Home / Rumah Tangga / Kembalilah Padaku / Chapter 451 - Chapter 460

All Chapters of Kembalilah Padaku: Chapter 451 - Chapter 460

515 Chapters

Bab 451

Albert sedih. Hancur, malah. Dia tidak bermaksud untuk bersikap kasar pada Max, tapi dia sangat kebingungan dan dia tidak paham kenapa Max masih mengungkit masa lalu. Dia sedang berjalan sendirian di tengah malam, tidak ingin tahu apakah dia sudah tersesat atau tidak. Jika dia tersesat, ya sudah, dia tidak peduli lagi.Ada taman di dekat sana, jadi dia memutuskan untuk duduk di salah satu bangku supaya, setidaknya sendirian, di heningnya malam, jauh dari rumah, dia bisa menangis, meratapi, dan memikirkan tentang bagaimana caranya keluar dari lubang tempat dia sedang terjebak sekarang.Namun, dia melihat seorang pria muda lebih cepat darinya dan beranjak duduk di bangku lebih dulu. Meskipun pria muda itu tidak menyadarinya, dia tidak menyukainya, jadi dia menghampirinya.“Hei, kawan. Aku melihat bangku ini lebih dulu,” ujarnya pada pria itu.Tetap terdiam, pria itu mengamati pendatang baru, sementara Albert masih berdiri, menunggu orang itu meninggalkan bangku itu.“Apakah aku bena
Read more

Bab 452

“A … aku punya uang, aku bisa berbicara dengan mereka.”“Kamu tidak bisa berbicara dengan kriminal, kamu mungkin akan mati hari ini.”“Apa yang harus kulakukan?”“Untuk apa seorang pengemis membantumu?” bentak Candra. Albert teringat dia telah memanggilnya pengemis beberapa saat yang lalu. Kloning pengemis, tepatnya.“Baiklah, baiklah, aku mengerti, tapi bukan salahku kamu memakai pakaian pengemis,” bela Albert. Candra memandang pakaiannya sendiri. Dia telah memakai pakaian yang sama seharian ini—dia pergi bekerja, dipecat, pergi menonton pertandingan sepak bola, membeli es krim, dan bahkan menggoda seseorang dengan pakaian itu. Apakah semua orang selalu berpikir dia adalah seorang pengemis?“Kamu bukan pengemis seperti itu, kamu hanya terlihat seperti pengemis yang rapi.” Albert mengangkat bahunya, mencoba meringankan situasi. Sebuah ide mulai terbentuk di kepala Candra.“Ganti pakaianmu dengan pakaianku, tapi diam-diam tanpa diketahui mereka. Lalu, lepaskan semua perhiasan maha
Read more

Bab 453

“Apakah kamu mau melompat dari jembatan?”Albert hampir melompat ketika dia mendengar suara orang persis di sampingnya. Dia telah datang. Ternyata, Albert tidak sebodoh itu.“Aku … kenapa kamu lama sekali?” Albert marah. Pria itu duduk di tanah, masih terengah-engah sehabis berlari ke sana.“Pakaian ini tidak cocok untuk digunakan berjalan-jalan semalam ini di kota ini,” katanya, mengatakan bahwa dia masih diikuti oleh lebih banyak kriminal. Pria muda itu menggali saku jaketnya dan mengeluarkan perhiasan Albert, mengulurkan tangannya pada Albert. “Kurasa ini adalah milikmu.”Albert dengan berterima kasih menerimanya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Itu bukan karena dia memedulikan permata-permata itu, sebagian besar dari mereka bahkan tidak memiliki nilai sentimental, tapi hanya karena orang asing itu telah menepati janjinya dan mengembalikan barang seberharga itu yang bisa dengan mudahnya dia ambil untuk dirinya sendiri. Mungkin orang itu lebih membutuhkannya daripada Al
Read more

