Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 501 - Chapter 510

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 501 - Chapter 510

539 Chapters

Bab 501

Emma. Aku benar-benar gugup. Sangat gugup. Jantungku berdegup kencang sampai aku tidak bisa bernafas. Aku menggenggam erat kemudi mobilku saat aku mencoba untuk menenangkan rasa panik yang menyeruak dari dalam diriku. Kalau boleh jujur, aku akui bahwa aku sungguh skeptis sejak berbicara dengan Ava. Perkataanku sungguh merupakan keberanian palsu dari wanita yang saat itu merasakan setruman arus kepercayaan diri yang tidak biasa. Setelah Ava pergi, keberanian palsu itu sirna. Kepercayaan diriku luruh dan aku jadi meragukan keputusan yang kubuat. Aku tersiksa akan itu, bertanya-tanya apakah aku melakukan hal yang benar. Aku meragukan rencana yang mau kulakukan. Aku tidak yakin apakah itu akan membuahkan hasil atau aku akan membuat segalanya memburuk dengan mendorong diriku pada mereka. Akhirnya, aku memutuskan untuk menunda rencanaku. Sejujurnya hal itu mengejutkanku, aku sebelumnya tidak seperti itu. Aku tidak pernah meragukan diri dan keputusanku. Kalau aku menginginkan sesuatu, aku
Read more

Bab 502

Aku iri. Iri bahwa Ava merasakan hal ini bersama Noah. Dia juga memiliki hubungan dekat dengan Guntur. Kenapa aku tidak sadar dari kebodohanku sebelum segalanya sudah terlalu terlambat? Aku hanya bisa berdoa bahwa jika Guntur dan aku tidak bisa sedekat Ava dan Noah, setidaknya kami bisa sampai di mana dia tidak sangat membenciku. “Tidak akan. Aku berjanji,” ucapku lirih dengan kerongkongan tercekat. Dia memberiku tatapan tajam sebelum menoleh. “Noah,” panggilku sebelum dia pergi. Punggungnya seketika kaku, tapi dia melihatku dari sisi bahunya. “Maafkan aku karena sudah memperlakukan ibumu dengan buruk dan mencoba menghalangi ayahmu dengan ibumu. Aku benar-benar minta maaf.”Aku tidak mengharapkannya membalas ucapanku, dan benar saja. Alih-alih, dia beranjak dan meninggalkanku yang berdiri di depan pintu. Sembari menghela nafas, aku bertanya-tanya apakah aku harus masuk atau menunggu Ava kemari dan menyambutku. Ajaran ibuku masih terpatri di benakku bertahun-tahun kemudian. Aku tida
Read more

Bab 503

”Sejak kapan kamu bisa sedewasa ini?” godaku sambil menatapkan bahuku dengannya. “Aku lebih tua, seharusnya aku lebih bijak.”“Kedewasaan datang bersamaan oleh pengalaman, kamu tahu,” ujarnya sambil mengedikkan bahunya dan tersenyum. “Cinta membuat kita melakukan apa yang terbaik bagi anak kita. Jadi, selama kamu dikendalikan oleh cinta, kamu akan selalu menginginkan yang terbaik bagi anakmu, dan kamu akan membuat keputusan berdasarkan itu.”Kami terdiam selama beberapa saat, saat aku mencerna apa yang dikatakannya. Hal itu membuatku tidak merasa menjadi orang gagal saat tahu bahkan Ava memiliki keraguan ketika bagiku, dialah gambaran Ibu yang sempurna. “Ngomong-ngomong, di mana Liliana?” tanyaku sambil melihat sekitar saat menyadari aku belum melihat bocah itu sejak aku sampai. “Dia di kamarnya bersama Rowan. Mereka bermain pesta teh.” Jawabannya ditemani oleh sebuah senyuman. Aku tidak bisa menahan tawaku. “Rowan? Bermain pesta teh?”Kedengarannya aneh. Sangat tidak biasanya, seol
Read more

