Lahat ng Kabanata ng Cinta Tak Berbalas: Aku Ingin Cerai Darimu!: Kabanata 21 - Kabanata 30

477 Kabanata

Bab 21. Perlawanan Nayla

"Kurang ajar! Perusahaan kecil seperti ini hanya sampah di mata kami, perempuan yang tidak bersedia menjual harga diri!" Nayla menginjak kaki David lalu manarik dan memutar tangan pria itu ke belakang. "Tolong!! Lepaskan! Wanita gila!" teriak David dengan suara melengking karena kesakitan. "Ini sakit sekali!" "Tolong!" jeritnya. Nayla tertawa puas karena giliran pria itu yang berteriak dengan keras. Pada saat yang sama, petugas keamanan di gedung itu masuk ke dalam ruangan akibat laporan terjadinya keributan di dalam kamar interview tersebut. Beberapa pria itu terlihat bingung karena yang terlihat oleh mereka adalah David yang sedang dipukul habis-habisan oleh Nayla. Melihat beberapa petugas keamanan yang tentu saja dia kenal dan untuk melindungi namanya sendiri, David segera melontarkan fitnah kepada Nayla. "Dia wanita gila, mengandalkan kecantikannya untuk merayu saya agar saya memberikan pekerjaan kepadanya." David berkata-kata sambil berlindung di balik tubuh salah seoran
last updateHuling Na-update : 2024-04-17
Magbasa pa

Bab 22. Suasana canggung

Bagaimana tidak? Wanita itu terlihat begitu mengagumkan dengan kecantikan yang alami. Nayla membalas tatapan dari Michael sambil memiringkan kepalanya sedikit lalu melihat dirinya sendiri. "Ada yang aneh pada diriku? Hum, kemejanya terlalu besar ya?" tanya Nayla dengan wajah lugu dan merasa canggung. "Oh, tidak." Michael segera memalingkan wajahnya yang sudah memerah sebagian. "Gila, dia terlihat masih cantik seperti dulu," gumam Michael dalam hati. Nayla mengikuti langkah pria itu sampai menuju ke ruang tengah dengan maksud ingin duduk di sofa. Namun, tiba-tiba Michael berbalik dan tanpa sadar, Nayla tidak sempat menghentikan langkahnya sehingga tubuhnya menabrak dada bidang milik pria itu."Eh, maaf!" "Aduh," pekik Nayla. Wanita itu hanya setinggi bahu Michael sehingga kepalanya menabrak keras dan hampir terjungkal ke belakang karena berusaha menghindar. Untung saja Michael buru-buru meraih pinggang ramping miliknya agar Nayla tidak terjatuh. "Eh ..." Suara Nayla tersangkut
last updateHuling Na-update : 2024-04-17
Magbasa pa

Bab 23. Salah paham

Nayla menghela nafas dalam-dalam, merasa tegang saat dia menghadapi Zavier. "Dia Zavier?" tanya Michael. Suami Nayla tidak menyebut nama sama sekali pada pertemuan awal mereka. Michael baru tahu bahwa pria tampan itu bernama Zavier. Nayla mengangguk dengan rasa gelisah yang terpancar jelas di wajahnya. Michael turun dari mobil dan memberikan senyum kecil kepada Nayla, memberi isyarat kepadanya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun, dia juga agak ragu untuk menghadapi Zavier. Dengan hati-hati, Nayla berjalan mendekati Zavier, mencoba menyapa dengan suara yang tenang. "Zavier. Mengapa kamu masih di sini?" Zavier membalas dengan senyuman tipis, "jadi, ini yang kamu lakukan sejak tiba di sini?" "Memangnya apa yang sudah kulakukan?" Nayla balik menantang perkataan yang terdengar seperti sedang menuduhnya melakukan sesuatu yang tidak baik. Zavier memang sudah tampak marah mulai dari saat melihat Nayla turun dari mobil, ekspresinya tidak dapat ditebak, dan bibirnya menyeringai dala
last updateHuling Na-update : 2024-04-17
Magbasa pa

Bab 24. Tuduhanmu tidak nyata!

