandiraja tiga puluh tahun yang lalu. Kemudian Siti juga menceritakan maksud dan tujuan datang ke Universitas ini tiada lain adalah untuk mengembalikan ingatan masa lalu Bambang. Dengan ramah Rektor langsung mengijinkan Siti dan rombongannya untuk tour berkeliling di sekitaran Kampus Universita
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 196. TEGAR DAN SITI MENDATANGI PANTI ASUHAN AISYIYAH

Bab 196. TEGAR DAN SITI MENDATANGI PANTI ASUHAN AISYIYAH Siti yang mendengar suara Bambang yang memanggilnya dengan suara lembut seketika dadanya bergemuruh tidak karuan. Sepasang mata Siti menatap dengan tatapan sayu kearah Bambang yang juga sedang menatap ke arahnya. “Mas Tegar….” “Dik Siti…”Dua manusia berlainan jenis yang usianya sudah tidak tua lagi terlihat langsung berpelukan dengan air mata berjatuhan di sudut mata mereka. Pemandangan yang penuh dengan rasa haru ini seketika membuat kelima pengawal yang berdiri tak jauh dari mereka berdua tampak saling pandang dengan rasa bingung terlihat di ekspresi wajah mereka. “Mas Tegar, Siti selalu merindukanmu…” “Maafkan saya dik Siti…”Dua insan yang sudah cukup umur ini sekarang terlihat seperti sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta dan penuh dengan kehangatan. Siti dan Tegar berpelukan selama tiga puluh menit tanpa mereka sadari, waktu seakan terhenti di sekeliling mereka berdua.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 197. DARKO DAN ANGELINA

Bab 197. DARKO DAN ANGELINA Setelah dipersilahkan duduk oleh Fatimah, Siti segera menceritakan alasan dia datang lagi ke panti asuhan ini. Begitu Fatimah mendengar kisah perjalanan hidup Tegar yang selama puluhan tahun lupa ingatan, seketika ekspresi wajah Fatimah memperlihatkan rasa tidak percaya. “Saya tidak menyangka perjalanan hidup kalian begitu tragis. Tapi sekarang kalian sudah bertemu lagi, saya hanya bisa mendoakan kebahagiaan untuk kalian berdua.” “Terimakasih bu atas doa anda.” “Bu Fatimah, saya juga mengucapkan terimakasih atas kebaikan anda merawat anak kami.”Tegar juga ikut mengucapkan terimakasih atas kebaikan budi Fatimah yang sudah merawat Darko saat masih bayi sambil menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Mereka bertiga kemudian berbincang dengan sangat akrab, seakan mereka bertiga sudah menjadi keluarga. Setelah ngobrol selama satu jam lebih, mereka berdua langsung berpamitan.*** Sementara itu Darko yang tingg
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 198. TEGAR DIPERKENALKAN DENGAN WIDYAWATI

Bab 198. TEGAR DIPERKENALKAN DENGAN WIDYAWATI Begitu memasuki toko, para pelayan yang sedari tadi sudah melihat keributan yang terjadi di pintu masuk langsung menyambut mereka berdua dengan ramah. “Selamat datang di toko kami, maafkan petugas keamanan kami yang tidak bersikap sopan kepada anda.” Angelina hanya mendengus pelan sambil menampakan wajah masam yang membuat pelayan toko menjadi kikuk di buatnya. Tanpa terasa mereka berdua sudah cukup lama berada di toko ini, saat keluar di tangan mereka dipenuhi tas belanjaan. Sementara itu petugas keamanan yang sebelumnya menghina Darko tampak menunduk malu dengan rasa takut terlihat di ekspresi wajahnya.*** Sementara itu di depan pintu gerbang keluarga Mangkusadewo terlihat dua mobil mewah berhenti dan seorang pengawal keluarga Mangkusadewo terlihat sedang bertanya dengan pengemudi mobil yang berada di barisan terdepan.. “Selamat siang. Kalian siapa dan akan menemui siapa?” Sebelum pengawalnya me
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 199. KEJUTAN TAK TERDUGA

Bab 199. KEJUTAN TAK TERDUGA “Iya, sepertinya bapak akan pulang agak malam. Kalian biar saya yang menemani saja, apakah kalian akan menginap di gubuk kami ini?Biar pelayan menyiapkan kamarnya.”Dengan ramah Widyawati menanyakan kepada Siti apakah mereka akan menginap di Mansionnya dengan mengatakan sebagai sebuah gubuk sebagai bentuk rendah hati. “Sepertinya saya akan merepotkan kakak sekali lagi, kami memang ingin menginap beberapa hari di tempat kakak bersama suami saya ini.”Dengan senyum malu-malu, Siti mengiyakan pertanyaan Widyawati. Dia memanggil Widyawati dengan panggilan kakak untuk mempererat persaudaraan mereka. Bukan tanpa alasan Siti memanggil Widyawati dengan panggilan kakak, selain untuk mempererat persaudaraan, juga disebabkan usia mereka jauh berbeda cukup jauh. Usia Widyawati sudah lima puluh lima tahun, sementara itu Siti baru lima puluh tahun sehingga sudah selayaknya dia memanggil Widyawati dengan panggilan kakak. Mereka bertig
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 200. DARKO DICARI KELUARGA WIBISONO

Bab 200. DARKO DICARI KELUARGA WIBISONO Mendengar pembelaan Siti, Darko hanya bisa diam sambil melirik ke arah Tegar yang duduk tak jauh dari Siti. Sementara itu Widyawati hanya mendengarkan saja apa yang sedang dibicarakan Siti dengan Darko. Tentu saja Widyawati sementara ini tidak ingin mencampuri urusan mereka, meskipun Darko sudah dianggap sebagai anak kandung sendiri. Sedangkan Angeline masih belum terlalu mengerti apa yang sedang dibicarakan Darko dan Siti, dia hanya bisa menjadi pendengar yang baik saja. Saat mereka bertiga sedang dalam suasana tegang tiba-tiba terdengar teriakan anak kecil yang mengucapkan salam. “Assalamu’alaikum… nenek, ayah, ibu, Izi pulang..!”Suasana ruang keluarga yang sebelumnya canggung seketika mencair seperti air danau yang tenang tertimpa sepotong batu yang dilempar seseorang. “Wa’alaikumsalam, cucu nenek yang ganteng sudah pulang…”Yang membalas ucapan salam pertama kali tentu saja Widyawati yang sedang tida
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status