Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 431 - Chapter 440

458 Chapters

Bab 431

Nada suaranya yang tegas membuat siapa pun yang mendengarnya tidak bisa mendebatnya. Mereka yang mendengarnya harus setuju. “B ... Baik, Pak Wijaya,” ucapnya sambil terbata-bata. Raut wajahnya dihiasi oleh ketakutan akan ancamannya. “Sekarang, kembalilah bekerja. Kamu tidak dibayar di sini untuk mencari teman untuk bisa dimanfaatkan.”Pipinya merona karena malu sebelum dia berbalik badan dan bergegas menjauh. Orang di sekeliling bersikap seolah-olah mereka tidak melihat kejadian itu. Setelah itu, dia mengarahkanku ke dalam lift dengan lembut. Setelah pintunya tertutup, aku menoleh padanya. “Kamu dan kembaranmu kadang bisa begitu menakutkan,” ujarku dengan jujur. Aku sudah mendengar mereka. Mendengar soal duo dari Keluarga Wijaya. Bahkan orang tuaku takut akan mereka dulu, dan mereka bahkan saat itu belum berusia dua puluh tiga tahun. Mereka dengan mudah bisa membuat orang merasa terintimidasi. Mereka yang berani macam-macam dengan kembaran itu, tidak akan pernah pulih. Maksudku, a
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 432

“Sudah diputuskan, Shella dan aku sekarang teman baik,” ujar Lilly saat dia berjalan masuk ke dapur di mana aku tengah minum kopi saat koki kami menyiapkan sarapan. Hari ini hari Sabtu, jadi aku tidak bekerja dan dia libur sekolah. Hari ini kami hanya bersantai dan bermalas-malasan di rumah dan merilekskan diri. Setelah hari sibuk di kantor, aku perlu istirahat. “Wow, kamu sangat menyukainya ya?” tanyaku sambil menyesap kopiku dan mencoba menyembunyikan senyumanku. “Tentu,” ujarnya sambil duduk di meja bar sebelum mengambil sebuah pisang. “Ada banyak persamaan di antara kami. Dia suka menjelajah dan membaca sepertiku.”Ketika pertama kali dia mengatakan Shella, aku tidak berpikir mereka akan menjadi sepasang sahabat. Aku seharusnya tidak terkejut akan itu, sebab Lilly selalu membicarakannya setiap hari saat makan malam. Putri tercintaku tidak pernah memiliki sahabat. Seperti yang kukatakan, dia tidak berhubungan secara dekat dengan teman-temannya di sekolah lamanya. Aku tidak meng
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 433

“Bukankah itu gadis yang dibenci oleh Noah?” tanya Gabriel sambil menaikkan alisnya. Aku terkejut akan pertanyaannya, jadi aku melontarkan pertanyaan, “Kamu mengenalnya?”“Iya. Aku ingat Noah mengundang semua orang, kecuali dia ke pesta ulang tahunnya. Ava tidak menyukai idenya dan mereka sempat bertengkar hebat karena itu. Noah akhirnya mengalah, yah namanya juga Ava, dan dia mencintai ibunya. Shella datang ke pesta, tapi Noah mengabaikannya sepanjang waktu. Dia menghabiskan waktu di pesta dengan menjelajah atau menempel ke Ava.”Lilly, seperti biasanya, memutar bola matanya sebelum berkata. “Noah membencinya hanya karena Shella menyukainya. Aku tidak mengerti itu, tapi dia keren dan aku menyukainya. Kemarin kami resmi menjadi sahabat baik.”Gabriel tersenyum hangat padanya. “Kamu boleh mengundangnya menginap di sini kapan pun, Lilly. Apa pun buatmu.”Kali ini akulah yang memutar bola mataku. Gabriel jelas akan memanjakan Lilly. Syukurnya, aku akan ada di sini untuk memastikan dia ti
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 434