"Apa maksudmu?" Nayla membulatkan kedua matanya. Belum sempat Zavier menjawab sesuatu, ponsel di kantongnya berdering. Zavier menatap dingin layar ponsel tersebut dan Nayla bisa melihat nama yang tertera adalah Sefia. "Angkatlah, aku pergi mandi dulu." Nayla segera bangkit dari tempat duduknya, tetapi Zavier menahan tangannya. "Diam di sini," ujarnya dengan ketus. Nayla duduk kembali dengan enggan sementara Zavier mengangkat panggilan. "Sayang, di mana kamu?" Suara Sefia di seberang panggilan terdengar manja dan membuat Nayla merasa tidak nyaman mendengarnya. Nayla segera membuka layar ponselnya sendiri dan memainkan permainan online. Zavier melirik Nayla dengan tatapan dingin lalu menjawab Sefia dengan suara ketus. "Sedang bekerja. Aku akan mencarimu besok." Klik! Panggilan ditutup secara sepihak dan Zavier mematikan rokok dengan menekannya ke asbak rokok yang berada di atas meja. "Kamu ikut saya kembali besok pagi," ujar Zavier dengan suara datar. Nayla menggelengkan kepala
last updateHuling Na-update : 2024-04-18
Magbasa pa

Bab 25. Cari masalah saja

Nayla memijit kepalanya yang terasa berat, memikirkan apa yang harus dia katakan kepada Zavier nantinya pada saat makanan diantar ke depan rumahnya? Hanya butuh lima belas menit dan pintu depan diketuk oleh seseorang yang mungkin adalah sang pengantar makanan yang dipesan Michael. Nayla buru-buru keluar untuk membuka pintu dan menerima pesanan. Sekotak makanan dan bungkusan plastik dan sebuah buket bunga yang dipegang oleh Michael sendiri dengan senyuman ramah di wajahnya membuat Nayla terpaku di tempatnya berdiri. Sementara itu, di dalam kamar, Zavier juga mendengar suara ketukan pintu depan. Dengan langkah yang cepat, dia keluar dari kamar dan bergegas menuju pintu depan. Namun, ketika dia melihat siapa yang berada di depan pintu, ekspresi wajahnya berubah menjadi campuran antara keheranan dan ketidakpuasan. Ada Michael, berdiri di depan pintu dengan senyuman ramah di wajahnya, memegang sebuah bungkusan makanan dan sebuah buket bunga. Ekspresi wajah Zavier menjadi tegang saat di
last updateHuling Na-update : 2024-04-18
Magbasa pa

Bab 26. "Teman?"

Baru selesai makan, dering ponsel Zavier kembali menganggu pria itu. Zavier mengangkatnya sambil melangkah menuju ke kamar. Samar-samar, Nayla tahu bahwa yang menghubungi Zavier sudah pasti Sefia. "Itu 'temanmu' dan kamu boleh 'berteman' sampai sayang-sayangan!" gerutu Nayla sambil membereskan sisa makanan dan bersiap membuang sampah ke luar rumah karena dia memang mempunyai kebiasaan membuang ke samping pintu depan. Melihat buket bunga yang ditinggalkan di depan rumah, Nayla buru-buru mengambil ponselnya dan mencari nomor telepon Michael. Dengan hati yang berdebar-debar, dia mengetik pesan singkat untuknya, menyampaikan permintaan maaf atas insiden tadi dan menyatakan rasa terima kasih atas bantuan dan perhatiannya serta untuk buket bunga yang indah. Nayla mengambil buket tersebut dan mencium wangi bunga mawar yang indah. Zavier tidak pernah memberikan bunga untuknya. Kedua mata Nayla kembali berkaca-kaca. Dia sungguh tidak mengerti, apa yang ada dalam tanggapan Michael dan bagai
last updateHuling Na-update : 2024-04-18
Magbasa pa

Bab 27. Aku ingin bercerai darimu!

Entah berapa lama mereka terlelap, namun dalam dunia mimpi mereka, tidak ada beban, tidak ada ketegangan, hanya ada kedamaian dan ketenangan yang membawa mereka jauh dari kenyataan yang penuh dengan kekacauan. Di dalam pelukan malam yang sunyi dan musik yang mengalun indah, Nayla dan Zavier menemukan ketenangan yang mereka cari, meskipun hanya untuk sesaat. Keesokan paginya, ketegangan masih terasa di udara. Nayla dan Zavier bahkan tidak sempat untuk sarapan. Dengan diam-diam, mereka bersiap-siap untuk pergi, menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan untuk perjalanan ke Jakarta. Setiap gerakan mereka dipenuhi dengan ketegangan yang tegang, seolah-olah keheningan di dalam rumah itu mampu menyembunyikan segala ketidaksepakatan yang terpendam. Tanpa banyak bicara, mereka berdua bergegas menuju mobil, menyelipkan diri ke dalam kesunyian yang memenuhi ruang mobil. Meskipun mereka duduk berdampingan, namun jarak di antara mereka terasa jauh. Tatapan mereka saling menghindar, dan suasa
last updateHuling Na-update : 2024-04-19
Magbasa pa

Bab 28. Papa sakit apa?

