Ya, aku tidak mungkin salah. Jelas itu Sheva. Tapi untuk apa wanita itu memantauku dari kejauhan. Dan bukan hanya dia, tak jauh dari sana, dua orang pria juga tengah memperhatikan wanita itu dengan mata waspada.Tapi begitu melihat Arvan, dua orang yang duduk di atas motor langsung mengangguk dan pergi.“Bu Zea, ada apa?” tanya Arvan tiba-tiba sudah mendekat. Mungkin melihatku yang sejak beberapa saat lalu bergeming di depan warung.“Arv, kamu mengenal mereka?” tunjukku dengan isyarat ke sebrang jalan.Arvan melihat ke kejauhan. Dia mengangguk pelan. “Tenanglah. Mereka orang yang kusuruh untuk mengamankan kalian dari teror tak diinginkan.”“Mengamankan?” Dahiku mengernyit saat Arvan mengangguk singkat, “ya, kamu ingat teror di rumahmu? Itu atas suruhan seseorang yang iri dan tak membiarkan hidupmu tenang. Jadi, aku menyuruh mereka memantau situasi. Dan terbukti belakangan ini tak ada yang berani mengusik kalian, ‘kan?”“Jadi, kamu sudah mengetahui siapa saja orang yang berkeliaran da
Terakhir Diperbarui : 2024-05-15 Baca selengkapnya