Bab 504

Aku tidak tahu, tapi entah mengapa, mendengarnya meminta maaf membuat diriku bergejolak akan sesuatu yang tidak bisa kujelaskan, dan bahkan aku tidak tahu apa yang selama ini kutahan. “Ini bukan salahmu, dan tidak ada yang perlu diampuni. Aku juga harusnya menyadari lebih awal bahwa kita itu tidak bejodoh. Cinta kita dulu itu cinta monyet yang tidak akan bertahan selamanya. Astaga, aku tidak benar-benar berpikir kita akan berpacaran kalau bukan karena orang tua kita yang mendorong kita untuk menjalin hubungan.”Rowan tertawa kecil sebelum bibirnya berubah menjadi senyuman miring. “Jadi, kamu juga sadar bahwa orang tua kitalah alasan mengapa kita bersama? Perkataan mereka soal kita akan jadi pasangan serasi dan semua omong kosong itu. Perkataan itu terpatri di benak kita dan karena sering mendengarnya, kita mulai memercayainya.”“Benar. Aku tidak berpikir kita akan berpacaran kalau bukan karena intervensi mereka. Ke mana pun kita pergi, selalu ada orang yang beranggapan bahwa kita sera
Read more

Bab 505

Aku mengambil boks terakhir dan menatap sekeliling ruanganku. Ruangan ini sudah menjadi tempat nyamanku selama dua tahun terakhir. Dekorasi, lukisan, dan furnitur ini. Aku mengubahnya agar menjadi cocok dengan selera wanita dewasa. Di sinilah kamar di mana aku menangis saat aku mengetahui bahwa Rowan tidur bersama Ava. Bertahun-tahun kemudian, di kamar yang sama, aku menjilat ludahku sendiri setelah menyadari seluruh rasa sakit dan derita yang kusebabkan. Ruangan ini menjadi sumber kenyamananku. Satu-satunya tempat di mana aku bisa lari dan bersembunyi. Satu-satunya tempat aku bisa menangis kencang tanpa ada yang menyaksikanku hancur. Kalau tembok bisa berbicara, mereka akan memberi tahu seberapa banyak yang sudah mereka saksikan. Rahasia yang kusembunyikan. Pikiran gelap untuk mengakhiri segalanya. Tapi sekarang, aku sudah siap untuk meninggalkan itu semua. Aku tahu bahwa aku masih akan tidur di sini untuk acara di mana aku harus menghabiskan malam di rumah, tapi entah kenapa, rasa
Read more

Bab 506

Aku terus menatap kakakku. Tiba-tiba aku menyadari bahwa aku begitu tenggelam dalam apa yang terjadi dalam hidupku sehingga aku gagal memperhatikan orang lain di sekitarku.Begitulah depresi. Depresi bisa membuatmu gagal melihat penderitaan orang lain karena terlalu fokus pada dirimu sendiri. Aku telah membiarkan hidup berlalu begitu saja selama beberapa tahun terakhir. Aku tidak terlibat dengan orang-orang di sekitarku. Bahkan, aku menarik perhatian semua orang ke arahku karena mereka begitu khawatir tentang kesehatan mentalku.Aku tidak berhenti untuk memikirkan apa yang sedang Ibu lalui dengan rasa bersalahnya sendiri. Aku tidak berhenti memikirkan Travis, yang membawa beban hidupnya sendiri, ditambah dengan beban perusahaan. Aku tidak berhenti memikirkan siapa pun selain diriku sendiri.Aku merasa sangat buruk ketika memikirkan semua itu. Semua hal yang telah kubuat mereka lalui. Kekhawatiran, kegelisahan, rasa sakit. Aku tahu aku tidak ingin melihat salah satu dari mereka dalam ko
Read more

Bab 507

Aku menatap rumah Ava, dan rumah ini persis seperti yang kuingat. Tidak ada yang berubah, semuanya tetap sama. Aku tahu ini rumah yang berbeda, tapi melihatnya mengingatkanku pada bertahun-tahun yang lalu, saat semuanya berubah setelah Ayah meninggal.Aku ingat datang ke rumahnya untuk melontarkan omong kosong karena aku merasa seperti kehilangan Rowan lagi, dan itu semua salahnya. Ya Tuhan, aku malu dengan omong kosong yang kukatakan dan perbuat padanya. Bagaimana aku memprovokasinya, dan ketika dia bertahan dan melawan balik, aku kembali ke Rowan dan berbohong.Aku cemburu padanya. Cemburu karena meskipun Rowan tidak memperlakukannya dengan baik, dia telah menikah dengannya selama hampir satu dekade. Aku juga merasa kesal karena meskipun Rowan tidak mencintainya, dia tetap setia padanya. Kami tidak pernah tidur bersama saat masih berpacaran, tetapi aku tahu pria. Tidak mungkin dia jatuh cinta selama sembilan tahun itu. Dulu, hatiku terasa seperti tertusuk-tusuk oleh pisau setiap kal
Read more