Nayla merasa keputusannya sudah bulat. Dia tidak ingin menunda lagi, tetapi dia harus mengunjungi Xander terlebih dahulu. Mereka tiba di ruangan Xander Abraham, dan pemandangan di dalamnya membuat atmosfer semakin tegang. Xander terlihat pucat dan lemah, duduk di kursi roda dengan tatapan kosong ke arah jendela. Di sebelahnya, Kayla, istri keduanya, duduk dengan sikap yang penuh semangat. Saat Sefia memasuki ruangan, Kayla menyambutnya dengan senyum hangat dan pelukan, seakan-akan mereka memiliki hubungan yang sangat dekat. "Sefia, Ibu sangat merindukanmu, Nak. Ahh, kamu bertambah cantik, Sayang," sapa Kayla. Nayla merasa ketidaknyamanan merambat di dalam dirinya ketika Kayla melayangkan tatapan tidak suka ke arahnya. Dia merasakan sentuhan dingin dari pandangan itu, seolah-olah dikelilingi oleh kehadiran yang merendahkan. Tetapi dia memilih untuk tetap tegar di tengah-tengah semua itu, mencoba untuk tidak terpengaruh oleh sikap Kayla yang jelas-jelas tidak menyukainya. Sementar
last updateHuling Na-update : 2024-04-19
Magbasa pa

Bab 29. Salah paham lagi!

Mereka sudah sampai di tempat dokter, duduk di depan meja dengan ketegangan yang terasa di udara. Nayla merasa detak jantungnya semakin cepat, khawatir dengan kondisi kesehatan Xander. Zavier mengenggam tangan Nayla tetapi wanita itu berkali-kali menepis tangannya karena dia benar-benar ingin melepaskan dirinya dari pria itu. Nayla memilih duduk agak menjauh dari Zavier sehingga membuat mimik pria itu berubah semakin dingin. Dokter mengangkat kepalanya dari berkas medis Xander, wajahnya serius saat dia memberikan vonisnya. "Maaf, tetapi kondisi jantung pasien atas nama Xander Abraham adalah cukup serius. Ini adalah penyakit jantung koroner yang memerlukan perawatan yang cermat dan konsisten. Saya akan merekomendasikan beberapa tindakan yang perlu dilakukan segera." Nayla tersentak mendengar diagnosis dokter. Ingatannya seketika terbawa ke masa lalu, di mana ayahnya pergi meninggalkan mereka karena penyakit jantung yang serupa. Rasa takut dan kecemasan menyergapnya, membuatnya mera
last updateHuling Na-update : 2024-04-19
Magbasa pa

Bab 30. Aku belum menyetujui tentang perceraian!

"Kamu ikut aku pulang ke rumah," ucap Zavier dengan tatapan dingin. Di luar dugaan, Nadira menggelengkan kepalanya dengan tegas. "Zavier, aku harus pulang ke Bogor," ujar Nayla dengan tegas. "A-aku tidak akan kembali ke sana lagi," ucap Nayla dengan suara parau. Zavier, meskipun agak terkejut dengan keputusan Nayla, mencoba untuk memahaminya. "Tapi, Nayla, tidakkah lebih baik kamu tinggal di Jakarta saja? Kamu tidak memiliki siapa-siapa di Jakarta dan perjalanan ke Bogor butuh waktu." "Aku juga belum menyetujui perceraian," lanjut Zavier sambil menoleh ke arah lain. Pria itu menyimpan tangannya ke dalam kantong dan terlihat dingin tanpa ekpresi. Nayla menggelengkan kepala dengan mantap. "Aku perlu waktu untuk diriku sendiri, Zavier. Aku butuh kesendirian dan ruang untuk merenung." Zavier menoleh dan menatap Nayla dengan wajah tegang, terkejut dengan reaksi tajam yang dilontarkan oleh Nayla. Meskipun begitu, ia mencoba meredakan ketegangan yang menggelayuti mereka. "Nayla, aku t
last updateHuling Na-update : 2024-04-20
Magbasa pa
PREV
123456
...
48
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status