Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 511 - Chapter 520

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 511 - Chapter 520

520 Chapters

Bab 511

Aku sejujurnya jijik mendengarnya sekarang. Orang gila mana yang tega melakukan itu pada orang lain? Gabriel itu manusia yang memiliki perasaan. Apa yang mereka lakukan pada Gabriel itu benar-benar kejam. “Kamu tahu sisanya,” dia berhenti sejenak sebelum lanjut berbicara. “Ketika kamu membuat diriku dan Paul ada di daftar hitam, hidup menjadi susah. Kami tidak bisa menetap di sini sebab kami bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Kami pergi ke luar negeri, tapi tidak lama kemudian putus. Aku benar-benar minta maaf, Gabriel. Aku minta maaf bahwa aku memanfaatkanmu dan tidak mensyukuri hubungan kita. Saat kita berpisah itulah aku menyadari perasaanku padamu, tapi sudah terlambat. Kamu membenciku dan tidak mau menemuiku.Jantungku berdegup kencang dan nafasku menderu. Meskipun aku merasakan keringat dingin yang mengalir dari punggungku, aku sangat takut. Aku begitu takut bahwa dia akan memilihnya. Ini adalah kesempatannya untuk bersama dengan cinta pertamanya. Aku mencoba untuk menenan
Read more

Bab 512

Emma. Aku berjalan keluar dari mobilku dengan merasa lelah dan seakan energiku terserap habis. Sepatu heels-ku sungguh membunuhku sampai-sampai aku tidak sabar untuk melepasnya dan ambruk di sofa atau tempat tidurku. Hari ini merupakan hari pertama di pekerjaanku. Biar kuberi tahu kalian semua, hari ini sungguh melelahkan. Aku sudah lupa seperti apa beban kerja seorang pengacara. Melupakan seberapa melelahkannya itu. Selama berjam-jam, kalian akan berdiri atau duduk di kursi dan tenggelam dalam tumpukan dokumen yang harus ditelisik.Kebanyakan waktu kuhabiskan dengan meneliti kasus klienku, berikut dengan bukti-buktinya, dan ketika aku sudah selesai, aku merasa seolah aku akan kehilangan kewarasanku. Seolah aku akan menjadi gila.  Di luar dari seberapa melelahkannya hari pertamaku, kembali bekerja membuatku dipenuhi oleh suatu energi yang entah mengapa tidak bisa kujelaskan. Untuk kali pertama dalam dua tahun ini, aku merasa hidup. Aku merasa seperti lahir kembali. Aku merasa bebera
Read more

Bab 513

Guntur tiba-tiba muncul dari gerbang kecil yang tidak kusadari sebelumnya. Dirinya membeku ketika pandangannya jatuh ke arahku. Seorang anak kecil tidak pernah membuatku segugup ini. Aku sedikit limbung saat matanya yang tajam, yang mana sama seperti milikku, menatapku dengan tajam.“Apa yang kamu lakukan di sini?” Dia menggeram dengan alisnya dikernyitkan dan tangannya yang mengepal di sisi tubuhnya. Aku merinding akan tatapan tajamnya yang begitu dipenuhi oleh amarah dan kepahitan. Aku membuka mulutku, tapi tidak sepatah kata pun keluar dari sana. Jantungku berdegup kencang, dan kusadari aku kesulitan untuk bernafas, sebab aku merasa seolah akan tercekik. “G ... Guntur.” Akhirnya aku bisa memanggil namanya, namun perkataanku menjadi terbata-bata saat kusadari aku kesulitan untuk berbicara lancar dengannya. Kedua alisnya terangkat dan rahangnya menegang. Saat melihat dirinya yang melihat diriku dengan penuh kepahitan, membuatku tersadar seberapa banyak lara yang kudera padanya. Be
Read more