Bab 454

Dia berterima kasih. Semua ingatannya dari semalam terbesit di benaknya. Dia bangkit berdiri dan pergi ke tempat suara itu berasal. “Apa yang kamu lakukan?” Albert sedang mencoba menyapu piring yang pecah. Ada kekacauan besar di rapur: telur yang pecah, banyak tepung yang tersebar, dan sebagainya. “Berantakan sekali! Kamu bahkan tidak tahu cara menggoreng telur.” Albert tertawa malu.“Aku akan memesan makanan saja.” Dia berpikir untuk membuat sarapan untuk tamunya sebagai tanda terima kasih karena telah membantunya kemarin, tapi dia gagal total karena dia tidak tahu bagaimana caranya menangani hal-hal seperti itu. Dia meraih interkom, sudah mulai memesan.“Terserah kamu.” Candra mengangkat bahunya dan mengikuti jalan ke tempat kamar mandinya mungkin berada. Di kamar mandi, tidak ada kejutan. Ketika dia melihat begitu banyak alat-alat mewah di sana, dia ingin mengatakan bahwa dia bisa menggunakan kamar mandi itu tanpa bantuan siapa pun, tapi setelah melepaskan pakaiannya dan memasuki
Read more

Bab 455

Ketika mereka merasa siap, Albert memanggil mobilnya. Saat itu sudah larut malam ketika mereka meninggalkan apartemen. Candra sedang mengemudikan mobil Albert karena mobil itu akan menjadi miliknya mulai sekarang. Mobil itu sangat berbeda dari truk lama keluarganya, yang mereka gunakan sewaktu-waktu.“Kamu suka mobil ini, ‘kan?” Albert menaikkan sebelah alisnya dengan penuh arti dengan senyuman kecil di bibirnya.“Ini luar biasa,” ujar Candra seraya mobil itu melaju menyusuri jalanan.“Begitu. Aku akan merindukan anak-anakku.” Dia mengacu pada mobil-mobil yang dia miliki.“Aku akan menikmati mereka untukmu, kamu bisa yakin.” Albert tertawa.“Bagus.” Pertama-tama, mereka akan pergi ke mansion Williams. Lalu, Candra akan menurunkan Albert di rumahnya di komunitas. Begitu mereka tiba, mereka berhenti di tempat yang agak terpencil, tempat mereka bisa melihat mansion itu.“Itu, ya? Wah.” Masih di dalam mobil, mereka sedang memandang mansion itu. “Selain itu, hanya ada tiga orang yang
Read more

Bab 456

Sebenarnya, rasanya cukup menenangkan bisa bangun tidur tanpa kekhawatiran seperti sebelumnya karena dia telah bertukar kehidupan dengan Candra. Dia bisa berpura-pura menjadi pria santai sederhana yang kekhawatiran satu-satunya adalah mencari makan. Itu tidak terlihat sesulit itu.Candra memiliki rutinitas merawat adik-adiknya dan pergi bekerja berbagai macam. Albert merasa dia mampu melakukannya, jadi dia memutuskan untuk mengikuti rutinitas kloningnya tanpa dicurigai keluarga Candea bahwa dia adalah pria yang belum pernah mereka temui sebelumnya.Keesokan harinya, dia sudah menjalankan rutinitas hari kerjanya seperti yang disetujui bersama Candra. Dia tidak akan pernah melepaskan tangan Ariah (adik perempuan Candra) ketika mereka mengantarnya ke sekolahnya. Sekolah gadis itu adalah sebuah pusat komunitas—bukan hal yang aneh bagi siapa pun.“Bu Cantika!” Ariah dengan hangat memeluk seorang wanita muda seraya mereka masuk sekolah.“Oh, tuan putri. Apakah kamu baik-baik saja?” jawab
Read more

Bab 457

“Hari ini panas, ya?” komentarnya sambil membukakan beberapa kancing bajunya.“Tidak juga,” sangkal Melanie sambil menyisir rambutnya yang panjang dan bergelombang di belakang telinganya. “Apakah kamu mau minum? Aku ada kopi.”“Boleh.”Melanie tersenyum dan beranjak ke dapur yang terbuka. Apartemen itu tidak sebesar dan semewah apartemen yang biasa Albert datangi, tapi tempat itu tidak buruk juga. Albert beranjak ke sofa yang nyaman dan duduk di sana. Seekor kucing hitam muncul dari belakang gorden dan mengeong ke arahnya, berlari melewati kakinya. Albert menggendongnya. Dia menyukai kucing.“Nona Bibi menyukaimu. Lihat, aku cemburu,” kata Melanie ketika dia kembali dengan dua cangkir kopi, tapi dia tidak menjelaskan apakah dia cemburu pada kucing yang sedang duduk di pangkuan pria itu atau pada pria yang duduk di sofanya yang memperhatikan kucing itu.“Jangan khawatir, aku bisa memperhatikan kalian semua,” goda Albert dan dia mengedip ke arah Melanie. Melanie terkekeh dan duduk j
Read more