“Iya, Ayah,” jawab Lilly dengan senyuman manis sebelum kembali terfokus pada bukunya. “Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa lagi dalam beberapa jam ke depan.”“Manjakan dirimu, Hana. Kamu juga boleh ke pergi ke spa kalau mau,” ujar Gabriel dari belakangku. Aku hanya melambaikan tanganku padanya sebelum masuk ke lift. Beberapa menit kemudian, aku menuju ke mall. Kami sampai di mall dan aku keluar dari mobil sebelum berterima kasih pada supir. Aku mulai dari lantai pertama dan kemudian naik ke setiap lantai. Aku memutuskan untuk menunda spa, aku hanya akan berbelanja hari ini lalu kembali pulang. Beberapa jam kemudian, tanganku sudah penuh oleh tas belanjaanku dan aku belum menemukan sesuatu untuk dipakai kencan malam ini. Aku memutuskan untuk beristirahat sebelum aku lanjut. Aku menemukan sebuah kafe kecil yang terlihat nyaman. Sepertinya ini tempat yang tepat untuk minum milkshake di udara panas ini. Sial, aku hanya mau segera meletakkan tas belanjaan ini. Supir kami berkata dia tid
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 435

“Sedangkan Ibu dan Travis, mereka memperlakukanku seperti sampah selama bertahun-tahun. Kalian paham, ‘kan? Setelah bertahun-tahun bertahan dengan mereka yang memperlakukanku seolah aku ini bukan siapa-siapa, menurut kalian siapa yang bisa dengan mudah untuk dimaafkan? Yang menyakitimu selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun?”Dia berhenti sejenak untuk mengambil nafas lalu melanjutkannya. “Untuk Keluarga Rowan, tidak mudah untuk memaafkan mereka, tapi akhirnya kami berbaikan. Ternyata mudah untuk melupakannya, sebab bagaimanapun juga, pasti mereka memihak pada Rowan. Aku bukan keluarganya mereka, jadi untuk apa mereka membelaku? Bukannya aku menganggap apa yang mereka lakukan itu benar. Mereka biasanya hanya mengabaikanku saat kami masih bersitegang.”Dia menyesap minumannya sebelum kembali melanjutkan. “Ibu dan Travis yang seharusnya merupakan keluargaku, ternyata malah mengalihkan perhatian mereka dariku. Selama bertahun-tahun mereka memperlakukan seperti orang asing. Selama berta
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 436

Serius, aku benar-benar gugup. Aku menjerit dalam hati, dan aku tidak tahu cara untuk menenangkan diriku. “Bagaimana penampilanku?” tanyaku pada ketiga wanita yang sedang berada dalam panggilan video denganku. Lucu sekali kalau dipikir-pikir, sebab aku langsung cocok dengan mereka. Aku belum pernah memiliki teman perempuan sebelumnya, tapi Ava, Ruby, dan Calista langsung bisa menjadi temanku. Aku terkejut bahwa hubungan pertemanan kami mengalir begitu saja dan mudah sekali bagiku untuk membuka diri pada mereka.Ketika aku memberi tahu mereka bahwa aku akan berkencan bersama Gabriel, mereka langsung merasa turut antusias dan bahkan membantuku dalam memikirkan riasan wajahku dan tatanan rambutku saat kencan nanti.“Menggoda sekali,” sahut Ava dengan senyuman di wajahnya. Ruby lalu turut bersuara setelahnya, “Seksi.”“Aku akan menidurimu kalau aku lesbi,” ujar Calista dengan serius dan perkataannya membuatku tertawa. Teman baruku membantuku berbelanja untuk gaunku. Ketika mereka menge
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 437

Aku ingin Lilly merasakan jatuh cinta. Aku ingin dia merasakan dalamnya jatuh cinta dan memikirkan seseorang suatu hari nanti. Aku memang sedih bahwa Eddy meninggal, dan aku masih merindukannya, tapi kalau kami masih tetap menikah, aku pasti akan menghancurkan anggapan Lilly akan pernikahan dan cinta. ‘Bukankah kamu tengah melakukan hal yang sama sekarang? Ingatlah, kamu juga terikat dengan pernikahan kontrak,’ ujar sebuah suara di benakku. Aku menepis pemikiran itu dan fokus pada Lilly saat Gabriel berjalan kemari. Langkahnya terhenti saat pandangannya menuju ke arahku. Rahangnya ternganga, dan dia terlihat seolah telah berhenti berfungsi. “Ayah akan menelan lalat, kalau Ayah tetap membuka mulut Ayah,” ujar Lilly sambil tertawa kecil. Aku tersenyum saat dia berusaha untuk mengendalikan dirinya. “Kamu terlihat cantik, Hana,” ujarnya sambil menelan ludah. “Terima kasih.”Pendapat ketiga temanku ternyata benar adanya soal gaun ini. Pandangan Gabriel mengamati lekukan tubuhku dengan
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 438