Bab 514

“Apa yang kamu rasakan saat melihat Guntur?” tanya Mia. Seperti biasa, matanya begitu ajaib. Menatapku seolah dia bisa melihat sampai menembus jiwaku. Karena aku sudah kembali bekerja, kami harus memindahkan jadwal untuk menyesuaikan jadwal baruku. Kebanyakan sesiku sekarang dijadwalkan antara pukul empat tiga puluh dan enam sore. Aku sudah tahu jawabannya. Aku tidak perlu memikirkannya. Tapi, saat memikirkan hari itu, air mata langsung membanjiri mataku. “Menyayat hati,” lirihku. Aku merasa bahwa perasaanku dipaksa untuk ditarik keluar dari dalam diriku. Ditarik keluar dari sisi terdalam jiwaku. Aku mencoba untuk menahan isakan yang akan lepas, tapi percuma saja. Aku menangis begitu keras sampai aku kesulitan untuk bernafas. “Bagaimana bisa?” tanya Mia sambil mengulurkanku tisu. Aku menerima tisu itu dan menyeka air mata yang membanjiri wajahku. Tapi percuma saja, sebab air mata itu terus mengalir layaknya air terjun. Aku merasa marah pada air mata itu sebab mereka terus berjatu
Read more

Bab 515

Calvin. Aku melihat video yang dikirimkan Anjani padaku dan tertawa perlahan saat melihat seberapa lucunya itu. Dia mengirimkanku video hewan lucu secara acak, sebab dia tahu bahwa video ini akan membuatku tertawa. Tidak satu hari pun terlewatkan tanpa dirinya yang mengirim satu atau dua video. Kalau boleh jujur, aku mendambakan untuk melihatnya dari percakapan kami. Segalanya di antara kami sempurna. Di luar Emma, aku belum pernah seserius ini soal wanita sebelumnya. Memang, aku sudah mencoba untuk melupakaannya ketika aku masuk kuliah, tapi yang kulakukan hanyalah sekedar tidur dengan wanita secara asal, alih-alih melupakan Emma. Jangan lihat aku seperti itu. Semua gadis yang kutiduri sebelum Emma tahu batasan. Mereka tahu bahwa tidak akan ada apa-apa di antara kami, hanya kesenangan semata. Aku sudah membuatnya begitu jelas sebelum tidur bersama mereka. Mereka mengerti dan menerimanya. Hidup sungguh simpel sampai Emma dan aku kembali bertemu. Setelah kali pertama aku tidur denga
Read more

Bab 516

Aku melipat tanganku di atas meja dapur. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan atau berkata apa setelahnya. “Bagaimana rasanya?” tanyaku setelah beberapa saat. “Aku tidak tahu. Aku berbicara pada Noah dan dia berkata padaku bahwa dia juga meminta maaf padanya karena sudah mencoba menghalangi hubungan Paman Rowan dan Tante Ava.”Wow. Aku terkejut mendengarnya. Sepertinya, Emma sudah mencoba untuk meminta maaf pada yang telah disakitinya, termasuk anak-anak yang biasanya diremehkan oleh orang lain. “Dia juga meminta maaf padaku, beberapa minggu yang lalu,” ujarku. “Lalu, bagaimana rasanya?”“Oh, apakah kamu sedang berperan jadi orang tua?” ujarku sambil tertawa kecil. “Tapi, kita sedang tidak membicarakan diriku. Kamulah yang Ayah khawatirkan.”Dia menghela nafas. “Aku tidak tahu. Aku masih marah padanya dan merasa sakit. Dadaku sesak saat memikirkan bagaimana sakitnya dulu saat dia tidak mau berurusan denganku.”“Ayah mengerti itu, anakku. Kamu juga berhak untuk marah. Tidak ada y
Read more

Bab 517

Hana. Aku memandang sekitar, mencoba untuk memastikan segalanya sudah sempurna. Kami sudah berada di rumah kami yang baru hari ini, dan kami memutuskan untuk menghelat pesta peresmian bagi rumah baru kami. Bukan pesta besar, kami hanya akan mengundang teman dekat dan keluarga. “Apakah semuanya sudah siap?” tanyaku pada koki. Koki itu terpesona akan rumah ini dan jatuh cinta pada dapur ini. Seperti yang kukatakan sebelumnya, dapur kami ini mimpi bagi setiap koki. Kalau bukan karena dia harus pulang ke rumah untuk keluarganya, aku bersumpah bahwa dia pasti akan tidur di sini. Maksudku di dapur, bukan di rumah ini. “Ya,” jawabnya sambil tersenyum. Matanya berbinar akan kebahagiaan dan keantusiasan. “Semuanya sudah siap.”Seperti yang sudah kukatakan, pestanya tidaklah besar. Hanya akan ada orang tuanya Gabriel, Rowan dan Ava, Travis dan Ruby, Calista dan Reapeer, Noah, Liliana, Guntur, dan Shella. Bel pintu berbunyi, dan aku meninggalkan dapur untuk membukanya. Lilly masih bersiap-si
Read more

