Semua Bab Silakan Ceraikan Aku, Tapi Bayar Dulu Utangmu: Bab 21 - Bab 30

39 Bab

Memburuk

"Mencintai itu tidak lagi berbicara tentang obsesi. Sebab hadirnya rasa cinta itu sendiri, sebab keinginan hati atas kebahagiaan seseorang yang dicintai. Entah bisa ia miliki atau tidak, selama orang yang ia cintai bahagia, itu sudah cukup"________________________________"Tolong siapkan pesta untuk besok lusa. Kamu rancang sebaik mungkin. Aku ingin mengadakan pesta untuk ulang tahun putraku lusa," titah Eza pada Yusuf.Yusuf hanya mengangguk, ia bergegas keluar dari ruangan Eza untuk mengurus pelaksanaan pesta lusa. Jika titah sudah turun begitu, seluruh anak buah Eza paham bahwa tuannya tidak lagi ingin berbicara perihal hal lain.Setelah Yusuf keluar dari ruangan, Eza menambahkan sebuah tulisan di kertas yang dibawa Yusuf tadi. Kertas coklat itu kini tidak hanya berisikan link, melainkan jua sebuah pesan penting untuk si penerima nantinya. Terkait kapan ia akan memberikan kertas itu, bergantung pada kondisinya nanti.Eza langsung menyimpan kertas itu di salah satu brankas tersembu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

Permulaan Kepastian

"Assalamu'alaikum, Aisyah... " sapa seorang perempuan dengan suara begitu ceria di seberang teleponnya."Wa'alaikumussalam Ranaaa..." suara yang ditelpon tak kalah ceria."Ais, besok malam kamu ada acara enggak?"Pertanyaan itu membuat Aisyah berpikir sejenak, mengingat-ingat barangkali ada janji besok malam, "InsyaAllah besok aku free, Ran. Kenapa nih?" jawab Aisyah penasaran."Syukurlah, besok ulang tahun Arka, kami mengadakan pesta. Tolong datang ya Ais, ajak juga si Ilyas.. " pinta Rana."Wah.. ternyata si kecil lagi bertambah umur. Oke InsyaAllah aku dan mas datang," Ais menyambut undangan Rana dengan riang. Kini ia jadi tidak sabar membelikan kado untuk Arka."Yay! Kalau gitu see you tomorrow, Ais!"Sambungan telepon itu langsung mati, Ais bahkan belum menjawab ucapan Rana. Namun itu bukan masalah untuknya. Ia langsung meletakkan handphone, dan bergegas turun ke bawah untuk menunggu suaminya pulang. Meski sudah malam, Aisyah tetap merias tipis wajahnya. Ia ingin menyambut suamin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-17
Baca selengkapnya

Kebenaran yang Mencekik

Acara ulang tahun Arka dimulai dengan pembukaan ceria yang dibuka oleh Eza dan Rana. Meski duduk di kursi roda, perempuan itu terlihat begitu anggun dan memesona.Ilyas sesekali mencuri pandang pada Rana. Ia merutuki dirinya sendiri sebab melihat Rana begitu cantik meski hatinya benci atas perlakuan Rana.Usai pembukaan dan segala macam sambutan serta ucapan terimakasih, Eza memulai acara inti, yakni tiup lilin. Di tengah ruangan terdapat kue tart dengan hiasan mewah namun terkesan lucu, cocok dengan usianya yang masih lima tahun.Semua tamu undangan bernyanyi lagu ulang tahun dengan bahagia. Para anak-anak kecil saling tersenyum lebar, ikut berbahagia dengan acara itu.Di sesi meniup lilin, Arka lebih dulu memejamkan mata, seakan membuat permohonan. Usai itu, ditiupnya lilin-lilin itu dengan gembira. Selesai, semua lilin padam. Orang-orang di dalam ruangan kemudian jadi ikut berbahagia."Oke.. sekarang kita potong kuenya.. Sini Papa bantu," ujar Eza sembari menggenggam tangan kecil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-18
Baca selengkapnya