“Lalu, apa yang kamu inginkan? Sebab kamu membuatku benar-benar bingung,” ujarku padanya dengan sejujur-jujurnya.“Kamu. Aku menginginkanmu, Hana.”Aku menarik tanganku darinya dan menegakkan diriku di kursiku sembari memandangnya dengan penuh kecurigaan. “Kamu tahu kalau kamu terdengar tidak bisa dipercaya saat ini, ‘kan? Kamu dulu tidak menginginkanku. Kamu tidak pernah menginginkanku dan bahkan berusaha sekerasmu untuk menghancurkan segalanya. Bagaimana bisa kamu mengharapkanku untuk memercayaimu, saat kamu secara tiba-tiba berkata menginginkanku?”Apa aku salah kalau mencurigainya? Bahwa aku mencurigai maksud dirinya yang sebenarnya? Bahwa aku takut dia hanya tengah memengaruhiku untuk tidur dengannya? Bahwa dia hanya mempermainkanku? Aku tidak yakin aku akan bisa mengatasinya kalau itulah yang terjadi. Aku akan hancur berkeping-keping. Dia menatapku dengan intens. Pandangannya terus menatapku selama beberapa menit seolah dia mencoba untuk menyusun kalimat yang tepat. “Aku tidak
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 439

EmmaAku ada di dapur untuk sarapan, tapi makananku tidak bisa dengan mudah kutelan. Setiap kali aku mencoba untuk menelannya, makanan itu seolah tersangkut di tenggorokanku, sebab aku merasa gugup dan cemas. “Apakah kamu baik-baik saja?” tanya ibuku ketika aku akhirnya menyerah dan membiarkan garpu dan pisau terjatuh dari genggamanku. “Aku tidak tahu, Bu. Aku gugup.” Suaraku bahkan terdengar gemetar bahkan dalam pendengaranku sendiri. Ya Tuhan. Apa yang kupikirkan? Apakah ini jalan yang bagus? Apakah aku siap untuk ini atau aku akan memperburuk segalanya?Pertanyaan itu terus menghujani benakku saat kupandang jijik makananku. Selera makanku sangat memburuk selama beberapa bulan belakangan, tapi hari ini malah lebih buruk lagi. Ibu menggenggam tanganku pada tangannya sebelum mengelusnya dengan lembut. Sorot matanya melembut saat memandangku. “Ibu tahu ini menakutkan, sayang, tapi kamu harus melakukannya,” ujarnya dengan lembut dan senyuman. “Ini demi kebaikanmu sendiri. Kamu tidak
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 440

Aku memainkan jemariku sembari menunggu terapisku selesai dengan pasiennya sekarang. Aku sungguh tergoda untuk kabur, tapi itu hanya akan membuatku terlihat seperti pengecut. Aku sudah lelah menjadi seorang pengecut. Ponselku berdering dan membuat benakku teralihkan. Aku menghela nafas lega, merasa bersyukur dan senang akan interupsi ini. Bahkan tanpa mengecek siapa yang menelepon, aku menggeser layar dan menerima panggilan itu. “Apakah kamu sudah di sana?” Suaranya terdengar dari teleponku. Aku tidak perlu menebak siapa itu. Suaranya sudah terpatri di benakku. Aku akan langsung mengetahuinya, bahkan di mimpiku. “Halo juga,” balasku dengan sarkastik dan aku bersandar di kursi, aku merasakan diriku mulai tenang. Ruangan ini dicat dengan warna oranye hangat. Mungkin kalian akan menganggapnya jelek, tapi sungguh, ini tidaklah jelek. Ruangan ini membuat suasana ruangan ini hangat. Lalu, ruangan ini juga mengingatkanmu akan suasana matahari terbenam. Warna bukan hanya yang membuat rua
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more
PREV
1
...
414243444546
DMCA.com Protection Status