Bab 518

“Ro!” seru Ava. “Dia akan tetap polos dan suci sampai rambutnya memutih nanti. Akhir dari cerita.” Setelah itu, dia berjalan menjauh sambil menghentakkan kakinya. Pemikiran bahwa Liliana akan berhubungan badan suatu hari nanti jelas mengganggunya. Ava menoleh ke arahku. “Aku tidak mengerti! Bagaimana bisa pemikiran bahwa Liliana berhubungan badan begitu mengganggunya, padahal kita juga melakukan hal yang sama sepanjang waktu? Aku juga putri orang lain, dan dia masih meniduriku!”Aku terkekeh sambil mengusap lengannya dengan lembut untuk menghiburnya. “Jangan khawatir, aku rasa semua pria sama saja jika menyangkut putri mereka. Gabriel mengatakan hal yang hampir sama tentang Lilly ... Ethan juga akan bereaksi serupa, begitu pula Reaper kalau mereka punya anak perempuan. Ayahku dulu sering bilang bahwa dia tidak akan pernah mengizinkan anak laki-laki mendekatiku, dan aku yakin kalau kamu tanya ayahmu, dia pasti berpikir hal yang sama saat kamu lahir. Bahkan, aku tahu dia mungkin benci
Read more

Bab 519

Aku punya salah satu produk mereka, dan merupakan produk kesukaanku. Yah, dulunya, sebab aku tidak lagi menggunakannya sekarang saat bersama dengan Gabriel. Ah, kalian pasti tidak akan menyadari perbedaan saat memakainya. Rasanya seperti kelamin pria sungguhan. Mereka punya alat lain, tapi dildo merekalah yang kesukaanku. “Yah, butuh banyak riset, dan kami semua berperan. Sungguh menyenangkan meneliti dan bereksperimen,” imbuh Ava dengan senyumannya.“Karena kamu menyukai produk kami,” ujar Ruby sambil tersenyum miring. “Bagaimana kalau kamu jadi mitra?”Aku mengerutkan kening sambil memikirkan tawarannya. “Aku tidak tahu. Gabriel sudah mengembalikan perusahaan keluargaku. Bukankah terlibat dengan perusahaan alat bantu seks bisa merusak citranya? Kamu tahu betapa angkuhnya orang-orang bisa jadi.”“Jangan khawatir,” Ava menenangkan. “Kami semua semacam mitra diam. Kami punya CEO dan wakilnya, tapi mereka hanya menjadi wajah perusahaan. Kami yang menjalankan semuanya, tentu dengan bant
Read more

Bab 520

Gabriel.Kami melihat Ayah kami pergi, langsung menuju ke arah Ibu kami. Menurutnya, kami membosankan, jadi dia memilih Ibu kami, yang katanya lebih menyenangkan daripada kami.Begitu dia berada di luar jangkauan pendengaran, Travis berbalik ke arah kami dengan alis mengernyit.“Aku tidak mengerti kenapa dia ada di sini,” gerutu Travis sambil menatap tajam Reaper.“Ada masalah?” tanya Reaper. Meskipun nadanya tenang, tidak dipungkiri auranya diselimuti oleh aura berbahaya. Tatapan matanya yang berkilat, meskipun terlihat tenang dan terkendali, sudah cukup jadi peringatan bahwa tidak seorang pun seharusnya macam-macam dengannya. Dia adalah ancaman yang nyata, tapi sahabatku terlalu bodoh untuk menyadari itu. Untuk menyadari bahwa Reaper bukan orang lemah, meskipun sekarang dia tampak tidak berbahaya.“Ya, aku punya masalah!” Travis menggeram. “Kamu membunuh ayahku, dan berani-beraninya kamu kemari?”“Aku di sini bersama tunanganku. Apapun masalahmu itu, selesaikanlah sendiri.”Rowan da
Read more
PREV
1
...
474849505152
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status