Belum sempat Nayla menjawab, suara ketukan pintu membubarkan perseteruan mereka."Tuan, paramedis sudah tiba."Nayla mendorong tubuh Zavier lalu segera melanjutkan, memakai pakaiannya, "aku sedang sakit. Pergilah!"Zavier mengamati Nayla dengan wajah yang penuh keraguan, hatinya bergejolak antara kemarahan dan kepedihan. Dengan berat hati, dia mundur beberapa langkah, memberikan ruang pada Nayla untuk berpakaian."Tapi Nayla, kita perlu bicara—" Zavier mulai, tapi Nayla sudah memotongnya."Tak ada lagi yang perlu dibicarakan," jawab Nayla dengan nada tegas, namun penuh kesedihan. "Aku hanya ingin diriku sendiri saat ini.""Perceraian ini memang sudah harus terjadi dan aku sudah siap memberikan Joen untukmu, memangnya apa lagi yang kamu inginkan selain itu?"Zavier menatap Nayla yang sudah merebahkan tubuhnya di ranjang dengan tatapan penuh penyesalan. Rasa bersalah menyelinap dalam dirinya, membuatnya merasa seolah dia adalah pe
Last Updated : 2024-08-26 Read more