Cinta Tak Sampai

Semalaman Rana tidak tidur, ia menjaga Eza yang barangkali terbangun di tengah malam. Dokter bilang, Eza tampaknya usai berpikir hal berat hingga membuat penyakitnya kembali kambuh."Jika terus seperti ini, terapi yang Pak Eza lakukan tidak akan memberi banyak pengaruh, Bu," jelas dokter Adi yang membersamai perkembangan Eza atas penyakitnya.Kalimat itu jelas membuat Rana takut, ia bahkan bisa menahan lelah dan kantuknya. Terlebih ketika ia melihat sang buah hati menangis sebab melihat ayahnya yang terbaring lemas. Rana benar-benar tak mampu memikirkan segala ketakutannya."Rana, aku pulang dulu. Kamu istirahat ya? Biar Yusuf yang jaga Eza. Nanti sepulang kerja, aku bakal ke sini lagi," ujar Aisyah yang menemani Rana di rumah sakit semalaman."Thanks ya, Ais. Maaf udah banyak ngerepotin sampai kamu harus tidur malam gara-gara jagain Arka.. ""Gak papa, Rana. Aku senang selama bisa membantu. Aku berangkat dulu ya, udah ditunggu mas Ilyas. Jangan lupa kamu istirahat loh ya?" Aisyah ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-19
Baca selengkapnya

Masa Lalu Selesai

"Ais, maaf, aku masih ada rapat sama klien. Malam ini sepertinya aku bakal pulang telat. Kamu bisa pulang sendiri dari RS?"Pesan dari Ilyas itu membuat Aisyah menghela napas berat. Pasalnya ia ingin sekali bertemu dengan suaminya sesegera mungkin. Ia butuh pelukan hangat untuk membuat hatinya semakin damai atas apa yang ia temui.Tapi perasaan itu segera ia hempas, bagaimanapun Ilyas bekerja sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam menafkahi Aisyah.Ia bergegas mengambil handphonenya untuk memesan ojek online, namun sebuah telepon dari nomor tak dikenal lebih dulu mendarat di layar handphonenya. Aisyah mengerutkan kening, ia tidak pernah mendapat telepon dari nomor asing.Ingatannya tiba-tiba jatuh pada beberapa video viral yang ia lihat di media sosial, itu tentang penipuan dari sebuah telepon. Akhirnya Aisyah memilih tidak menerima telepon itu.Usai tak ada lagi gangguan, Aisyah hendak menelpon ojek online. Namun lagi-lagi langkahnya terhenti, Yusuf memanggil namanya dengan wajah pan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-23
Baca selengkapnya

Pilu yang Membekas

Malam semakin menggigil hampa, ruang hati yang semula pilu kini melolong terluka. Perempuan yang namanya seindah mentari, kini membenamkan silu pada kehampaan malam. Di atas sajadah, air matanya mengalir tanpa suara. Dzikrullah terus mengalir dari bibirnya. Hatinya pun ikut melantunkan ketidakberdayaan. Masa lalu? Aisyah tahu itu hanya masa lalu. Kenangan yang menyisakan kekecewaan tanpa jawaban. Harusnya ia tidak perlu memikirkan masa-masa itu kembali, bukan? Ucapan maaf terus ia ucap pada Sang Pengampun. Betapa lemah pertahanannya itu. Kenapa ia harus menangis dengan segala fakta di masa lalu itu? Aisyah terus melantunkan dzikir. Ia takut sekali, jika perasaan itu masih tersisa meski sedikit. Ia takut menodai cinta suci yang ia perjuangkan untuk Ilyas. "Kenapa terasa begitu sakit ketika mengetahui segala fakta itu?" batin Aisyah pilu. Air matanya terus mengalir. Hatinya sesak, "Ataukah rasa itu masih ada meski sedikit?" tanyanya ragu-ragu. Buntu. Tak ada jawaban. Aisyah kembal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-23
Baca selengkapnya

Sisi Gelap Eza

Seminggu berlalu, Aisyah tak menemui Rana lagi sejak kejadian itu. Ia diterpa kesibukan menyambut siswa baru di sekolahnya. Perihal Eza? Dia sudah melupakan semua itu. Berbeda dengan Aisyah yang telah lapang dengan masa lalunya, Eza malah sebaliknya. Ia semakin sering murung, merasa bersalah atas perlakuannya pada Aisyah. Tentu semua itu lakukan ketika tidak sedang bersama Rana. Baginya, Rana yang utama. Perihal Aisyah, ia akan pikirkan ketika tidak sedang bersama Rana. Itu masalah pribadinya.Saat ini, Rana beristirahat lebih awal. Kondisi Eza, sebenarnya tidak bisa dibilang membaik, sebab ia lebih sering mimisan, meski tidak sampai pingsan. Perlakuan Rana yang sekarang lebih ramah terhadap Eza juga menjadi faktor atas tingkat kebahagiaan Eza yang lebih besar dari pada sebelumnya.Lelaki itu tahu bahwa Rana belum bisa mencintainya, tapi itu bukan masalah. Dia akan bersabar. Selama Rana juga selalu berusaha mencintainya, maka tidak ada masalah yang berarti. Sayangnya, meski waktunya b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-27
Baca selengkapnya