Bab 508

Di dalam rumah tampak bersih berkilauan. Ava pernah memberitahuku bahwa dia biasanya menyewa seseorang untuk membersihkan rumah ini setidaknya seminggu sekali, jadi aku tidak perlu khawatir harus membersihkannya sendiri. Rumah ini juga sudah sepenuhnya berperabot, karena Ava tidak mengambil apa pun darinya kecuali tempat tidur Noah dan tempat tidur Liliana saat masih bayi. Meskipun rumah ini tidak digunakan selama dua tahun terakhir, tetap terasa hangat dan nyaman. Masih ada kehangatan tertentu yang tertinggal. Ava benar-benar memiliki kemampuan untuk mengubah sebuah bangunan menjadi tempat yang terasa seperti rumah. Penthouse-ku tidak pernah terasa seperti ini. Penthouse-ku terasa dingin. Tempat tinggal biasa, bukan sebuah rumah.Aku tersentak saat Travis masuk membawa sebuah kotak. Dia memberiku tatapan penuh pertanyaan, tapi aku memalingkan wajah dan mengabaikannya. Aku keluar dan menuju mobilnya untuk membawa lebih banyak barang-barangku masuk.Tidak butuh waktu lama bagi kami unt
Read more

Bab 509

Hana“Sejujurnya aku tidak tahu kenapa kamu mau kita ke sini,” keluhku sambil menggosokkan kedua tanganku untuk mendapat kehangatan. “Salahkah aku kalau mau berjalan-jalan dengan istriku di taman?” tanya Gabriel dengan aura riang memenuhi dirinya. Keluhanku tidak berpengaruh untuk meredupkan binar di matanya. Bahkan, sepertinya dia menganggapku lucu. “Di jam bekerja?” tanyaku dengan skeptis dan mataku menatap taman di mana kami berada sekarang. Karena udaranya tengah dingin, hanya ada kami dan beberapa orang saja di sini. “Akulah bosnya, Hana, dan kamu istriku. Kita bisa melakukan apa pun yang kita mau,” ujarnya sambil menggenggam tanganku dengan erat. “Kalau ada yang mempermasalahkannya, ya silahkan saja.”Meskipun kurasakan angin dingin dan fakta bahwa aku tidak mau berada di sini, aku tersenyum, kugunakan rambutku untuk menyembunyikannya.Gabriel terus mengejutkanku dengan kepedulian, cinta, dan perhatiannya. Kalau aku boleh jujur, aku tidak pernah mengira aku akan bisa sebahagia
Read more

Bab 510

Gabriel membeku, dan diam di tempatnya berdiri. Tangannya mengerat serta menggenggam tanganku dengan cengkeraman yang hampir menyakitkan. Aku mendongak untuk melihatnya hanya untuk menemukan matanya terbelalak, keterkejutan terpancar di wajahnya.Aku melihat ke arah bahunya dan menemukan seorang wanita berambut merah sedang menatapnya dengan mata yang dipenuhi air mata yang belum tumpah. Dia tampak emosional. Aku tidak mengerti perilakunya, atau Gabriel.Perlahan, Gabriel terlepas dari kebekuan itu dan berbalik, gerakannya sedikit kaku. Dia hampir seperti robot.“Kinan?”Kali ini, akulah yang membeku di tempatku berdiri. Jantungku berdegup kencang saat namanya menghantam telingaku dan mendarat di otakku. Aku mundur selangkah dan mencoba menarik tanganku dari genggaman Gabriel, tapi dia tidak melepaskannya. Sebaliknya, genggamannya semakin erat.Rambutnya terurai di punggungnya dalam keriting mengkilap yang mengingatkanku pada matahari terbenam. Mata indahnya lebar dan ekspresif, dikeli
Read more
PREV
1
...
495051525354
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status