Bab 458

Berada di dalam mobil lama itu sama dengan kebebasan bagi Albert. Dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan kapan pun, tidak ada siapa pun yang ada di sana untuk mengawasinya, tidak ada kamera ataupun paparazi, dan dia tidak perlu memalsukan hal-hal untuk menyenangkan semua orang. Dia menyetel musik rok, menyalakan pengeras suara truk dengan keras, dan beranjak ke komunitas, menyanyi dengan lantang.Kemudian, dia mengambil jalan ke komunitas. Dia sudah hafal rute ke sana. Dia merasa cemas. Dia ingin bisa melihat semua orang lagi, tapi terutama seseorang secara khusus. Dia membawa mobil itu ke sekolah dasar tempat Ariah belajar, langsung pergi ke ruangan tempat Melanie sedang mengajar. Dia mengetuk pintu dengan pelan dan menjulurkan tangannya yang memegang mawar merah yang telah dia beli dalam perjalanan ke sana.Anak-anaklah yang pertama melihat sebuah lengan yang memegang mawar itu, jadi mereka membuat suara-suara tercengang dan terkagum dengan serentak. Albert mengintip ke dalam
Read more

Bab 459

Albert mengunjungi manajer gedung, ingin meminta izin untuk menggunakan terasnya selama beberapa jam. Setelah berbincang dengan singkat, manajer gedung memberikan izin dan Albert pun pergi ke teras.Ketika dia tiba di sana, dia mempersiapkan tempat itu dengan memasang lampu yang tidak terlalu terang tapi akan terlihat di malam hari, meletakkan selimut piknik di atas lantai, dan mengatur hidangan pembuka di samping anggur dan gelas untuk dua orang, dia dan Melanie.Dia mengisi tempat itu dengan kelopak merah dan menyimpan mawar merah untuknya. Itu berhasil di film-film, jadi dia berharap itu akan berhasil baginya juga. Dia membuat jalan dari mawar yang melintasi teras menuju pintu depan supaya Melanie bisa mengikutinya ke piknik kecil yang telah Albert persiapkan untuk mereka berdua.Dia berharap dia bisa melakukan lebih dari itu—mungkin makan malam dengan lilin di salah satu kapal pesiarnya, memesan seluruh restoran mewah hanya untuk mereka berdua, atau menawarkannya sesuatu yang be
Read more

Bab 460

Saat iniAlbertKetika aku berusia 25 tahun, hal-hal tampak lebih rumit dan sebarang, tapi hari ini, ketika aku mengingat masa lalu, aku menyadari bahwa hal terbaik yang pernah terjadi padaku adalah bertemu dengan wanita luar biasa yang sedang duduk persis di sampingku.Kami semua sedang berada di Delfara untuk menghadiri pernikahan. Semuanya berjalan dengan sangat lancar hingga Juan akhirnya menikah dan terlihat sangat berseri-seri. Aku mengerti sekali ketika kita mencintai seseorang, ada keinginan untuk tinggal bersama orang itu selamanya.Aku menggenggam tangan istri cantikku yang berada tepat di sampingku, menyaksikan keseluruhan upacara itu. Melanie terlihat cantik dengan gaunnya dan rambut lurus panjangnya. Wajahnya yang cantik dan indah hanya membuatku makin jatuh cinta padanya.Dia tersenyum padaku, mengusap punggung tanganku dengan jempolnya, menyadari bahwa pada saat itu aku sedang mengingat hari pernikahan kami juga.“Kamu sempurna, cintaku. Kamu terlihat sangat cantik
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
52
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status