Kemantapan Hati

Setelah sampai di club, Yusuf menemukan keberadaan Eza yang terus menenggak minuman keras di bar. Ia segera membopong tubuh Eza ke dalam mobil. Selama perjalanan, Eza terus melantur. Dia bilang Rana perempuan tak tahu diri, tapi dia mencintainya. Dia juga bilang Aisyah perempuan tol*l karena tidak menyadari perasaan palsu Ilyas, tapi kemudian ia akan menangis sebab semua penderitaan Aisyah terjadi karenanya.Yusuf tak merespon apapun, ia sangat tahu watak tuannya yang menjadi tak karuan setelah mabuk. Meski hatinya sedikit ngilu melihat kondisi tuannya yang kembali menginjakkan kaki di club malam."Dia pasti sangat tertekan," batin Yusuf.Setelah sampai di rumah, Yusuf mengantarkan Eza ke kamarnya. Eza menolak, dia bilang kamarnya bukan di sana. Dengan langkah terhuyung, dia menuju kamar Rana. Suara pintu yang terbuka cukup membuat Rana terbangun, ia mengucek matanya yang masih terasa kantuk sembari melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya."Eza?" parau Rana.Lelaki itu tertawa, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-27
Baca selengkapnya

Bertamu

Eza dan Rana bersiap pergi ke rumah Aisyah, mereka telah bersepakat untuk datang di malam hari. Itu waktu yang tepat sebab Aisyah bisa menyiapkan beberapa makanan untuk kedatangan tamunya di sore hari.Rana dan Eza menggunakan baju pasangan, warnanya navy, tampak elegan. Arka jelas ikut, anak kecil itu sangat tidak sabar ingin bermain dengan Aisyah.Perjalanan dari rumah Eza ke rumah Aisyah tidak memerlukan waktu lama, sekitar dua puluh menit. Mereka menikmati perjalanan sembari sesekali bercanda. Tawa-tawa sumringah itu menyiratkan rona cinta. Keluarga kecil itu mulai benar-benar menjadi keluarga harmonis.Setelah beberapa lama menyisir jalanan, mereka sampai di sebuah rumah sederhana dengan nuansa vintage yang menenangkan. Aisyah sudah menunggu di teras. Arka bahkan langsung berlari ke arahnya setelah turun dari mobil."Assalamu'alaikum anak ganteng... " sapa Aisyah sembari merentangkan tangannya, menyambut kehadiran si kecil."Wa'alaikumussalam, tante!! Alka kangen bangett!!" ujarn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-27
Baca selengkapnya

Sebuah Kecurigaan

Malam kadangkala menjadi waktu paling sepi dalam diri seseorang. Merindukan tawa sembari merangkai harapan dalam cahaya bintang. Ia menyimpannya di sana, kerinduan atas kehadiran lelaki yang ia cintai tanpa jeda. Perempuan itu menghela napas berat,"Aku kangen Ilyas, Din," ujarnya lirih.Perempuan yang disapa 'Din' itu mengernyitkan dahinya heran, "Emang suami kamu itu sibuk apa sih, Ais? Baru kali ini loh kalian gak pernah kelihatan bareng selama dua minggu. Biasanya juga si Ilyas tuh nempel banget sama kamu pas lagi berkunjung ke toko," ketus Dinda, sahabat baik Aisyah yang ia percayai mengelola bisnis pakaian muslimnya."Yah, katanya sih ada klien yang mau bangun hotel termewah di kota ini. Itu sebabnya dia sering rapat sampai malam.." Aisyah menyeruput cokelat hangat miliknya. Lampu kuning kafe begitu mendukung suasana hati Aisyah yang sedang temaram."Ck, dimana-mana nih ya, istri tuh lebih penting dari pada klien!" ketus Dinda lalu menyeruput es lemon tea yang sudah terkikis keb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status